Ben Daniele takut putrinya sedih karena tidak berhasil membawa pulang kembali Delano Hilton ke tengah-tengah keluarga.
Langkahnya berubah pelan hingga mendekati ambang pintu. Siapa sangka jika Megan membukakan pintu untuknya dan mengajaknya masuk sambil bergelayut manja memeluk sebelah lengan kekarnya.
"Megan, adalah seorang polisi wanita di kawasan ini. permalukan di hadapan para pemuda yang bisa kamu dirikan sendiri." Ben
Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Lara setiap malam di pinggir pantai sambil membocorkan ombak besar yang datang menerjang? Semua itu sangat membuat kawanan pemuda semakin penasaran.Mereka ingin mencari tahu lebih banyak tentang siapa Lara. Tentu alasan mereka adalah tidak ingin menjadi korban berikutnya. Takut, bahkan jarang di antara mereka tidak bisa tidur menjelaskan bagaimana caranya agar masalah ini berakhir.
Aneh memang. Saat Ben Daniele datang ke rumahnya, Lara mengatakan bahwa ia tidak mengenal Delano dan tidak pernah bertemu dengannya juga. Akan tetapi ketika keduanya bertemu seolah-olah telah mengenal lamanya. Berbincang biasa saja.Malam larut, udara dingin yang berembus seolah menembus tulang. Ditemani gigil, Delano melangkah pergi mendekati Lara yang kian menjauh memasuki pintu goa.
Delano terperanjat bahkan terpelanting mendengar suara Ben yang tiba-tiba saja datang dari arah lain menegurnya. matanya tidak melirik suka ke arah perban yang terlihat di salah satu lengan Delano."Kamu mendapatkan luka itu dari mana?" tanya Ben yang masih membocorkan sinis."Ketika lari menuju pulang dari rumah Lara." Delano pandangannya ke arah lai
Pria bertubuh sedang duduk sendiri, menahan sakit di sebelah kakinya. sebenarnya tempat ini tempat yang pertama kali ia kunjungi. Saat ia kecil dulu, keluarganya sering mengajaknya berkunjung.Waktu masih kecil, meski ingatannya mulai samar. Akan tetapi ia masih mengingat jika terlebih dahulu Lara adalah perempuan cantik dan juga seksi.Penampilannya pun tidak semenakutkan saat ini.
Delano masih bersandar di tembok ruang tamu Lara. Jantungnya semakin berdegup kencang, terlebih netranya menemukan keberadaan benda-benda aneh yang tampaknya sengaja dipasang sebagai hiasan.Diantaranya adalah topeng kayu, entah berapa usianya. Terlihat sangat usang dan antik ketika menempel di dinding. Mata Delano bahkan mulai melebar dan memperhatikan dengan detail setiap ukiran yang terpahat.Bukan tanpa sebab, ia adalah seorang seniman tersohor. Tentu saja begitu pandai menilai sebuah karya seni. Akan tetapi, Delano melihat benda tersebut seolah bergerak bahkan dia memahami jika topeng itu seperti hidup.Ada sesuatu yang memiliki aura energi mistis yang bersarang di sana. Hanya denga
Karena keduanya masih terlihat bersih dan menjadi tontonan, Delano dan Ben segera melerai keduanya. Mereka berusaha keras memisahkan keduanya yang masih meronta-ronta dan saling ingin menyerang satu sama lainnya."Delano bawa Megan ke mobilnya!" pinta Ben dengan suara meninggi.Delano langsung bergerak tanpa harus menjawab. Tangan Megan ditekuknya ke arah punggung belakang.
Hari semakin siang, meski begitu tidak ada rasa panas menyengat yang membakar kulit siapapun yang ikut serta datang ke tempat Lara. Megan, adalah polisi wanita yang memimpin penyelidikan di rumah tua tempat selama ini Lara tinggal.Sesampainya di halaman, suasana rumah begitu mencekam. Sunyi, sepi. Tak ada seorangpun di sana. Nyaris seperti tidak dihuni. Tentu saja hal itu tidak menyurutkan tekad siapapun yang penasaran untuk menggeledah isi rumah.Kedatangan mereka karena rasa penasaran dengan hilangnya pemuda bernama Niki, yang sampai saat ini belum juga kembali, ditambah Donna—ibu Niki turut menghilang setelah dipercaya pergi mencari putranya.Sorot mata M
Hari mulai berganti senja. Delano masih merasakan bayang-bayang Darren yang dirasakan nyata. Ini bukan mimpi, ia selalu hadir. Seolah ingin berbicara pribadi, tetapi seolah ada sesuatu yang terus menahannya.Delano mengemudikan mobilnya sambil tercenung membayangkan. Mungkinkah ia memang membutuhkan Darren? Atau sebaiknya kembali saja ke kediaman Jeff bersama sang ibu—Melinda. Menemani masa tuanya?