Share

Bab 68 Bayaran atas tubuhmu

Author: Strrose
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Alana duduk sambil meminum wine, dia sengaja melakukan itu sembari menunggu Alesio datang hingga akhirnya Alana mendengar suara smartloc pintu apartemen yang ditekan dan Alesio memasuki apartemen. Dengan hati yang berdegup kencang, Alana menarik nafas dalam-dalam, bersiap untuk menghadapi Alesio setelah hampir satu bulan tidak bertemu.

Ketika Alesio masuk, Alana melihat ke arahnya dengan tatapan dingin namun penuh dengan emosi yang tersimpan. Wajahnya memancarkan aura tegang saat dia menyaksikan Alesio memasuki ruangan. Alana kembali meneguk wine dengan cepat, menghabiskan anggur beralkohol yang terisi tengah gelas. Ini botol keduanya. Dia merasakan darahnya mendidih, emosinya meronta di dalam dirinya saat Alesio melewati ruang tamu menuju ke arahnya.

“Bajingan penguntit” gumam Alana dengan suara yang tajam, cukup rendah namun mampu terdengar oleh Alesio.

Alesio memandang Alana dengan smirk tipis saat mendengar gumaman tajam dari bibir Alana yang nam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 69 (21+) Sentuhan panas

    “Ingin memilikinya?” Tanya Alesio dengan maksud tersembunyi dibalik seringain samarnya yang terciptaAlana mengangguk antusias “memangnya bisa?”Alesio menggeleng. "You don't, but our child can" katanya sambil menatap Alana intensAlana terpaku cukup lama, mencerna kata-kata itu dengan seksama. Tiba-tiba, dia mendekatkan bibirnya ke arah Alesio dan memberinya ciuman singkat. Setelah kecupan itu terlepas, Alana tertawa kecil dan menyentuh bibir tebal Alesio dengan lembut."Like jelly" gumam Alana sambil menggigit bibir Alesio dengan lembut, menciptakan getaran erotis di antara mereka.Alesio terpancing. Dia merangkul Alana dengan erat, memutar tubuhnya sehingga mereka berada dalam posisi yang lebih intim. Punggung Alana menempel pada dinding, dan Alesio melingkarkan kedua kaki Alana di sekitar pinggangnya dengan mantap.“Sakit” ringis Alana kala punggungnya menabrak dindingAlesio justru menyeringai

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 70 Kau memperkosaku

    “Alana mendapatkan sahamnya kembali” Ucap Henry pada ibunyaYulina menggigit kukunya dengan marah. Dia merasa darahnya mendidih ketika mendengar kabar tersebut. Selama ini, dia telah berusaha mati-matian untuk menjatuhkan Alana dan membuat putranya mendapatkan posisi pewaris. Namun, upaya-upaya itu telah gagal, dan sekarang Alana kembali memiliki kepemilikan saham di perusahaan Dirgantara."Wanita itu tidak akan pernah berhenti menghalangi kita" ujar Yulina dengan suara yang penuh dengan kebencian. "Dia pikir dia bisa menggagalkan rencana kita? Dia akan mendapatkannya!"Henry menatap ibunya. Meskipun dia ingin mendapatkan Alana, disisi lain dia juga terjebak dalam ambisi ibunya. "Mungkin kita perlu mencari cara lain untuk menyelesaikan ini, bu" ucap Henry dengan hati-hati. “Alana memiliki Alesio disisinya”Yulina menoleh tajam pada putranya. "Tidak, Henry. Kita tidak boleh mundur sekarang. Kita harus membuat Alana menyesal telah me

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 71 Perubahan Sikap

    Alesio melihat reaksi Alana dan memutuskan untuk meneruskannya. "Ya, kau benar-benar gila malam itu. Tidak bisa kubayangkan apa yang kamu lakukan jika aku tidak berhenti."Alana berdiri di tempat, terguncang oleh tuduhan yang tiba-tiba itu. Dia merasa kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Pikirannya berkecamuk, mencoba untuk memahami kebenaran di balik kata-kata Alesio."Aku tidak percaya" bisiknya dengan suara gemetar.Alesio menunjuk bibirnya yang sedikit terluka, menambah dramatisasi pada ceritanya. “Kau bahkan mengigit bibirku sampai berdarah, Alana. Kau bilang ingin memakannya karena seperti Jelly."'Like jelly' kata-kata itu memantul dalam pikiran Alana. Ingatan tentang saat Alesio menggendongnya dan dirinya yang mencium pria itu berputar dalam pikirannya. Wajah Alana memerah, dia mengingat momen ketika dia benar-benar mengigit bibir Alesio, meskipun tanpa maksud yang sebenarnya.“Maafkan aku” Ucap Alana

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 72 Alesio Gila!!

    Alana menyesali pertanyaannya karena suasana langsung berubah drastis setelah dia menyebut nama Diana. Hatinya berdebar keras, mencoba untuk menjaga ketenangannya meskipun suasana menjadi tegang.“Diana… Apa dia kekasihmu?” Tanya Alana, mencoba menahan getar ketidakpastian di dalam suaranya. Dia tahu jika hubungannya dengan Alesio hanya sebatas perjanjian, mereka tidak boleh terlibat dalam urusan pribadi masing-masing. Namun hati Alana seperti menginginkan kejelasan tentang siapa itu Diana.Keheningan terjadi selama beberapa saat, memperpanjang ketegangan di antara mereka. Alana bisa merasakan tekanan di udara, seolah-olah Alesio mempertimbangkan dengan hati-hati jawabannya.“Kau penasaran?” Tanya Alesio tiba-tiba, memecah keheningan dengan suara yang tenang namun penuh dengan ketegasan.“Ah itu.. teman kuliahku pernah menunjukan beritamu dengan wanita berambut pirang di bandara jadi kupikir itu Diana” alibi Alana "Emm.. aku harus ke kampus, hari ini jadwal bimbinganku" ucap Alana cep

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 73 Dia Diana

    Setelah kejadian yang menghebohkan itu, bukannya ke kampus Alana justru menuju sebuah Caféshop yang menjadi andalan anak kampusnya.Selain karena untuk menghindar dari pertanyaan teman-temannya, dia juga tidak memiliki keperluan apapun di kampus hari ini. karena pada dasarnya Alana berbohong tentang jadwal bimbingan.Alana membuka laptopnya, memilih mengerjakan beberapa hal yang dirasa harus diperbaiki dari skripsinya. Sesekali dia menyesap Moccalatte pesanannyaSatu jam kemudian…Tepat ketika Alana hendak menutup laptopnya, dia mendengar suara yang agak asing dari sebelah kanannya “Alana, right?” Tanyanya dengan aksen british yang diseretAlana menoleh, menatap perempuan asing dengan rambut blonde. Perempuan itu memiliki riasan tipis dan memakai pakaian feminin yang modis, wajahnya memiliki ciri khas orang barat yang cantik. Seolah-olah seorang boneka hidup, kehadirannya saja sudah cukup untuk menarik perhatian banyak ora

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 74 Nyonya menghilang

    Alana merasakan denyut jantungnya berdegup kencang, kecemasan yang memenuhi pikirannya membuatnya hampir tidak bisa berpikir jernih. Alana mencoba untuk tetap tenang, namun ketakutan terhadap kemungkinan konsekuensi dari apa yang terjadi pada Diana membuatnya merasa semakin terjebak dalam situasi yang rumit ini. “Alana!!” Suara Alesio menggema di lorong rumah sakit. Alana menatap Alesio yang berjalan ke arahnya diikuti dengan Markus yang berada di belakang pria itu. “Apa yang terjadi?!” Alesio bertanya sambil mencengkram pundak Alana, membuat Alana meringis. Dia sudah mendapat laporan tentang Diana yang menemui Alana di kafe dan ikut ke apartemen, lalu tiba-tiba berada di rumah sakit. “Aku tidak tahu. Wanitamu itu tiba-tiba muntah darah saat makan” jelas Alana dengan nada bergetar. “Aku tidak bertanya itu, Alana. Bagaimana kau bisa bertemu dengannya?” Alesio melontarkan pertanyaan dengan suara yang terdengar semakin marah. "Dia yang tiba-tiba datang menemuiku, mengajakku untuk be

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 75 Menjadi Umpan

    “Bagaimana?” Tanya Yulina tak sabaran“Berhasil” jawabnya mengundang senyum lebar Yulina“Kau sudah memastikan dia mati, kan?” tanya Yulina lagi, matanya bersinar penuh dengan keinginan untuk memastikan bahwa tugas itu sudah dilakukan dengan baik."Maaf, Nyonya. Tampaknya ada gangguan dalam rencana kita. Dia tidak ada di mobil yang terbakar itu." ucap pria itu tenangYulina merasa dunianya berputar. "Bagaimana ini bisa terjadi? Semuanya harus sempurna! Kau harus menemukannya dan selesaikan pekerjaan itu, apa pun harganya!”“Ibu!” Henry masuk ke dalam ruang rahasia itu begitu mendengar perintah ibunya “Hentikan ini, semuanya terlalu berlebihan” Ucap HenryYulina menoleh dengan ekspresi wajah yang memperlihatkan amarah dan kekesalan. "Ini semua untukmu Henry, ibu melakukan ini agar kau mendapatkan posisimu kembali!" bentaknya, kekesalan yang terpancar dari matanya yang taj

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 76 Menyelamatkannya

    Entah berapa lama Alana berada di ruangan gelap. Diculik dan disekap dalam keadaan seperti ini, tidak membuat Alana hilang harapan. Dia menatap keluar, pada celah kecil yang menampakan cahaya matahari“Sudah pagi lagi” gumamnya. Ini pagi keduanya berada ditempat iniSetelah beberapa saat, pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka dengan keras dan lampu menyala terang, mengusik penglihatan Alana. Seorang pria yang dikenalnya sebagai Ian masuk dengan langkah pasti, wajahnya menyeringai penuh kepuasan saat melihat Alana.Ditangan kanannya terdapat sebuah piring berisikan makanan dan tangan kiri yang memegang segelas air"Kau pasti rindu padaku, kan?" ucap Ian dengan suara dingin.Alana menatapnya dengan tatapan penuh kebencian, namun dia tidak berani memberontak. Dia tahu bahwa dia harus menjaga ketenangan dan mencari peluang untuk melarikan diri.“Kamu selalu mengatakan itu setiap kali kemari” dengus Alana, mencoba menahan am

Latest chapter

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 138 Menyerahkan semuanya padamu

    Alesio melingkarkan tangannya di pinggang ramping Alana dan mengelusnya pelan, bibir pria itu menicum leher putih Alana yang terekspos.Alana tersentak, dia melirik Alesio yang masih setia menciumi lehernya.“Kamu ini sedang apa sih?” tanyanya“kau wangi” Ucap Alesio. Pria itu menggigit leher Alana membuat gadis itu kaget.“Bisa kamu hentikan, aku sedang memasak”Alesio tidak menggubris ucapan Alana, pria itu masih menciumi lehernya, menikmati aroma yang mampu membuat Alesio kecanduan.Alana merasa semakin tidak nyaman dengan situasi ini, merasakan ketidaknyamanan dan kebingungan mencampuradukkan perasaannya.“Tolong, Alesio” desisnya lagi, mencoba untuk meminta dengan lebih tegas agar Alesio menghentikan tindakannya. Tetapi dia juga merasa sulit untuk menolaknya sepenuhnya, terpesona oleh keintiman yang mereka bagikan.“Ini hukuman mu karena memasak di rumahku” Ucapny

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 137 Tidak bisa kabur

    “KAKEKKKK!” Alana berteriak keras begitu melihat Kakek Igrit sedang berdiri memandangi pohon mahoni di samping rumah.Kakek Igrit memalingkan pandangannya dari pohon yang dia amati dengan penuh konsentrasi. Senyum hangat terukir di wajahnya ketika melihat Alana mendekatinya dengan cepat.“Di mana Alesio, Nak?” tanyanya dengan suara lembut, matanya memancarkan kekhawatiran.Alana menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum menjawab. “Dia sedang ada urusan, Kakek” ucapnya tanpa raguKakek Igrit mengangguk mengerti, tetapi matanya tetap penuh dengan rasa ingin tahu. “Baiklah, Nak” katanya dengan lembut, sebelum melangkah menuju pintu masuk rumah dengan langkah perlahan. Alana mengikuti di belakangnya, merasa lega bahwa dia memiliki seseorang yang selalu memahami dan peduli padanya.“Bagaimana kondisi perusahaan?” tanya kakek Igrit, berubah dari kekhawatiran pribadi

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 136 Istri Pemberontak

    Alesio meloncat keluar dari mobil mewah dengan wajah yang penuh kemarahan. "Keluar!" teriaknya, suaranya gemetar oleh kemarahan.Diana keluar dari rumah dengan wajah sumringah, dia senang Alesio menemuinya “Al, aku merindu- Akh” Diana memekikAlesio menarik tangan Diana dan mencekik leher wanita itu, bahkan dengan mudahnya sedikit mengangkat tubuh Diana hingga tak menampak pada tanah“Alesio” Clark berteriak.Alesio cukup kaget melihat Clark yang keluar dari rumah Diana. Dia mendekat pada Alesio, meraih tangan Alesio yang bahkan kaku untuk ditarikAlesio tenggelam dalam lautan pikirannya yang gelap, tak terganggu oleh kehadiran Clark yang mencoba memanggilnya. Satu-satunya fokusnya adalah memadamkan nyala kebencian yang berkobar di dalam dirinya, kebencian yang diarahkan kepada Diana, sosok yang dianggapnya sebagai biang keladi dari kepergian Alana."ALESIO!" Clark berteriak, mencoba memperoleh perhatian pria it

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 135 Kepergian Alana

    “Aku hamil anak Alesio”Alana mengulas senyum tipis sambil menatap wanita cantik berambut blonde didepannya“Benarkah? Kau yakin itu miliknya?” Tanya Alana, dia meletakkan tangannya dan menopang dagu, menatap Diana dengan senyum tipis"Ya, aku yakin, memangnya siapa lagi pria yang menyentuhku selain Al" Diana menjawab dengan percaya diri, sambil menggerakkan rambutnya yang tergerai lembut ke belakang telingaAlana menganggukan kepalanya“Selamat” Ucap Alana yang membuat Diana terpaku, dia tidak menyangka dengan respon yang diberikan Alana“Kau tidak marah?” Tanya Diana. Seharusnya Alana marah padanya lalu dia akan menjatuhkan diri hingga menyebabkan keguguran untuk meraih simpati publik namun Alana justru hanya menggelengkan kepala ringan“Untuk apa aku marah? Buang-buang tenaga” Ucap Alana, tangannya meraih gelas dan menyesap kopi didalamnya“Ke-kenapa?” tanya Diana meminta penjelasan lebih lanjut“Aku sudah memutuskan untuk fokus pada masa depan, bukan untuk menghabiskan energi untu

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 134 (21+) Alana dan kebohongannya

    Candu.Setidaknya itulah yang Alesio rasakan ketika bercinta dengan Alana. Alesio tidak peduli dengan tanggapan jika dia dikatakan hypersex, tapi saat ini Alesio memang ingin terus melakukannya dengan Alana.. lagi dan lagi.Mereka seperti magnet yang saling tarik-menarik, tak bisa lepas satu sama lain. Setiap sentuhan, setiap ciuman, dan setiap gerakan terasa seperti keajaiban yang mereka ciptakan bersama. Mereka saling memenuhi kebutuhan satu sama lain, menggali keintiman yang mendalam di antara mereka.“You’re so beautiful, Amour” bisiknya parau di telinga Alana. Bibirnya menyisir lembut leher Alana serta memberikan kiss mark sebagai tanda kepemilikannya.Tangan Alesio kemudian bergerak turun ke payudara dan perut Alana, lalu beralih pada pangkal paha Alana yang memang tidak menggunakan apapun. Kondisi keduanya sama-sama telanjang, hanya selimut tebal yang menutupi tubuh keduanya.Alana merespon dengan desahan kecil yang terputu

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 132 Alesio dan kecemburuannya

    “Aku tidak tertarik pada mereka, Ale. Aku bukan dirimu yang suka berganti-ganti pasang di tiap club malam”Alesio membatu, seharusnya yang dia khawatirkan bukan Alana tertarik pada Grey namun apa yang akan Ezel ucapkan pada Alana.“Berniat menjelaskan… Alesio Kingston” Ucap Alana dengan senyum lebar sambil mengarahkan pistolnya pada dada AlesioAlesio menahan pistol itu dengan jari telunjuknya “Sepat sekali senjata ini terarah padaku” Kekeh AlesioAlana tetap tenang, senyumnya tidak luntur sedikit pun. "Kau tahu, Ale, kadang-kadang aku merasa ragu dengan dirimu” Ucap Alana membuat pandangan Alesio menajam“Jangan Denial Alana” Desisnya. Matanya menatap tajam Alana yang kini memegang senjata di depannya. "Aku tahu aku punya kesalahan, tapi ini tidak benar-benar relevan sekarang. Kau sendiri juga sudah tahu bagaimana aku di masa lalu."Alana hanya tertawa, senyumnya terlihat mengejek

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 131 Bertemu Grey dan Ezel

    Suara tembakan terus menggema dalam ruang tembak. Begitu peluru habis Alana langsung mengisi ulang magazen pistolnya dengan cekatan, gerakan-gerakan yang semakin mantap dan terampil. Dia menjadi semakin percaya diri dengan setiap tembakan yang dia lakukan, dan itu memacu adrenalinnya.Setiap kali dia menarik pelatuk, dia merasakan getaran yang menyebar ke tangannya, tetapi sensasi itu tidak lagi membuatnya takut. Sebaliknya, itu membuatnya merasa hidup, seperti menguasai kekuatan yang sebelumnya tidak pernah dia sadari.Alana terus berlatih dengan tekun, menyesuaikan posisi dan sikapnya dengan saran-saran dari Alesio. Dia seperti tenggelam dalam latihan, seolah-olah dunia di sekitarnya lenyap dan satu-satunya yang ada hanyalah dia dan senjatanya.“Hei”Dor.Alana melotot, dia nyaris menembak seorang pria tampan yang tadi menyentuh pundaknya “Maaf, maafkan aku, aku tidak sengaja”Alana menahan napasnya, jantungnya berd

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 130 Casanova Mesum

    Suara tembakan nyaring menggema di koridor-koridor yang gelap, menambah ketegangan di udara. Ketika mereka melangkah lebih jauh, Alana merasa seolah-olah dia masuk ke dalam dunia gelap yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.Dia mencoba untuk tetap tenang, berusaha mempertahankan keberaniannya meskipun hatinya berdegup kencang.“Gugup?” tanya Alesio membuat Alana mengangguk kaku.Bagaimana Alana tidak gugup jika tanpa persiapan apa pun, Alesio membawanya ke tempat yang disebutnya sebagai markas Siegel.“Tenang saja, mereka tidak berbahaya” kata Alesio, mencoba menenangkan Alana.Alana berdecak dalam hati. Bagaimana dia bisa merasa tenang jika sekitarnya dipenuhi oleh para penjaga berseragam yang terlihat menakutkan? Beberapa dari mereka memiliki tato dan bekas luka di wajah, dan tubuh besar yang berotot membuat mereka terlihat sangat intimidatif. Alana mencoba untuk menyembunyikan rasa ketidaknyamanannya, tetapi mata Alesi

  • Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova   Bab 129 Mode Suami Idaman

    Alana menggeliat saat merasakan geli diwajahnya akibat sebuah tangan yang terus bermain pada pipinya. Alana perlahan membuka mata dan mendapati mata biru menatapnya lembut disertai senyuman“Selamat pagi, Amour” Sapa Alesio sambil memberikan kecupan ringan pada bibir Alana“Hmm” Alana bergumam, tubuhnya terlalu lelah akibat dirinya yang terus bergumul dalam malam panas dengan pria yang staminanya tak pernah habis itu.“Ayo mandi lalu makan, aku sudah membuatkanmu makanan” desak Alesio dengan lembut“Bawakan ke sini” Ucap Alana dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.“Mandi dulu” Ajak Alesio“Tidak mau. Bawakan saja makanannya”“Oke, tunggu sebentar” jawab Alesio patuh sebelum meninggalkan kamar ituSetelah Alesio pergi, Alana membuka mata, merenggangkan tubuhnya dari tempat tidur. Dia beranjak menuju kamar mandi, tak lupa mengunci pintu

DMCA.com Protection Status