Share

A Night at Villa

Penulis: Damara_dini
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-27 20:57:39

Jam menunjukkan pukul 10 malam di hari Jum’at syahdu dimana keluarga besar Adigunawan sedang berkumpul di Vila keluarga di daerah Sentul.

Beberapa masih berada di ruang keluarga dan pantry membersihkan sisa-sia kegaduhan yang disebabkan karena di hari ini pertemuan diadakan dengan saling potluck. Masing-masing sanak keluarga yang datang membawa beberapa makanan, kudapan dan banyak lainnya untuk dimakan bersama.

Saat itu Deniar dan Farah absen untuk membantu banyak sanak keluarga lainnya yang sedang membersihkan ruangan pantry dan juga ruang keluarga kembali rapi dan bersih.

Mereka berdua sedang asik bercerita dan bertukar kabar diantara kegiatan mereka sehari-harinya dan bercerita banyak hal lainnya, layaknya sesama kabar bertemu keluarga. Obrolan antara Deniar dan Farah yang tadinya masih membicarakan pembicaraan ringan, berubah menjadi pembicaraan yang agak berat ketika Farah menyinggung mengenai kabar Deniar dan Dinira kakaknya yang memiliki masalah jati diri yang persis.

Masalahnya bukan itu melainkan karena Deniar memiliki sedikit cerita dimasa lalunya dimana dulunya dia dan sang Kakak jadi salah satu fokus banyak orang membedakan mereka berdua.

Tidak hanya dengan banyak keluarganya namun juga dengan banyak teman-temannya. Dimana itu membuat Deniar tidak bisa menolak jika dia harus jadi bahan pertimbangan banyak orang menilai siapa itu dirinya dan Kakaknya.

Itu yang membuat Deniar merasa bahwa hidupnya terasa berat karena harus menerima asumsi orang terdekatnya yang suka membandingkan dan juga saling mendorong Deniar agar bisa lebih dari sang Kakaknya.

Dan itu dia dapatkan secara alamiah jika seorang adik dan kakak perempuan dalam satu keluarga terpandang yang menjalani bisnis di bidang yang satu bidang yaitu kuliner, memang terlihat selalu diawasi perkembangannya bahkan tidak lupa untuk selalu dibandingkan.

Dan jujur saja Deniar masih tidak menerima itu, karena dari dulunya dia tidak suka jika ada seseorang yang menyamakannya, walaupun memang satu saudara kandung. Akan tetapi itu membutnya merasa dianggap sebagai orang kedua ketika kenyataannya bahwa dia dan Kakaknya itu saling memiliki kedudukan yang sama.

Sudah harus menerima kenyataan jika dia dan Kakaknya itu mirip apalagi ditambah dengan selalu dibandingkan. Itu adalah salah satu hal dimana Deniar terbeban mulai dari dia tau sedari awal akan minusnya memiliki Kakak yang hampir identik hingga dirinya beranjak dewasa.

Celotehan Farah yang bertanya mengenai bagaimana Deniar menyikapi sang Kakaknya yang sudah memiliki pasangan dan bagaimana dia menyikapi jika Dinira akan membuka sekolah pastry di Jakarta.

“Jadi, apa penadapatmu Deniar, jika Kakakmu sudah akan bertunangan dan juga membuka bisnis sekolah pastry ? Apa kamu sama-sama merasa bersyukur ?” tanya Farah yang akhirnya dijawab oleh Deniar.

“ Itu bukan urusanku, Farah. Memang dari dulunya aku merasa keluarga lebih mementingkan Kakakku daripada aku. Dan aku juga tidak yakin dengan apakah mereka juga memperhatikanku, karena aku punya persepsi jika aku kurang menyukai ada salah seorang yang juga harus berbagi dengan aku sebagai seorang anak kandung. Kamu tidak pernah merasakannya, apalagi jika tau aku dan Kakak Dinira sangatlah identik. Kamu punya saudara lelaki Farah, yang selalu aku dambakan,” kata Deniar dengan dia yang masih tidur miring terselungkup menghadap Farah sepupunya yang duduk di kasur menghadapnya.

“Kamu tidak seharusnya merasa jika keluarga tidak memperhatikanmu. Kamu harus membenahi persepsimu itu Deniar. Lagi pula memang benar itu bukan urusan kamu, dan aku masih menyukai pendapatmu itu. Nggak seharusnya kamu berpikir jauh dan dalam atas kesuksesan seorang yang selalu dipandang dan dibandingkan dengan kamu. Dan lain kali kamu juga harus tetap mengatur kehidupan kamu sendiri, Deniar. Apa kamu tidak ingin mencari pendamping ? seorang lelaki yang nantinya menjaga dan menyayangimu ? Karena aku tau tragis rasanya melihat Kakak sendiri punya calon,” tanya Farah saat itu bertanya kepada Deniar yang masih sibuk dengan gawai yang dia pegang dan ganti posisi dengan merebahkan seluruh badannya itu.

“Aku setuju dengan kamu. Tidak ada yang salah dengan selalu fokus ke kehidupan kita. Tapi, jujur saja aku selalu bersedih hati mendengar ada kabar baik dari Kak Dinira. Aku tidak tau itu gara-gara apa, mungkin itu sudah menjadi penalaran yang sudah biasa ditemukan. Memang aku juga harus mulai tidak memikirkan itu, Farah. Hey. Mamamu, tante Fei ingin mengajak beberapa sanak keluraga besok untuk datang ke toko kue ku Crumble.by. Dan kamu adalah salah satu anggota keluarga yang harus datang ya. Karena Tante Fei besok akan datang, aku akan mengabari dulu seluruh karyawan toko kueku agar besok mereka semua bisa datang dari cuti yang aku buat karena aku tidak akan mendampingi mereka. Semoga saja mereka masih bisa masuk besok harinya untuk membuat beberapa kue untuk dimakan oleh banyak sanak keluarga yang akan datang ke toko kue ku. Sepertinya aku harus mulai menelepon para karyawanku satu per satu, Farah. Apa kamu mau menunggu sebentar disini bersamaku lebih lama agar kita bisa kembali saling bercerita ?” tanya Deniar teringat akan janjinya membawa beberapa sanak keluarganya untuk datang ke toko kuenya Crumble.by esok harinya sehingg membuat jari jemarinya menari mengetik pesan kepada seluruh karyawan toko kuenya pada grup chat Wa.

Dan untung saja ternyata beberapa karyawannya juga dapat datang besok pagi menjelang siang agar memulai untuk membuka toko dan membuat pastry sesuai dengan arahan Deniar. Ketika itu Deniar ingin menanyakan kepada banyak anggota keluarga lainnya yang sepertinya masih berada di bawah, di ruang keluarga masih terlihat sedang mengobrol dan sebagian keponakan sudah tertidur di beberapa kamar yang sudah disediakan.

Tak lama kemudian Deniar pun berkata kepada Farah, dia ingin turun ke ruang keluarga untuk menanyakan apakah macam dessert yang akan mereka segani agar disiapkan besok oleh para karyawan toko kue Crumble.by besok harinya tersebut.

“Farah, sepertinya aku akan beranjak ke ruang keluarga untuk menanyakan apa saja jenis dessert yang akan diinginkan untuk dibuat besok harinya oleh para karyawanku. Aku harus memberi plan akan macam dessert yang akan aku buat besok harinya karena kamu dan banyak keluarga kita akan datang berkeunjung ke toko kue ku. Apa kamu mau ikut pergi ke ruang keluarga ? Aku rasa Tante Fei, Tante Nilam dan lainnya harus memberi semacam request untuk menu pastry besok,” kata Deniar yang kemudian dia dan Farah serempak bangkit dari kasur itu tanda bahwa mereka berdua akan pergi ke lantai bawah di ruang keluarga untuk kembali berkumpul bersama dengan beberapa sanak keluarga lainnya.

.......

“Deniar.. katanya kamu sudah capek. Tante kira kamu sudah tidur duluan sama Farah. Kenapa kok turun kesini lagi ? Apa masih susah mencoba tidur ?” tanya Tante Fei yang saat itu bersama dengan ketiga sanak keluarganya yaitu Bundanya, Tante Nilam dan Tante Sinta tidak lupa juga bersama Dinira dan banyak sepupu yang masih ada disana sedang asik bermain game consoler sedangkan yang lainnya sibuk ngerumpi masih di ruang keluarga yang luas dan nyaman karena dihiasi oleh lampu redup berwarna kuning kecoklatan menandakan hari sudah malam.

“Gini Tante Fei, Dinira mau bertanya ke semua keluarga yang mau datang ke toko kue crumble.by besok di rukan di daerah Sentul. Karena Deniar tidak ingin menerima tamu secara mendadak, jadinya sekarang Deniar mau bertanya apa saja macam dessert yang diinginkan oleh Tante dan juga para keluarga yang besok mau datang kesana. Deniar akan langsung membicarakan dengan karyawan chef pastry bawahan Deniar. Supaya nanti tante bisa mencoba memakan dessert yang diinginkan,” Deniar menjelaskan kedatangannya kembali dari rasa penatnya saat pergi ke kamar biru di lantai atas tersebut.

“Tante mah mau apa saja sih, Deniar. Mau tanya memangnya Deniar punya menu favorit apa di toko kue Crumble.by ? Katanya Ayahmu disana tiramissunya enak sekali. Aplagi pie tartlet yang berisi banyak macam buah diatasnya. Tante ikut-ikut saja. Apa kamu besok sudah menentukan menu yang akan kamu sajikan besoknya ? Sebenarnya tante masih mau mencoba semua dessert yang dijual disana. Tapi toko kue mu menjual dengan menu tiap hari berbeda. Lumayan suka dengan konsep yang seperti itu,” Tante Nilam kembali menyertakan jika menu apapun itu akan selalu diterima oleh tantenya itu.

“Kalau begitu apa aku harus membuat Tiramissu lagi ? Hemm,, Deniar mengira untuk membuat cheesecaka pie dan juga membuat choux pastry. Jika memang semuanya sepakat agar Deniar yang akan menentukan menunya. Apa tante Nilam, Bunda dan Tante Santi setuju dengan menu besok untuk menjamu kalian semuanya ?” kata Deniar saat itu memberi semacam rancangan plan menu untuk besok harinya.

“Menu yang kamu sarankan memang membuat tante tidak sabar mencicipinya. Tante mau pesan ke kamu, untuk membuatkan tetangga tante jika bisa choux pastry yang tadinya kamu buat itu Deniar. Jika kamu tidak keberatan, bagaimana ? Nanti tante akan bayar seharga dengan menu macaroons yang kamu jual itu tadi. Untuk rasanya nanti kamu saja yang berkreasi. Buat menu lainnya mulai dari Tiramissu, choux pastry dan cheesecake pie memang terdengar lezat. Tante tidak sabar menunggu besok pergi mengunjungi toko kue mu,” kata Tante Nilam memesan salah satu menu andalan toko kue milik Deniar itu.

“Oke tante. Noted. Deniar akan memulai membuat pesanan choux pastry untuk tante nanti hari Senin minggu depan. Jangan lupa ya Tante kirim alamat tante ke Wa Deniar. Supaya Deniar bisa mengirim tepat waktu. Untuk pembayarannya gampang tente, nanti bisa langsung tranfers aja," kata Deniar menyahut tambahan pesanan untuk Tante Nilam.

“Deniar., nanti kamu jangan lupa juga ya untuk datang ke acara launching skolah pastry Kakak nanti hari Sabtu minggu depan ya. Kakak juga ingin kamu datang ke acara itu dan lebih mengenal kekasih Kakak. Pastikan di hari Sabtu nanti kamu bisa ikut datang ke sekolah pastry Kakak di daerah Kelapa Gading. Kakak akan senang menerima kedatanganmu,” Dinira mulai memotong obrolan dirinya dengan Tanyenya yang sedang membicarakan menu pastry besok di toko kuenya.

“Akan aku usahakan Kakak. Sepertinya Deniar masih bisa datang ke tempat Kakak. Karena Deniar juga tidak akan melewatkan acara launching sekolah pastry milik Kakakku sendiri. Kapan nanti launching akan dilangsungkan Kak Dinira ? Apakah akan berlangsung pagi, siang, sore atau malamnya ?” tanya Deniar memberikan pertanyaan yang logis akan kapan waktu berlangsungnya launching tersebut.

“Sebenarnya nanti akan dimulai dari sore hari, namun Kakak meminta semua pihak keluarga datang lebih awal. Yaitu di siang hari. Karena akan ada jamuan pastry dari Kakak untuk kalian semua,” kata Kak Dinira memberitau akan jadwal kedatangan keluarganya termasuk Deniar.

“Aku masih penasaran dengan kekasihmu itu Kak Dinira. Tadi aku tidak sempat bertemu dengan apalagi melihat pasangan yang pulang dengan kedatanganku. Aku yakin dia sama gantengnya dengan mantan-mantanmu yang lama. Apalagi tadi Bunda mengatakan pacarmu itu darah campuran Indonesia dan Australia. Apa kamu sudah lama berpasangan dengan kekasihmu itu ?” kata Deniar memulai bertanya kepada Kakaknya akan lelaki yang sudah menjadi kekasihnya yang membuat dia penasaran.

“Biasa aja kok dek.  Kak Dinira dengan pasangan Kakak sudah menjalin hubungan hampir dua tahun hingga sekarang ini. Kalau nanti kamu datang ke acara dinner makan malam nantinya, mungkin kamu bisa mengenal siapa itu pasangan Kakak,” kata Dinira menyahut jika pasti ada waktu untuk Deniar mengenal pacar Kakaknya itu.

“Oh ya ? Tadi aku sempat dengar dari Bunda Kakak mau cepat-cepat due date ? Kalau gitu semoga lancar ya Kak Dinira sama pasangan kakak,” kata Deniar menjawab selagi Tante-tante nya masih sibuk membicarakan mengenai rencana esok harinya. Dimana nanti sanak keluarganya akan jalan-jalan keliling kota Sentul itu dan berakhir ke toko kue Deniar.

Tidak lama kemudian terdengar suara gawai nyaring dengan getar khas seperti panggilan telepon masuk di gawai milik seseorang yang tidak lain adalah milik Dinira. Saat itu pula Dinira meminta untuk beranjak ke kamar biru di lantai atas dan berpamitan kepada seluruh keluarganya untuk cepat tidur karena besok paginya mereka masih akan pergi jalan-jalan keliling kota Sentul tersebut.

Dinira pun sesegera mungkin pergi ke kamar Birunya dan mendapati kamarnya kosong dengan kasur dengan bed cover yang agak berantakan seperti bekas Deniar dan Farah tadi sedang asik mengobrol. Setelah Dinira memastikan semuanya masih ada di lantai bawah, kemudian Dinira pun membuka panggilan telepon dari kekasihnya, Stephen Stanlee yang bertanya tentang bagaimana kabar pasasangannya itu yang ditinggalnya kerja karena bertemu dengan klient baru potensial untuk menggarap proyek majalah satu tahun kedepan.

Karena ini adalah awal bulan Desember 2017 dimana beberapa minggu ke depan sudahlah pergantian tahun 2018. Dari seberang sudah terdengar suara Stephen memecah keheningan diantara kedua tempat berbeda.

“Hai, honey.. Bagaimana kabarmu sekarang ? Maafkan aku tidak bisa menemani kamu selama dua hari mendatang. Tapi aku akan datang tepat pada hari Minggu malamnya saat dinner keluarga besarmu berlangsung. Aku kangen kamu, Diniraku,” kata Stephen dari seberang menanyakan apakah kekasihnya baik-baik saja.

“Aku tidak apa-apa. Aku senang sekali hari ini bertemu dengan banyak keluargaku kembali. Apa kamu sudah kembali ke apartemenmu ? Oh iya, adikku sudah penasaran dengan kamu. Dan besok jadwalku keliling sentul dengan sanak keluargaku, aku diajak pergi membeli baju untuk kupakai saat dinner di Minggu malamnya. Dan tentunya adikku ikut juga. Jadi, bagaimana dengan rapatmu dengan klien baru, Stephen ? I miss u too, honey,” tanya Dinira menyatakan jadwalnya besok dan menanyakan apa yang akan terjadi saat rapat yang dilakuka Stephen.

“Tadi aku bersama dengan klientku memastikan konten baru apa yang akan dibuat dan direncanakan untuk satu tahun kedepan. Dan salah satunya adalah aku akan membuat konten review ke beberapa restaurant atau cafe dan lounge atau tempat lainnya yang terkenal di daerah Jabodetabek. Aku akan mulai kerja senin Minggu depan, namun aku akan pastikan datang ke acara launching sekolah pastrymu,” kata Stephen memberi kabar kepada Dinira yang mulai ingin menyudahi telepon karena dia mulai mengantuk itu bersamaan dengan datangnya Deniar ke dalam kamar karena semua tante-tantenya dan Bunda serta keponakan sudah kembali ke kamar di lantai tiga, hendak tidur karena besok masih ada jadwal padat.

“Stephen aku sudah mengantuk.. aku akan tidur dulu ya. Kamu jangan lupa mengirimi aku pesan di pagi hari....” kata Dinira yang saat itu terpotong oleh Deniar yang barusaja masuk dengan sedikit melantangkan suaranya mengatakan apakan Kakaknya itu tidak memgantuk.

“Kakak, kamu belum tidur ? apa kamu tidak mengantuk ?” kata Deniar saat itu dengan suara lantangnya. Saat itu pun suaranya tidak sengaja terdengar saat Stephen masih berkomunikasi dengan Dinira via voice call itu dan saat itu Dinira kemudian menjawab Adiknya itu dengan masih menelepon Stephen.

“Iya, sebentar Adikku. Aku masih voice call dengan pacar Kakak," kata Dinira saat itu yang kemudian kembali fokus kepada suara Stephen itu yang memanggil Dinira dengan Deniar yang masih merasa canggung melihat Kakaknya itu bertelefonan dengan si pasangannya itu.

“Dinira... apa kamu sudah lelah ? Kalau begitu selamat tidur untuk my honey.  Sweet dream ya. Besok aku akan mengirimimu pesan pagi harinya. Apa itu tadi suara adikmu ? Kalau gitu aku nitip salam ya buat adikmu. Juga buat seluruh keluargamu lainnya. Selamat bertemu Minggu besok lusa, Honey. Bye...,” terdengar suara Stephen berpamitan dengan Dinira melalui telefon itu.

“ Bye.. Bye..,” kata Dinira saat itu. Kemudian Dinira kembali melihat adiknya yang masih di dalam kamar mandi sedang melakukan treatment skincare malam nya Dan Dinira yang juga tidak mau kalah langsung pergi juga ke dalam kamar mandi. Sama-sama mulai membersihkan make up tipis mereka dan malakukan double cleansing dan diakhiri dengan memakai masker wajah. Dinira yang baru datang disapa oleh adiknya itu.

“Apa tiap kamu sudah kembali kesini aku masih harus sering mendapati kamu sedang mengobrol dengan kekasih kakak tiap malam ? Untung saja kita beda apartemen, Kak,” Kata Deniar saat itu yang dijawab Dinira dengan senyum sayangnya ke adik wanitanya.   

Bab terkait

  • The Bittersweet of Love    Girl’s Day Out

    Beberapa mobil keluarga milik keluarga Adigunawan sedang berposisi agar terpakir rapih di depan sebuah rukan perbelanjaan yang ada di salah satu kawasan Sentul, Bogor. Mobil yang sudah terpakir rapih itu kemudian mengeluarkan beberapa orang yang ada di dalamnya. Dinira, Deniar, Bunda dan Farah ada pada satu mobil. Sedangkan satu mobil lainnya juga menampung akan sanak keluarga yang juga ikut jalan-jalan ke kota Sentul saat itu sama mengeluarkan beberapa penumpangnya. Kali ini Tente Fei memang mengajak Dinira dan Deniar untuk membeli baju di butik yang menjual baju-baju wanita dengan design modern dan kekinian. Di suatu rukan tersebut terdapat beberapa butik yang bisa dikunjungi oleh kaum wanita yang memang ingin memanjakan mata mereka dengan berbelanja outfit ataupun gaun pesta. Ketika itu Dinira tampil dengan busana berkesan simple yaitu sebuah blouse floral rample bernuansa warna blush yang mengembang di bagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Day of Engagement

    Lounge berukuran lumayan luas dengan tampilan klasik modern menjadi tempat dinner bagi keluarga Adigunawan saat ini. Lounge yang terketak di salah satu Hotel ternama di Kota Sentul itu sudah dihiasi dengan dekorasi yang minimalis dan dilengkapi dengan food buffet khas yang sudah dipesan Dinira khusus untuk merayakan dinner keluarga dengan kedatangannya kembali ke Jakarta.Sedangkan Lounge itu sudah dipersiapkan, beberapa sanak keluarga yaitu semua Tante, Bunda dan Ayah juga Sepupu dan keponakan sudah datang dahulu kala untuk menunggu datangnya Dinira yang sebenarnya di setting seperti sebuah pesta kejutan.Saat ini Dinira dan Stephen sudah berada di dalam lift hendak mendatangi ruang lounge yang disewa oleh mereka berdua dimana terdapat di lantai delapan dan terletak di dekat balkon dimana disitu juga ada ruang outdoor yang disana terdapat life music dan juga pemandangan yang indah ala Kota Sentul yang sayang jika tidak diabadikan.&n

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Sweet Touch

    Dinira menatap permata berlian yang bertengger manis di tangan kanan di jari manisnya itu. Dia sedang asik sedang menatap permata berlian berukuran sedang yang bertengger di jarinya saat dia sedang duduk mantap di sebuah kursi yang ada pada apartemennya saat itu.Apartemen yang tadinya dia punya saat dirinya pernah berada di Jakarta sebelum dia pergi study pastry chef di Australia. Dengan duduk di sebuah kursi makan pada bilik meja sedang yang ada di apartemennya dengan secangkir coklat hangat dan juga milk bun yang baru saja dia buat tadi pagi-pagi setelah dia bangun karena keisengannya yang sudah lama tidak pernah baking tersebut.Dirinya akhirnya pagi tadi mengulik dapur yang ada di apartemen di daerah Kelapa Gading itu dan memulai memanggang sweat cheese milk bun yang dia suka buat dulunya saat sebelum sekolah di Australia.Hari ini di awal hari di tujuh hari dalam seminggu ini Dinira sudah memiliki schedule y

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Big Surprise

    Siluet cahaya pagi merebak di sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat sebuah kasur quenn size dengan perabotan yang juga melengkapi kehadiran ruangan ini. Inilah ruang apartemen Dinira.Dia baru saja terbangun dari tidurnya tersebut dan membuka kelopak matanya yang sudah terpejam dari malam kemarinnya. Cahaya pagi yang menyeruak lewat jendela yang tirainya masih belum dibuka itupun adalah salah satu teman Dinira di kamar ini.Dia pun melihat kebeberapa penjuru ruangan itu dan menemukan dia sendirian di kamarnya. Yang dia tidak ketahui adalah kemana Stephen, kekasihnya itu berada. Dinira mengingat bahwa kemarin malam dia dan Stephen melakukan ritual mandi bersama dan juga diakhiri oleh permainan di ranjang dan tidur di pelukan hangat tubuh Stephen.Namun dia sekarang malah tidak menemukan dimana Stephen berada, padahal dia kemarin sudah tidur satu kasur dan satu kamar dengan Dinira namun mengapa dia tidak mengetahui kepergian Stephen yang dia sayangi tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Small World

    Jalanan Ibu Kota terasa padat di sore hari ini. Dan ini membuat semua pengendara yang sedang mngendarai mobil mau tidak mau harus bersabar untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Dan salah satu pengendara yang berada terjebak di jalanan Ibu Kota Jakarta ini adalah Stephen.Dia sedang berada di dalam mobilnya itu ford hitam series terbaru dan sedang dalam perjalanan pulangnya. Hari ini Stephen berencana untuk kembali tidur di apartemen milik kekasihnya Dinira namun dia belum memberitau ke Dinira.Saat ini dia berada di suatu daerah di Jakarta Selatan karena dia tadi saat sesudah dari toko kue Crumble.by masih harus kembali ke kantornya untuk menentukan jadwal dimulainya pergi ke banyak restaurant untuk dua bulan mendatang yaitu Januari dan Februari.Dan ternyata toko kue milik Deniar, mendapat bagian di bulan Februari dan akan dilakukan review secara mendalam dengan crew bagian reporter oleh ‘Foodie’ In’ nanti saat bulan Januari mendatang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    The Bad News

    Dinira terlihat sibuk mempersiapkan launching sekolah pastrynya yang bernama ‘Egg n Flour’.Segala persiapan yang berhubungan dengan online untuk sekolah pastrynya mulai dari website, media sosial dan juga keperluan marketing ads sudah digarap oleh beberapa crew yang dipinjam dari beberapa orang milik majalah ‘Foodie’ In’ yaitu majalah kuliner milik Stephen Stanlee, kekasihnya itu yang juga dibantu oleh beberapa crewnya yang dia sudah buat semenjak hari Senin kemarinnya melalui prosesi interview.Beberapa diantaranya yang pada hari Jum’at sore ini sedang dipersiapkan adalah mengenai kebutuhan untuk launchingnya besok, dan banyak diantaranya yang salah satunya adalah press release yang dia butuhkan untuk memberitakan sekolah pastrynya kepada banyak macam sumber komersil online tentang kuliner yang pastinya dapat membantu sekolah pastrynya dikenal oleh banyak masyarakat luas.Sela

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Saling Khawatir

    Pertanyaan Stephen di tempat itu masih menggantung, dia barusaja membicarakan tentang toko kue di daerah Sentul yang barusaja dia datangi untuk urusan bisnis kerja mereview restaurant untuk konten majalahnya ‘Foodie’ In’.Dan pertanyaannya itu membuat Dinira mematung. Dia tidak menyangka kekasihnya akan bertemu dengan adiknya dengan skenario yang menjengkelkan menurutnya. Stephen barusaja mengatakan jika dia sedang survey di toko kue milik adiknya, Deniar dan mungkin itu untuk keperluan kerja dengan kontrak yang tidak sebentar. Mengetahui itu, Dinira pun tidak akan tidak memberikan kabar tentang adiknya itu. Dia pun memberitau jika Deniar memang adiknya.“Deniar ? Adikku ? Iya, Stephen. Deniar nama adikku. Aku tidak menyangka kamu dan dia akan bertemu dalam konteks kerja. Deniar tidak bertemu dengan kamu malam saat acara dinner, sehari sebelumnya dia mengatakan dia kedatangan tamu dari sebuah perusahaan adiboga yang mengatakan toko kuenya akan d

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • The Bittersweet of Love    Such a Nightmare

    Bulir Air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mata Dinira saat itu. Dihadapannya sudah terdapat sebuah dua pasangan insan yang saling berdansa di sebuah altar setelah mengucapkan janji manis sehidup semati.Dan siapakah kedua orang tersebut yang membuat Dinira menjadi menangis ini ? dua orang itu adalah dua orang yang Dinira tak pernah menyangka dia akan berakhir di sebuah kursi bagian depan sebuah altar sebagai tertanda keluarga mempelai wanita dan sang pria itu adalah salah satu lelaki yang sebelumnya sudah mengenalnya bahkan sangat, sangatlah dekat.Dan dia adalah Stephen. Iya. Dinira bermimpi bahwa Deniar sedang menikah dengan Stephen. Mereka melupakan sang wanita yang sudah mengenal Stephen terlebih dahulu bahkan tanpa merasa bersalah mereka saling mengecup mesra kedua bibir mereka di atas altar dengan buliran air mata yang deras keluar dari matanya.Karena tak sanggup melihat itu Dinira pun saat itu berlari dari tempat duduknya sedia kala. Dia berlari s

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30

Bab terbaru

  • The Bittersweet of Love    Dinira System Support

    Langit yang berubah menjadi petang saat ini menandakan jika kegiatan di sekolah pastry 'Egg n Flour' milik Dinira sudah akan berakhir. Pemiliknya sendiri sekarang ini sedang menyibukkan dirinya untuk membersihkan beberapa ruangan yang tadinya dipakai untuk mengadakan kelas baking.Dia sedang ikut membersihkan beberapa bekas mangkuk dan peralatan baking lainnya yang sudah dicuci untuk ditaruh di salah satu tempat khusus penyimpanan mangkuk-mangkuk tersebut pada sebuah rak stainless steel yang ada di ujung sudut kelas yang diisi oleh beberapa meja kerja para peserta kelas baking itu.Hampir satu jam Dinira berada di sana. Dia sudah mulai kelelahan berada di lantai dua untuk melakukan tugasnya membersihkan beberapa ruangan kelas. Suara seseorang yang tidak lain adalah Ethania, sahabat dan rekan kerjanya itu akhirnya membuat Dinira menyelesaikan pekerjaannya dan memberikannya

  • The Bittersweet of Love    Making The Distance

    Deniar sedang mencoba duduk tenang dan sekuat mungkin membopong tubuhnya untuk duduk di kursi pasca Bunda telah mengatakan beberapa hal yang membuatnya tidak dapat berkutik dari hasil percakapan yang sudah terjadi sebelumnya.Sore hari yang buruk baginya. Bukan karena apa-apa. Namun karena dia sedang tidak enak badan dan mengharapkan pemberian semangat oleh Bunda mengenai hubungan dirinya dengan Stephen. Dan yang terjadi malah sesuatu ucapan Bunda yang membuat hatinya beringas ingin diselamatkan.Dari rasa kesalnya atas Bunda yang mengatakan mengapa dirinya mengatakan jika benar membenci Kakaknya, Dinira di hadapan seluruh anggota keluarga. Bunda seperti menyalahkan keadaan yang sudah terjadi. Jika dia sudah merangkap menjadi kekasih terbaru Stephen mengingat jika Stephen adalah milik Kak Dinira sebelumnya.Tapi, apa

  • The Bittersweet of Love    Coming Like Stranger

    Seorang pria sedang duduk di atas kursi nyaman dan empuk di ruang pribadi kerjanya. Dia sedang membaca beberapa dokumen penting yang ada di depannya. Sebuah dokumen yang antara lainnya adalah sebuah tanda tangan pengesahan yang dibuat dari pihak dalam majalahnya. Berisi konten pengerjaan majalah kuliner 'Foodie'In' selama tiga bulan kedepannya. Dokumen pertama dari beberapa dokumen ini yang memerlukan tanda tangan dari pihak CEO majalah 'Foodie'In' adalah pengesahan kerangka kerja tiga bulan mendatang ini menjadi awal pertama pekerjaan yang Stephen sedang lakukan di pagi Senin ini.Di bawah sebuah dokumen berisi tanda tangan pengesahan kerangka kerja. Masih ada beberapa dokumen lainnya. Yang terdari dari dokumen berisi banyak iklan yang perlu disahkan oleh Stephen agar bisa beredar di majalah kulinernya. Sampai dengan isi dari apa saja kerangka pekerjaan yang nanti akan d

  • The Bittersweet of Love    The Temporary Result

    Seluruh anggota keluarga Ayah Adigunawan sedang berada di ruang keluarga. Mereka membicarakan mengenai bagaimana keputusan mereka atas kelanjutan hubungan antara Stephen dan Deniar serta Dinira dan Nico.Sayangnya mereka memilih agar berbicara dengan suara yang tidak keras, sehingga mereka duduk mendekat di lantai yang beralaskan karpet dekat dengan meja kaca yang berada di tengah-tengah sofa.Rupanya semua anggota keluarga tidak ingin salah satu diantara dua pasangan itu mendengar segala obrolan mereka.Yang menyangkut diskusi mengenai bagaimana keluarga bisa memberi persetujuan atau tidak dan banyak hal lainnya yaitu mengenai apa yang harus dilakukan oleh kedua pasangan itu dari sebuah tragedi yang menimpa kedua pasangan ini.Kali ini diskusi dimulai dari Om Frans yang saat itu menanyakan kepada kedua Orangtua kedua anak wanitanya yang memiliki masalah meng

  • The Bittersweet of Love    Love Confess to Big Fam

    Tampak tilas keadaan saat ini. Sudah lebih dari satu jam keluarga besar Adigunawan berada di Kediaman Kerinci pada Minggu siang ini.Beberapa diantaranya yaitu para tetua dan sepupu sedang berada di lantai pantry dan di balkon menyantap makanan yang sudah disajikan oleh Bunda dan juga potluck dari beberapa sanak keluarga lainnya.Sedangkan para anak-anak kecil keponakan Deniar dan Dinira sedang berada di lantai ruang keluarga paling atas. Mereka memulai bermain banyak mcam hal di sana, dari mainan yang mereka bawa dari rumah mereka.Para lelaki yang nantinya akan menjadi pihak yang bertugas menjelaskan akan hubungan mereka berempat itu masih menyembunyikan kedatangan mereka dengan ikut bermain dengan para keponakan.Namun tidak berselang lama, Stephen telah dipanggil oleh pihak keluarga. Meninggalkan Nico di lantai ruang keluarga paling atas.

  • The Bittersweet of Love    Bad Reaction

    Matahari tampak sudah terbit sampai langit teratas. Menandakan jika hari sudahlah siang. Tepat pada jam dua belas siang ini keempat manusia yang barusaja menyelesaikan diskusi mereka akan pembicaraan penting yang beralaskan seputar hubungan baru diantara mereka yang sudah saling terjalin, sudah diakhiri.Dengan pembicaraan akhir dari Stephen yang akhirnya menerima masukan dari Nico, dimana Stephen enggan untuk menjelaskan masa lalu yang terjadi dan memiliki tapak tilas dengan keadaan hubungan antara Stephen dengan Deniar dan Nico dengan Dinira.Nico menawarkan mengatakan jika dia akan menjelaskan siapa dirinya dan Stephen di masa lalunya. Jika mereka adalah teman sepantaran satu sekolah saat remaja.Walaupun nantinya semua pihak keluarga Ayah Adigunawan memang akan mengatakan alasan mengapa Stephen tengah meninggalkan Dinira dan memiliki hubungan dengan Deniar.

  • The Bittersweet of Love    A Starters

    Pagi hari ini Deniar dan Stephen akan pergi langsung menuju ke Kediaman Orangtua Deniar di Kerinci. Mereka memutuskan berangkat pada jam tepat sembilan pagi. Berhubung daerah Apartment Stephen dan juga rumah Kedua Orangtua Deniar berdekatan dan tidak terlalu jauh.Kemarin sorenya Deniar menerima pesan dari Bunda. Yang berpesan kepada anak bungsunya itu jika Bunda ingin Stephen dan Deniar bisa datang lebih pagi dari jadwal datang seluruh anggota keluarganya.Hal ini sudah didiskusikan dengan Dinira juga. Yang memberi ide jika antara Dinira, Deniar dan Stephen serta Nico harus saling berbicara untuk saling memutuskan apa saja informasi yang akan disampaikan nantinya kepada anggota keluarga besar Adigunawan.Dan akhirnya Deniar dan Stephen mengiyakan ajakan dari Bunda karena mereka juga masih memerlukan persiapan dengan bercakap dengan Bunda. Mereka membutuhkan menyesu

  • The Bittersweet of Love    One Day Before

    Di Sabtu siang ini rumah kediaman kerinci kali ini terlihat tenang dan sepi. Hanya ada Bunda dan Dinira saja yang menempatinya. Sedangkan dua anggota keluarga lainnya, yaitu Ayah dan Deniar sedang tidak ada di rumah.Ayah sendiri sedang pergi dengan urusan lainnya yaitu pertemuan dan gathering kecil-kecilan sesama semua pebisnis yang ikut serta ke ajang event kemarin Jum'at. Sedangkan Deniar sudah dibawa Stephen kemarin malam untuk menginap di Apartment miliknya.Sabtu siang ini Dinira memilih untuk berada di dalam kamarnya, mengerti jika Bunda juga lebih memilih agar beliau ada di dalam kamarnya. Bersantai melewati weekend ini.Di dalam kamarnya, Dinira barusaja selesai mandi pagi. Sesudah dia sarapan dengan Bunda berdua saja menggunakan pancake yang dia buat sebagai menu sarapan.Dinira berencana untuk menont

  • The Bittersweet of Love    Ring Transition

    Pagi hari kali ini sangat hangat. Namun udara sejuk yang mendampinginya membuat siapa saja akan betah berada di atas kasur seharian penuh. Iya, sekarang adalah hari weekend tiba.Tepat hari Sabtu pagi ini Deniar tau dia sudah ada di salah satu kamar yang cukup asing baginya. Dia sedang berada di kamar Apartment milik Stephen. Kekasih tercintanya. Yang kemarin malam mengajak dia untuk menginap di Apartment milik Stephen.Deniar melihat jika kekasihnya itu belum bangun dari tidurnya dan masih ada di sebelahnya. Sedangkan dirinya barusaja terbangun di kala itu. Melihat jam yang menempel di dinding kamar Stephen. Menunjukkan pukul enam pagi.Akhirnya Deniar bangun dari tidurnya dan pergi ke dalam kamar mandi yang ada di bagian luar kamar Stephen. Kamar mandi tamu, berbeda dari kamar mandi milik Stephen di dalam kamarnya.Dia pun pergi mandi setelah dia mengambil

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status