Share

Sebatas Mimpi

Kondisi Nana semakin membaik setelah beberapa hari. Luka di kakinya berangsur-angsur sembuh meski masih cukup menyulitkan aktivitasnya.

Dalam beberapa hari, Erick sama sekali tidak pernah mampir atau sengaja berkunjung ke villanya. Dia beralasan tidak ingin mengundang kecurigaan Kanjeng Mami maupun Tania selain dia memang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

@Erick

[Ikan]

[Sudah baikan]

Hampir setiap pagi pesan dari Erick selalu menjadi pesan pertama yang dibacanya. Meski sibuk dan tidak bisa menyambanginya, Erick selalu berkirim pesan bahkan melakukan panggilan video setiap memiliki waktu luang.

@Nana

[Sudah mendingan mpuss]

[Abang sibuk banget ya?]

@Erick

[Iya]

[Ada banyak bookingan villa dan klien]

@Nana

[Oh]

[Tapi Abang jangan lupa makan]

[Jangan begadang]

[Nanti sakit]

[Nggak ada yang ngurusin]

@Erick

[Iya ikan bawal eh bawel]

Nana tersenyum saat membaca balasan pesan dari Erick. Cukup beralasan rasanya untuk mengingatkan pria itu agar selalu menjaga kesehatannya.

Beberapa kali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status