Share

Don't Lock the Door

“Ya Tuhan. Mereka benar-benar tidak tahu malu.”

Rhea tersentak dan melihat kehadiran Naomi dari belakang. “Kau juga baru pulang?”

Naomi mengangguk. “Aku membersihkan peralatan melukis yang digunakan pelajar. Karena kalian mengobrol di depan pintu, aku tidak nyaman lewat begitu saja. Maaf harus menguping pembicaraan kalian.”

“Itu bukan masalah.” Rhea menggeleng sambil tersenyum.

“Jadi, kenapa kau masih di sini? Apa kau menunggu jemputan?”

“Ah benar juga. Aku sampai lupa memesan taksi.” Rhea mengambil ponsel cepat.

“Mau pulang denganku? Aku bisa mengantarmu.”

Rhea menggeleng. “Tidak perlu. Ini sudah gelap. Kau pasti kelelahan. Pulanglah lebih dulu.”

“Sungguh?”

“Aku—” Rhea berhenti bicara ketika melihat sebuah mobil yang tidak asing lagi berhenti di depan mereka.

Mereka berdua melihat Albar keluar dan dengan sigap menyapa mereka yang membalas sapaannya sebelum membuka pintu belakang untuk Maven. Pria yang telah sah menjadi suaminya itu keluar sambil mengancingkan jas. Dia melangkah denga
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status