Share

bab 173

Author: Dhea Sabrina
last update Last Updated: 2024-04-27 06:32:50

Ruang kantin jadi terlihat heboh, dengan aksi Adelia membalas karyawan senior tersebut, karena menindas karyawan junior.

Edward yang akan makan siang di kantin itupun, jadi penasaran apa yang membuat para karyawan memandang ke satu arah di tengah kantin.

Asisten pribadi, sekaligus merangkap sopir dan pengawal Lucas tersebut, melangkahkan kakinya melihat apa yang terjadi.

Alangkah terkejutnya pria itu, melihat Nona mudanya sepertinya melakukan sesuatu kepada seorang karyawan pria.

"Nona, kenapa anda di sini?" tanya Edward berjalan mendekati Adelia.

"Aku mau makan siang, ada pengganggu yang membuat aku marah!" jawab Adelia memandang pria yang mengelus-elus kakinya yang sakit.

Karyawan yang ada di kantin tersebut, semuanya mengenal siapa Edward, pria itu adalah kaki tangan Ceo mereka.

"Habislah dia, sudah membuat onar pada karyawan senior!"

"Siap-siap lah dia di tegur Tuan Edward, karena membuat kegaduhan di kantin!"

"Waktu yang tidak tepat dia membalas seniornya, Tuan Edward pasti akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 174

    "Apakah kamu terluka?" tanya Adelia pada Daniel, setelah membantu pria itu membersihkan pakaiannya."Tidak Nona, terimakasih!" ucap Daniel merasa segan, karena baru kali ini ada yang peduli padanya."Nona, lebih baik anda makan siang dengan Tuan Lucas saja!" sahut Edward, menyarankan Adelia untuk tidak bergabung makan siang, dengan karyawan lainnya.Karena Adelia adalah bagian dari pemilik Group Sylvester juga, jadi lebih baik, dan aman makan siang bersama dengan Lucas."Tidak apa-apa, aku makan siang di kantin saja, kamu bawa saja makan siang...!""Kenapa lama sekali, aku sudah lapar!" sahut seseorang mendekati mereka, memotong kata-kata Adelia.Tampak Lucas sudah berdiri di antara mereka, dan memandang Adelia serta Edward bergantian."Kenapa malah berkumpul di sini?" tanya Lucas heran.Melihat Ceo mereka masuk ke dalam kantin, semua karyawan yang tadi menonton Adelia bersiteru dengan karyawan senior, memasang mata dan telinga mereka dengan tajam.Mereka ingin melihat, apa arti dari

    Last Updated : 2024-04-28
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 175

    Lucas mendengarkan apa yang di katakan Adelia, dia akan menindak lanjutin apa yang di sarankan adiknya tersebut.Tapi sekarang, dia ingin mendengarkan, apa yang akan di katakan karyawan, yang telah melihat kejadian tersebut."Kamu!" tunjuk Lucas pada seorang karyawan lelaki yang tidak jauh dari tempat kejadian."I..iya, Tuan!" jawab pria itu gugup."Apa yang tadi sudah kamu lihat?" tanya Lucas."Eng...itu, saat dia hendak duduk, kursinya di tendang sama dia!" kata pria menunjuk Daniel, lalu kemudian menunjuk ke arah karyawan senior tersebut.Karyawan senior itu membeku di tempatnya, dan tidak bisa lagi membela diri, karena saksi mata sudah mengatakan apa yang dilihatnya."Ayo, ke ruang meeting, kamu harus menjelaskan kenapa kamu melakukan itu pada junior mu!" kata Lucas, memberi kode pada Edward, supaya lelaki itu di giring ke ruang meeting."Untung adikku melihat apa yang kamu lakukan, kalau tidak, entah sampai kapan kamu menindasnya!" kata Lucas lagi.Semua membeku di tempatnya, akh

    Last Updated : 2024-04-29
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 176

    Akhirnya Adelia dan Daniel beserta beberapa rekan satu tim Daniel, dari Departemen Pemasaran, makan siang bersama ke sebuah restoran tidak jauh dari gedung kantor mereka.Mereka memesan apa saja yang mereka ingin, dan semakin bersemangat saat Adelia menambah lagi pesanan mereka.Tapi mereka, masih ada sedikit menaruh rasa segan pada Adelia.Adelia merasakan kalau mereka masih segan padanya, ia pun berinisiatif lebih agresif lagi bicara pada mereka, supaya rasa canggung yang di rasakan mereka, tidak ada lagi.Mereka makan siang telat sedikit dari jam makan siang, karena keasyikan mengobrol.Mereka serentak menundukkan kepala dengan sopan pada Adelia, saat mereka selesai makan."Terimakasih Nona, maaf..kalau ada yang telah kami perbuat, yang membuat anda merasa tidak senang!" sahut mereka serentak."Jangan takut, tidak ada yang membuat hatiku sedih, senang makan siang bersama kalian!" kata Adelia tersenyum lebar.Mereka pun kembali ke kantor dengan perut kenyang, dan Adelia kembali ke m

    Last Updated : 2024-04-30
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 177

    Adelia memperhatikan cara Daniel membuat kopi, terlihat begitu terampil dan cekatan."Kamu terlihat seperti seorang Barista!" ucap Adelia tersenyum lebar, melihat cara Daniel membuat kopi tersebut.Daniel jadi tersenyum mendengar pujian Adelia itu, dia merasa adik Bos nya itu, terlihat begitu polos juga.Bisa merasa takjub melihat seseorang yang dia duga, tidak bisa melakukan hal lain, selain pekerjaan yang saat ini dia kerjakan."Siapa saja bisa melakukannya, Nona!" ujar Daniel."Tapi, aku kagum melihat cara mu membuat kopinya!" kata Adelia tersenyum memandang Daniel.Daniel menyerahkan kopi, yang sudah di raciknya itu kepada Adelia.Kopi terlihat mengepul, mengeluarkan aroma yang begitu wangi.Adelia menerima cangkir kopi dari tangan Daniel, dengan begitu senangnya."Terimakasih!" ucap Adelia tersenyum senang."Sama-sama, Nona!" jawab Daniel."Baiklah, aku akan bawa kopinya, Bos kita sudah menunggu dari tadi, kalau kelamaan, aku bisa kena pecat sama dia!" kata Adelia bercanda.Danie

    Last Updated : 2024-05-01
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 178

    Sesampainya di Mansion Lucas dan Adelia di sambut Julia, Lisbeth dan Harry.Seperti biasa Harry langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Ayahnya, dengan kata-kata 'aku rindu'."Papa, aku rindu, rindu sekali!" ucap Harry memeluk leher Lucas dengan erat."Bagaimana denganku, kamu tidak rindu pada Tante, ponakanku?" tanya Adelia merasa cemburu, karena Lucas mendapatkan perhatian spesial dari Harry.Harry melepaskan pelukannya, lalu memandang pada Adelia, tapi dia tetap berada dalam gendongan Lucas.Harry mengulurkan satu tangannya, supaya Adelia mendekat.Melihat tangan pendek Harry terulur ke arahnya, Adelia pun mendekat.Tangan kecil itu menyentuh kepala Adelia, lalu mengelusnya perlahan."Eh, aku ingin pelukan, bukan elusan!" kata Adelia protes.Harry tertawa mendengar apa yang di katakan Tantenya tersebut, dia kembali memeluk Lucas.Sepertinya dia belum puas memeluk Ayahnya itu, yang kemudian mencium pipi Lucas, dengan senangnya."Aku juga mau di cium!" sahut Adelia dengan nada mera

    Last Updated : 2024-05-02
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 179

    Perlahan mata Lucas terbuka, dan menatap wajah Julia yang menunduk, karena tangannya terulur membelai dadanya yang terbuka."Kenapa sayang?" tanya Lucas menatap Julia yang mencoba menarik tangannya.Tangan Lucas menahan tangan kecil Julia, dan memutar tubuhnya menghadap pada istrinya itu."Ti..tidak, kenapa-kenapa!" jawab Julia semakin malu."Hanya ada kita berdua di sini, kenapa harus malu,sayang!" bisik Lucas tersenyum melihat wajah Julia yang merona.Tangan Lucas meraih tengkuk Julia, lalu mencium bibir istrinya itu dengan lembut."Kamu boleh menyentuhku sesuka hati mu, lakukan saja jangan malu-malu, kita sudah menjadi suami istri, bebas melakukan apa saja yang ingin kita lakukan, sayang!" bisik Lucas tersenyum senang."Aku hanya ingin merasakan bentuk otot yang ada di sini, tidak ada maksud lain!" ucap Julia mengelus dada Lucas.Lucas yang duduk di lantai, perlahan menaikkan tubuhnya, dan bertumpu pada ke dua lututnya.Lucas membuka kemejanya, lalu melempar kemeja itu ke samping.

    Last Updated : 2024-05-03
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 180

    Lucas dan Julia baru turun, setelah waktunya untuk makan malam.Dengan perasaan bahagia, tangan Lucas merangkul pinggang istrinya, menuruni anak tangga.Wajahnya terlihat jelas sekali, menunjukkan suasana hatinya yang begitu bahagia.Bersiul-siul kecil sembari memeluk pinggang istrinya, berjalan menuju ruang makan.Di ruang makan, ternyata semua sudah menunggu mereka.Lucas menarik kursi Julia, dan mempersilahkan istrinya itu untuk duduk, baru setelah Julia duduk, Lucas duduk di kursinya.Setelah anggota keluarga lengkap, duduk di kursinya masing-masing, makan malam pun di sajikan Pelayan Mansion.Baru saja mereka akan menikmati makan malam mereka, Asisten Ayah Lucas datang memberitahukan, kalau ada tamu yang datang berkunjung."Siapa?" tanya Lucas."Tuan Andrew, Tuan!" jawab Asisten Ayah Lucas tersebut."Buat apa dia datang lagi, di saat jam makan malam begini, mengganggu saja!" sahut Julia tidak senang."Suruh masuk!" sahut Piter, "Dia ingin berbaikan denganmu, menantuku!" ujar Ayah

    Last Updated : 2024-05-04
  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 181

    Makan malam berjalan dengan tidak banyak pembicaraan, karena suasana canggung di antara Julia dengan Kakeknya.Hanya sesekali terdengar suara Harry, meminta lauk atau sayur yang ingin di makannya.Setelah makan malam selesai, Julia bersama Lucas dan Andrew, duduk di sofa dalam ruang kerja, yang dulunya milik Piter, tetapi sekarang telah menjadi milik Lucas.Mereka duduk saling diam satu sama lain, dan terasa begitu canggung."Kakek akan selalu datang untuk melihatmu, cucuku!" kata Andrew dengan suara tercekat, memecah keheningan dalam ruangan itu.Julia tidak menjawab, ia masih begitu sulit untuk membuang rasa sakit hatinya.Dia sudah mencoba untuk melupakan apa yang sudah terjadi, tapi hatinya masih mengingat akan rasa yang mengganjal di dasar hatinya."Kakek tidak akan marah, kalau kamu membenci Kakek, itu hukuman yang memang pantas Kakek terima dari kamu!" ucap Andrew dengan nada memelas.Lucas meraih tangan Julia, dan meremas tangan istrinya itu dengan lembut, mencoba untuk meluna

    Last Updated : 2024-05-05

Latest chapter

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 201

    Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 200

    Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 199

    Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 198

    Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 197

    Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 196

    Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 195

    Mata Daniel berkedip menatap wajah Adelia, yang terlihat ramah dengan senyuman manisnya.Ting!Lift terbuka, dengan senyuman yang masih merekah di bibirnya, Adelia menarik Daniel keluar dari dalam lift.Benar saja, sebuah mobil sedari tadi telah menunggu Daniel.Seorang pria berpakaian formal membuka pintu mobil, untuk Daniel dan Adelia.Dengan patuh Daniel masuk ke dalam mobil, dan duduk berdampingan dengan Adelia."Nona!" panggil Daniel."Iya, ada apa?" jawab Adelia."Maksudnya apa ini? saya tidak mengerti, kenapa saya di pindahkan, apakah karena saya melakukan kesalahan?" tanya Daniel mengungkapkan, perasaannya yang sedari tadi tidak tenang.Sepertinya Daniel tidak ingin membahas, tentang wanita yang di tendang Adelia tadi.Adelia memandang Daniel, ia pikir Daniel akan mengatakan sesuatu, tentang wanita yang mereka tinggalkan begitu saja di depan lift.Ternyata Daniel lebih fokus pada kepindahannya, dari pada membicarakan tentang mantan pacarnya itu."Oh, soal itu, aku meminta kak

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 194

    Setelah melihat Julia dan Harry di antar sopir baru, yang di rekrut Lucas, barulah Lucas dan Adelia berangkat ke kantor.Hari ini pemindahan Daniel ke bagian pemasaran, salah satu mall Sylvester di kota mereka.Sesampainya di kantor, Adelia seperti biasa melakukan rutinitasnya terlebih dahulu, memeriksa berkas yang ada di mejanya.Setelah itu membawanya masuk ke dalam ruang kantor Lucas.Lalu membuat kopi seperti biasa, untuk Lucas.Barulah ia kemudian memberitahukan ke bagian HRD, tentang pemindahan Daniel.Daniel terdiam di tempatnya, saat staf HRD memberitahukan kepadanya, untuk bersiap pindah kantor."A..apa maksud anda, Nona?" tanya Daniel kepada staf HRD tersebut."Hari ini, kantor anda pindah ke mall Anggrek putih!" sahut wanita itu."Sa..salah saya apa? kenapa saya harus di pindahkan ke mall Anggrek?" tanya Daniel terperanjat.Otaknya kemudian berputar, memikirkan kesalahan apa kira-kira yang telah ia perbuat.Daniel sontak terlonjak dari tempat duduknya, ia ingat tadi malam m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 193

    Esok harinya.Seperti biasa selagi Lucas mandi, Julia membersihkan kamar mereka, membuka jendela balkon, supaya udara pagi masuk ke kamar.Lalu mengganti sprei dengan yang baru, karena telah mencium aroma yang mulai berbau lembab.Setelah itu mempersiapkan pakaian kerja Lucas, dan menunggu suaminya itu selesai mandi."Sayang, pagi ini aku juga akan pergi ke restoran lagi!" sahut Julia kepada Lucas, saat pria itu keluar dari kamar mandi."Kenapa jadi rutin pergi ke restoran? bukankah sudah ada Nona Tina, yang memantau segalanya?" tanya Lucas sembari mengelap rambutnya, yang basah dengan handuk."Restoran semakin ramai, perlu resep baru lagi, untuk di tambahkan ke buku menu!" ujar Julia.Tangannya meraih hairdryer, dan memberi isyarat dengan tangannya, agar Lucas duduk di depan meja rias.Masih mengenakan handuk, melilit pinggulnya, Lucas menuruti gerakan tangan istrinya itu.la dengan patuh duduk di depan meja rias, dan mulai merasakan tangan kecil istrinya itu, mengeringkan rambutnya

DMCA.com Protection Status