Share

Ide Brilian

“Selamat sore semuanya,” ucap Berlina memecah bisik-bisik di antara ke enam karyawannya.

Mereka tengah mengadakan rapat dadakan. Sore setelah kedai tutup. Setelah semua pekerjaan rampung dan ke enam karyawannya tinggal meninggalkan Restoran ini.

“Sore Mbak,” jawab mereka berenam serempak.

Wajah yang lesu. Kehabisan tenaga setelah seharian penuh diperas pelanggan yang datang dan pulang silih berganti. Keringat yang belum kering di kemeja kerja. Meski tampak berantakan, semua karyawan di restoran ini tetap terlihat berkelas dan karismatik.

“Ada satu hal penting yang ingin saya sampaikan. Jadi itu kenapa kalian saya kumpulkan sore hari ini.” Kalimat Berliana terpotong menatap satu demi satu karyawannya. Menatap mata-mata yang fokus menyorot dua matanya.

“Tapi sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua. Karena tanp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status