Share

144. PERDAMAIAN SUAMI ISTRI 

Vania tidak langsung menjawab pertanyaan menantunya. Dia terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya memposisikan tubuhnya untuk berhadapan dengan Anna. Perlahan senyuman di wajahnya terkembang. Dia memegang Anna kemudian mengusapnya dengan hangat.

"Anna, kamu ...." Vania mana tega untuk bicara pada Anna yang sedang mengandung cucunya.

Melihat sikap ibu mertuanya, membuat Anna semakin berpikir buruk. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat, dia semakin merasa sedih sebab sang suami yang tidak mau bertemu dengannya.

"Ma, apa Eric tidak mau bertemu denganku?"

"Bukan, Nak. Bukan seperti itu. Hanya saja ...."

Vania terdiam beberapa saat, memikirkan kata-kata yang tepat supaya Anna tidak salah paham. Vania kembali tersenyum lalu berkata, "Kamu makanlah dulu. Isi dulu perutmu, jangan bicara dalam keadaan perut yang kosong. Tenangkan pikiranmu, ketika nanti bicara dengan Eric, jangan sampai tersisa amarah yang hanya akan membuat pembicaraan kalian sia-sia."

Anna menundukkan kepala, mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
nurdianis
Selamat kalian akan menjadi orang tua,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status