Gus Fatur terlihat panik saat masuk ke dalam ruang perawatan dari kiayi Musthofa. Wajahnya tiba-tiba panik melihat kondisi dari kiayi Musthofa yang terbaring lemas di atas ranjang perawatan. Gus Fatur seolah iba dengan apa yang terjadi pada kiayi Musthofa. "Apa yang terjadi pada Abi? tanya Gus Fatur dengan raut wajah bersedih. "Mbah tadi kaget. Saat Paman Firman mengatakan jika Bibi Khadijah di culik," jawab Fatimah dengan raut wajah sedih. "Apa! Khadijah di culik. Siapa yang melakukan itu semua?" Gus Fatur semakin terlihat panik. "Tidak tahu Abi. Jika kita tahu, sudah pasti kita akan mendatanginya. Bibi di bawa oleh dua orang penjahat ke arah hutan lindung. Entah apa motif dari mereka berdua. Sehingga tega melakukan semua itu pada Bibi," ucap Fatimah semakin bersedih. "Astaghfirullah, semoga Khadijah baik-baik saja. Abi berharap tidak akan ada hal buruk yang akan datang pada Khadijah. Semoga Allah selalu melindungi Khadijah," ucap Gus Fatur dengan raut wajah kaget. Kiayi Mustho
Di gerakkan oleh salah seorang pengajar perempuan bernama Gadis. Dia pun mengajak seluruh santri yang ada di pondok pesantren untuk berdoa akan keselamatan pada Khadijah. Beberapa surat di Al-Qur'an pun di baca oleh santri secara bersamaan di lapangan pondok pesantren.Beberapa santri langsung antusias berdatangan ke lapangan untuk melakukan acara doa bersama. Begitu juga para pengajar yang tinggal di sekitar pondok pesantren. Mereka juga turun begitu gembira untuk melakukan doa bersama dalam keselamatan dari Khadijah. Mereka berharap Khadijah akan segera di temukan. Terhindar dari banyak hal buruk yang mungkin akan terjadi pada dirinya.Di saat semua orang di pondok mulai datang ke lapangan. Hal berbeda justru terjadi pada Umi Salamah. Dia sama sekali tidak mau untuk datang ke lapangan. Umi Salamah yang merasa Khadijah adalah orang yang selalu menghalangi Umi Salamah dalam mendapatkan Gus Fiment. Merasa tidak harus untuk ikut dalam acara tersebut. Apalagi Umi Salamah justru senang de
Gus Fiment nampak begitu berani saat sudah berada di pintu masuk hutan lindung. Tidak ada rasa takut yang datang pada dirinya. Berbekal lampu senter di tangan kanannya. Gus Fiment dengan mengucapkan bismillah, mulai masuk ke dalam kawasan hutan lindung.Sebaliknya, Dini justru mulai ragu untuk masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Apalagi saat Dini mendengar suara tangisan seorang perempuan. Secara tiba-tiba buku kuduk Dini berdiri. Suara itu semakin jelas terdengar oleh Dini. Itu cukup membuat Dini ketakutan, mengingat suara tangisan itu terdengar semakin nyaring di telinganya.Melihat Dini yang ketakutan, Gus Fiment pun langsung menggoda Dini. Dia sengaja membuat Dini sedikit kesal, sehingga Dini akan segera bergabung dengan dirinya untuk masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Membuang semua rasa takut yang ada di dalam pikirannya saat ini."Kamu takut?" tanya Gus Fiment.Dini terdiam dengan wajah penuh ketakutan."Saya sudah bilang. Kamu tidak mungkin berani untuk masuk ke area huta
Sampai di depan kantor polisi, Gus Fatur hanya terdiam menatap tulisan besar yang ada di gapura. Dia tersenyum kecil, menyiratkan akan dirinya yang tidak akan melakukan apa yang sudah di amanahkan pada dirinya. Gus Fatur terlihat tidak begitu baik dalam menyampaikan pesan yang sudah di sampaikan oleh kiayi Musthofa.Seorang anggota polisi yang mengenal Gus Fatur, datang menghampiri Gus Fatur. Dia terlihat begitu ramah pada Gus Fatur. Mengajak Gus Fatur untuk berbincang sejenak."Assalamualaikum Gus. Ada yang bisa saya bantu," sapa anggota polisi tersebut."Wallaikumsallam. Tidak ada Pak. Saya hanya sedang beristirahat saja. Sembari melihat gapura Polsek yang semakin terlihat cantik. Sudah sejahtera semua yah sekarang," ujar Gus Fatur dengan wajah sedikit tersenyum.Anggota polisi itu pun langsung tertawa dengan sedikit gurau yang di lakukan oleh Gus Fatur pada dirinya. Sehingga Gus Fatur pun semakin santai mengobrol dengan anggota polisi tersebut."Oh iya. Kalau melaporkan orang hilan
Semalaman mencari keberadaan dari Khadijah. Namun tidak satu grup pun yang menemukan keberadaan dari Khadijah. Ada rasa khawatir yang di rasakan oleh setiap grup. Di mana mereka mulai merasa letih dengan kenyataan yang ada. Khadijah tidak urung di temukan. Padahal segala upaya sudah di kerahkan untuk mendapatkan informasi dari Khadijah.Fachri bersama dengan 6 temannya terlihat sudah begitu lelah. Belum lagi rasa ngantuk yang ada. Rasanya pencarian ini cukup menyiksa bagi dirinya. Tetapi ia tidak ingin menyerah. Sebelum ia akan mendapatkan keberadaan dari Khadijah. Mengingat Khadijah adalah salah satu orang yang berharga bagi seorang Fachri.Salah satu santri sudah mulai tidak mampu lagi berjalan. Dia mengatakan, jika dirinya mungkin saja akan menunggu di sini. Sementara yang lainnya akan melanjutkan perjalanan menuju hutan. Rasanya sudah tidak ada lagi kekuatan yang ada di tubuhnya. Semuanya sudah terkuras oleh rasa lelah dan letih."Jika kalian semua ingin melanjutkan pencarian. Kal
Dini masih terlihat lelap tertidur di sebuah daun besar yang di jadikan alas. Sesekali tangan kanannya menepuk bagian tubuhnya yang di gigit oleh nyamuk besar. Bagaimana perlawanan yang di lakukan oleh Dini pada nyamuk nakal yang berusaha mendapatkan darah segar miliknya. Dini pun terlihat begitu pulas, walaupun terkadang tangan kanannya menepuk nyamuk yang hinggap di tubuhnya.Melihat Dini tertidur, Gus Fiment semakin merasakan sosok almarhumah istrinya berada dalam diri Dini. Tidak heran, Gus Fiment pun merasakan perasaan yang cukup berbeda saat menatap wajah Dini. Apalagi tidak banyak kenangan yang bisa di rasakan oleh Gus Fiment dengan almarhumah istrinya terdahulu. Sehingga melihat Dini seperti ini, menjadi kesan tersendiri bagi Gus Fiment."Semakin di perhatikan, Dini semakin terlihat seperti mantan istri ku. Apalagi saat dia tertidur seperti ini. Rasanya dia semakin terlihat mirip," ucap Gus Fiment sembari tersenyum.Gus Fiment yang menatap Dini terlalu tajam. Perlahan mulai sa
Kembali ke ruang perawatan dari kiayi Musthofa. Gus Fatur menunjukkan ekspresi wajah cemas. Ekspresi itu sengaja di buat Gus Fatur untuk menciptakan situasi klise bagi semuanya. Di mana Gus Fatur siap mengatakan pada kiayi Musthofa akan dirinya yang sudah melaporkan kehilangan dari Khadijah pada pihak berwajib. Padahal semua itu adalah kebohongan yang di buat oleh Gus Fatur.Setibanya di ruang perawatan dari kiayi Musthofa. Gus Fatur yang mempertahankan wajah sedih. Berusaha menenangkan semuanya dengan sebuah cerita karangan yang sempurna. Wajahnya terlihat begitu panik, menunjukkan bagaimana ia khawatir dengan kondisi dari Khadijah."Assalamualaikum Abi," ucap Gus Fatur masuk ke dalam ruang perawatan."Wallaikumsallam," jawab Fatimah dan kiayi Musthofa."Bagaimana Fatur? Apa kamu sudah melaporkan pada pihak berwajib?" Tanya kiayi Musthofa dengan penuh harap."Sudah Bi. Tapi menurut mereka, seorang tidak bisa dinyatakan hilang. Sebelum 2 X 24 jam. Jadi belum bisa di lakukan upaya apap
Khadijah langsung berteriak sekencang mungkin saat dirinya sadar. Ia terlihat begitu marah dengan apa yang di lakukan oleh kedua penjahat tersebut. Mereka berusaha melakukan tindakan yang seharusnya tidak di lakukan pada Khadijah. Khadijah masih berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya dengan begitu kuat. Berharap keajaiban akan datang pada dirinya.Kedua penjahat itu tidak peduli, mereka tetap meminta Khadijah untuk tidak banyak bicara. Mungkin Khadijah akan semakin di buat merana oleh kedua penjahat tersebut. Jika Khadijah masih berusaha berbicara dengan suara yang cukup keras."Jika kamu tidak bisa diam. Kami akan melakukan kekerasan pada kamu. Makanya kamu diam!" ucap salah seorang penculik.Khadijah yang tidak takut dengan ucapan dari penculik tersebut. Balik membentak penculik itu dengan suara yang begitu keras. Dia merasa sama sekali tidak takut dengan penculik tersebut. Sehingga berani melawan sang penculik dengan suara yang begitu keras.Salah satu penculik mulai kesa