Share

bab 185

Penulis: Dhea Sabrina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 13:44:46

Daniel terkejut melihat Adelia berdiri di luar pintu pantry, sepertinya enggan untuk masuk ke dalam.

"Nona..!" panggil Daniel memandang Adelia dengan tatapan, yang sulit di artikan.

"Apakah sudah selesai?" tanya Adelia.

"Kenapa anda berdiri di sana, tidak masuk ke dalam?" tanya Daniel heran.

"Aku menunggu kamu selesai membuat kopi, baru setelah kamu selesai, aku akan masuk!" sahut Adelia dengan nada suara seperti biasanya.

Daniel terdiam di tempatnya, ia merasa kalau Adelia sepertinya menjaga jarak dengannya.

"Apakah kamu sudah selesai?" tanya Adelia, memandang cangkir kopi Daniel.

"Apakah anda ingin membuat kopi untuk Tuan Lucas?" tanya Daniel, tidak menjawab pertanyaan Adelia.

"Iya!" angguk Adelia.

"Bagaimana kalau saya bantu buatkan?" tanya Daniel menawarkan bantuan.

"Ti..tidak usah, kalau ada yang melihat kamu berbaik hati membantuku, nanti mereka jadi salah paham, biarkan saja aku yang seduh, kamu keluarlah kalau sudah selesai!" sahut Adelia dengan sedikit kencang, karena tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
YunSam Ndruru
on going menyiksa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 186

    Adelia tidak menyangka kakaknya memberi Daniel posisi sebagai Direktur, sungguh lompatan yang sangat tinggi.Tanpa di sadari Adelia, senyuman kecil tersungging di sudut bibir gadis itu."Ada apa lagi, aku melihat senyuman di sudut bibirmu, kamu tidak senang ya!" sahut Lucas menegakkan tubuhnya di tempat duduknya, memandang adiknya itu dengan tatapan menyelidik.Senyuman Adelia semakin merekah, mendengar perkataan Lucas itu, ia merasa kakaknya itu begitu imut.Dengan langkah cepat, Adelia berjalan ke arah Lucas, dan mendaratkan ciumannya pada pipi kakaknya itu.Tentu saja tindakannya itu, membuat Lucas terkejut, hingga membuat mata Lucas terbelalak."Terimakasih, kak!" ucap Adelia semakin tersenyum lebar.Lucas hanya bisa memandang adiknya itu, dengan tatapan mata bengong, bukankah Daniel yang menerima posisi Direktur, bukan Adelia! tapi kenapa dia yang seperti menerima posisi tersebut? pikir Daniel bingung."Aku pergi dulu!" sahut Adelia dengan wajah merona bahagia.Belum sempat Lucas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 187

    Mendengar adiknya di tabrak mobil, langkah kaki Daniel, dengan cepat bergegas masuk ke dalam rumah.Daniel melihat adiknya, duduk di sofa dengan satu kaki di gips."Kak!" panggil adik Daniel."Bagaimana keadaanmu, apakah lukanya parah?" tanya Daniel dengan cemas."Tidak begitu parah, hanya keseleo saja!" jawab adik Daniel dengan nada tenang."Maaf, tadi saya tidak melihat ada seseorang berdiri di dekat mobil saya!" sahut pria yang menabrak Franky, adik Daniel."Terimakasih sudah membawa adik saya kerumah sakit, Tuan!" sahut Daniel dengan ramah."Itu sudah keharusan bagi saya, karena telah menabrak adik anda!" ujar pria itu.Pria itu meletakkan selembar cek ke atas meja, dengan nominal sepuluh juta."Ini untuk perawatan pemulihan kaki adik anda, kalau masih kurang, katakan saja pada saya, tanggung jawab saya untuk membantu kesembuhannya!" ucap pria itu."Itu terlalu banyak, anda tidak perlu memberi kompensasi, karena adik saya sudah di bawa ke rumah sakit!" ujar Daniel meraih cek dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 188

    "Kak!" panggil adik Daniel memecah keheningan, yang terjadi lagi di antara mereka bertiga, karena Daniel menjelaskan tentang pria tadi, sebagai pria mesum."Oh..ehem! hai, Franky!" sahut Adelia menyapa adik Daniel, sambil menyunggingkan senyuman ramahnya.Gadis itu mencoba menghilangkan perasaan kagetnya, dan rasa malu yang di rasakan Daniel."Kak Daniel tidak pernah bercerita padaku, kalau kakak ternyata, sudah memiliki seorang kekasih!" sahut Franky memandang Daniel dan Adelia bergantian."Uhuk-uhuk..!" Daniel terbatuk-batuk mendengar apa yang di katakan Franky itu, wajahnya jadi memerah.Sementara Adelia, merasakan dadanya tiba-tiba jadi berdebar, perkataan adik Daniel itu, membuat hati Adelia terasa aneh, ia merasa suka dengan perkataan Franky.Sementara Daniel jadi semakin malu mendengar perkataan adiknya, karena tindakan spontan yang di lakukannya tadi."Franky! jangan bicara lagi, i..itu tadi hanya untuk melindungi Nona Adelia, kamu jangan menanyakan hal yang tidak masuk akal i

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 189

    Adelia menarik kursi untuk Franky, setelah Franky duduk, ia pun menarik kursi untuk dirinya sendiri.Mereka berdua menunggu Daniel memasak makan malam, karena Daniel tidak memperbolehkan Adelia masuk ke dapurnya."Jadi, yang memasak setiap hari untuk kalian berdua, adalah Daniel?" tanya Adelia mencoba mengobrol dengan Franky, untuk mengakrabkan suasana di antara mereka berdua."Iya, kak!" jawab Franky dengan nada yang sedikit canggung.Tidak lama kemudian, Daniel datang membawa makan malam dari dapur.Adelia tidak menyangka, ternyata Daniel pandai memasak.Pria itu selain menjadi tulang punggung bagi adiknya, ia juga menjadi pengganti Ibu dan Ayah bagi adiknya.Adelia diam-diam merasa kagum pada Daniel, ternyata Daniel seorang pria yang luar biasa.Dan makan malam yang di masak Daniel, makanan lezat, yang pernah di coba Adelia.Adelia bisa membayangkan, bagaimana repotnya Daniel mengatur waktunya, dalam mengurus keluarganya."Apakah kamu tidak terpikir, mencari seorang gadis untuk di

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 190

    Adelia menarik gagang pintu rumah Daniel, lalu menariknya untuk membuka pintu tersebut.Brak!Tiba-tiba pintu yang akan terbuka itu, tertutup kembali.Daniel berdiri di belakang Adelia, dengan satu tangan menekan pintu."Maaf!" gumam Daniel dari belakang Adelia, "Saya lepas kendali, tidak seharusnya saya bicara kasar pada anda!"Adelia melepaskan tangannya dari memegang gagang pintu, dan perlahan berbalik menghadap pada Daniel.Mereka saling memandang."Kamu tidak salah, aku yang terlalu lancang bertanya masalah pribadi padamu, kamu jangan terlalu merasa bersalah!" ucap Adelia dengan nada menenangkan Daniel."Saya akan mengantar anda pulang!" kata Daniel, tidak menyambung lagi perkataan Adelia, mengenai masalah pribadinya.Adelia merasa kalau Daniel, tidak terlalu berminat membahas mengenai wanita, yang di bicarakan adiknya tadi."Baiklah!" jawab Adelia.Daniel kemudian menarik gagang pintu, dan membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan Adelia untuk keluar lebih dahulu. Daniel berjal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 191

    Mansion itu terlihat begitu besar, tidak sebanding dengan rumah Daniel yang kecil.Membuat Daniel merasa dirinya, tidak pantas berteman dengan Adelia."Ayo masuk sampai depan pintu!" sahut Adelia dari belakang punggung Daniel, sembari memeluk Daniel dengan erat."Nona, sepertinya saya hanya bisa mengantarkan anda sampai depan pintu gerbang saja!" ujar Daniel merasa segan."Apakah kamu seperti begini dengan mantan pacarmu? terlalu cuek, mengantarkannya pulang, hanya sampai depan rumah saja?" tanya Adelia.Mendengar Adelia menyebutkan mantan pacarnya, wajah Daniel kembali berubah, ia tidak suka kalau wanita itu, di sebutkan lagi dalam pembicaraan mereka.Adelia mengangkat tangannya, dan melambaikan nya ke depan pintu gerbang.Srrr!Pintu gerbang tiba-tiba terbuka secara otomatis, dan itu membuat Daniel terkejut."Ayo, masuk!" sahut Adelia.Daniel terpaksa harus membawa Adelia masuk, sampai ke depan pintu rumah Adelia.Rasanya tidak sopan, hanya menurunkan Adelia di depan pintu gerbang M

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 192

    Daniel semakin merasa segan, melihat Ibu Adelia memandangnya dengan lekat.la pun dengan cepat mengubah sikapnya, berdiri tegak, lalu membungkukkan tubuhnya sedikit dengan sopan."Malam Nyonya, saya Daniel, karyawan Tuan Lucas, saya mengantarkan Nona Adelia pulang, karena tadi Nona Adelia kebetulan membantu saya, maaf kalau saya terlalu malam mengantarnya pulang!" ucap Daniel dengan sopan, menundukkan sedikit kepalanya."Kamu tidak usah minta maaf, aku sendiri yang mau membantu kamu, jadi enggak usah sungkan seperti itu!" sahut Adelia, lalu mendekati Daniel.Mata Lisbeth nanar melihat gerak-gerik putrinya itu, dari gesture tubuh Adelia, mata tua Lisbeth melihat kalau Adelia menyukai pria yang terlihat begitu segan melihat kehadirannya itu."Oh, karyawan bagian apa?" tanya Lisbeth dengan nada sedikit arogan, dagunya dia angkat sedikit.Wajah Adelia langsung memerah mendengar nada bicara Ibunya itu, ia pun memandang Ibunya dengan tajam.Harry juga memandang Neneknya itu, dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 193

    Esok harinya.Seperti biasa selagi Lucas mandi, Julia membersihkan kamar mereka, membuka jendela balkon, supaya udara pagi masuk ke kamar.Lalu mengganti sprei dengan yang baru, karena telah mencium aroma yang mulai berbau lembab.Setelah itu mempersiapkan pakaian kerja Lucas, dan menunggu suaminya itu selesai mandi."Sayang, pagi ini aku juga akan pergi ke restoran lagi!" sahut Julia kepada Lucas, saat pria itu keluar dari kamar mandi."Kenapa jadi rutin pergi ke restoran? bukankah sudah ada Nona Tina, yang memantau segalanya?" tanya Lucas sembari mengelap rambutnya, yang basah dengan handuk."Restoran semakin ramai, perlu resep baru lagi, untuk di tambahkan ke buku menu!" ujar Julia.Tangannya meraih hairdryer, dan memberi isyarat dengan tangannya, agar Lucas duduk di depan meja rias.Masih mengenakan handuk, melilit pinggulnya, Lucas menuruti gerakan tangan istrinya itu.la dengan patuh duduk di depan meja rias, dan mulai merasakan tangan kecil istrinya itu, mengeringkan rambutnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17

Bab terbaru

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 201

    Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 200

    Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 199

    Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 198

    Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 197

    Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 196

    Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 195

    Mata Daniel berkedip menatap wajah Adelia, yang terlihat ramah dengan senyuman manisnya.Ting!Lift terbuka, dengan senyuman yang masih merekah di bibirnya, Adelia menarik Daniel keluar dari dalam lift.Benar saja, sebuah mobil sedari tadi telah menunggu Daniel.Seorang pria berpakaian formal membuka pintu mobil, untuk Daniel dan Adelia.Dengan patuh Daniel masuk ke dalam mobil, dan duduk berdampingan dengan Adelia."Nona!" panggil Daniel."Iya, ada apa?" jawab Adelia."Maksudnya apa ini? saya tidak mengerti, kenapa saya di pindahkan, apakah karena saya melakukan kesalahan?" tanya Daniel mengungkapkan, perasaannya yang sedari tadi tidak tenang.Sepertinya Daniel tidak ingin membahas, tentang wanita yang di tendang Adelia tadi.Adelia memandang Daniel, ia pikir Daniel akan mengatakan sesuatu, tentang wanita yang mereka tinggalkan begitu saja di depan lift.Ternyata Daniel lebih fokus pada kepindahannya, dari pada membicarakan tentang mantan pacarnya itu."Oh, soal itu, aku meminta kak

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 194

    Setelah melihat Julia dan Harry di antar sopir baru, yang di rekrut Lucas, barulah Lucas dan Adelia berangkat ke kantor.Hari ini pemindahan Daniel ke bagian pemasaran, salah satu mall Sylvester di kota mereka.Sesampainya di kantor, Adelia seperti biasa melakukan rutinitasnya terlebih dahulu, memeriksa berkas yang ada di mejanya.Setelah itu membawanya masuk ke dalam ruang kantor Lucas.Lalu membuat kopi seperti biasa, untuk Lucas.Barulah ia kemudian memberitahukan ke bagian HRD, tentang pemindahan Daniel.Daniel terdiam di tempatnya, saat staf HRD memberitahukan kepadanya, untuk bersiap pindah kantor."A..apa maksud anda, Nona?" tanya Daniel kepada staf HRD tersebut."Hari ini, kantor anda pindah ke mall Anggrek putih!" sahut wanita itu."Sa..salah saya apa? kenapa saya harus di pindahkan ke mall Anggrek?" tanya Daniel terperanjat.Otaknya kemudian berputar, memikirkan kesalahan apa kira-kira yang telah ia perbuat.Daniel sontak terlonjak dari tempat duduknya, ia ingat tadi malam m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 193

    Esok harinya.Seperti biasa selagi Lucas mandi, Julia membersihkan kamar mereka, membuka jendela balkon, supaya udara pagi masuk ke kamar.Lalu mengganti sprei dengan yang baru, karena telah mencium aroma yang mulai berbau lembab.Setelah itu mempersiapkan pakaian kerja Lucas, dan menunggu suaminya itu selesai mandi."Sayang, pagi ini aku juga akan pergi ke restoran lagi!" sahut Julia kepada Lucas, saat pria itu keluar dari kamar mandi."Kenapa jadi rutin pergi ke restoran? bukankah sudah ada Nona Tina, yang memantau segalanya?" tanya Lucas sembari mengelap rambutnya, yang basah dengan handuk."Restoran semakin ramai, perlu resep baru lagi, untuk di tambahkan ke buku menu!" ujar Julia.Tangannya meraih hairdryer, dan memberi isyarat dengan tangannya, agar Lucas duduk di depan meja rias.Masih mengenakan handuk, melilit pinggulnya, Lucas menuruti gerakan tangan istrinya itu.la dengan patuh duduk di depan meja rias, dan mulai merasakan tangan kecil istrinya itu, mengeringkan rambutnya

DMCA.com Protection Status