Mendengar keributan di taman, Galih pun beranjak dari ruang makan dan terkejut melihat putrinya yang tengah bergelayut di pembatas balkon. “Astaga, Tessa! Kenapa kamu seperti itu? Berbahaya, kembali ke tempat yang aman!” seru Galih.
Seruan tersebut membuat Vania dan Elena beranjak mengikuti Galih. Keduanya merasa kesal karena Tessa yang terlihat muncul dengan kondisi cantik, merusak rencana yang sudah mereka susun. Perkiraan Tessa memang benar. Keduanya yang mengunci Tessa di dalam kamar, agar Aio tidak bisa bertemu dengan Tessa. Hal itu dilakukan, agar Aio hanya fokus dan jatuh hati pada Elena yang cantik. Namun, Tessa malah merusak semua usaha yang sudah dilakukan oleh ibu dan anak itu. “Iya, Ayah!” jawab Tessa sedikit berseru.
Galih pun menatap Vania dan berkata, “Bawa Tessa turun.”
Vania beranjak melaksanakan apa yang diminta oleh suaminya. Sementara itu, Elena menatap Aio dan melihat kening pria tampan itu yang berubah menjadi kemerahan, lalu sebuah sepatu di tangan Aio. Tentu saja, Elena bisa menghubungkan hal itu dan berkata, “Ah, pasti ini karena tingkah Tessa yang ceroboh. Tuan Aio, mari, sini saya periksa keningnya.”
Sayangnya, Aio menjauh tepat saat Elena akan menyentuh keningnya. Ia menatap dingin pada Elena dan berkata, “Orang yang harus bertanggung jawab adalah orang yang sudah membuat saya seperti ini.”
Tepat setelah mengatakan hal itu, Tessa dan Vania muncul. Kini, Aio bisa melihat sosok Tessa dengan jelas, dan ia bisa menilai jika Tessa bahkan lebih memesona daripada Elena. Aio berlutut dan membantu Tessa mengenakan sepatunya dengan benar. Tentu saja, Tessa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Aio. Namun, Tessa tidak menolak bantuan Aio tersebut. Secara alami, Tessa menerima bantuan yang sebenarnya akan terasa sangat canggung ia terima dari orang asing seperti itu. Aio menyunggingkan senyum tipis, ia mendongak dan berkata, “Aku kira, hanya seorang Cinderella saja yang kehilangan sepatunya. Ternyata, putri bungsu dari keluarga Heidi pun bisa melakukan kecerobohan yang sama. Apa, aku perlu menjadi pangeran berkuda putih untuk Nona yang manis ini?”
Sebelumnya, Vania sudah menyebut nama Aio saat mengeluarkannya dari kamar, jadi tentu saja saat ini Tessa mengetahui nama Aio. Ia menatap Aio dengan biasa saja dan berkata, “Tidak perlu, Tessa bukan Cinderella, jadi tidak perlu pangeran berkuda putih. Lagi pula, Om bukan selera Tessa.”
***
“Memangnya itu siapa?” tanya Cendric saat melihat Aio mencetak data dan foto seorang gadis yang belum pernah Cendric dan Benroy.
Reaksi yang wajar bagi keduanya, karena sang kakak memang tidak pernah terlihat dekat atau memiliki ketertarikan pada seorang perempuan. Bukan karena Aio tidak suka pada perempuan, ayolah kakak sulung bagi pewaris keluarga Dawson itu jelas-jelas masih normal. Ia masih menyukai perempuan, hanya saja selama ini Aio hanya memiliki dua kesibukan dalam hidupnya. Yaitu sibuk dalam pekerjaannya, dan sibuk mengurusi adik bungsunya yang sangat ia sayangi. Aio secara tegas mengatakan jika dirinya tidak memiliki waktu untuk memiliki seorang kekasih.
“Dia terlihat manis,” ucap Benroy saat mengintip foto gadis itu. Benroy hanya memberikan pujian spontan, tetapi ia terdiam saat mendapatkan lirikan tajam dari sang kakak.
Sesaat kemudian, Aio menatap foto seorang gadis yang baru saja ia cetak dan tersenyum tipis. Hal itu jelas membuat kedua adik kembarnya merinding bukan main. Aio mengabaikan hal itu, dan mengambil handuk yang tersampir di sandaran kursi. Rupanya ia kembali mengeringkan rambutnya yang masih cukup basah sehabis mandi. Setelah cukup kering, barulah Aio berkata, “Dia calon kakak ipar kalian.”
Jawaban yang diberikan oleh Aio sukses membuat Cendric dan Benroy yang sebelumnya tengah menikmati kudapan malam, menghentikan kegiatan mereka dan menatap Aio dengan mata membulat. Rasanya, mereka mendengar sesuatu yang mustahil. Ayolah, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba Aio mengatakan jika dirinya sudah memiliki calon istri. Padahal, mereka tahu betul, Aio tidak tengah dekat atau menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Para artis dan model yang selama ini mendekati Aio, selalu mendapatkan penolakan. Lalu, siapa orang yang berhasil meluluhkan hati beruang es ini?
“Kakak ipar?” tanya Cendric dan Benroy bersamaan.
“Ya, kakak ipar. Dia akan menjadi istriku,” ucap Aio lagi sembari menatap kedua adiknya.
“Kalian sudah menjalin hubungan sejak kapan? Kenapa kami tidak tau? Apa Kakak sengaja merahasiakannya dari kami? Padahal, kami saja selalu menceritakan apa yang terjadi, termasuk hubungan kami dengan kekasih kami,” ucap Benroy protes karena menganggap Aio merahasiakan sesuatu dari mereka.
“Jangan-jangan kalian sudah berpacaran lebih lama daripada kami, ya? Atau mungkin, kalian sudah melakukan hal yang lebih daripada berkencan?” tanya Cendric menuduh.
Cendric dan Benroy memang sama-sama sudah memiliki kekasih. Keduanya bahkan sudah berpacaran dalam rentang waktu yang cukup lama. Hanya tersisa Aio yang memang belum memiliki kekasih dan tidak memiliki kedekatan dengan wanita mana pun. Jadi, sangat mengejutkan bagi keduanya saat mendengar bahwa Aio sudah memiliki calon istri. Namun Aio pun menjawab, “Perhatikan ucapanmu, Cendric! Aku tidak berpacaran dengannya. Dia gadis yang benar-benar polos.”
Cendric dan Benroy kembali dibuat terkejut. “Jika tidak berpacaran, mengapa Kakak yakin jika dia mau menjadi istri Kakak?” tanya Cendric benar-benar tidak percaya dengan rasa percaya diri yang dimiliki oleh kakak sulungnya itu.
“Jangan bilang, jika Kakak bahkan baru mengenalnya,” ucap Benroy menimpali. Benroy adalah pembaca situasi yang sangat tajam. Jadi, ia bisa menebak dengan tepat bahwa Aio memang baru saja mengenal sosok gadis manis yang sang kakak sebut sebagai calon istrinya itu.
Aio pun mengangguk membuat kedua adiknya kembali terkejut. Keduanya menghela napas panjang dan merasa jika Aio benar-benar selalu memberikan kejutan di balik sikapnya yang tenang. “Kakak baru mengenalnya, dan aku yakin dia bahkan tidak tau jika Kakak tertarik dengannya. Jangan terburu-buru, menikah itu perkara yang sangat serius. Kami saja yang sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan kekasih kami, masih memilih untuk saling mengenal satu sama lain. Sebaiknya, Kakak mencoba untuk mengenalnya lebih jauh,” ucap Benroy memberikan nasihat pada kakaknya itu.
“Aku tidak ingin seperti kalian, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun memacari kekasih kalian. Aku tidak ingin membuat perempuan yang sudah kucintai digantungkan dalam waktu yang lama. Jika aku sudah menyukainya dan ia juga memiliki perasaan yang sama denganku, aku akan segera menikahinya. Selain itu, aku sudah mengenalnya dengan ini,” ucap Aio sembari menunjukkan sebuah kertas yang ternyata adalah data diri dari Tessa. Ada pula foto Tessa yang tersenyum dengan manisnya, membuat Aio kesulitan untuk menahan diri tersenyum melihatnya.
Benroy dan Cendric terdiam karena tertohok. Mereka memang sudah memacari kekasih mereka dalam waktu yang cukup lama. Namun, mereka belum memiliki niat untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Selain karena mereka belum memikirkannya, mereka juga belum siap untuk mengungkapkan hubungan mereka pada adik bungsu mereka. Hal tersebut terjadi karena kembar tiga yang sering dipanggil sebagai kembar ABC itu sudah berjanji pada adik bungsu mereka untuk tidak memiliki kekasih atau menikah dulu, sebelum sang adik memiliki kekasih.
“Tapi tetap saja, kalian harus saling mengenal terlebih dahulu. Kakak tidak cukup hanya mengenalnya dengan sebatas ini saja,” ucap Cendric.
“Tenang saja, kalian pasti akan senang memiliki kakak ipar sepertinya,” ucap Aio mengabaikan perkataan kedua adiknya. Ia tetap bersikukuh dengan keputusannya untuk menjadikan Tessa sebagai istrinya.
Benroy pun menghela napas. “Kami tidak akan menolak atau menghalangi keinginan Kakak. Tapi, Kakak juga harus memastikan jika gadis itu memang ingin menjadi istri Kakak. Jangan memaksanya, karena itu hanya akan melukai hati gadis yang Kakak sukai itu,” ucap Benroy kembali memberikan nasihat pada sang kakak.
“Tidak perlu mencemaskan hal itu. Karena aku, sudah memikirkan cara untuk memastikan jika Tessa akan jatuh ke dalan pelukanku. Dia pasti akan menjadi kakak ipar kalian.”
Benroy dan Cendric saling bertatapan. Jika sang kakak sudah berkata seperti itu, maka apa pun yang ia rencanakan pasti akan menjadi kenyataan. Karena mereka sendiri, sebagai kembar identik tidak pernah bisa menebak apa yang Aio rencanakan atau pikirkan. Aio selalu menyembunyikan langkah sesungguhnya di depan semua orang. Benroy dan Cendric hanya merasa sedikit bersimpati pada gadis bernama Tessa itu. Karena hanya menunggu waktu, ia akan masuk ke dalam dunia yang jelas akan terasa mengejutkan dan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini ia tinggali.
Meskipun agak terkejut, Galih pun segera menyambut kedatangan Aio yang mengunjungi kantornya. Ia pun mempersilakan Aio untuk duduk dan meminta sekretarisnya unutuk menyiapkan teh untuk mereka. Mereka berbincang ringan sebelum sekretaris Galih kembali dan menyajikan teh yang diminta oleh Galih. Setelah ditinggalkan berdua dengan Aio, barulah Galih mempertanyakan alasan kedatangan Aio. Bagi Galih, kedatangan Aio tanpa janji seperti ini di luar kebiasaan Aio. Pria muda di hadapannya itu sangatlah sibuk mengurus kerajaan bisnis keluarganya hingga sulit untuk meluangkan waktu. Pasti kedatangan Aio membawa hal yang penting.“Jadi apa yang membawamu datang ke mari, Aio? Apa aku harus memanggilmu sebagai Tuan Achazio?” tanya Galih mempertanyakan apakah Aio datang untuk masalah kerjasama mereka sebagai rekan bisnis, atau Aio datang dengan membawa masalah pribadi.Aio yang mengerti hal itu pun menyunggingkan senyum tipisnya. Mereka memang sudah menjadi rekan bisnis s
Tessa berdiri di tepi jalan, menunggu ojek online pesanannya. Ia mendongak dan menghela napas karena dirinya sudah hampir setengah jam berdiri di bawah terik matahari karena ojek online pesanannya selalu dibatalkan. Jika tahu begini, Tessa akan memilih untuk berangkat pagi, walaupun kelas pertamanya berlangsung siang hari. Karena lebih baik dirinya menghabiskan waktu di perpustakaan yang nyaman dan dingin, daripada harus berdiri di bawah terik matahari seperti ini. Tentu saja bukan untuk belajar, tetapi untuk tidur. Tessa, sudah membagi waktunya dengan baik. Ia memiliki jam belajar yang cukup dan tidak perlu ditambah lagi, atau dirinya akan sakit kepala.Merasa putus asa karena pesanan ojek online-nya kembali dibatalkan, Tessa pun terpikirkan untuk menghubungi temannya yang juga satu jurusan dan satu kelas dengannya. Saat Tessa menunduk dan sibuk mengirim pesan, Tessa melonjak terkejut saat mendengar suara kelakson mobil mewah yang berhenti tepat di hadapann
Walaupun tahu jika saat ini dirinya harus segera mandi dan bersiap untuk pergi kuliah, mengingat jika dirinya memiliki kelas di pagi harim Tessa benar-benar terlihat enggan untuk beranjak dari ranjangnya yang nyaman. Rasanya, Tessa ingin tetap di sana seharian. Selain karena merasa lelah karena ia bekerja hingga cukup malam, alasan lainnya adalah dirinya sudah mendapatkan pesan beruntun dari seseorang yang sangat tidak ingin Tessa temui dalam waktu dekat, atau lebih tepatnya tidak ingin Tessa temui selamanya. Siapa lagi jika bukan Aio. Rasanya Tessa benar-benar ingin memukul wajah tampan yang selalu berekspresi menyebalkan itu.Meskipun masih merasa enggan, pada akhirnya Tessa beranjak untuk membersihkan diri dan bersiap untuk berangkat kuliah. Karena Tessa tidak berias seperti gadis yang lainnya, Tessa tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk bersiap. Ia hanya memerlukan pelembab bibir, dan bedak tabur untuk merias wajahnya dan mengikat rambutnya tinggi-tinggi dengan rapi.
“Jangan cemberut seperti itu, seperti biasanya Bunda akan memastikan jika ayahmu akan berpihak pada kita. Selain itu, Bunda juga akan memastikan jika Aio pada akhirnya akan menjadi milikmu,” ucap Vania saat sudah mendengarkan cerita dari Elena, bahwa selama ini ternyata Tessa diantar jemput oleh Aio. Dengan kata lain, Tessa dan Elena sering kali berhubungan.Tentu saja Vania merasa jengkel. Bagaimana bisa Aio tertarik pada Tessa? Padahal jika dibandingkan dengan Elena, tentunya Tessa kalah telak. Menurut Vania, Elena lebih cantik dan elegan daripada Tessa yang terlihat belum bisa mengurus dirinya sendiri. Atau mungkin saja, Tessa yang menggoda Aio demi hidup nyaman dan bergelimang harta di tengah keluarga Dawson yang terkenal dengan kekayaan mereka. Bagi Vania, Tessa sangat tidak tahu malu.Elena yang mendengar hal itu pun senang bukan main. Karena ia sendiri tahu, ibunya selalu menepati apa yang ia katakan. Ibunya memiliki segudang ide untuk mendapatkan ap
Haikal menempelkan kemasan minuman dingin pada pipi Tessa yang terlihat murung. Hal tersebut membuat Tessa berjengit dan memukul tangan Haikal yang tertawa karena berhasil mengerjai Tessa. Tentu saja Tessa menggerutu karena sikap Haikal yang jail itu. Sejak mereka kecil, Haikal selalu saja memiliki tingkah jail untuk menggoda dan membuatnya tertawa. Sayangnya, kali ini Tessa tidak bisa tertawa karena lelucon yang diberikan oleh Haikal.Sebelumnya, Haikal berharap jika usahanya menggoda dan membelikan Tessa minuman kesukaan sahabtnya itu bisa membuat suasana hati Tessa. Namun, pemikiran Haiklah tersebut terpatahkan karena Tessa masih terlihat murung. Haikal pun bertanya, “Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu terihat murung seperti itu?”Namun, Tessa menggeleng. Tidak berniat untuk menceritakan masalah yang mengganggunya. Haikal memang sahabat yang sudah sangat ia percaya. Tessa bahkan tidak ragu untuk berbagi rahasia dengan sahabatnya itu. Namun, untuk masalah i
Tessa melangkah berjinjit, dan mengintip dari balik bangunan gedung kampusnya. Hari ini, Tessa mendapat libur dari semua tempat kerjanya, dan kebetulan bisa pulang lebih cepat. Saat ini, Tessa berusaha untuk memastikan jika Aio tidak ada di depan kampusnya dan menunggu kepulangannya. Mungkin, saat berhadapan terakhir kalinya dengan Aio, Tessa masih belum sadar sepenuhnya, dan belum merasa malu.Namun sekarang berbeda. Dengan pikiran jernih, Tessa merasa begitu malu karena tingkahnya sendiri yang marah, dan meluapkan semua kemarahannya itu pada Aio hingga dirinya menangis. Itu sungguh memalukan dan Tessa tidak ingin bertemu dengan Aio. Bagaimana bisa dirinya lepas kendali seperti itu? Ia bahkan menangis seperti anak kecil di dalam pelukan Aio. Membayangkannya saja sudah membuat Tessa begidig dibuatnya.“Tessa?”“Astaga!” Tessa berjengit terkejut dan berbalik untuk melihat siapa yang menepuk bahunya.Tessa menghela napas leg
“Apa?” tanya Aio memukul meja kerjanya dengan keras dan membuat dewan direksi yang tengah rapat dengannya tersentak karena terkejut.Mereka berusaha untuk tetap tenang. Apalagi saat ini, Aldi sang asisten Aio yang bisa mereka andalkan untuk menenangkan Aio tengah tidak berada di sana. Benar, Aldi tidak berada di sana karena mendapatkan tugas khusus dari Aio untuk mengantarkan Tessa ke kampus. Setidaknya, Aio ingin memastikan jika Tessa bisa sampai ke kampus dengan selamat dan aman, walaupun dirinya tidak bisa bertemu langsung dengan Tessa.Aio sadar Tessa masih merasa malu karena sempat menangis dan mengungkapkan isi hatinya. Jadi Aio berusaha untuk memberikan waktu bagi Tessa. Selain itu, Aio juga harus menghadiri rapat dengan dewan direksi mengenai masalah perusahaannya. Namun, Aio ternyata mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan dari Aldi.Karena itulah, Aio memilih untuk menutup teleponnya dan berkata, “Rapat ini kutunda. Coba cari solusi
Jika Haikal dan Aio tengah berusaha untuk mencari keberadaan Tessa, maka Tessa sendiri tengah berusaha untuk memulai kehidupannya yang baru. Tessa kini sudah berada di sebuah desa yang tentu saja jauh dari jangkauan orang-orang yang ia kenal. Bermodalkan uang yang tersisa di dalam tabungannya, dan menjual beberapa benda berhaga yang ia miliki, Tessa memilih untuk pergi sejauh mungkin, dengan memantapkan hati memutuskan semua hubungannya dengan masa lalu. Tessa tahu, jika hal ini hanyalah sikap pengecut. Ia hanya lari dari lukanya. Namun, ini adalah langkah paling tepat yang bisa Tessa lakukan saat ini.Tessa sadar, keputusannya ini mungkin sangat gegabah. Ia mengambil keputusan untuk benar-benar keluar dari rumah bahkan memutuskan hubungannya dengan sang ayah, karena dipengaruhi oleh rasa marah yang membuatnya merasa sesak. Benar, Tessa marah. Bukan hanya marah, ia juga merasa sangat kecewa, karena ayah yang seharusnya menjadi orang terakhir yang berada di sisinya, kini malah
“Ini adalah Lembah Para Raja,” ucap Aio lalu memeluk Tessa yang tengah melihat sawah yang menghampar luas sejauh mata memandang. Kini, Aio dan Tessa tengah memulai acara bulan madu mereka yang ternyata di mulai dengan menginap dan menikmati wisata di Bali. Untuk akomodasi, Aio memilih untuk menginap di Viceroy Hotel yang terletak di Ubud, Bali.Sebuah hotel bintang lima di mana kamar yang ia pesan berupa sebuah Villa mewah yang terletak di Lembah Para Raja. Nama tersebut diberikan oleh penduduk setempat untuk generasi royal Bali yang tinggal di desa-desa terdekat. Selain itu, area tersebut memang sangat indah, dan patut untuk dinamai sebagai Lembah Para Raja, karena keindahan seperti ini di zaman dulu pasti hanya bisa dinikmati oleh keturunan Raja.“Apa nanti kita bisa bermain ke sana? Tessa ingin berfoto di sana, pasti menyenangkan. Tessa ingin menunjukan pada Princess, Nessie, dan Alma bahwa kita juga berlibur ke tempat yang indah,” ucap Tessa terlihat begitu antusias.Karena setel
“Apa Nyonya sudah meminta izin pada Tuan?” tanya kepala pelayan saat Tessa memintanya untuk menyiapkan mobil dan mengantarkannya ke kediaman Dawson, yang tak lain adalah kediaman mertuanya.Setelah pindah ke rumah baru yang ia tinggali bersama sang suami, Tessa belum pernah ke luar dari rumah, apalagi tanpa didampingi oleh suaminya ini. Semua hal yang Tessa lakukan selalu ia kerjakan di dalam rumah. Baik itu kuliah, maupun bersantai sekali pun, karena memang semuanya sudah tersedia di dalam sana. Khusus untuk kuliahnya, Tessa pun pada akhirnya mengambil kelas online karena Aio memang sudah mengatur dan mengubah perkuliahannya seperti itu.Semua itu tidak terasa membebani bagi Tessa. Karena pada akhirnya Tessa bisa menjalani hari yang nyaman. Hanya saja, akhir-akhir ini, ada hal yang membuat Tessa sangat jengkel pada Aio. Tessa yang memeluk Romeo dan Juliet, telihat enggan menyebutkan nama suaminya. Benar, Tessa tengah merajuk pada Aio. Setelah membuat Tessa menggunakan kostum kucing,
“Lucunya!” seru Tessa saat melihat dua ekor bayi kucing berbulu lembut dan tebal.Tessa terlihat begitu bahagia, saat dirinya terbangun dari tidurnya dan susah membersihkan diri karena tubuhnya pegal bukan main karena Aio selalu mengajaknya berolahraga kapan pun dan di mana pun itu. Hal yang menyebalkan adalah, sekeras apa pun Tessa menolaknya, Aio tidak pernah mau berhenti dan mengalah. Untungnya, para pelayan yang akan bekerja di rumah mereka, sudah datang. Hingga mungkin Aio bisa sedikit menahan diri. Setelah Tessa selesai membasuh diri dan berpakaian dengan rapi, ia pun beranjak untuk turun dari lantai tiga.Namun begitu akan masuk ke ruang makan, Tessa sudah lebih dulu disambut oleh kejutan dua ekor bayi kucing lucu yang menjadi wujud dari janji Aio sebelumnya. Para pelayan yang membawa dua kucing tersebut, juga membawa sertifikat pengadopsian. Saat itulah Tessa sadar jika kedua kucing ini bukan kucing biasa. Tessa dengan hati-hati meraih dan menggedong salah satu dari dua bayi k
“Aio!” seru Tessa merasa malu dan kegelian karena apa yang dilakukan oleh Aio. Namun, Tessa tidak berusaha menghentikannya, karena tahu ini belum apa-apa.Tak lama, Aio pun memilih untuk melepaskan kaos tersebut membuat Tessa dengan malu-malu menutupi kedua buah payudaranya yang terlihat pas dengan ukuran tubuhnya yang mungil. Tessa memiliki kulit putih mulus, yang rasanya mengundang Aio untuk menyentuh dan menggodanya. Aio menyentuh kedua tangan Tessa dan menjauhkannya, agar dirinya bisa melihat keindahan milik Tessa yang tercipta begitu sempurna di matanya. Setelah itu Aio pun menunduk dan menciumi dada mungil Tessa dan menggodanya, hingga puncak payudaranya menegak tanpa malu-malu. Menantang Aio agar melakukan hal yang lebih daripada itu.Aio pun berniat untuk melepaskan celana dalam yang dikenakan oleh Tessa, tetapi Tessa menghalanginya. Wajah Tessa benar-benar merah padam, dan saat itu Aio mengulum senyum dan melepaskan celananya hingga menyisakan celana dalamnya saja. Ia membawa
“Wah!” Itulah seruan kekaguman yang keluar dari bibir mungil Tessa, ketika melihat kediaman yang ke depannya akan ia tinggali bersama dengan Aio, suaminya.Tidak ada pelayan yang menyambut kedatangan mereka di rumah mewah tersebut, karena itu adalah pengaturan yang dilakukan oleh Aio. Hari ini, ia ingin menghabiskan waktu bersama istrinya di rumah baru tersebut. Rasanya pasti menyenangkan menghabiskan waktu bersama di tempat baru ini. Aio memeluk Tessa yang masih berdiri di tengah aula. Tampaknya desain dan dekorasi yang dipilih oleh Aio benar-benar sesuai dengan selera Tessa. Rasanya tidak sia-sia bagi Aio mengubah beberapa sudut bangunan ini agar sesuai dengan apa yang ia inginkan. Karena pada akhirnya Tessa terlihat sangat puas dengan ini.“Apa kau menyukainya?” tanya Aio lalu menghirup aroma rambut Tessa yang lembut. Aroma sampo yang juga Aio kenakan. Selain berbagi piring saat makan, hal yang menjadi kegemaran Aio saat ini adalah berbagi sampo yang sama dengan Tessa. Rasanya sang
“Hati-hati,” ucap Riri lalu melambaikan tangannya pada dua mobil yang dikendarai oleh Benroy dan Cendric.Keduanya sudah resmi pindah ke rumah baru mereka, yang memang sudah selesai pengerjaannya. Kini di kediaman Dawson, tersisa pasangan tua, Farrell dan Riri. Lalu pasangan muda, Aio dan Tessa. Farrell menatap Aio yang berdiri di belakang Tessa, dan memeluk istrinya itu dengan gemas. Tampak enggan untuk melepaskan diri barang sejenak saja. Farrell mendengkus. “Jika ingin bermesraan seperti itu, cepat pindah,” ucap Farrell.Tidak seperti kedua adiknya, Aio memang belum bisa memboyong Tessa ke rumah baru mereka. Bukan karena Aio tidak mampu untuk membuat kediaman yang nyaman, atau para pekerja yang tidak bisa menyelesaikan pengerjaan rumah tepat waktu. Namun, hal itu terjadi karena Aio mengubah beberapa tata letak dan ruangan, agar benar-benar bisa terasa nyaman saat ditinggali nanti. Tentu saja Aio mempertimbangkan kenyamanan Tessa, karena istrinya adalah hal yang sangat utama bagi Ai
“Jaga adikku dengan baik. Jika tidak, aku sendiri yang akan memastikan bahwa kalian akan bercerai,” ucap Aio memberikan peringatan pada Zico.Princess yang mendengar peringatan tersebut mencubit tangan Aio dan kedua kakak kembarnya yang lain, karena masih saja mengancam suaminya. “Jangan mengancam Zico seperti itu. Jangan macam-macam pada suami Princess! Lalu, memangnya siapa yang mau bercerai? Princess dan Zico akan bersama selamanya, memangnya Abang ABC mau melihat Princess jadi janda bolong?” tanya Princess galak membuat para menantu terkekeh.“Janda bolong itu tanaman, Princess. Kenapa kau bawa-bawa?” tanya Cendric tidak habis pikir.“Ingat pasal satu!”Kembar ABC memutar bola matanya sebelum berkata dengan kompak, “Princess selalu benar.”Kini, keluarga Dawson tengah mengantarkan kepergian Princess dan Zico ke bandara. Pasangan itu memang akan pergi ke luar negeri dan menikmati masa bulan madu mereka. Setelah mendapatkan beberapa wejangan dan pesan dari para orang tua, Princess s
“Semuanya sudah siap?” tanya Aio pada tim yang ia panggil secara khusus untuk sesi foto pasangan yang akan ia lakukan di kediaman Dawson.Sebenarnya, bukan hanya Aio, ketiga adiknya juga tengah melakukan sesi foto pasangan dengan mengambil berbagai tempat yang berbeda sebagai latar foto. Farrell dan Riri juga tiba-tiba ingin melangsungkan sesi foto pasangan. Mereka tidak mau kalah oleh putra dan putri mereka yang tengah dalam masa yang sangat romantis dengan pasangannya. Alhasil, saat mendengar bahwa putra dan putri mereka akan melangsungkan sesi foto, Farrell dan Riri tidak mau kalah dengan melangsungkan sesi foto pasangan. Untuk memperbarui foto keluarga dan foto di album mereka.Untungnya, Aio sudah lebih dulu menetapkan kediaman Dawson sebagai tempat di mana dirinya akan melakukan sesi foto. Jadi, ia tidak perlu mencari tempat lain dan memboyong Tessa ke luar kediaman. Ini bukan waktu yang tepat membawa Tessa ke luar. Konsep dan setting foto tentu saja harus cocok, karena itulah A
Sarapan keluarga Dawson rasanya leih meriah daripada biasanya. Tentu saja hal tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa ada anggota keluarga baru yang masuk ke dalam keluarga tersebut. Benar, total ada empat menantu yang masuk ke dalam keluarga tersebut. Itu tak lain adalah Tessa, Nessie, Alma, dan Zico. Jika Nessie, Alma, dan Zico sudah bisa beradaptasi, hingga terlihat begitu nyaman di tengah-tengah keluarga tersebut, maka itu berbeda dengan Tessa. Gadis manis yang sudah berstatus sebagai istri dari putra sulung keluarga Dawson itu, masih terlihat canggung. Ia masih menempel di sisi Aio, dan canggung untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Padahal, mereka semua sudah bersikap hangat, bak keluarga yang sesungguhnya.Aio yang duduk di samping Tessa meminta istrinya itu untuk makan lebih banyak. “Tessa, makan lebih banyak. Kau harus menambah berat badanmu lagi,” ucap Aio sembari kembali mengambilkan lauk ke atas piring istrinya itu.“Tapi Tessa kenyang,” jawab Tessa. Ia me