Share

King's Door

Author: Sianida
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mobil Maya berhenti di depan perpustakaan. Sebuah city car berwarna kuning lemon yang mengkilat. Sebelumnya Gemma tak pernah bertanya darimana Maya bisa memiliki mobil, mengingat pekerjaannya sebagai manajer belumlah bisa memberinya kemewahan seperti sebuah mobil. Tapi kini Gemma mulai menduga-duga bahwa, mungkin saja para pemberontak mendanai Maya.

Itu jika memang benar Maya adalah pemberontak. Gemma belum tahu pasti karena sejauh ini yang ia punya hanya asumsi.

Gemma menenteng gitar dengan satu tangan dan berjalan menuju ke mobil. Ia meletakkan gitarnya di bangku penumpang belakang, kemudian ia duduk di kursi penumpang di sebelah pengemudi.

Maya menginjak pedal gas, membawa mereka melaju menembus suasana sore di kota Ayria yang perlahan mulai lengang.

Orang-orang yang masih ada di trotoar berjalan dengan terburu-buru sembari menundukkan kepala. Jika mereka mengalami kebahagiaan seharian tadi, rasa itu kini tak terlihat di wajah mereka. Yang ada han

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Nero adalah pengawal Lanaya? aku lupa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • The Arc: Elenio   Draconian

    Draconian menyabetkan tangannya pada seseorang dalam jangkauannya, dan hanya sekejap mata, orang itu tergeletak di lantai. Kulitnya menjadi sangat keriput dan tubuhnya tak lagi berdaging. Hanya ada ceruk hitam di tempat mata seharusnya berada. Tiga sayatan memanjang di dada orang itu, di tempat Draconian menyarangkan jemari tajamnya. Tidak ada darah mengalir di sana, hanya ada luka dalam berwarna hitam yang tampak kosong seperti celah yang sangat dalam. Cairan berwarna hitam mengalir keluar dari mulut manusia itu, bersamaan dengan asap pekat.Para penjaga menembaki makhluk-makhluk itu dengan putus asa. Bodoh, tentu saja hal itu sia-sia. Draconian tidak bisa dilukai dengan senjata biasa.Keheningan singkat berubah menjadi kepanikan dan kengerian. Semua orang berlari tak tentu arah untuk menyelamatkan nyawa mereka.Draconian tak tinggal diam. Mereka bergerak dan berjalan seperti orang yang kejang, namun dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka semua menyebar, dan tak

  • The Arc: Elenio   Waiting for The Dawn

    "Sakit?"Nero mendongak untuk menatap Gemma saat ia bertanya. Gemma menggeleng pelan."Katakan kalau sakit, aku akan lebih hati-hati."Nero melanjutkan membebat kedua telapak tangan Gemma dengan perban. Gemma tidak mengatakan apa yang terjadi pada dirinya, karena pastilah tidak ada yang percaya. Nero juga tidak menanyakan hal itu sedari tadi. Entah kenapa Gemma jadi merasa tenang. Jika ia bersama Jo sekarang, Jo pasti sudah bertanya macam-macam dan memasang wajah khawatir yang berlebihan seperti ayah Gemma.Mereka tidak bisa pergi keluar sebelum fajar tiba, dan Gemma pikir Nero hanya akan menjaganya saja di salah satu sudut King's Door sampai mereka bisa pergi dari situ.Tapi ternyata Nero punya ide lain. Dia menyambar kotak pertolongan pertama yang ada di kelab malam itu, lalu mengajak Gemma menuju ke tangga darurat yang mengarah ke atas.King's Door terletak di ruangan bawah tanah sebuah gedung yang digunakan sebagai pusat perbelanjaan. Nero ter

  • The Arc: Elenio   Going Back Home

    Apa yang terjadi di King's Door menimbulkan kegemparan di seluruh Elenio. Puluhan nyawa manusia melayang, sekaligus membuka sisi gelap Elenio, khususnya Ayria, yang selama ini terkenal sebagai negara yang tentram.Beberapa orang yang dianggap bertanggung jawab, termasuk Heros, kini menjadi buronan.Semua berita tentang hal itu berseliweran di berbagai media selama berhari-hari, kebanyakan berita diberi bumbu dan dipelintir supaya menarik dan menjual. Padahal hampir semua pemberitaan yang ada hanya berisi asumsi dan tidak sesuai kenyataan.Efek dari apa yang terjadi di King's Door membuat Archturian melakukan razia besar-besaran di tempat-tempat ilegal di Ayria dan kota-kota sekitarnya. Hal itu membuat Gemma saat ini menjadi pengangguran dan hanya mengisi hari-harinya di perpustakaan.Gemma pada dasarnya suka membaca, karena ia suka mendapatkan ilmu baru dari buku yang ia baca. Jadi tak masalah untuknya jika harus terkurung di perpustakaan. Toh ia jug

  • The Arc: Elenio   City of Nowhere

    Laju kereta membawa Gemma dan Jo menjauh dari Ayria. Kemarin Jo menemani Gemma seharian setelah apa yang terjadi di hutan. Dia merawat luka Gemma sembari terus melontarkan pertanyaan, yang akhirnya membuat Gemma menceritakan kejadian di King's Door."Jadi, Draconian yang hancur lebur waktu itu, karena ledakan dari tanganmu?"Gemma mengangguk.Sejak kemarin, Jo terus mencoba menarik kesimpulan dari dugaan-dugaannya sendiri, tapi tak ada yang terdengar tepat."Apa kau menggunakan obat-obatan?"Jo bertanya pada Gemma, yang sedari tadi hanya memandang keluar jendela. Kedua matanya berusaha menikmati alam Elenio yang berisi hamparan padang rumput, serta hutan dalam lembah-lembah yang berkabut. Tapi usaha untuk mengalihkan diri dari hal yang mengganggu tidak berhasil, karena Jo terus-terusan membahasnya.Gemma menelengkan kepalanya pada Jo. Sepertinya itu adalah teori Jo yang kedua puluh dan semakin ke sini teorinya jadi sekadar tebakan konyol."A

  • The Arc: Elenio   Dinner Madness

    Hari ini adalah hari paling aneh dan canggung sepanjang sejarah hidup Gemma. Bagaimana tidak, ia harus bertemu dengan ayahnya setelah tiga tahun mereka tidak bertegur sapa. Lalu, Gemma kini berada satu atap dengan dua orang asing. Salah satunya adalah seseorang yang jaketnya ia pakai sekarang."Siapa dia sebenarnya, Jo?"Gemma bertanya sembari sesekali menggigiti ujung jempolnya. Kebiasaannya saat kecil kembali muncul, mungkin karena sekarang ia berada di rumah.Mereka berdua duduk di lantai di pojok ruang keluarga tempat ayah Gemma tinggal, dan membiarkan pintu yang menuju ke foyer terbuka. Hal itu dilakukan semata-mata agar mereka dapat menatap ke arah tangga. Gemma dan Jo kini persis seperti anak kecil yang penuh dengan rasa penasaran.Sudah kurang lebih satu jam Nero dan si wanita yang diperkenalkan dengan nama Sarah itu naik ke lantai dua, tempat Paman Jonah, ayah Jo, tinggal.Gemma tahu kalau Paman Jonah juga seorang Archturian, yang

  • The Arc: Elenio   Seal

    Michael langsung menyambar senter dan menyalakannya. Dia mengarahkan senter ke setiap orang yang ada di situ. Semuanya, kecuali Michael, telah mengeluarkan senjata masing-masing.Michael mengeluarkan suara terkejut seperti orang tercekik saat melihat Gemma menggenggam Einar."Sejak kapan kau punya pisau hitam itu, Gemma? Apakah kau dapatkan dari pasar gelap karena begitu ingin menjadi Archturian?!"

  • The Arc: Elenio   Unlock Reality

    Tim patroli dan pemadam kebakaran mulai berdatangan ke lokasi kejadian. Namun lambatnya respon mereka menimbulkan begitu banyak korban jiwa dan kerugian. Saat api mulai padam, anggota pemadam serta para Archturian mulai menyisir lokasi, mengevakuasi warga yang selamat, serta memasukkan korba meninggal ke dalam kantung jenazah.Pemimpin tim patroli mendatangi Nero dan Sarah. Mereka saling memberi hormat, kemudian sebelum pemimpin itu mengajukan pertanyaan, Sarah sudah mencecarnya terlebih dahulu.Sarah melirik label nama yang tertempel di baju seragam serba hitam milik prajurit itu, dan melihat dua garis kuning di sepanjang lengan baju dan celananya. Setiap pemimpin patroli seharusnya berpangkat Sergi, yang mengenakan seragam hitam dengan dua garis warna merah, bukannya kuning. Garis kuning merujuk pada pangkat yang lebih rendah, yaitu Bile. Sedangkan pangkat di atas Sergi adalah Girga, yang merupakan pangkat dari atasan mereka, Girga Jonah."Bile Wadner, kenapa

  • The Arc: Elenio   The Princess and Her Maid

    "Yah ... Dia pasti ingin berkelana sebentar."Makhluk itu tak punya wajah, tapi entah bagaimana Jo tahu ia tengah tersenyum saat mengatakannya."Ia akan datang jika merasakan keberadaanmu kan?" Michael bertanya sembari meletakkan glass dome, yang sudah ia tutup kembali, ke atas meja makan.Mungkin ini hanya imajinasi Jo saja, tapi Michael terlihat berbeda sekarang. Auranya bukan lagi memancarkan seorang ayah yang memikirkan anaknya sampai kelelahan. Michael seperti ... seorang terpelajar yang bersikap dingin."Tentu saja. Tuan Putri akan datang mencariku.""Kau ini makhluk apa?" Sarah, Jo tidak tahu apa yang salah dengan mulutnya, mengajukan pertanyaan seolah-olah sekarang sedang sesi tanya jawab di sekolah.Makhluk itu menoleh, atau seperti itu kelihatannya, ke Sarah. Lalu makhluk itu terkekeh. Ya, dia terkekeh, dan terdengar menyeramkan."Maafkan aku karena tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu."Makhluk itu meli

Latest chapter

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - This Is Wrong

    “Men—menjalin hubungan?” Gemma tergagap. “Apa maksudmu?”Baru saja Gemma hendak mengatakan pada Nero untuk melupakan apa yang terjadi di antara mereka berdua. Apalagi setelah Gemma tahu bahwa Nero selama ini bertugas untuk mengawasinya, dan dia mengetahui segala gerak-gerik dan kebiasaan Gemma.Dan setelah apa yang Jo katakan, soal Gemma yang tak mungkin menjalin hubungan dengan siapapun… memulainya sekarang terdengar seperti ide yang buruk.“Kau tidak mengerti?” Ada ketidakpercayaan dalam cara Nero memberikan pertanyaan.Ya, tentu saja dia tidak percaya. Gemma bukanlah anak kecil yang tidak mengerti maksud pertanyaan Nero.“Bukan begitu…,” tukas Gemma. “Aku mengerti.” Gemma memejamkan mata untuk sejenak sembari menghirup udara dalam-dalam.Saat dia melakukannya, dia bisa mendengar suara dari dalam kepalanya. Entah suara miliknya sendiri atau milik Lanaya.Ini salah.“Lalu, apa jawabanmu?”Gemma membuka mata, mengerjap, lalu menatap Nero. “Haruskah aku menjawabnya sekarang?”“Aku yaki

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - Would You?

    Latar belakang waktu untuk chapter ini adalah setelah kejadian teror di Fiend (Chapter: Act of Patience) dan sebelum Gemma berlatih bersama Pelayan (Chapter: Mind Over Matter).---Gemma tidak tahu apa yang dia lakukan di sini.Saat Jo mengajaknya pergi tadi, Gemma pikir Jo membawanya ke tempat makan atau mengajaknya menyelidiki sesuatu. Dia hanya mengatakan soal melakukan kunjungan sebelum kembali ke Meubena, dan Gemma tidak menyangka bahwa kunjungan yang Jo maksud adalah pergi ke panti asuhan Saint Anna.Ini adalah rumah Sarah dan Nero.Cara Gemma memandang Nero terasa berbeda sekarang, setelah apa yang mereka lalui. Alarm yang memekikkan bahwa hubungan mereka bukanlah sesuatu yang tepat masih saja berbunyi, ditambah dengan keberadaan Lanaya di tubuhnya, Gemma tidak bisa bertindak sesuka hati.Setidaknya, dia tidak mungkin bisa mencium siapapun sekarang. Gemma membayangkan Lanaya akan mengeluarkan dengus jijik jika ia mendapati Gemma melakukannya.Namun Gemma tak bisa menghindari at

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - Let's Talk About Date Another Time

    Suara kaca selebar tiga meter yang menghantam tanah seolah menghentikan waktu untuk sementara.Gemma dan Nero membeku di tempat mereka berdiri, saling berpandangan dengan mata terbelalak. Ciuman mereka terhenti, pun dengan pikiran apapun yang tadi sempat merayapi benak mereka dan membuat pandangan mereka berkabut.Semua terjadi dalam hitungan detik, namun setiap momen terasa begitu lambat.Saat draconian-draconian yang terbang di sekitar menara berhenti dan berbalik arah. Raungan, kepakan sayap, dan berpasang-pasang mata berwarna merah yang kini mengarah kepada Gemma dan Nero.“Lari!” teriak Nero.Gemma mengambil inisiatif sepersekian detik sebelum Nero memberi perintah. Dia berlari ke arah tangga, tetapi berhenti dan memberi jalan pada Nero karena Gemma tak tahu kemana mereka harus berlari.Tak ada satupun dari mereka yang membawa senjata khusus, dan meskipun Gemma baru mengetahui kemarin kalau dia tak akan mati saat terkena cakar Draconian, bukan berarti Gemma akan melawan mereka be

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - Can We Date Sometime

    “Siapa sangka pria itu adalah pacar dari wanita yang tadi menggodamu.”“Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu padahal dia punya kekasih.”Gemma mengangguk, mengamini perkataan Nero. Mereka segera meninggalkan arena begitu masalah dengan pria gila itu terselesaikan.Ternyata setelah Gemma membawa Nero pergi dari hadapan wanita bernama Angel itu, dia menelepon kekasihnya dan mengatakan bahwa Gemma telah menyakitinya. Pacarnya langsung datang ke arena laser tag dan memaksa untuk ikut di dalam permainan.Kesalahpahaman terselesaikan saat Nero meminta pengelola menunjukkan rekaman cctv sesaat setelah pengarahan selesai dilaksanakan. Di situ terlihat jelas bahwa Angel yang mendekati Gemma dan Nero terlebih dulu dan Gemma tidak melakukan apapun padanya.“Seharusnya tadi kau meminta ganti rugi,” gumam Nero.“Aku tidak mau urusannya menjadi panjang.” Seolah Gemma belum banyak masalah saja.Kemudian Nero menengok ke arah Gemma yang berjalan di sampingnya. “Maaf. Kita jadi gagal memenangkan ko

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - We're Not Dating

    Setelah melakukan pendaftaran, Gemma menerima sebuah rompi dengan lampu berbentuk segi lima di bagian dada. Dia mengenakan rompi itu, lalu mengikat rambutnya dengan karet yang ia bawa di pergelangan tangannya. Nero menyerahkan sebuah pistol laser berwarna hitam dengan seutas tali sepanjang lengan. Dia memasangkan kait di ujung tali itu ke kait yang ada di bagian depan rompi Gemma. “Peraturannya sederhana. Arahkan pistolmu ke bagian depan lawan, ke arah lampu di rompi,” Nero menjelaskan sambil menunjuk lampu segi lima di rompi Gemma yang kini berpendar dalam warna biru laut. Lampu itu terbagi menjadi lima bagian. “Jika semua lampu ini mati, itu berarti kau kalah dan harus keluar dari permainan.” Kemudian Nero menunjuk ke arah pintu yang letaknya berlawanan dengan pintu masuk. Pintu itu terbuka lebar, dan Gemma bisa melihat hamparan tanah lapang dengan pepohonan tinggi yang tumbuh dalam jarak beberapa meter antara satu sama lain. “Kita akan melakukan permainan outdoor. Tim yang berhasi

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - Still Not a Date

    Pemberhentian pertama mereka adalah restoran yang biasa Gemma kunjungi bersama Jo. Restoran ini selalu penuh pada jam makan siang, dan kebanyakan pengunjungnya adalah mahasiswa serta pekerja kantoran yang tengah mengambil jam istirahat.Gemma hanya bisa menggerutu dalam hati saat berpasang-pasang mata memandang lapar ke arah Nero, seolah dia adalah hidangan utama di tempat ini. Jika hal ini terjadi pada Jo, Gemma pasti akan mengomel dan memelototi gadis-gadis genit itu.“Kau mau duduk di mana?” tanya Nero. Mereka berhenti di tengah-tengah restoran dan menjadi pusat perhatian seperti pohon natal dengan lampu berkelap-kelip.Gemma memandang ke sekeliling dengan gusar sebelum mencengkeram lengan Nero dan mengajaknya ke jajaran bangku di luar restoran. “Di sini saja,” ucap Gemma, yang kemudian menyeret sebuah bangku di dekat mereka dan menyuruh Nero untuk duduk.Nero menyunggingkan senyum kecil di satu sudut bibirnya sebelum dia duduk dan senyuman itu tak kunjung hilang saat Gemma duduk d

  • The Arc: Elenio   Gemma and Nero - This Is Not a Date (1)

    Sepertinya Gemma baru saja terlelap saat ponselnya berdering nyaring. Suaranya seperti alarm pengganggu yang membuat Gemma melenguh malas. Dia mengulurkan tangan dan meraba-raba ke atas nakas untuk mencari benda berisik itu. Gemma membuka mata yang masih terasa berat untuk mencari tahu siapa manusia yang berani mengganggu tidurnya. Di layar ponsel tertera nama Purity. Gemma melirik ke sudut layar ponsel dan mendapati bahwa sekarang sedang masuk jam sibuk perpustakaan. Mungkin Purity membutuhkan bantuannya. “Ada apa?” Suara Gemma parau karena tenggorokannya terasa sekering padang pasir. “Ada yang mencarimu.” “Siapa?” Gemma bertanya sembari berguling di atas ranjang. Satu tangannya menyibak gorden untuk melihat langit. Hari ini cerah. Suasananya terasa begitu damai hingga Gemma tak percaya bahwa semalam baru saja terjadi tragedi mengerikan di King’s Door. Setelah ini dia akan menelepon Jo untuk mengetahui perkembangan terbaru soal kejadian semalam. “Lelaki yang mengantarmu tadi.” “H

  • The Arc: Elenio   Epilogue

    Brak! Daun pintu terbanting menutup di hadapan Gemma dan Lysis. Mereka saling berpandangan, mengembuskan napas panjang yang merupakan wujud dari rasa sabar. Paling tidak, penolakan di hari ini tak sebanyak hari-hari kemarin. Lysis memeluk setumpuk selebaran di satu tangan, sedangkan tangan yang lain menenteng tas plastik berisi bahan makan malam mereka hari ini. "Kita coba beberapa rumah lagi?" tanya Lysis dengan enggan. Wajahnya berubah cerah saat Gemma menggeleng. Gemma memandang lekat-lekat selebaran yang ia genggam hingga kusut. PERSIAPKAN MASA DEPAN ANAK-ANAK ANDA, DENGAN MENJADI ARCHTURIAN SEJATI Judul selebaran yang ia buat dengan memutar otak habis-habisan. Tetapi penolakan yang ia dan Lysis alami bukan semata-mata karena judul yang buruk, ini lebih kepada para orang tua di Fiend yang memang tak pernah berpikir jauh untuk anak-anak mereka. "Padahal sedang promo gratis …," bisik Gemma, suaranya terdengar hampa. Mereka be

  • The Arc: Elenio   So Long, Partner

    Ketimbang membuang waktu untuk mencari pintu utama, Nero, Jo, dan Pelayan memutuskan untuk keluar melalui jalan mereka masuk, dari penjara di bawah tanah, dan mengambil jalan memutar.Kaki mereka tak tahan untuk tidak berlari, tak mau ketinggalan untuk ambil bagian dalam apapun yang tengah terjadi saat ini.Langkah Pelayan tiba-tiba berhenti, dan dua orang yang bersamanya ikut berhenti."Ada apa?" tanya Nero, dan Jo menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan."Kau tidak mendengarnya?""Apa?"Nero memasang telinganya baik-baik. Tapi tak ada yang begitu ganjil dalam pendengarannya sampai harus membuatnya berhenti. Ia memasang wajah tak mengerti dan Jo dengan tidak sabar memberikan penjelasan."Suara itu, seperti ada kaca yang sangat besar retak dan berhamburan."Nero menggeleng, ia tak mendengar suara semacam itu."Pelindungnya telah hancur." Kini Pelayan yang berbicara, dan baru saja dia selesai berucap, langit malam dipen

DMCA.com Protection Status