Home / Rumah Tangga / Terpesona Papa Mertua / Tidak Akan Kubiarkan

Share

Tidak Akan Kubiarkan

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2025-04-11 02:25:20

"Kamu masih sakit, tapi selalu saja bikin ulah Abie!" ucap Hisyam. Pria bertubuh kekar itu sudah berdiri tegap di hadapan putra tirinya yang tengah duduk di tepi brangkar.

Abie menatap Hisyam dan menghela nafas kasar."Papa percaya perkataan perempuan itu?"

"Dulu mungkin Papa lebih percaya sama kamu. Tapi setelah kamu meninggalkan Zahra di pelaminan. Papa jadi sangsi apakah semua omonganmu bisa di percaya!" balas Hisyam. Lelaki itu membalas menatap tajam pada Abie. Abie tidak berani menatapnya di melarikan tatapan matanya ke arah lain.

"Itu kesalahan kecil Pa, aku tidak mau menikahi Citra. Aku tidak mencintainya," lirih Abie sembari menundukkan kepalanya.

"Ck, tidak usah banyak alasan Abie. Papa tidak tanya kamu cinta Citra atau tidak yang Papa butuhkan tanggung jawabmu!" Sahut Hisyam dengan tegas.

Abie mengusap rambut kepalanya kasar, ia makin stres kalau memikirkan harus menikahi Citra. Karena Citra sekarang bukan tujuannya. Dia bosan perempuan itu. Semua lekuk tubuhnya sudah di ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terpesona Papa Mertua   Kesepakatan

    "Menyebalkan Mas, tingkah perempuan itu makin menjadi-jadi saja," omel ZahraMereka bareng satu mobil karena Hisyam menjemput Zahra di kampus.Hisyam tetap tenang mendengar omelan Zahra."Siapa yang kamu Sayang?" tanta Hisyam lembut."Siapa lagi kalau bukan perempuan ular itu.""Memamgnya ada perempuan yang bertubuh ular?" tanya Hisyam bercanda.Bibir Zahra mengerucut."Om, ini aku beneran marah loh.""Aku tahu kamu tidak nyaman dengankeberadaan Citra di lingkungan rumah kita. Sabar, nanti setelah mereka menikah aku akan menyuruh Abie membawa Citra pergi dari rumah itu," kata Hisyam."Berapa minggu, Om?" sahut Zahra."Satu bulan."Zahra langsung menoleh kaget. Apa tidak salah satu bulan terlalu lama baginya. Bisa-bisa perempuan itu keenakan di sana."Jangan satu bulan Om ... itu terlalu lama. Satu hari saja ada dia mondar-mondir di sekitar rumah sudah bikin kepalaku pusing," ungkap Zahra.Hisyam bisa mengerti perasaan Zahra, ia pun berpikir sejenak. Kalau ingin pernikahannya cepat, dia

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terpesona Papa Mertua   Rumah Baru

    Abie menyetujui menikahi Citra, keduanya sudah meresmikan hubungan mereka di KUA. Demi menyelamatkan dirinya agar tetap bisa menikmati fasilitas dari Hisyam."Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri. Aku harap kamu menjadi suami yang baik buat Citra," nasihat Hisyam.Zahra tidak banyak bicara dia hanya diam di samping Hisyam. Rasanya enggan berbasa-basi di depan perempuan yang terang-terangan ingin merebut suaminya."Setelah ini, Mang Ujang akan mengantarkan kalian ke rumah yang baru. Kalian tidak tinggal bersama kami lagi," ucap Hisyam.Keduanya saling menatap satu sama lainnya. Bukan itu yang mereka harapkan. Kalau mereka jauh dari sasaran, bagaimana bisa rencana yang sudah di susun itu berjalan."Tapi Pa, kami ingin tinggal di rumah lama saja," kata Abie."Tidak masalah, kamu menempati rumah lama dan aku bersama Zahra yang akan tinggal di rumah baru," jawab Hisyam.Abie jadi bingung, di putar-putar hasilnya juga sama saja. Kalau dia tidak tinggal bersama mereka. Lalu apa haru

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terpesona Papa Mertua   Merindukanmu

    Zahra merasa kesepian, hari-harinya dia habiskan ke kampus dan rumah. Ia enggan kemana-kemana. Tanpa Hisyam di sisinya membuat hidupnya hampa. Tak ada yang menggodanya di pagi hari. Kamar tidurnya sepi hanya ada dirinya. Lalu lalang para ART tetap saja membuatnya kesepian.Hisyam sudah menentukan jam tertentu pada Zahra untuk telepon. Karena di jam lainnya, Hisyam rapat dan menemui kliennya. Perusahaan di luar negeri yang dulunya di pimpin Abie memerlukan banyak pembenahan. Sementara Abie di beri perusahaan kecil yang ada di Indonesia. Hisyam sudah memiliki Zahra, yang satu saat melahirkan keturunan kandungnya. Sehingga Abie sekarang bukan prioritas utama. Di tambah kelakuan Abie di belakangnya selama ini membuat Hisyam berkurang simpatinya."Satu hari lagi, Om Hisyam pulang. Ih, tapi kenapa terasa lamaa banget," keluh Zahra. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur menatap ke langit-langit. Perasaan semua yang ada di sekitarnya berubah jadi wajah Hisyam.Sambil memeluk guling, tangannya

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terpesona Papa Mertua   Untung Ada Si Om

    Langkah kaki Zahra terhenti manakala keluar dari kampusnya. Senyumnya yang nengembang ketika habis bercanda tawa dengan teman-temanya menjadi hambar. Seorang pria yang begitu familiar sudah berdiri menunggunya di parkiran. Ia tidak mengharapkan kedatangan pria itu. Sungguh, lebih baik tidak melihatnya sama sekali."Tuh, siapa lihat kesini?" tanya Allea salah seorang teman Zahra."Dia anak angkat Om Hisyam," sahutnya."Anak angkat, keren banget. Ih kapan ya hidupku di kelilingi cowok-cowok ganteng dalam hidupku. Pasti seru," ucap Alleia berbinar menatap Abie sekilas.Zahra geleng-geleng kepala, lucu temannya mengira hidupnya seru. Padahal sangat menyebalkan berhadapan dengan manusia satu itu. "Ya sudah kita duluan ya. Sampaikan salamku padanya. Kalau perlu bilang aku mau jadi pacarnya," kekeh Allea. Suaranya samar namun sepertinya Abie mendengarnya. Membuat Abie merasa bangga pada dirinya sendiri.Setelah pada bubar dan sepi Abie mulai berani mendekati Zahra."Aku antar pulang, Ma," t

    Last Updated : 2025-04-13
  • Terpesona Papa Mertua   Sopir Mencurigakan

    Usai pertempuran semalam, Zahra sudah memakai mukena bersiap untuk sholat subuh. Tubuhnya kelihatan letih, pasalnya Hisyam menggempurnya entah berapa ronde. Meski letih, wajah keduanya kelihatan bersinar karena kerinduan keduanya tersalurkan.Zahra mencium tangan Hisyam setelah bacaan salam. Hisyam membalasnya dengan mengecup kening Zahra."Om, bentar lagi Zahra wisuda. Om datang kan ke acara wisudaku nanti?" tanya Zahra."Pasti dong Sayang," balas Hisyam. Matanya terpesona menatap wajah ayu istrinya yang tengah memakai mukena serba putih seperti bidadari syurga.Begitu juga Hisyam yang tampak begitu tampan memakai koko putih bersih. Membuatnya makin gagah saja.Zahra pun melepas mukenanya dan mengembalikan di tempatnya. Keduanya hendak bersiap-siap pergi. Satunya ke kampus terus satunya ke kantor. Dan tentunya sebelum berangkat mereka sarapan bareng."Aku anter ya ke kampus," ucap Hisyam lembut. Zahra menjawabnya dengan anggukan. Keduanya berangkat bersama. Sekarang Zahra tidak lagi

    Last Updated : 2025-04-14
  • Terpesona Papa Mertua   Di Selamatkan Hisyam

    "Maaf Pak, sepertinya jalannya bukan ini. Sudah setengah jam berlalu, kita putar balik saja," pinta Zahra cemas. Sayangnya sopir itu hanya diam tidak menjawab perkataan Zahra. Justru jalan yang di lewati semakin masuk ke arah hutan jauh dari keramaian kota. Hati Zahra semakin cemas. Sepertinya ada yang tidak beres. Mobil itu tiba-tiba berhenti di tepi hutan."Sekarang kita sudah sampai, Nyonya boleh keluar dari mobil," ucapnya."Pak, ini hutan. Aku tidak mau keluar dari mobil ini. Aku yakin kamu pasti penipu!" seru Zahra. Kecurigaannya makin bulat, ia sudah tidak tahan lagi mengutarakannya."Tidak mau keluar ya." "Oke kalau begitu terpaksa aku menyeretmu keluar!" ucapnya bernada kasar. Zahra terhenyak kaget, seperti dugaannya ada yang mencurigakan. Sikap kasar sopir itu menegaskan dugaannya.Sialnya, Zahra keluar dari mobil seseorang menangkapnya dan membungkam mulutnya dengan sesuatu sehingga pandangan Zahra kabur. Tubuhnya roboh seketika.Kini saat membuka mata dia sudah dalam kea

    Last Updated : 2025-04-14
  • Terpesona Papa Mertua   Kekecewaan

    Abie terus saja mendengar perkataan Reno yang menyakitkan mengenai dirinya."Apa kamu tidak malu mengatakan hal ini. Seharusnya kamu merawat Abie. Bukan malahan memanfaatkannya," ucap Hisyam.Reno tersenyum. Dia tidak peduli perkataan Hisyam. Perkataan itu tidak berpengaruh padanya. Yang di butuhkan hanya harta. Reno sadar harta yang di milikinya sekarang adalah milik istrinya. Dia ingin memiliki harta sendiri sehingga tidak tunduk pada istrinya. Untuk mendapatkannya secara instan, yaitu memaksa Hisyam memberikannya. Menggelikan bukan?"Malu? Kamu jangan membuatku tertawa Syam.""Justru harusnya kamu malu karena terlalu lemah pada wanita. Dulu Winda sekarang Zahra. Kamu memang di takdirkan miskin karena wanita, hahaha!" ejek Reno.Hisyam terdiam. Tangannya mengepal erat. Dia tidak bodoh karena keselamatan Zahra jauh lebih penting. Soal harta bisa di cari nanti. Begitulah pikirnya."Ah, sudahlah. Aku tidak ingin terlalu banyak berdebat denganmu. Kita selesaikan hari ini dengan damai. A

    Last Updated : 2025-04-14
  • Terpesona Papa Mertua   Berita Membahagiakan

    Suara benda jatuh kembali terdengar, Citra berdiri terpaku di depan pintu kamar. Melihat Abie kembali melempar barang-barangnya tanpa ampun. Citra berhasil mendapatkan kunci serep kamarnya sehingga bisa membuka pintu."Apa-apaan ini Abie? Kamu merusak semua barang yang ada di kamar ini!" ucap Citra keras. Citra mendekati Abie. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Abie menatap malas ke arah Citra, meliriknya sebentar lalu tatapannya kembali kosong. "Abie! Jawab Aku, jangan hanya diam saja!" "Pergilah, ini tidak ada sangkut pautnya denganmu. Biarkan aku sendiri," balas Abie.Citra sedikit lega karena Abie mau bicara. Terlebih masalah yang di alami Abie sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Tapi ia juga penasaran kenapa Abie ngamuk."Pokoknya aku nggak mau tahu ya. Kamu harus beresin kamarmu. Ingat di rumah ini tidak ada ART. Makanya kalau ngamuk kamu harus pikir-pikir!" Sahut Citra.Bukannya meredam amarah suaminya justru makin membuat jengkel Abie. "Arrgh!" Abie

    Last Updated : 2025-04-14

Latest chapter

  • Terpesona Papa Mertua   Abie Dan Perempuan Yang Di Temukannya

    Pelukan hangat di sambut Aysel manakala Meta sudah pulang dari rumah sakit. "Ma, akhirnya Mama pulang juga," peluk Aysel.Rasa rindu tak terbendung di hati Aysel. Gadis kecil itu melirik Alex yang masih saja berdiri lemah di belakang Meta. Segera Aysel melepaskan diri dari pelukan Meta. Dia mencoba memberanikan dirinya mendekati Alex.Aysel menatap Omnya dengan mata berkaca-kaca, isak tangisnya tertahan di tenggorokan. "Om, maafin Aysel. Udah buat Om kecelakaan," katanya dengan suara yang bergetar, penuh penyesalan.Alex menghampiri dengan langkah ringan, senyum lebar menghiasi wajahnya yang lega. Ia merentangkan kedua tangannya, seolah menawarkan pelukan hangat. "Om sudah memaafkan kamu, Sayang," ucapnya seraya matanya berbinar penuh kelembutan. Dan sedikit ragu Aysel mendekat masuk dalam pelukan Alex. Pria tampan itu mengusap rambut Aysel yang harum aroma shampo. Dalam hati Alex merasa lega. Berkat kecelakaan itu hati Aysel yang semula beku kini telah mencair."Meta mengulurkan tang

  • Terpesona Papa Mertua   Minta Maaf

    Meta yang akhirnya sampai di sekolah Aysel segera dengan langkah terburu-buru hendak menemui Aysel. Ia memasang senyum penuh kelegaannya setelah mendapati putri semata wayangnya masih menunggu duduk di bangku kecil. Berdiri di sampingnya guru dan orang suruhan Alex. Menyadari kehadiran mamanya Aysel langsung berteriak."Mama!" segera Aysel berlari ke arah Meta dan menghambur dalam pelukannya. Alex sengaja tidak ikut masuk karena di cegah Meta. Ia belum siap kalau Aysel ngambek lagi. Meta meminta agar Alex bersabar sampai Aysel menerimanya.Pelukan hangat, cipika-cipiki pun terjadi. Aysel rindu sekali mamanya."Mama kok lamaaa ... sekali. Teman-teman udah pulang semua," celoteh Aysel."Maafin Mama Sayang. Besok Mama usahain agar lebih cepat jemputnya," sesal Meta. Untuk kesekian kalinya terpaksa dia berbohong. Dia akan jelaskan nanti kalau sudah di rumah.Di bahu jalan mobil Alex terparkir di sana. Ia memantau dari kaca mobil Aysel dan Meta sudah keluar dari halaman sekolah. Alex pun t

  • Terpesona Papa Mertua   Rindu

    Alex menarik tubuh Meta. Ia sudah cukup menahan diri karena Meta sepertinya menghindarinya. Ada apa gerangan dengan Meta. Alex merasa tidak ada kesalahan yang di perbuatnya.Nafas Alex memburu mengusap wajah perempuan itu perlahan. Meta melipat bibirnya ke dalam, tubuhnya memanas. Rasa cemas terpancar di wajahnya. Ia terjebak bagaimana bisa Alex menemukannya. Bukan di rumah, Meta sedang mengadakan kunjungan di perumahan yang baru di kembangkannya. Ia ingin mengecek desain interiornya. Tak ada siapapun di sana kecuali dirinya dan Alex.Tadi seorang karyawannya mengatakan kalau ada pembeli baru. Dan sialnya, ternyata Alex yang mengatur semua rencana itu agar bertemu."Meta, katakan mengapa kau menghindariku? Hemm?" Jari tangan Alex menyisir helai rambut Meta.Meta bergerak mundur. Sayangnya, Alex menarik pingganggnya ke dalam pelukannya. "Lex, ini tidak benar," lirih Meta."Aku tidak bisa sedikitpun jauh darimu. Aku mau menikahimu sekarang," kata Alex."Sekarang? Kamu jangan gila, Lex.

  • Terpesona Papa Mertua   Merasa Bersalah

    Di dalam kamar Hisyam belum juga beranjak dari sisi istrinya. Hampir tiga puluh menit lamanya dia menatap wajah cantik istrinya yang tengah terlelap. Sesekali dia mengusap pipi putih Zahra. Kemudian berganti merapikan anakan rambut menyembunyikannya di belakang telinga.Aksi random Hisyam membuat Zahra terganggu. Ia mengerjapkan matanya. Lalu membuka matanya perlahan. Wajah tampan itu tersenyum padanya."Sayang, udah baikan belum?" tanya Hisyam lembut."Sedikit," jawab Zahra yang memang masih lemah. Hisyam langsung memasang mode wajah bersalah. Gara-gara hasratnya yang terlalu tinggi membuat istrinya sakit."Maaf, lain kali aku akan menahan diri. Demi bayi kita," lirih Hisyam. Wajahnya sayu saat mengatakannya. Membuat Zahra tidak enak hati."Om, nggak usah pikirin itu. Kan sama-sama enak. Om, nggak usah ngerasa bersalah gitu," hibur Zahra mengumbar senyum manisnya."Iya, tapi Om janji akan lebih hati-hati lagi," ulang Hisyam. Ia tidak ingin membahayakan kondisi bayinya. Demi Zahra, de

  • Terpesona Papa Mertua   Maafin Mama

    Meta jongkok di hadapan Aysel dan berniat memeluknya."Aysel, dengerin Mama Sayang. Mama tidak pernah mengabaikan Aysel. Akhir-akhir ini Mama banyak masalah yang harus di selesaikan," bujuk Meta.Namun Aysel justru lari ke dalam kamar menepis tangan Meta.Alex tahu Meta terluka dengan kelakuan putrinya. Di tambah lagi akhir-akhir ini hari-harinya begitu berat menghadapi sidang perceraianmnya dengan Reno. Tidak mungkin juga ia cerita pada Aysel kalau sebenarnya dirinya dan Reno sudah cerai. Ia takut kalau Aysel belum bisa menerima. Meski dulu Aysel pernah cerita padanya kalau lihat papanya selingkuh. Meta takut Aysel belum rela melepas kepergian papanya. Buktinya dia marah-marah waktu dirinya datang bersama Alex."Maafin Aysel ya Lex. Dia cuma anak kecil. Nanti aku akan bicara padanya pelan-pelan," kata Meta."Tidak apa-apa. Wajar kalau Aysel bersikap demikian. Dunianya sekarang hanya ada kamu. Dia mungkin butuh perhatian. Sebaiknya aku pulang dulu. Kamu temani Aysel. Nanti dia pasti ak

  • Terpesona Papa Mertua   Penolakan

    "Tadi Reno mengamuk di kantor.""Aku terpaksa membohonginya kalau perusahaan itu sudah aku beli. Agar dia tidak menginjakkan kaki di sana," terang Alex.Pengakuan Alex membuat Meta menunduk sebentar kemudian ia mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Lakukan saja yang menurutmu benar. Maaf kalau aku ngrepotin kamu," kata Meta."Jangan berkata begitu, susah payah aku menemukanmu. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku akan melindungimu dari bajingan yang bernama Reno!" ucap Alex tegas.Meta tersenyum getir. Harusnya Reno yang berbuat demikian bukan orang lain. Sepanjang hidupnya bersama Reno ia tidak pernah merasakan cinta yang tulus dari pria itu.Alex memberanikan diri mengambil tangan Meta hingga membuat perempuan itu tersentak kaget."Lex, kamu mau apa?" Melihat Alex tiba-tiba bersimpuh di hadapannya."Aku mau jadi ayahnya Aysel. Aku ingin menghapus semua kesedihan di matamu menjadi kebahagiaan," kata Alex."Lex, ini terlalu cepat. Aku ... aku belum bisa. Lagian surat perce

  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Lagi di Perusahaan Sendiri

    Citra menemui Reno di depan hotel seperti yang telah di janjikan. Ia senang sekali karena tidak perlu luntang-lantung mencari tempat tinggal. Teman-temannya tidak ada yang mau menampungnya. Untung saja uang penjualan tas masih ada. Sehingga dia putuskan untuk menginap di hotel. Citra pikir setelah bertemu Reno kehidupannya jauh lebih baik. Reno pasti membelikannya rumah baru atau apartemen. Namun Citra heran mengapa Reno datang memakai jasa taksi tidak menggunakan mobil mewahnya."Om kok pakai taksi?" tanya Citra heran."Iya Sayang, tadi istriku sempat curiga jadi aku pakai taksi aja biar tetap bisa nemuin kamu," bohong Reno.Citra yang percaya kebohongan Reno menyambut suka cita kedatangannya."Akhirnya Om datang juga," sambut Citra sumringah. Ia sama sekali tidak curiga kalau Reno sekarang sudah kere.Tak biasanya Reno yang biasanya bersikap mendominasi kelihatan bahagia bertemu Citra. Ia berharap bisa tinggal bersama Citra di hotel untuk sementara ini."Om juga kangen kamu, Sayang,

  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Meta

    "Oh, ya. Kamu tidak pernah tanya padaku kenapa aku tidak mau melayanimu. Itu karena aku jijik bersentuhan denganmu. Entah sudah berapa wanita yang kau sentuh. Jadi, tidak usah beralasan sok suci seolah kamu tidak pernah selingkuh dengan siapapun!" jelas Meta.Selama ini dirinya sudah cukup banyak bersabar. Sekarang saatnya dia bangkit membuang seseorang yang selama ini membuat hatinya terluka. Ia merasa bersalah pada Winda sahabatnya. Mengapa dulu menjalin hubungan diam-diam di belakang Winda. Dan kini dia tahu betapa menderitanya di selingkuhi. Ternyata harta yang di miliki bukan sumber kebahagiaan. Punya suami yang tidak setia juga bisa menjadi masalah terbesar dalam hidupnya. Hanya saja Meta tidak seperti Reno yang genar selingkuh. Dia hanya mencintai Reno sehingga menerima tawaran pernikahan dari Reno kala itu.Kini cinta yang dulunya begitu besar lama-lama terkikis berubah menjadi kebencian karena ulah Reno sendiri."Meta Sayang, aku janji akan berubah. Aku minta maaf. Katakan ka

  • Terpesona Papa Mertua   Selingkuh Dengan Reno

    "Gimana istri Om di rumah? Apa tidak menaruh curiga kalau kita sering bertemu?" tanya Citra nggelendot di lengan Reno."Dia terlalu sibuk dengan putri kami dan pekerjaannnya. Ia tidak akan sempat berpikir kalau aku punya kamu," jawab Reno menjawil dagu Citra mesra.Citra langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Reno. Tanpa menunggu lama mereka langsung beradu bibirnya. Reno yang masih memakai jas kerja langsung melepas jasnya ke lantai. Sementara Citra menyodorkan tubuhnya yang sudah setengah polos ke dada bidang Reno.Seperti biasa perbuatan menjijikkan itu pun terjadi. Mereka berbagi peluh bersama dan keduanya sama-sama gila hubungan tanpa status yang halal itu. Tanpa di sadari dari balik pintu ada seorang pria yang berdiri merekam kegiatan mereka. Andai tidak berpikir waras mungkin dia sudah menendang pintu itu dan menghajar pria itu habis-habisan.Sebelumnya Abie sudah curiga kenapa Citra selalu pulang pagi dalam keadaan kelelahan. Dari pertengkaran tadi pagi ia tahu kalau C

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status