Share

19

Author: nura0484
last update Huling Na-update: 2025-03-24 19:00:25

“Hubungan kita sudah berakhir.”

“Kamu nggak bisa kembali sama Zaky, sayang?” mamanya Zaky menggenggam tangan Luna dengan tatapan penuh harap.

Luna menggelengkan kepalanya “Zaky sudah punya wanita yang dicintai, tante. Tolong restuin mereka.”

“Kamu tahu wanita itu, kan? Bagaimana kita bisa merestui?” mamanya Zaky, Warti.

Luna menghembuskan napasnya panjang “Tante sudah kenal sama Rena? Dia nggak kalah baik kok.”

“Luna, wanita yang status janda itu imagenya jelek. Masa Zaky sama wanita itu, Lun. Dia udah gagal rumah tangga, kamu tahu kalau menikah itu selamanya? Nah ini...janda cerai, kalau janda mati mungkin tante bisa terima.”

“Tante sudah tahu cerainya kenapa?”

“Buat apa! Nggak mau tahu dan nggak penting!” Warti menatap kesal mendengar pertanyaan Luna.

Pertemuan dengan orang tua Zaky bukan pertama kali, mungkin ini adala
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Tetangga Masa Gitu   20

    “Apa maksudnya ini? Papa capek kalau apa yang kamu katakan tadi hanya untuk membantu Luna.”  Kejadian yang sama terjadi kembali, kali ini tidak hanya orang tua mereka tapi juga ada Raka dan Nuri yang bersama keluarganya. Luna tidak tahu jika mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi tentang permasalahan dirinya atau Faisal. Orang tua Zaky? Tentu saja pulang, melihat Faisal seketika tidak berani mengeluarkan suara kembali. Luna sendiri tidak menyadari jika Faisal berdiri tidak jauh dari pertemuan mereka, lebih tepatnya mengikuti permintaan Raka yang penasaran dengan pembicaraan mereka. “Memang benar kalau kami merencanakan pernikahan.” Faisal menjawab tanpa keraguan. “Sejak kapan?” Raka menatap Faisal tidak percaya “Bukannya kamu...” “Udah selesai sama dia, Rak.” Faisal memotong kalimat Raka yang akan keluar membuatnya langsung menutup mulut. “Jadi kamu nolak perjo

    Huling Na-update : 2025-03-25
  • Tetangga Masa Gitu   21

    “Calon mantu udah siap aja.”  Faisal tersenyum sambil menganggukkan kepalanya melihat Intan berada di dapur, bukan hal baru melihat pemandangan seperti ini. Pemandangan dimana orang tua Luna berada di dapur, pastinya sedang membicarakan sesuatu atau menemukan resep baru. Melihat ekspresi kedua wanita sudah bisa dipastikan pembicaraan mereka pastinya tentang hubungan anak-anaknya saat ini, memilih tidak menghiraukan dengan melakukan aktivitas seperti biasanya. “Kalian rencana menikah kapan?” Faisal menatap sang ibu yang mengeluarkan pertanyaan sama dari semalam. “Belum bicarakan lagi, ma.” Faisal menjawab pelan. “Pakai lamaran nggak, mas?” Faisal mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan sang ibu “Lamaran resmi gitu, walaupun tetangga tetap harus dipersiapkan.”  “Semalam bukan lamaran memang?” tanya Faisal bingung. Eni menepuk keningnya pelan “Bukan, lamaran itu ka

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Tetangga Masa Gitu   22

    “Dia bilang gitu? Terus kamu?”  “Diam.”  Heri membuka mulutnya tidak percaya mendengar jawaban Faisal “Harusnya kamu bilang apa gitu...” “Apa? Bilang kalau aku menyesal juga?” Faisal menatap Heri yang memilih diam. “Aku tahu kamu pacaran sama Dewi biar bisa move on dari Luna, tapi selamat kalian bersama aku lihat kalau dia bukan pelarian...” “Dia memang bukan pelarian,” potong Faisal mengoreksi kalimat Heri. Heri berdecih pelan mendengarnya “Kamu ngajak dia pacaran kenapa? Cinta? Iseng? Apa biar kelihatan move on?”  Mendengar pertanyaan Heri seketika mengingat alasannya bersama dengan Dewi dulu, semua itu memang tidak ada tapi berjalannya waktu rasa itu hadir. Hubungan mereka belum sampai jauh, tapi saling kenal orang tua. Saat itu sudah cukup bagi Faisal, mungkin bisa dikatakan sama dengan hubungan Luna dan Zaky.  “Jadi...ap

    Huling Na-update : 2025-03-27
  • Tetangga Masa Gitu   23

    “Ibu sama mamanya Luna sudah bahas tentang acara lamaran kalian. Kapan rencananya?”  “Aku belum bicara sama Luna, bu.”  Eni menggelengkan kepalanya melihat Faisal yang tampak santai “Uang kamu habis buat bangun rumah? Bapak sama ibu masih ada uang kalau buat biaya pernikahan kamu.”  Faisal menghembuskan napas panjangnya “Masih ada uangnya, bu. Ibu dan bapak tenang saja kalau masalah itu.” “Lalu?” Eni memberikan tatapan menyelidik “Kamu nggak lagi main-main sama kalimat kemarin, kan?”  “Nggaklah! Kalau main-main ngapain bangun rumah, bu.” Faisal membantah sambil menggelengkan kepalanya. Tujuannya memang menikah dengan Luna, tapi pertemuan dengan Dewi memberikan rasa penasaran lebih dalam. Hubungan mereka memang berakhir, mengetahui pernikahannya dan harusnya memang sudah selesai. Memilih mengambil berlalu dari hadapan orang tuanya menuju kamar, menatap langit kamar

    Huling Na-update : 2025-03-28
  • Tetangga Masa Gitu   24

    “Aku sama sekali nggak menyangka kalau kamu bakal datang.”  “Apa maksud kamu?”  Dewi tersenyum tipis “Aku cuman mau mengucapkan terima kasih waktu itu bantuin, aku sama sekali nggak membayangkan kalau nggak ada kamu pas itu.”  “Kamu bahagia dengan pernikahan ini?”  Faisal menatap dalam ketika memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pernikahan sang mantan dihadapannya, melihat reaksinya jawaban sudah didapat. Pertanyaan yang memang seharusnya tidak keluar dari mulutnya, tapi mengingat perkataan Dewi ketika pertemuan mereka di tempat mobilnya yang berhenti.  “Hubungan kita sudah berakhir, keputusan kamu menerima dia adalah yang terbaik. Semua sudah ada jodohnya masing-masing dan harus menerima bagaimana dengan jodoh kita, meskipun kita melakukannya dengan terpaksa di awal.” Faisal melanjutkan kalimatnya ketika melihat Dewi tidak membuka mulutnya. “Kamu sendiri

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Tetangga Masa Gitu   25

    “Dewi? Kamu ketemu sama dia dan bilang sama Luna?”  “Ya, memang salah? Aku nggak mau ada yang ditutupi, lagian udah selesai juga.” Faisal menjawab santai pertanyaan Heri setelah dirinya bercerita tentang kejadian semalam. “Kamu itu bodoh atau polos? Kamu udah tua, Sal. Hal begituan wanita nggak perlu tahu, mereka pasti berpikir yang nggak-nggak.” “Kita nggak melakukan hal gila, Her.” Faisal tidak terima dengan kalimat Heri yang menuduh dirinya melakukan hal gila dengan Dewi “Hubungan kami berakhir dan benar-benar berakhir.”  “Kamu cerita isi pertemuan sama Luna?” Faisal menganggukkan kepalanya “Terus?”  “Diam, bahkan masuk rumah juga nggak ngonong apa-apa.”  Heri menghembuskan napas panjang “Kamu itu paling pintar disini, tapi urusan asmara itu nol.”  Faisal memberikan tatapan tajam “Maksudmu apa? Kamu masih menuduh aku ngapa-ngapain sama Dewi?”

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Tetangga Masa Gitu   26

    “Maaf, harusnya nggak hubungi kamu.”  Faisal menatap Rachel yang berada di ranjang, mengantar ke rumah sakit setelah sampai ke apartemen yang mereka pakai dulu. Faisal sama sekali tidak menyangka mendapati Rachel yang sudah tidak berdaya diatas ranjang, tidak ingin terjadi apa-apa langsung membawa ke rumah sakit. “Kamu belum kasih tahu?” tanya Faisal dengan menatap perut Rachel. “Dia tahu, tapi nggak bisa apa-apa.”  “Dia nggak tanggung jawab? Biayai atau apa gitu?” Rachel menggelengkan kepalanya “Cowok brengsek!”  “Aku juga salah, Sal. Aku masuk dalam permainan dia, harusnya sadar kalau hubungan itu nggak akan berhasil.” Rachel menatap langit ruangan IGD “Setidaknya dia nggak kenapa-kenapa.”  Faisal menatap perut Rachel yang sedang dibelai, hembusan napas panjang dikeluarkan melihat keadaan sang mantan. Seburuknya Rachel tetap saja mereka pernah menjalin hubungan d

    Huling Na-update : 2025-03-31
  • Tetangga Masa Gitu   27

    “Kalian itu serius menikah nggak? Masa ditanya masalah lamaran nggak ada yang jawab!” Faisal hampir saja menyemburkan minuman mendengar suara ibunya, menatap sang ibu yang memberikan tatapan tajam. Mereka berdua memang tidak mendengarkan semua yang dikatakan kedua wanita kesayangan, kesibukan menyita semua yang harusnya mereka pikirkan. “Aku sudah minta Luna buat list apa saja yang biasa dia pakai, bu. Aku tanya lagi nanti ke Luna sudah list belum.” “Intan udah kasih tadi, Luna baru saja kasih. Luna bilang nanti dia cari sendiri beberapa, kalian udah bicara? Lamarannya mau diadakan kapan? Kita harus bicara sama keluarga lain. Kapan kalian ada waktu kosong?” “Aku nanti bicara sama Luna, bu.” Faisal memilih mengambil jawaban aman. “Sebenarnya kamu serius sama Luna? Kamu punya perasaan sama Luna? Bukan karena masalah Luna dengan mantannya atau kamu yang lelah diminta ketemu cewek-cewek i

    Huling Na-update : 2025-04-07

Pinakabagong kabanata

  • Tetangga Masa Gitu   33

    “Kenapa, bu?”  “Ibu itu kesal! Masa mereka bilang kalau kamu sama Luna itu hamil duluan!”  Faisal membuka mulutnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir wanita yang sangat dicintainya itu. Hembusan napas panjang dikeluarkan, perkataan tetangga memang sudah disiapkan secara lahir dan batin karena keputusan mereka berdua yang mengadakan lamaran tanpa ada berita kencan. “Ibu ngapain dengar mulut mereka.” Herman menggelengkan kepalanya. “Ibu itu kasihan sama Intan dan Luna, Pak.” Eni menatap sedih kearah suaminya “Mereka pasti malu dikatakan begitu.” “Kenyataan nggak hamil, terus gimana? Luna sudah kuat masalah begitu, bu.” Faisal menenangkan sang ibu yang memilih mengangguk lemah. “Intan sih masa bodoh, cuman kok ya...mereka tega bicara gitu padahal kenal kita gimana.” Eni menggelengkan kepalanya. “Malam...” Faisal menggeleng

  • Tetangga Masa Gitu   32

    “Cari penyakit itu namanya!”  Luna mengerucutkan bibirnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Ismi, tidak salah tapi dirinya mempunyai alasan yang masuk akal. Wanita yang bernama Dewi, lebih tepatnya mantan kekasih Faisal akan datang kembali jika tidak diselesaikan sampai tuntas, tidak tahu berapa lama dia akan datang lagi dan Luna tidak mau hal itu terjadi. “Apa yang sudah selesai ya sudah,” lanjut Ismi. “Daripada nanti dia datang lagi? Kita nggak tahu apa yang ada dalam pikirannya, sejauh mana perasaannya sama Mas Faisal.” Luna membela diri dengan apa yang ada dalam pikirannya. “Masalah perasaan dia biar menjadi urusan dia, lagian nih ya...dia hamil dan punya suami terus mau sampai kapan bayangin Mas Faisal? Mengharapkan Mas Faisal? Aku bilang dia hanya penasaran kenapa dulu tidak bertahan, melihat Mas Faisal yang sekarang semakin membuat dia penasaran.”  “Begitu?” Ismi mengang

  • Tetangga Masa Gitu   31

    “Aku sebenarnya malas tanya hal begini, nggak penting.” “Kalau nggak penting nggak usah tanya, nanti yang ada malah bikini sakit hati.” Faisal sangat tahu apa yang akan dibicarakan Luna, pastinya tidak akan jauh dari masalah Dewi. Setidaknya mereka harus membahas hal ini, agar kedepan tidak terjadi salah paham jika terjadi hal yang sama. “Mas, kamu nggak penasaran sama rumah tangga Dewi?” “Kamu penasaran? Kalau penasaran cari info ke Ismi, tapi jangan kasih tahu aku hasilnya kalau nggak mau menyesal.” Luna mendengus kecil mendengar jawaban Faisal, harusnya dia sudah tahu jawaban yang akan keluar dari bibir Faisal. Mengenal sangat lama, tahu semua rahasianya bahkan sampai dalam-dalam. Ibarat kata mereka berdua tidak ada rahasia, benar yang dikatakan Faisal jika pertanyaan ini akan membuat semakin sakit hati.

  • Tetangga Masa Gitu   30

    “Suami Bu Dewi?”  “Bukan, saya temannya.” “Dimana suaminya?” “Tugas diluar kota, memang ada apa dengan Dewi?” Faisal menatap perawat yang ada dihadapannya. Faisal mendatangi rumah sakit karena panggilan yang didapatnya dari Dewi, awalnya tidak ingin mengangkat tapi panggilan dilakukan secara terus menerus membuatnya mengangkat dan sekarang dirinya berada di rumah sakit dengan ditemani Heri. Dalam pikirannya adalah kenapa malah menghubungi dirinya bukan sang suami, pastinya mereka lebih membutuhkan suami Dewi dibandingkan dirinya. “Bu Dewi tadi hampir saja mengalami tabrakan, tapi kondisinya baik-baik saja hanya saja hampir saja kehilangan janin yang sedang didalam kandungannya.” Perawat dihadapannya menjelaskan semuanya “Maaf kami hubungi anda karena nama anda dalam panggilan pertama dengan nama lovely, jadi kami menganggap anda adalah suaminya.”  Faisal dan Heri s

  • Tetangga Masa Gitu   29

    “Astaga! Kenapa dadakan toh? Luna nggak hamil, kan?” “Ibu mana bisa mikir begituan! Faisal tahu lah gimana caranya nggak hamil duluan! Aw...sakit, bu.” Faisal mengusap lengannya yang mendapatkan cubitan dari sang ibu. “Kamu itu nggak malu sama mamanya Luna?” Eni menatap tajam kearah Faisal yang seketika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Memang kalian sudah melakukan itu?” tanya Intan setelah meredakan rasa shocknya. “Belum, ma.” Faisal membohongi kedua wanita agar tidak semakin menjadi “Faisal jaga Luna kaya Nuri, kalaupun mau ya tunggu nikah.” “Bagus itu! Jangan sampai kalian menikah karena kecolongan.” Eni menatap tajam kearah Faisal yang menelan saliva kasar “Jadi kapan ini acaranya?”  “Minggu depan, gimana?” tanya Faisal yang membuat kedua orang tua mereka berdua membelalakkan matanya “Kita udah bicara sama WO buat urus semuanya, kita tinggal duduk tenang

  • Tetangga Masa Gitu   28

    “Udah semua itu, Lun?”  Luna menatap belanjaan yang baru saja dibeli tadi bersama dengan Nuri, barang-barang yang dibeli tadi adalah barang-barang yang dipakai setiap hari. Faisal mengeluarkan uang banyak untuk acara lamaran, pembangunan rumah dan nantinya pernikahan.  “Udah, kasihan Mas Faisal kalau begini.”  Nuri berdecih mendengar kalimat Luna “Mas Faisal itu punya tabungan jadi kamu tenang aja.” “Tetap aja, Nur. Aku belum jadi istrinya masa udah belanja yang mahal-mahal, jaga image lah nanti kalau udah nikah baru minta mahal.” “Dasar, kamu! Tapi nanti jangan lupain aku ya kalau habisin duit mas.” Nuri mengedipkan matanya yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala. Luna tahu jika Nuri tidak akan melakukan itu, walaupun setiap kali datang pastinya akan merampok Faisal minta dibelikan makanan. Langkah kaki mereka menuju food court, kondisi Nuri yang hamil membua

  • Tetangga Masa Gitu   27

    “Kalian itu serius menikah nggak? Masa ditanya masalah lamaran nggak ada yang jawab!” Faisal hampir saja menyemburkan minuman mendengar suara ibunya, menatap sang ibu yang memberikan tatapan tajam. Mereka berdua memang tidak mendengarkan semua yang dikatakan kedua wanita kesayangan, kesibukan menyita semua yang harusnya mereka pikirkan. “Aku sudah minta Luna buat list apa saja yang biasa dia pakai, bu. Aku tanya lagi nanti ke Luna sudah list belum.” “Intan udah kasih tadi, Luna baru saja kasih. Luna bilang nanti dia cari sendiri beberapa, kalian udah bicara? Lamarannya mau diadakan kapan? Kita harus bicara sama keluarga lain. Kapan kalian ada waktu kosong?” “Aku nanti bicara sama Luna, bu.” Faisal memilih mengambil jawaban aman. “Sebenarnya kamu serius sama Luna? Kamu punya perasaan sama Luna? Bukan karena masalah Luna dengan mantannya atau kamu yang lelah diminta ketemu cewek-cewek i

  • Tetangga Masa Gitu   26

    “Maaf, harusnya nggak hubungi kamu.”  Faisal menatap Rachel yang berada di ranjang, mengantar ke rumah sakit setelah sampai ke apartemen yang mereka pakai dulu. Faisal sama sekali tidak menyangka mendapati Rachel yang sudah tidak berdaya diatas ranjang, tidak ingin terjadi apa-apa langsung membawa ke rumah sakit. “Kamu belum kasih tahu?” tanya Faisal dengan menatap perut Rachel. “Dia tahu, tapi nggak bisa apa-apa.”  “Dia nggak tanggung jawab? Biayai atau apa gitu?” Rachel menggelengkan kepalanya “Cowok brengsek!”  “Aku juga salah, Sal. Aku masuk dalam permainan dia, harusnya sadar kalau hubungan itu nggak akan berhasil.” Rachel menatap langit ruangan IGD “Setidaknya dia nggak kenapa-kenapa.”  Faisal menatap perut Rachel yang sedang dibelai, hembusan napas panjang dikeluarkan melihat keadaan sang mantan. Seburuknya Rachel tetap saja mereka pernah menjalin hubungan d

  • Tetangga Masa Gitu   25

    “Dewi? Kamu ketemu sama dia dan bilang sama Luna?”  “Ya, memang salah? Aku nggak mau ada yang ditutupi, lagian udah selesai juga.” Faisal menjawab santai pertanyaan Heri setelah dirinya bercerita tentang kejadian semalam. “Kamu itu bodoh atau polos? Kamu udah tua, Sal. Hal begituan wanita nggak perlu tahu, mereka pasti berpikir yang nggak-nggak.” “Kita nggak melakukan hal gila, Her.” Faisal tidak terima dengan kalimat Heri yang menuduh dirinya melakukan hal gila dengan Dewi “Hubungan kami berakhir dan benar-benar berakhir.”  “Kamu cerita isi pertemuan sama Luna?” Faisal menganggukkan kepalanya “Terus?”  “Diam, bahkan masuk rumah juga nggak ngonong apa-apa.”  Heri menghembuskan napas panjang “Kamu itu paling pintar disini, tapi urusan asmara itu nol.”  Faisal memberikan tatapan tajam “Maksudmu apa? Kamu masih menuduh aku ngapa-ngapain sama Dewi?”

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status