Penculikan yang gagal di lakukan Miranda, membuat Lucas dan Julia menghabiskan waktu di Mansion Sylvester, untuk menyelesaikan nya sampai tuntas.Hingga mereka yang berencana untuk menjemput Harry pun, di gantikan oleh pengasuh putra mereka itu."Papa dan Mama janji mau jemput, kenapa tidak jadi, sih!" sahut anak kecil itu merajuk."Maaf nak, tadi ada masalah sedikit, yang harus Papa selesaikan!" ujar Lucas memeluk putranya itu dengan lembut.Kemudian Lucas mengecup puncak kepala Harry dengan sayang.Mendapat perlakuan mesra dari Ayahnya, Harry jadi luluh, dan tidak merajuk lagi."Benarkah?" tanyanya memastikan."Iya benar!" Lucas menganggukkan kepalanya."Ya, sudah kalau begitu, sekarang Papa tidak ke kantor lagi kan?" tanya Harry. "Iya, tidak pergi lagi, ini kan sudah sore!" ujar Lucas tersenyum, lalu mengelus kepala putranya tersebut."Kalau begitu, Ayo kita berenang!" sahut Harry dengan wajah berbinar."Baik, Ayo!" jawab Lucas.Lucas mengangkat tubuh Harry, dan kemudian menggendo
Lucas kembali menarik bathrobe Julia, membuat istrinya itu kembali menarik bathrobe nya.Lucas semakin lebar tersenyum, lalu mengangkat tubuh Julia dalam gendongannya."Aaa...lepaskan aku!" teriak Julia terkejut bukan main."Kamu tidak mau buka bathrobe, baiklah, Ayo pakai saja masuk kedalam air!" ujar Lucas tertawa senang."Baiklah! baiklah, aku akan buka, turunkan aku!" teriak Julia meronta dalam gendongan Lucas.Lucas dengan senyuman kemenangan, menurunkan tubuh Julia perlahan ke lantai.Tangan Julia perlahan membuka bathrobe, yang menutupi tubuhnya.Dan tampaklah pakaian renang yang di kenakan Julia, terlihat sangat indah di tubuh Julia.Membuat Lucas tidak bisa mengalihkan pandangannya, dari tubuh istrinya yang terlihat menggoda itu. MARJulia meletakkan bathrobe ke atas kursi malas, dan dengan malu-malu menghampiri Lucas."Sudah, Ayo!" ajaknya untuk masuk ke dalam kolam renang.Lucas meraih pinggang Julia, dan membawa tubuh istrinya itu merapat padanya."Kamu ternyata sembunyi d
Julia terpaksa menuruti apa yang diinginkan Lucas, dia tidak bisa berkutik lagi mendengar apa yang di bisikkan suaminya itu.Julia sudah mulai hapal dengan sikap Lucas, pria itutidak tahan ingin selalu menggodanya.Dari pada melawan Lucas, lebih baik dia mengalah saja.Lucas tersenyum penuh kemenangan, karena Julia kembali di jahilinya.Dia begitu gemas dengan istrinya itu, tubuh mungil itu dia peluk dengan eratnya.Sementara Harry, juga ikut senang, tapi senang karena melihat Ibunya, di kerjai oleh Ayahnya.Anak kecil itu, begitu bahagia melihat keakraban ke-dua orang tuanya.Dia tertawa bahagia, melihat Ibunya yang tidak pandai berenang, yang selalu bergegas ke pinggir kolam untuk berpegangan pada tepi kolam.Dan, Lucas yang bergegas mengejarnya, kemudian menariknya kembali ke tengah kolam. Dan, mendapat perlawanan dari Julia, tangannya memegang tepi kolam dengan erat.Tapi Lucas kemudian mengangkatnya, menggendong tubuhnya kembali ke tengah kolam.Rontaan Julia tidak berguna, akh
Malam harinya, Lucas membawa istri dan putranya ke Mansion Sylvester.Sebelumnya, Lucas sudah memberitahukan kepada Ayah dan adiknya.Dia akan membawa putranya beserta Julia, makan malam bersama dengan mereka.Dan, sekarang mereka di sini, di Mansion Sylvester."Panggil Mama untuk turun makan bersama dengan kita, katakan kalau kami datang untuk makan bersama juga!" sahut Lucas kepada Adelia."Baik!" jawab Adelia, lalu pergi untuk memanggil Ibu mereka.Kemudian mereka pun menunggu Lisbeth turun, dan tidak di sangka, Ibu Lucas tersebut, akhirnya mau juga turun untuk makan malam bersama.Seorang Pelayan menarik kursi untuk Lisbeth, dan Ibu Lucas pun duduk untuk makan malam bersama.Harry memandang Neneknya tersebut, matanya ON mengawasi gerak-gerik wanita tua itu.Terakhir kali, kesan yang di berikan Lisbeth pada Harry, tidak menyenangkan, membuat anak kecil itu, tidak begitu menyukai Neneknya tersebut.Kali ini, Harry merasa Neneknya itu, tidak seperti terakhir kali pertemuan mereka.Di
Julia terpaku melihat Ibu mertuanya itu, memeluk Harry sembari menangis begitu sedihnya.Apa yang sudah terjadi? pikir Julia bingung, Ibu mertuanya tiba-tiba jadi berubah.Apakah dia sudah bisa menerima aku sebagai menantunya? pikiran Julia berkecamuk, antara gelisah dan deg-degan.Sementara Harry terus saja, menepuk-nepukkan tangannya pada punggung Lisbeth, menenangkan Neneknya yang menangis.Semua yang ada di ruang makan itu, tidak percaya dengan apa yang di lakukan Lisbeth.Mereka diam di tempat masing-masing, melihat Lisbeth memeluk Harry sembari menangis.Mereka membiarkan saja Lisbeth menumpahkan perasaannya, sampai dia merasa puas.Lima menit berlalu, tangis Lisbeth perlahan-lahan mulai mereda, dan Ibu Lucas itu pun, perlahan melepaskan pelukannya."Apakah Nenek sudah merasa baikan?" tanya Harry dengan polosnya.Mendengar pertanyaan Harry itu, Lisbeth jadi merasa lucu dengan kelakuannya.Dia mengingat apa yang barusan sudah di lakukannya, dia menangis di pelukan anak berumur em
Semenjak Lucas menikah dengan Julia, dia tidak pernah lagi tidur di Mansion.Malam ini akhirnya Lucas bisa tidur lagi di kamarnya, bersama Julia.Sementara Harry tidur di kamar Ibunya, atas permintaan Ibunya yang ingin tidur dengan putranya tersebut.Julia melihat seputar kamar Lucas, begitu memasuki kamar suaminya itu.Kamar Lucas cukup luas juga, hampir sama dengan yang di villa."Kenapa sayang?" tanya Lucas memeluk Julia dari belakang."Kamar kamu luas juga, hampir sama dengan yang di villa!" kata Julia sembari masih mengedarkan pandangannya ke seputar kamar Lucas."Kita bakalan sering menginap di sini sayang, Mama sepertinya sudah menyukai Harry!" kata Lucas, lalu membalikkan tubuh Julia menghadap ke arahnya."Iya, aku juga melihat kalau Mama mertua sudah menyukai Harry, aku merasa lega sekali!" ucap Julia tersenyum senang."Dan sebentar lagi, dia akan bakalan berbicara dengan mu!" ujar Lucas ikut tersenyum juga.Tangan Lucas membelai pipi Julia dengan lembut, lalu menyelipkan ram
Esok harinya.Harry bangun lebih awal dari Lisbeth, putra Lucas itu sudah menjadi kebiasaannya, untuk bangun pagi lebih awal, karena dia ingat akan pergi sekolah.Tangan kecilnya mengusap-usap matanya, yang terasa masih berat, lalu memperhatikan di mana dia berada.Harry melihat Lisbeth yang masih tertidur di balik selimut, barulah dia sadar, kalau dia sekarang di rumah Kakeknya, bersama ke dua orang tuanya.Harry perlahan turun dari tempat tidur Lisbeth, lalu kemudian memakai sandal kamar.Harry pun keluar dari kamar Lisbeth, dia kemudian mencari kamar Ayahnya.Disepanjang koridor lantai atas, dia membuka setiap pintu, yang menurutnya sebuah kamar.Beberapa pintu kamar ada yang bisa di buka, dan ada yang tidak bisa di buka.Harry masuk ke dalam pintu yang bisa dia buka, dan memeriksanya, apakah itu kamar Ayahnya, atau tidak.Ternyata tidak.Dua kamar yang dia periksa, ternyata kamar Kakeknya, yang masih tidur nyenyak di balik selimut.Dan, kamar satu lagi, kamar Tantenya Adelia, yang
Julia menarik kembali selimut tersebut, untuk menutupi tubuhnya dengan rapat.Wajahnya masih memerah, hampir saja dia menunjukkan tubuhnya yang polos kepada putranya itu."Nak, Ayo kamu turun dulu, Mama yang akan membawamu ke sekolah hari ini!" kata Julia.Belum sempat Harry menjawab, terdengar suara ribut-ribut di luar kamar.Saat Lisbeth terbangun dari tidurnya, Ibu Lucas itu, tidak menemukan Harry di sampingnya.Wanita tua itu langsung panik, dan bergegas turun dari tempat tidurnya.Mencari Harry di sekitar kamarnya, tapi sosok cucunya yang sudah dia sukai itu, tidak dia temukan di dalam kamarnya.Lisbeth pun menjadi benar-benar panik, dan langsung ribut, berteriak memanggil Harry.Lisbeth turun ke bawah mencari keberadaan Harry, dan bertanya kepada para Pelayan yang sudah ON beraktivitas, melakukan pekerjaan mereka.Tapi semua Pelayan itu, mengatakan tidak melihat Harry.Sontak Lisbeth jadi semakin panik, dan berteriak, mengatakan Harry hilang.Adelia yang masih mengantuk, jadi ter