Aland menutup mulut Miley dengan telapak tangannya, agar tidak membahas Benjamin lagi. Dia tahu Jenny akan marah besar jika ada yang menyebut nama Benjamin, apalagi harus membandingkannya dengan dirinya.
"Stt, kamu ralat ucapanmu tadi, Miley," bisik Aland memutar badan menghadap Miley."Kenapa tidak bisa menyebut nama Tuan Terhormat Benjamin itu, Mam?" berang Miley menepis tangan Aland dan mengabaikan pria itu. Lantas memangkas jarak dengan Mamanya. "Bahkan Mama tidak berniat mengenalkannya padaku, kan?" geram Miley tidak suka dengan ego tinggi Jenny yang selalu merasa benar."Aku rasa lebih baik tidak usah bertemu dengannya, Miley. Tahu kenapa?" Jenny bangkit dan mencondongkan wajahnya kepada putri semata wayangnya itu. Senyum seringai menghiasi bibir bergincu merah menyala tebalnya.Miley hanya tertawa kecil menanggapinya. Mungkin Jenny berpikir ia hendak meminta harta kekayaan Benjamin. Atau mungkin meminta tinggal dengan mereka. Tetapi melihaAland menyusul Miley ke mobil, seraya menghempas duduknya di kursi kemudi, dia berujar, "Maafkan aku."Sepanjang perjalanan, Miley membuang wajahnya, percuma juga bertanya, pikirnya. Melihat kemarahan Jenny tadi saat ia menyebut nama Benjamin, ia yakin ada yang tidak beres diantara Aland dan suami ketiga Mamanya itu. "Hei, kok bengong aja," goda Aland mencolek lembut pipi mulus Miley. Gadis itu menepis tangannya lalu turun dari mobil tanpa menunggu Aland membukakan pintu mobil untuknya."Kenapa gak ke perusahaan lagi?" tanyanya ketus melihat Aland membawanya ke rumah, wajahnya juga tampak sangatmasam."Untuk apa ke sana, ini saja sudah sore, Miley.""Aku mau ke rumah Theo, barang ---""Nanti diantar Theo kemari."Mendengar nama Theo, raut wajah Miley berubah ceria. Mungkin ia bisa menanyakannya kepada pria itu saja nanti. "Ohh, dia mau kemari," katanya menghentikan langkahnya di pintu masuk rumah."Miley,
"Apa itu, Miley?" buru Aland tidak bisa sabar lagi. Kebingungannya selama ini seolah mendapat jawaban. "Apa selama ini keluarga dari ayahku pernah menemui Mamaku?"Aland mengernyit, memutar ingatannya semasih bersama Jenny. Dia juga tidak begitu dekat bahkan tidak mengenal keluarga suami Jenny dulu kecuali Alena."Apa maksudmu Alena?" tanya Aland. Mengingat ipar Jenny bernama Alena itu pernah memergoki mereka berduaan. "T- tante Alena?" desis Miley dengan senyuman sinis. Seolah kekuatan dari nama Alena itu mengubah wajah cantiknya yang tampak tenang tadi, jadi tampak mengeras. "Apa dia tahu kamu menikahi Mamaku?"Aland juga bingung. "Aku tidak tahu, Miley. Karena setelah itu Jenny juga tidak pernah bercerita.""Apa kamu pernah bertemu dengan pria bernama Jason? Atau mendengarnya dari Jenny?"Aland menggeleng. Sebenarnya dari dulu dia sama sekali tidak pernah mau terlibat dengan keluarga Jenny. Keduanya bertemu
"Aku ikut, Miley!" Aland mengikutinya keluar. Namun, di depan pintu ruangan Miley berhenti, memutar badan menghadap Aland yang turut berhenti. "Aku tidak mau ada permasalahan lain lagi, Aland. Aku harap kamu bisa mengerti ucapanku ini," ujar Miley mengedikkan kedua bahunya."Aku yakin Jason tidak akan membiarkanmu masuk ke perusahaannya, Miley. Kamu tidak tahu sekarang dia telah memiliki kedudukan sebagai pria kaya raya dan disegani.""Aku akan melakukan caraku sendiri untuk bisa bertemu dengannya!" Gadis itu segera pergi sebelum Aland berhasil mencegahnya nya. "Oiya, apa kamu bisa membujuk Jenny datang kemari?" tanyanya memutar badan berhenti di depan pintu lift. "Nanti aku usahakan,"jawab Aland ketus. Sebenarnya dia hanya tidak ingin jauh-jauh dari Miley, selain dari rasa khawatirnya gadis itu melarikan diri.Miley melanjutkan langkahnya, niatnya untuk menemui Jason sudah tidak bisa ia tahan lagi. Ia ingin mendengar apa alas
"Aku rasa aku punya hak masuk kapan saja ke sini, uncle Jason!" ucap Miley seakan beberapa menit yang lalu, ia tidak kesulitan menemukan cara untuk bisa masuk ke perusahaan itu. Pria dengan raut wajah marahnya itupun bangkit dari kursinya. Lantas memangkas jarak dengan Miley yang berdiri di depan mejanya. Jari telunjuknya mengacung tegak di depan wajah Miley yang tampak tenang itu."Wanita murahan seperti kalian tidak layak menginjakkan kakinya di sini! Kau dan Jenny sama-sama wanita murahan!!" berangnya hingga suaranya yang menggelegar memenuhi ruangan berukuran sedang itu. Ucapan itu juga yang mengusik ketenangan diri Miley. "Hei! Jaga bicaramu, uncle Jason! Aku dan Mamaku bukan seperti yang Anda tuduhkan itu!" sahut Miley meninggikan nada suaranya."Lalu, berbagi dengan suami ibumu itu, apa namanya bukan wanita murahan, Miley?" kata Jason sengaja memancing amarah Miley."Tutup mulutmu itu! Aku tidak pernah menikah dengan Aland!" sarkas Miley meremas telapak kiri tangannya untuk
Tersadar semuanya akan menjadi runyam, Miley berpikir segera menyudahi pertemuannya dengan Jason. Sebelum Pamannya itu berniat melakukan hal buruk terhadapnya."Terserah Uncle menuduhku, tetapi aku tidak menikah dengan Aland. Yah, aku tinggal di rumahnya, aku rasa Uncle juga tahu seberapa besar rumah Tuan Muda bangsawan itu. Karena selain bekerja di perusahaannya, aku juga berkerja di rumahnya," ucap Miley berbohong. Karena hanya dengan itu maka Jason berhenti memfitnah dan mengancam.Miley tidak peduli Jason ingin menyelidikinya nanti, di pikirannya saat ini bisa keluar dari perusahaan Jason dengan selamat."Hahaa, kamu pikir aku bisa percaya omong kosong itu, Miley? Kau ---""Aku tidak memaksa harus percaya, Uncle. Karena tanpa aku katakan juga harusnya Uncle tahu itu." Miley menundukkan wajahnya setelah memotong ucapan Jason, sudut matanya melirik kearah pria yang mengerutkan dahi seperti berpikir. "Putra bangsawan itu mana mungkin mau menikahi gadis miskin sepertiku."Melihat Ja
Di perusahaan Aland Corp."Kenapa lama sekali, Miley?" tanya Aland sejak tadi gelisah menunggunya di pintu ruangan.Entah sudah berapa kali pria itu turun ke bawah untuk melihatnya. "Iya," sahut Miley pendek. Seraya meletakkan map yang ia keluarkan dari dalam tasnya di meja Aland. Wajahnya tampak murung menghampiri mejanya. Melihat raut wajah Miley yang murung, Aland pun menghampirinya dan bertanya, "Ada apa, Miley?"Miley menghela napas panjang, sembari menaikkan pandangannya kepada Aland. Gadis itu menatap seperti memohon, "Apa kamu bisa mengirimkan berkas itu pada Mamaku?" tanyanya mengarahkan jari telunjuknya ke map yang baru ia letakkan tadi di atas meja Aland.Aland sekilas menoleh dan bergerak mengambil berkas tersebut. "Berkas apa ini?" tanyanya memang belum sempat melihatnya sejak Miley meletakkannya di sana. Matanya kini terpaku pada isi map di tangannya. Ekspresi wajahnya tampak berubah jadi mengeras."Gila! Aku tidak tahu menahu dengan perusahaan dan harta kekayaan Jenny
"Kamu yakin ingin bertemu dengannya, Miley?" tanya Aland menghentikan mobil di depan villa tinggal Jenny. Di wajahnya tampak keraguan Jenny bisa bersikap baik bertemu dengan Miley.Miley mengangguk. "Kamu tunggu di sini saja," katanya segera turun dari mobil namun segera di hentikan Aland. "Kenapa?" tanyanya menoleh kepada pria yang menempelkan dada bidangnya di punggungnya."Hubunganmu belum terlalu baik dengan Jenny, aku takut ---""Aku yakin dia tidak akan berani menolak ku kali ini. Ini juga untuk kebaikannya."Aland menghela napas meragu, mengingat pembicaraannya dengan Jenny semalam, mantan istri kontraknya itupun mengancam akan menyakiti Miley kalau masih berani mengusiknya."Miley," panggilnya terus menahan tangan gadis itu mencegahnya turun. Aland juga sedikit gugup harus memberitahu ancaman Jenny semalam. Sepertinya Jenny percaya dengan berita sampah selama ini."Yah?" tanya Miley melihat Aland hanya menggaruk-garuk tengkuknya."Aku ikut denganmu," sahut Aland melepas tanga
"Sudah jangan coba-coba meracuni pikiranku, Miley. Aku tahu perusahaan New Adira itu pemberianmu, tapi ingat perusahaan itu tidak akan berkembang jika tidak dikelola. Sekarang kamu kembalikan saja perusahaan Adira, terserahmu mau mengambil kembali perusahaan New Adira itu dari Jason," kata Jenny tetap tidak mau percaya dengan Miley.Rasanya ingin menjerit mendengar tuduhan Jenny, karena bahkan Miley sendiri tidak tahu sama sekali bagaimana perusahaan New Adira sampai ke tangan Jason. Lebih gilanya lagi, mamanya itu malah menuduhnya.Tetapi ia tetap berusaha meredam rasa kesalnya, dan meluruskan kesalahpahaman Jenny. "Iya, aku akan membantu Mama merebut kembali perusahaan Adira dan perusahaan New Adira dari Jason. Kita hanya butuh kerjasama, Mam. Karena aku sangat membutuhkan tanda tangan Mama, dan juga saksi pengakuan Mama nantinya.""Sudah kubilang berhenti meracuni pikiranku, Miley! Aku dan Jason tidak pernah berhubungan, jadi sudah jelas kau dan Aland lah dibalik semua ini! Lalu,