Cahaya pagi bersinar terang, pantulannya sampai pada sebuah kamar apartemen Dinira yang barusaja terbangun dari tidurnya itu.
Dia pun mencoba mengingat apa yang baru terjadi kemarin malam, dan mengingat jika ternyata dia kemarinnya menghabiskan malamnya pada sebuah bar dengan keadaan tidak sadarkan diri karena telah meminum alkohol sehingga dia tidak sadar dengan bagaimana kelanjutan sehari malam kemarinnya.
Sesaat dia sadar bahwa dia sekarang sudah berada di atas kasur di apartemennya ini dan mendengar suara keriuhan seseorang yang sedang berada di pantry apartemennya yang sedang memasak dan mendengar suara televisi yang dinyalakan.
Kepalanya masih sangat pusing saat itu dan dia juga masih sulit berpikir tentang apa yang barusaja terjadi kemarin malamnya itu. Akhirnya dia pun berusaha duduk di kasurnya menepi dan memakai sandal rumahnya itu.
Karena dia tidak tau apa yang terjadi kemarin malamnya, akhirnya dia pun ingin mendatangi Stephen, kekasihnya
Readers The Bittersweet of love,, buat kalian yang mau nunggu author Up Bab,, mau kasih tau ke kalian kalau author akan Up Bab paling nggak 1-2 Bab per harinya ya guys,, tergantung moodswing aku,, hopefully my mood its best everyday to edit my story and adding in this platform,, salam sweet tooth from author …
Malam pergantian tahun baru masihlah akan berlangsung selama beberapa jam lagi dari sekarang yang menunjukkan pukul 4 sore di wilayah Jakarta Utara. Namun jalanan Ibu Kota sudah memadat di kawasan mengarah ke Ancol karena disana akan dilangsungkan pesta kembang api merayakan tahun baru awal 2018 ini. Di dalam mobil hitam ford ini Dinira dan Stephen sama-sama sedang asik bersenda gurau menantikan apa yang akan terjadi pada tahun 2018 nantinya. Mereka sedang menikmati padatnya dan macet jalanan Ibu Kota selagi Stephen ingin membawa Dinira pergi dinner melihat festival kembang api yang diadakan sebagai perayaan tahun baru ini. Dan karena mereka sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam memeriahkan tahun baru bersama saat di Asutralia, maka Stephen membawa Dinira ke tempat yang ada Ancol yang berupa sebuah penginapan bernama Putri Duyung. Sebuah penginapan dimana memiliki pemandangan yang khas Ancol yang terkenal dengan lautan dan juga balkon dak kayu pa
Dua hari telah berlalu semenjak acara perayaan pergantian tahun 2018. Rabu pagi ini menandakan awal mula yang baru dari keseluruhan aktivitas banyak masyarakat yang baru saja melangsungkan liburan natal dan tahun baru. Begitu pula dengan seorang lelaki yang tengah berjalan di sebuah gedung perkantoran di wilayah Jakarta Selatan. Dia berjalan dengan langkah pasti menuju ke ruangannya setelah dia melewati pintu masuk dengan resepsionis yang sedari tadi membungkukkan badan mereka melihat salah seorang lelaki yang tak lain adalah CEO dari perusahaan majalah kuliner berbasis Internasional, siapa lagi jika dia adalah Stephen Stanlee. Saat itu Stephen sudah duduk di kursi kerja di kantornya. Mengecek keseluruhan dari agenda dalam sehari penuh akan dia lakukan di hari ini dan membuka beberapa dokumen penting kerjasama ataupun sponsorship yang akan memenuhi majalah ‘Foodie’ In’ dalam kurun waktu beberapa bulan itu. Keti
Keramaian sekolah pastry 'Egg n Flour' di hari kedua dibukanya sekolah pastry ini membuat Dinira menjadi sibuk dengan kegiatannya mengajar dan memberi arahan untuk acara kegiatan baking berbagai macam dessert. Hari ini suasana kelas pertama dalam hari ini yang dilakukan pada jadwal awal pukul 09.00 sampai jam sebelas, yaitu les baking membuat basic souffle ini menjadi awal pertama kali bagi Dinira memulai karirnya dalam membuka dan merilis sekolah pastry 'Egg n Flour' dimana dia sangat menikmati keadaan yang ada pada ruang demo masak di sebelah kanan paling depan atau ruang baking ke-2. Semua yang juga sedang memilik dan mengamati tiap step by step yang sedang Dinira lakukan saat ini juga sangat fokus dalam pembelajaran membuat basic souffle, dessert khas yang memiliki level sedang-sedang susah dalam membuatnya. Tidak hanya keramaian yang terlihat di ruangan baking ke-2 saja namun ruang tunggu VIP di lantai baw
Hari ini Dinira pergi menuju ke apartemen Stephen pagi hari. Di hari Sabtu pagi yang cerah ini dia sedang memakirkan mobilnya pada sebuah pelataran parkir di apartemen Stephen yang membuatnya sedari tadi berangkat dari pagi dan sampai di tempat Stephen saat hampir menjelang siang. Karena ada janjian antara semua keluarga Adigunawan untuk mengadakan kumpul-kumpul lagi tersebut, maka Dinira dan Stephen sudah menyempatkan diskusi kemarin siang dalam sebuah percakapan. Dan memutuskan agar Dinira pergi mengunjungi apartemen Stephen dan dilanjutkan dengan pergi berdua dengan mobil Stephen menuju ke kawasan perumahan di Kebayoran baru, yaitu di daerah jalan Kerinci. Tempat di rumah Ayah dan Bundanya. Dinira tampak berjalan menuju ke apartemen Stephen di tower dekat pusat perbelanjaan dan berada di lantai ke sembilan tersebut. Dia berjalan sambil mencoba melupakan percakapan terakhirnya dengan adiknya itu, Deniar. Kare
Dinira dan Stephen telah sampai di tujuan mereka kali ini. Mobil ford hitam Stephen sudah terpakir apik di jejalanan yang sepi pada Jalan Kerinci dimana adalah kediaman Ayah dan Bunda Adigunawan. Sudah banyak juga mobil yang terpakir rapih di sekitaran jalanan dan di depan rumah Kerinci. Dua orang tengah berbenah, keluar dari dalam mobil ford hitam dengan kesediaan mereka menghadiri kumpul-kumpul keluarga Adigunawan. Diantara mereka berdua, salah satunya sedang menuntun ke dalam rumah ini. Dia adalah Dinira. Maklum saja jika Stephen tidak pernah menilik rumah kediaman Orang tua Dinira, kekasihnya. Dengan Stephen yang ditugaskan membawa box kue berisi soft cookies buatan Dinira untuk para anggota keluarganya tercinta, dia berdua sudah menapaki jalan pekarangan rumah Dinira yang memiliki taman yang indah walaupun berukuran tidak terlalu besar. Mereka berdua pun memasuki sebuah halaman belakang yang sebelu
Acara kumpul-kumpul keluarga Adigunawan masih berlangsung hingga waktu malam hari ini. Biasanya banyak anggota keluarga Adigunawan memilih pulang hingga larut malam sehingga mereka tidak terjebak macet saat Sabtu malam minggu ini. Kebanyakan Om-Om sedang ada di ruang keluarga sedangkan keponakan berkumpul di kamar Deniar yang sibuk bermain dan mengobrol di kamar Deniar dan sepupu serta Stephen yang juga bergabung sedang bermain gameboard di salah satu ruang keluarga lainnya selantai dengan kamar Deniar dan Dinira. Dinira kali ini sedang sibuk membantu Bunda dan tante-tante nya mencuci piring makan dan peralatan lainnya di pantry dekat dengan balkon. Seperti biasa, Dinira sebagai anak sulung memang suka membantu Bunda jika keluarga sedang kumpul-kumpul. Dan saat ini ruang pantry sudah terlihat bersih karena banyak perkakas sisa makanan dan juga meja yang sudah dibersihkan dengan bantuan bersama.
Keadaa Dinira memburuk. Setelah dia memilih untuk meluangkan waktunya untuk mencuci muka di bilik kamar mandi yang ada di tengah kedua kamar miliknya dan adiknya, Deniar.Dirinya tidak sengaja mendengar sebuah percakapan yang telah diutarakan oleh Deniar kepada Farah dimana mereka berdua tampaknya sedang berdua disana dengan keadaan Adik keponakannya yang memang tertidur pulas di kamar keduanya, sehingga suara mereka terdengar jelas tersebut.Dinira mendengar jika Deniar mengatakan sesuatu mengenai Stephen. Sesuai dengan perkataan Deniar yang tadi didengarnya.Dia tidak salah mendengar jika Deniar menerima telefon dari Stephen yang mengatakan jika dia meminta maaf atas kejadian di bar kemarin malamnya saat berlangsung acara merayakan launching sekolah ‘Egg n Flour’ dimana dia tidak mengetahui apapun yang sudah terjadi oleh keduanya.Sedangkan itu,
Sinar matahari menyapa kediaman Ayah dan Bunda di daerah Kerinci ini. Begitu pula dengan beberapa orang yang mendiaminya saat ini. Terutama bagi Stephen. Dia tidak bisa tertidur lelap semenjak Deniar berulah kepadanya tadi pagi dini hari. Stephen merasa tidak dapat menolak lagi tingkah Deniar yang memberikannya kecupan dan dia juga berada di permainan yang dibuat oleh Deniar yang menurutnya membuat darahnya kembali berdesir. Lama kelamaan Stephen merasa harga dirinya semakin jatuh, namun dialah yang telah mengubah pandangannya terhadap hubungan diam-diam nya dengan Deniar. Yang dia pastikan bahwa itu adalah hubungan yang tidak dapat diumbar ke siapapun. Dan dia akan menyembunyikannya kepada siapa saja dimana dia masih bisa bersembunyi. Hatinya merasa sakit melihat bagaimana Dinira, wanita yang juga dia cintai telah dia buat merana seperti ini. Nam
Langit yang berubah menjadi petang saat ini menandakan jika kegiatan di sekolah pastry 'Egg n Flour' milik Dinira sudah akan berakhir. Pemiliknya sendiri sekarang ini sedang menyibukkan dirinya untuk membersihkan beberapa ruangan yang tadinya dipakai untuk mengadakan kelas baking.Dia sedang ikut membersihkan beberapa bekas mangkuk dan peralatan baking lainnya yang sudah dicuci untuk ditaruh di salah satu tempat khusus penyimpanan mangkuk-mangkuk tersebut pada sebuah rak stainless steel yang ada di ujung sudut kelas yang diisi oleh beberapa meja kerja para peserta kelas baking itu.Hampir satu jam Dinira berada di sana. Dia sudah mulai kelelahan berada di lantai dua untuk melakukan tugasnya membersihkan beberapa ruangan kelas. Suara seseorang yang tidak lain adalah Ethania, sahabat dan rekan kerjanya itu akhirnya membuat Dinira menyelesaikan pekerjaannya dan memberikannya
Deniar sedang mencoba duduk tenang dan sekuat mungkin membopong tubuhnya untuk duduk di kursi pasca Bunda telah mengatakan beberapa hal yang membuatnya tidak dapat berkutik dari hasil percakapan yang sudah terjadi sebelumnya.Sore hari yang buruk baginya. Bukan karena apa-apa. Namun karena dia sedang tidak enak badan dan mengharapkan pemberian semangat oleh Bunda mengenai hubungan dirinya dengan Stephen. Dan yang terjadi malah sesuatu ucapan Bunda yang membuat hatinya beringas ingin diselamatkan.Dari rasa kesalnya atas Bunda yang mengatakan mengapa dirinya mengatakan jika benar membenci Kakaknya, Dinira di hadapan seluruh anggota keluarga. Bunda seperti menyalahkan keadaan yang sudah terjadi. Jika dia sudah merangkap menjadi kekasih terbaru Stephen mengingat jika Stephen adalah milik Kak Dinira sebelumnya.Tapi, apa
Seorang pria sedang duduk di atas kursi nyaman dan empuk di ruang pribadi kerjanya. Dia sedang membaca beberapa dokumen penting yang ada di depannya. Sebuah dokumen yang antara lainnya adalah sebuah tanda tangan pengesahan yang dibuat dari pihak dalam majalahnya. Berisi konten pengerjaan majalah kuliner 'Foodie'In' selama tiga bulan kedepannya. Dokumen pertama dari beberapa dokumen ini yang memerlukan tanda tangan dari pihak CEO majalah 'Foodie'In' adalah pengesahan kerangka kerja tiga bulan mendatang ini menjadi awal pertama pekerjaan yang Stephen sedang lakukan di pagi Senin ini.Di bawah sebuah dokumen berisi tanda tangan pengesahan kerangka kerja. Masih ada beberapa dokumen lainnya. Yang terdari dari dokumen berisi banyak iklan yang perlu disahkan oleh Stephen agar bisa beredar di majalah kulinernya. Sampai dengan isi dari apa saja kerangka pekerjaan yang nanti akan d
Seluruh anggota keluarga Ayah Adigunawan sedang berada di ruang keluarga. Mereka membicarakan mengenai bagaimana keputusan mereka atas kelanjutan hubungan antara Stephen dan Deniar serta Dinira dan Nico.Sayangnya mereka memilih agar berbicara dengan suara yang tidak keras, sehingga mereka duduk mendekat di lantai yang beralaskan karpet dekat dengan meja kaca yang berada di tengah-tengah sofa.Rupanya semua anggota keluarga tidak ingin salah satu diantara dua pasangan itu mendengar segala obrolan mereka.Yang menyangkut diskusi mengenai bagaimana keluarga bisa memberi persetujuan atau tidak dan banyak hal lainnya yaitu mengenai apa yang harus dilakukan oleh kedua pasangan itu dari sebuah tragedi yang menimpa kedua pasangan ini.Kali ini diskusi dimulai dari Om Frans yang saat itu menanyakan kepada kedua Orangtua kedua anak wanitanya yang memiliki masalah meng
Tampak tilas keadaan saat ini. Sudah lebih dari satu jam keluarga besar Adigunawan berada di Kediaman Kerinci pada Minggu siang ini.Beberapa diantaranya yaitu para tetua dan sepupu sedang berada di lantai pantry dan di balkon menyantap makanan yang sudah disajikan oleh Bunda dan juga potluck dari beberapa sanak keluarga lainnya.Sedangkan para anak-anak kecil keponakan Deniar dan Dinira sedang berada di lantai ruang keluarga paling atas. Mereka memulai bermain banyak mcam hal di sana, dari mainan yang mereka bawa dari rumah mereka.Para lelaki yang nantinya akan menjadi pihak yang bertugas menjelaskan akan hubungan mereka berempat itu masih menyembunyikan kedatangan mereka dengan ikut bermain dengan para keponakan.Namun tidak berselang lama, Stephen telah dipanggil oleh pihak keluarga. Meninggalkan Nico di lantai ruang keluarga paling atas.
Matahari tampak sudah terbit sampai langit teratas. Menandakan jika hari sudahlah siang. Tepat pada jam dua belas siang ini keempat manusia yang barusaja menyelesaikan diskusi mereka akan pembicaraan penting yang beralaskan seputar hubungan baru diantara mereka yang sudah saling terjalin, sudah diakhiri.Dengan pembicaraan akhir dari Stephen yang akhirnya menerima masukan dari Nico, dimana Stephen enggan untuk menjelaskan masa lalu yang terjadi dan memiliki tapak tilas dengan keadaan hubungan antara Stephen dengan Deniar dan Nico dengan Dinira.Nico menawarkan mengatakan jika dia akan menjelaskan siapa dirinya dan Stephen di masa lalunya. Jika mereka adalah teman sepantaran satu sekolah saat remaja.Walaupun nantinya semua pihak keluarga Ayah Adigunawan memang akan mengatakan alasan mengapa Stephen tengah meninggalkan Dinira dan memiliki hubungan dengan Deniar.
Pagi hari ini Deniar dan Stephen akan pergi langsung menuju ke Kediaman Orangtua Deniar di Kerinci. Mereka memutuskan berangkat pada jam tepat sembilan pagi. Berhubung daerah Apartment Stephen dan juga rumah Kedua Orangtua Deniar berdekatan dan tidak terlalu jauh.Kemarin sorenya Deniar menerima pesan dari Bunda. Yang berpesan kepada anak bungsunya itu jika Bunda ingin Stephen dan Deniar bisa datang lebih pagi dari jadwal datang seluruh anggota keluarganya.Hal ini sudah didiskusikan dengan Dinira juga. Yang memberi ide jika antara Dinira, Deniar dan Stephen serta Nico harus saling berbicara untuk saling memutuskan apa saja informasi yang akan disampaikan nantinya kepada anggota keluarga besar Adigunawan.Dan akhirnya Deniar dan Stephen mengiyakan ajakan dari Bunda karena mereka juga masih memerlukan persiapan dengan bercakap dengan Bunda. Mereka membutuhkan menyesu
Di Sabtu siang ini rumah kediaman kerinci kali ini terlihat tenang dan sepi. Hanya ada Bunda dan Dinira saja yang menempatinya. Sedangkan dua anggota keluarga lainnya, yaitu Ayah dan Deniar sedang tidak ada di rumah.Ayah sendiri sedang pergi dengan urusan lainnya yaitu pertemuan dan gathering kecil-kecilan sesama semua pebisnis yang ikut serta ke ajang event kemarin Jum'at. Sedangkan Deniar sudah dibawa Stephen kemarin malam untuk menginap di Apartment miliknya.Sabtu siang ini Dinira memilih untuk berada di dalam kamarnya, mengerti jika Bunda juga lebih memilih agar beliau ada di dalam kamarnya. Bersantai melewati weekend ini.Di dalam kamarnya, Dinira barusaja selesai mandi pagi. Sesudah dia sarapan dengan Bunda berdua saja menggunakan pancake yang dia buat sebagai menu sarapan.Dinira berencana untuk menont
Pagi hari kali ini sangat hangat. Namun udara sejuk yang mendampinginya membuat siapa saja akan betah berada di atas kasur seharian penuh. Iya, sekarang adalah hari weekend tiba.Tepat hari Sabtu pagi ini Deniar tau dia sudah ada di salah satu kamar yang cukup asing baginya. Dia sedang berada di kamar Apartment milik Stephen. Kekasih tercintanya. Yang kemarin malam mengajak dia untuk menginap di Apartment milik Stephen.Deniar melihat jika kekasihnya itu belum bangun dari tidurnya dan masih ada di sebelahnya. Sedangkan dirinya barusaja terbangun di kala itu. Melihat jam yang menempel di dinding kamar Stephen. Menunjukkan pukul enam pagi.Akhirnya Deniar bangun dari tidurnya dan pergi ke dalam kamar mandi yang ada di bagian luar kamar Stephen. Kamar mandi tamu, berbeda dari kamar mandi milik Stephen di dalam kamarnya.Dia pun pergi mandi setelah dia mengambil