Share

Kehadiran Galih dan Galuh

Penulis: Althafunnisa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Pagi, Sayang!" Gilang mengecup kening Risa lembut.

"Pagi, Sayangku!" Risa membalas mencium pipi suaminya itu dengan mesra.

"Kamu mau makan seblaknya? Kakak panasin dulu, ya!" ujar Gilang beranjak dari tempat tidur.

"Kak ...!" Risa menahan pergerakan Gilang. Lalu menggeleng perlahan.

Gilang mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanya Gilang bingung.

"Aku udah nggak mau seblak," jawab Risa dengan wajah tanpa dosa.

Gilang menghela napas berat. Lalu tersenyum dan mengecup pucuk kepala istrinya itu dengan hangat.

"Oke!" jawab Gilang singkat.

***

Risa semakin menikmati masa kehamilannya itu. Menikmati setiap gerakan si kembar yang menggeliat. Bahkan terkadang menendangnya dengan keras.

"Hey, Galih mau jadi pemain sepak bola?" Gilang mengecup perut Risa yang memperlihatkan gerakan si kembar di balik perut buncit istrinya itu.

"Apaan, sih, Kak?" Risa memukul bahu Gilang pelan.

"Habisnya Galih aktiv banget. Nendang-nendang kamu terus!" Gilang mengusap lagi pergerakan si kembar.

"Belum tentu itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
louncing jg niihh Galuh n galih...
goodnovel comment avatar
Kirani Kirani
ko tiba" orang tua Gilang datang dan sangat baik sama Risa ,apa g ada modus lain nih......... erlu di waspadai juga nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Perubahan orang tua Gilang

    "Kak, ada Mama dan Papa," ujar Risa menoleh ke arah sepasang suami istri itu. Pak Adiguna dan istrinya sangat bahagia menyambut kedatangan si kembar. Sepasang suami istri itu sepertinya sudah melupakan kebencian mereka kepada Risa setelah kedua bayi mungil itu terlahir ke dunia.Papa dan Mamanya Gilang lalu membawa Si Kembar masuk ke dalam kamar mereka. Kamar yang sudah Risa dan Gilang hias dengan berbagai pernak pernik dan lukisan dinding yang Indah. Kamar itu sangat luas. Gilang sengaja mendesain dengan model seperti itu. Supaya kedua bayinya merasa nyaman.Kamar itu didesain dengan dua warna yang berbeda. Warna biru yang diletakkan di dinding di dekat box Galih. Disertai dengan aneka lukisan gambar robot dan Doraemon.Sedangkan di dinding yang lainnya dicat berwarna merah muda yang dilukis berbagai macam bunga dan princess yang begitu cantik. Kamar tersebut diberi pembatas berwarna putih yang terbuat dari kain tirai yang begitu indah.Risa dan Gilang memang sudah mempersiapkan desa

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Otak mesum

    "Gue mau belajar mandiri!" "Yakin?" Gilang menatap adiknya itu dengan seksama."Yakin, dong. Gue pengen sukses kayak Lo. Kalau gue terus-terusan tinggal di rumah ini. Gue gak bakalan ngerasain susahnya hidup," sahut Gio mantap.Gilang meletakkan sendok di piring, menghentikan suapannya. Dan menatap Gio dengan serius."Emangnya Lo udah mau nikah?" Pertanyaan Gilang membuat Gio tersentak. Pemuda itu terbatuk-batuk, Risa pun segera menyodorkan segelas air putih."Lo apa-apaan, sih, Kak?" ujar Gio setelah meneguk air putih yang diberikan oleh Risa."Kali aja," jawab Gilang singkat."Lo mau tinggal di mana?" Gilang melanjutkan makannya."Dekat kantor, sih, Kak. Supaya bisa jalan kaki nanti ke kantornya." sahut Gio lagi."Jalan kaki?" Risa dan Gilang bertanya bersaamaan."Ada yang salah?" Gio menyipit."Terserah Lo, deh!" Gilang menyudahi sarapannya.Sebelum berangkat kerja, Gilang selalu membesuk bayi kembarnya yang sangat mungil. Rumah itu benar-benar terasa ramai sejak kehadiran bayi

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Tasyakuran si kembar

    Pagi-pagi sekali setelah melaksanakan ibadah salat subuh, Gilang mengambil ponselnya dan berdiri di balkon kamar. Lelaki itu berencana untuk menghubungi Daniel dan meminta sahabatnya itu datang ke acara tasyakuran Galuh Dan Galih."Gila bener si Daniel. Tadi malam telepon Risa nggak diangkat sama cinta. Sekarang telepon gue pun nggak diangkat sama dia." Gilang merasa heran karena biasanya Daniel sudah mengangkat telepon di jam seperti saat itu."Halo, ada apa, Lang?" Daniel langsung bertanya kepada Gilang di seberang telepon."Lo gempur Cinta Sampai berapa kali tadi malam? Sampai Cinta nggak nerima telepon istri gue dan pagi ini lo terlalu lama menerima telepon dari gue."Daniel terkekeh di seberang telepon. Lelaki itu menatap ke arah istrinya yang tengah sibuk meracik sayuran."Gue rasa lo udah tahu jawabannya. Jadi lo nggak perlu lagi bertanya-tanya pada gue.""Sialan loh.""Ada apa nih? Tumben banget sehabis salat subuh Lo langsung menghubungi gue?" Daniel kembali bertanya kepada G

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Kembali ke rumah utama

    "Ramadan tahun ini aku pengennya kita berkumpul di rumah utama." Gilang membuka percakapan saat sarapan bersama anak dan istrinya.Risa menatap Gilang sesaat. Sudah cukup lama mereka tidak kembali ke rumah utama meskipun Pak Adiguna dan istrinya sudah merestui pernikahan Risa dan Gilang.Bukan karena Risa tidak merasa nyaman tinggal bersama mertuanya, tapi karena memang Gilang merasa lebih betah tinggal di rumah peninggalan Gading. "Aku sih terserah Kakak aja maunya gimana. Kalau memang Kakak inginnya kita melewati Ramadan di rumah Mama aku tetap setuju saja," sahut Risa penuh keyakinan.Gilang merasa lega mendengar ucapan Risa. Tiba-tiba saja dia ingin menghabiskan masa Ramadan di rumah utama yang meninggalkan banyak kenangan di masa kecilnya bersama Gading dan Gio. Lelaki itu pun segera meminta kedua asisten rumah tangga untuk bersiap-siap karena selama satu bulan penuh mereka akan meninggalkan kediaman saat ini."Kenapa kita kembali ke rumah utama? Apa kira-kira Oma dan opa tidak

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Malas bangun

    Risa yang sedang membawa secangkir kopi dari dapur begitu tercengang mendengar gumaman yang meluncur dari bibir Gilang. Dia tidak menyangka jika ternyata suaminya masih mengingat Mega. Rasa kecewa seketika menjalar di dalam dada Risa karena ternyata Gilang telah membohonginya.Risa meletakkan secangkir kopi di atas nakas dan pergi keluar kamar. Dia tidak ingin mengganggu ketentraman Gilang yang tengah mengenang Cinta pertamanya. Perempuan itu pun segera masuk ke dalam kamar si kembar dan memeluk kedua bayinya dengan erat."Aku pikir kamu benar-benar mencintaiku, tapi ternyata sampai sekarang kau masih mengingat Mega dan masih mengharapkan Mega berada di sisimu." Risa bergumam lirih sambil meneteskan air mata.Perempuan itu tidak ingin melihat lebih jauh Apa yang diucapkan oleh Gilang di balkon kamar. Dia sudah merasa sangat sakit hati mendengar Gilang yang masih mempertanyakan tentang kebahagiaan Mega di alam sana."Padahal sudah jelas-jelas Kak Gilang tahu bahwa Mega dan Kak Gading s

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Membakar foto Allea

    Risa sangat terkejut ketika mengecek Gilang di dalam kamar. Lelaki itu ternyata memang sudah tidur kembali seperti yang dikatakan oleh ibunya. Risa yang merasa kesal segera mengikuti saran yang dianjurkan oleh Bu Adiguna. Perempuan itu mengambil air dan langsung membasahi kedua telapak tangannya."Bangun dong Kak." Risa mengusap wajah Gilang dengan kedua telapak tangannya yang dibasahi oleh air.Gilang terkejut dan langsung bangun ketika wajahnya sudah basah oleh tangan Risa. Lelaki itu sedikit merengut sebelum kembali memeluk Risa dan membenamkan kepalanya di perut istrinya itu."Kenapa kamu berubah menjadi mama? Dulu mama yang selalu membangunkan aku dengan mengucapkan air di wajahku," sungut Gilang seraya bangun dari tempat tidur. Lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi dan segera mencuci muka dan menyikat giginya.Risa pun sangat yakin bahwa Gilang tidak mungkin kembali tertidur. Dia segera masuk ke dalam kamar Amira dan membangunkan Amira untuk sahur. Beruntungnya Amira tidak terla

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Dendam Allea

    Perempuan yang tengah menerima kiriman video itu hanya menyeringai dengan tatapan tajam. Kebencian membuncah di dalam dadanya ketika melihat bagaimana Gilang membakar foto dirinya.Allea menghabiskan bir yang masih tersisa di dalam gelasnya, lalu membanting gelas itu hingga pecah. Perempuan itu pun melenggang pergi untuk pulang ke apartemennya."Benar-benar brengsek. Berani-beraninya dia membakar fotoku. Berani-beraninya dia menghapus kenanganku di rumah itu. Aku tidak akan pernah membiarkan kalian semua hidup berbahagia!" Allea menatap tajam foto Gilang yang terpampang dengan ukuran besar di kamarnya.Tatapan mata Allea kemudian tertuju pada foto keluarga yang juga terpampang berukuran besar di atas kepala ranjangnya. Foto dirinya sedang berpelukan dengan nyonya Adiguna membuat perempuan itu mengambil sebuah pisau dan melemparkan pisau tersebut tepat di dada nyonya Adiguna."Aku tidak akan pernah membiarkan kamu ikut berbahagia bersama anak dan cucumu. Aku pastikan kamu juga akan men

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Galuh diculik

    Pak Adiguna segera menggandeng kedua cucunya menuju penjual gulali yang terletak di salah satu sudut pasar Bedug. Lelaki itu setengah terengah-engah karena ditarik-tarik oleh Galuh Dan Galih."Galih mau yang warna merah." Galih meloncat-loncat mengambil gulali berwarna merah berukuran besar.Penjual gulali segera mengambil gulali tersebut dan memberikannya kepada Galih."Nggak ada uang pas Pak? Harganya rp15.000 saja." Penjual gulali memperhatikan uang berwarna merah yang berada di tangannya."Oh sebentar. Rasanya ada uang kecil di dalam dompet," sahut Pak Adiguna sambil meraba dompetnya dan mencari uang pecahan rp10.000."Opa buruan dong." Galuh yang sudah tidak sabar lagi akhirnya meninggalkan opanya yang sedang sibuk mencari pecahan uang kecil di dalam dompet. Bocah kecil itu segera berlari menuju penjual popcorn dan menyelinap di antara keramaian orang-orang.Pak Adiguna yang sudah menemukan uang rp20.000 di dalam dompetnya segera memberikan kepada penjual gulali. Betapa terkejutn

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Tamat

    Risa memarkirkan mobil di halaman sekolah yang bercat merah putih tersebut. Ia memasuki ruangan yang di tuju. Acara belum di mulai. Ia memilih duduk di deretan bangku paling depan. Setelah menunggu beberapa menit, Acara pun di mulai. Kepala sekolah menyampaikan pidatonya tentang perkembangan sekolah dan meminta maaf atas nama seluruh majelis guru jika pernah menyinggung perasaan wali murid. Tibalah saatnya pengumuman siswa berprestasi dengan nilai terbaik. "Siswa tersebut adalah ..." Hening "Amira Syakila Gading Putri" Air mata Risa meluncur dengan deras membasahi pipi. Amira naik ke atas panggung, menerima piala dan berjalan menuju mikropon yang telah di sediakan. Amira menunduk sebelum berbicara. Setelah mengangkat wajahnya, Risa baru tahu kalau putrinya itu sedang menangis. "Piala ini .. Amira persembahkan untuk Bunda. Bunda yang telah menjaga dan merawat Amira dengan baik dan penuh kasih sayang. Bunda yang begitu tulus menyayangi Amira. Bunda yang begitu sabar dan tabah

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Cinta pertama dan terakhir

    Dear Diary ...Sejak awal pertama aku dilelang oleh Tante Tika, aku tidak pernah menyangka kalau hidupku akan menjadi seperti saat ini.Dinikahi laki-laki yang tidak dikenal bukanlah impianku. Namun, aku selalu berharap, untuk bisa mengabdi pada laki-laki yang telah mengikatku pada ikatan pernikahan yang suci.Sejak pertama kali Kak Gilang menggenggam erat tanganku, aku merasa terlindungi. Aku jatuh cinta padanya. Walaupun sikap Kak Gilang sangat dingin padaku, aku merasa nyaman dengan perhatian dan ketegasannya.Aku merasa terluka saat tahu Kak Gilang memilki seorang ratu di dalam hatinya. Aku berharap, dan selalu berdo'a agar Kak Gilang bisa membuka hatinya untukku dan melupakan cinta di masa lalunya.Cinta membawa keajaiban. Kak Gilang yang dahulu sangat dingin, perlahan mulai sedikit mencair dengan seringnya kami merajut kasih. Dan yang membuat aku sangat bahagia adalah ketika Kak Gilang mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku. Dan aku adalah cinta pertama dan terakhir baginya.Na

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Kematian Gilang

    "Aku tidak ingin Kakak terus-terusan membicarakan tentang kematian. Kita pasti akan menjaga anak kita dengan bersama-sama." Risa membingkai wajah Gilang dan kembali mencium pipi suaminya itu dengan mesra.Lisa meraba dadah Gilang yang terkena bekas tembakan dan dia merasakan bahwa detak jantung Gilang yang sudah semakin melemah."Jantungku akan berhenti berdetak. Tapi, kamu harus terus maju. Jangan pernah berpikir kalau kamu seorang diri membesarkan anak-anak. Karena aku akan selalu menyelimutimu dengan cinta." Gilang menatap Risa dan mengusap air mata istrinya itu yang semakin deras mengalir."Jangan pernah sakiti dirimu dengan memori tentang kita. Karena aku akan selalu mencintaimu. Aku akan selalu ada dalam hatimu, menemanimu. Karena yang akan pergi, hanya ragaku saja. Tapi jiwaku akan selalu ada ...!""Kak ... Tolong. Berhenti bicara seperti itu!" Risa berhambur memeluk suaminya itu. Gilang mendekap tubuh Risa dengan erat. Membelai rambutnya dan mencium kening istrinya itu berkali

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Gilang kesakitan

    Risa dan Gilang sampai di Villa ketika matahari hampir terbenam. Gilang terlihat sangat lemah. Sesekali dia memegang dadanya. Setiap Risa tanya kenapa? Gilang berkata dia baik-baik saja.Mereka duduk di bangku panjang di Balkon kamar yang dulu pernah mereka tempati untuk merajut kasih. Gilang berkata ingin melihat matahari terbenam. Senyum terbit di wajah Gilang. Senyum itu sangat manis. Namun, seperti menyimpan sebuah luka."Kamu bahagia menikah denganku?" Gilang menoleh ke arah Risa sesaat. Lalu kembali menatap matahari yang semakin hilang dan meninggalkan semburat berwarna merah. "Sangat. Aku sangat bahagia. Kebahagiaanku selama hidup adalah menjadi istri Kakak," jawab Risa dengan uraian air mata."Kakak sendiri? Apa Kakak bahagia?" tanya balik Risa.Gilang menatap Risa, lalu mengecup kelopak bibir istrinya itu dengan hangat. Risa pun memejamkan mata menikmati kecupan yang diberikan oleh suaminya itu. Risa merasakan sentuhan bibir Gilang yang kali ini terasa berbeda. Entah mengapa

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Gilang selamat

    Beberapa saat kemudian, Perawat membawa Gilang menuju ruang ICU. Risa dan keluarga Gilang di larang untuk masuk. Dan mereka harus menunggu di luar.Risa semakin gelisah. Perasaan takut semakin menghantuinya. Ia ingin segera bertemu Dengan Gilang. Perempuan itu sudah sangat rindu pada suaminya dan ingin melihat kondisi suaminya itu.Sementara itu, Pak Adiguna dan Gio merasa gelisah karena pihak polisi tak kunjung datang ke rumah sakit. Padahal baik Pak Adiguna maupun pihak rumah sakit sudah menelpon pihak polisi sejak setengah jam yang lalu."Apa sebaiknya aku telepon lagi polisi itu?" Dio hendak merogoh ponselnya di dalam saku celana. Namun Pak Adiguna menahan pergerakan putranya karena khawatir pihak polisi menganggap mereka tidak mempercayakannya.Mereka semua merasa gelisah karena satu-satunya kunci untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Gilang adalah pihak polisi.Della pun sudah datang kembali ke rumah sakit karena ketiga anak Risa sudah tertidur dengan pulas."Kak, polisinya d

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Gilang tertembak

    "Mati kau Gilang! Lebih baik kau mati dari pada menambah luka hatiku!" Allea tertawa terbahak-bahak."Allea ....!" Gilang memegangi dadanya.Risa terkejut ketika tiba-tiba Gilang meraba dadanya dan ...Darah mengalir dengan deras."Kakak ...! Ya Allah." Air mata Risa mengalir dengan deras. Dia tidak kuasa melihat Gilang yang bersimbah darah."Alea. Kamu sudah gila!" Mamanya Gilang membantu Risa menyanggah tubuh Gilang yang hampir tumbang."Kita akan mati bersama-sama, Gilang. Aku mencintaimu!"Dhuarr ...!Alea menembakkan pistol tersebut ke dadanya. Mata Alea melotot, dengan darah segar mengalir deras dari mulutnya.Alea ambruk ke lantai. Dengan pistol yang masih di tangannya. Alea merenggang nyawa."Allea ....!" Mamanya Gilang terkejut ketika melihat Allea yang benar-benar sudah tidak berkutik dan sudah mati.Risa memeluk tubuh Gilang yang bersimbah darah. Ia merasakan tubuh suaminya semakin dingin. "Gio... Cepat panggilkan ambulans!" Risa berteriak dengan lantang dan suara yang be

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Allea menuntut balas

    "Ya udah deh. Mama dan Papa nginap di sini." Nyonya Adiguna tersenyum membuat Gilang mencium punggung tangannya dengan takzim."Makasih, Ma. Pa."Gio hanya menggeleng melihat kelakuan kakaknya yang dianggap terlalu lebay. Risa pun sebenarnya merasa melihat Gilang yang memiliki karakter tidak sama dengan suaminya yang begitu tegas dan tidak manja."Gue balik dulu, Kak. Udah malam," ujar Gio melirik jam tangannya."Lo juga nginap di sini, Gi. Gue mohon," ujar Gilang dengan wajah memohon."Eh, Kak. Lo kenapa, sih? Melow amat?" Gio mengerutkan keningnya."Gue pengen aja, kita kumpul rame-rame kayak masih kecil dulu!" Gilang kembali merebahkan kepalanya di pangkuan Mamanya. Hal itu membuat Gio mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah.Akhirnya, malam itu mereka berkumpul bersama. Mereka bercengkrama dengan hangat. Risa sesekali ikut tertawa saat mendengar kekonyolan mereka bertiga ketika masih kecil.*****Pukul dua dini hari, Risa merasa tenggorokannya kering. Ia melihat gelas di atas n

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Sikap aneh Gilang

    Risa mengecek secara detail persiapan ulang tahun Galuh dan Galih yang dirayakan secara meriah. Gilang sengaja mengundang para relasi bisnis dan teman-temannya dalam perayaan kali ini.Sebelumnya, Gilang tidak setuju kalau ulang tahun anak-anaknya di rayakan dengan meriah. Setiap ulang tahun Amira, Galuh dan Galih, mereka memilih untuk merayakannya di panti asuhan. Berbagi kebaikan pada anak-anak yatim di sana.Namun, kali ini Gilang meminta Risa untuk mengadakan pesta ulang tahun yang meriah. Ketika Risa tanya alasannya, Gilang mengatakan kalau dia ingin melihat anaknya bahagia berada ditengah-tengah pesta. Risa merasa itu jawaban yang aneh. "Nggak biasanya Kak Gilang seperti ini," bisik Risa seorang diri.Gilang juga meminta Risa untuk mengundang anak-anak yatim dan panti asuhan yang sering mereka kunjungi. Gilang mengatakan, ia ingin mengajak anak-anak tersebut melihat pesta ulang tahun dan berbagi lebih banyak lagi.Gilang memang suka berbuat baik. Bahkan sampai Sekarang, Gilang

  • Terpikat Pesona Suami Sedingin Salju (love me please, Hubby)   Hari raya penuh suka cita

    Prangggg ....!"Benar-benar sial! Tak ada satupun anak buahku di Indonesia yang bisa diandalkan. Mereka semua benar-benar bodoh. Tidak ada yang cerdas satupun!" Allea kembali membanting gelas berisi wine yang berada di tangannya.Dia baru saja mendapat kabar dari anak buahnya bahwa mereka sudah gagal menculik anak Gilang."Sepertinya memang harus aku sendiri yang turun tangan untuk menghabisi mereka. Aku tidak akan pernah lagi membiarkan hatiku sakit melihat Gilang berbahagia dengan keluarganya. Memang harus aku sendiri yang turun tangan dan menyelesaikan masalah ini." Allea menatap sinis pada foto Gilang yang masih terpampang di dalam kamarnya.Perempuan itu pun segera membuka aplikasi Traveloka untuk memesan tiket pesawat. Tak sabar lagi bagi dia ingin segera mengakhiri penderitaannya dan melihat penderitaan keluarga Gilang untuk kedepannya."Aku akan melakukan apapun yang aku yakini bisa membuatku bahagia. Aku tidak akan pernah membiarkan Gilang dan keluarganya hidup tenang. Mereka

DMCA.com Protection Status