Share

228. Bukan Pria Romantis

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-05-24 02:35:11

"Persiapkan dirimu untuk makan malam ini, lalu cek email karena sebentar lagi Nathan akan mengirim secara garis besarnya padamu."

Kyle tiba-tiba berkata seperti itu.

Luana tentu saja seketika menatap bos-nya tersebut dengan wajah heran.

"M-maaf, Bos. Tapi, enapa tidak mengajak Nathan saja, bukankah tugas bukan sekertaris Anda? Saya ... saya tidak pernah hadir sebagai pendamping di acara bisnis seperti yang baru saja Anda katakan," protes Luana meski dengan suara pelan.

Kyle yang sedang mengemudi melirik gadis yang terlihat panik tersebut dengan ujung mata.

"Mau bagaimana lagi, mulai hari ini kamu menjadi sekretarisku," jawab Kyle, yang membuat Luana semakin membelalakkan matanya.

"A-apa? Tapi kenapa.... "

Kyle menghela napaa panjang, mengusap pelan dahinya.

"Hari ini dua sekretarisku berhalangan. Nathan, dia... mengantar Katy ke rumah sakit sebab gadis itu mengalami radang usus buntu, gara-gara tadi pagi kubilang mau mengajak dirinya sebagai pendamping di acara makan malam, Katy te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   229. Diam-diam Perhatian

    Seketika itu juga, bibir Luana langsung cemberut."Astaga, Pak. Tidak bisakah Anda berbohong atau pura-pura sedikit, kek. Saat ini saya benar-benar sedang sedih. Pacar saya meninggalkan saya di hari pertunangan dan teman baik saya merebut pacar sekaligus calon suami saya. Ini cobaan paling berat dalam hidup saya!"Luana menjerit frustrasi."Kenapa aku harus berpura-pura?" Kyle malah bertanya dengan sangat santai, membuat Luana benar-benar ingin melempar wajah pria tampan itu dengan Stiletto yang dipakainya."Setidaknya biar saya tidak sedih-sedih amat," jawab Luana pelan, menahan diri untuk tidak meraung-raung seperti anak kecil atau hanya akan semakin dibuat kesal oleh bos-nya ini."Kenapa aku harus peduli kamu sedang sakit atau tidak?"Kyle membalas lagi, dengan nada yang cukup acuh tak acuh. Luana menatap bos-nya tersebut dengan putus asa."Ya Tuhan. Pak, hati Anda ini terbuat dari apa, sih? Apakah di dalam sana isinya batu? Anda benar-benar menyebalkan, ya!"Luana menunjuk dada

    Last Updated : 2024-05-24
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   230. Tidak Lupa, Tapi...

    Luana hampir saja merasakan sedikit lonjakan di hatinya, merasa bahwa sang bos sangat perhatian. Namun, jawaban Kyle seketika memadamkan api yang hampir menyala di hatinya."Itu tidak penting."Dengan lesu, Luana akhirnya memasukkan makanan pilihan Kyle tersebut ke dalam mulutnya.Sepertinya, mustahil Kyle masih mengingat dirinya, bukankah ini sudah bertahun-tahun mereka berpisah sejak SMA?"Apakah acaranya masih lama, Bos?" bisik Luana pada Kyle yang masih tampak segar bugar sedangkan gadis tersebut sudah seperti bunga layu.Ini sudah lewat tengah malam, jam tidurnya sudah terlewat dari tadi!"Kamu lelah?"Kyle balas bertanya. Anggukan pelan di kepala Luana membuat bos-nya tersebut menarik napas panjang."Biasanya ini sampai dini hari," jawab Kyle dengan tenang. "APA?"Luana sangat terkejut saat mendengar itu. Seketika badan Luana rasanya lemas. Dini hari? Bisa-bisa kepalanya pening kalau tidak tidur sampai jam segitu.Gila. Benar-benar gila, dia selalu lihat di jadwal bos-nya, a

    Last Updated : 2024-05-24
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   231. Pria Workaholic

    Suasana mendadak hening di antara mereka berdua, baik Luana ataupun Kyle sepertinya sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Tiba-tiba laju mobil melambat. Luana tampak menguap beberapa kali, matanya juga sudah berair karena terus menguap sejak tadi. Ini sudah benar-benar batas di mana dia bisa membuka mata, rasanya jiwanya perlahan disedot oleh rasa kantuk yang memikat seperti jaring laba-laba. Luana menguap sekali lagi, meski masih berusaha fokus ke depan. "Kamu mengantuk?" Pertanyaan dari bos-nya, seketika menyentak kesadaran Luana yang tinggal beberapa persen, dia buru-buru dia menggeleng dan kembali fokus mengemudi. "Tidak, kok, Bos. Saya nggak ngantuk," elak Luana, menggeleng-geleng. Serangan kantuk semakin membuat dirinya tidak fokus mengemudi, sampai akhirnya Kyle berkata. "Berhenti." Menurut, Luanan pun menghentikan mobil, Kyle segera membuka pintu mobil dan turun lalu membuka pintu mobil di samping Luana. "Minggir. Pindah sana." Dagu Kyle menunjuk ke arah

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   232. Misi Rahasia

    Luana berjalan ke kamar mandi dan membersihkan diri lalu memakai baju pemberian Kyle, lagi-lagi jenis pakaian yang sangat cocok dengan seleranya. Atasannya tersebut seperti seorang bos yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, sampai rela membelikan baju untuk dirinya seperti ini. "Enak," ucap Luana pada dirinya sendiri ketika mengunyah sarapan yang disediakan Kyle, sepiring omelette yang menggugah selera. Tinggal di rumah Kyle seperti ini membuat Luana teringat kembali kenangan di mana dia dan Kyle sama-sama menginap di kamar hotel ketika dirinya kemalaman dan tak bisa masuk asrama, saat SMA. Seandainya saat itu Luana langsung mengiyakan tawaran Kyle untuk menjadi pacarnya, mungkin mereka tak akan seasing ini. Sebenarnya, tak terhitung berapa kali Luana menyesali kejadian tersebut. Itu karena, setelah mereka berpisah di hotel, Luana baru tahu jika Kyle menderita kutukan di mana seseorang harus menciumnya agar kondisinya normal. Waktu itu Kyle menginginkan Luana l

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   233. Mahal, Atau Murah?

    "Lu, punya pacar baru?"Pertanyaan dari Ariad saat keduanya berada di kafetaria membuat Luana segera menggeleng."Hah? Tidak, kok.""Anting-anting baru kamu cantik sekali, aku kira dibelikan pacar barumu, Lu," jawab Ariad seraya menaruh nampan makan siangnya di meja, Luana juga melakukan hal yang sama."Eh, tidakk, kok. Ini cuma ....""Eh, bukannya ini mutiara air mata Putri duyung yang terkenal itu?"Tiba-tiba si ahli fashion, Derry yang duduk di samping Luana, memegang anting di telinga gadis itu dan menelitinya dengan ekspresi serius."Air mata Putri duyung?"Pertanyaan Ariad membuat Luana juga menganggukkan kepala dan melayangkan tatapan penasaran kepada Derry. "Iya, yang lagi viral sekali tentang ini, lho. Kabarnya cuma ada berapa gitu di dunia, terus jadi incaran orang-orang kaya yang hobi koleksi barang mahal."Derry dengan baik hati menjelaskan yang dijawab kedua gadis di depannya dengan anggukan."Tapi sepertinya ini tidak mungkin anting itu, deh. Katanya harganya murah seka

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   234. Bukan Gay

    Semua orang tiba-tiba terdiam, Derry yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan."Jangan bercanda.""Itu tidak mungkin, 'kan?"Ariad yang pertama menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Luana yang tahu fakta itu lebih dulu pura-pura sibuk menyesap tehnya."Iya, benar. Sangat mustahil, bukannya bos kita itu gay?"Pertanyaan dari Joanna seketika membuat Luana hampir menyemburkan teh di mulutnya."Gay?"Mata gadis itu membulat lebar, membayangkan Kyle yang ternyata seorang penyuka sesama jenis rasanya ... sangat disayangkan.Joanna mengangguk mantap."Iya, ke mana-mana beliau kan selalu sama Nathan, bos kita itu bahkan menatap para gadis dengan tanpa ekspresi. Dia ... sepertinya gay, deh," ucap Joanna. Mungkin kalau saat ini Kyle mendengar tuduhan Joanna yang tak berdasar tersebut, pria itu pasti akan langsung memecat dirinya.Sayangnya, Luana yang tak tahu apa pun mulai sedikit percaya ucapan Joanna, karena memang pada kenyataannya Kyle benar-benar

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   235. Anting Super Mahal

    "Maksud kamu?" tanya Luana dengan kening berkerut. "Bos kita itu kan hot sekali kesannya, dia juga seksi dan ganteng, kalau dijejerkan kamu cocok lah, ya, kalau si Cherry kan cantiknya imut, jadi kurang cocok. Kalau sama kamu ...." "Jadi maksud kamu aku tuh tidak imut gitu?" potong Luana sedikit tersinggung. Gadis itu sangat ingin dibilang imut seperti anak kecil, tapi pada kenyataannya tak pernah ada yang bilang kalau dia imut. Kecuali Kyle. Dulu. DULU SEKALI SAAT SMA. Melihat Luana yang lesu, Derry malah tertawa geli. "Kamu 'kan emang tidak imut, Luana. Kamu tuh seksi, aku aja pas lihat kamu pertama kali langsung mikir kalau kamu memang seleranya si bos makanya dipilih jadi sekertarisnya, bener, kan?" Akhirnya, ada yang menyadari bahwa kini jabatan Luana sudah berubah. Luana awalnya panik, tapi dia mencoba menjawab dengan santai. "Yaaah, aku juga sadar sih kalau aku masuk sini bukan karena kemampuan." Luana menjawab ucapan Derry dengan helaan napas panjang. "B

    Last Updated : 2024-05-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   236. Bos Bucin

    Mendengar pertanyaan Nathan, Kyle langsung mengepalkan tangan dengan mata menyipit karena marah. "Siapa pun orang itu, aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan Luana, karena kali ini dia harus menjadi istriku, bukan yang lain," ucap Kyle penuh tekad. Nathan berdehem satu kali, melihat atasannya tersebut dengan pandangan takjub sekaligus kasihan. "Saya akui tekad Anda ini benar-benar patut diacungi jempol, Bos. Semoga Luana segera menyadari cinta Anda yang begitu besar ini," ucapnya dengan tulus. Kyle malah menggeleng tak setuju dengan ucapan bawahannya itu. "No, no. Tolong dicatat, bukan cintaku yang terlalu besar padanya." "Lalu?" Nathan memandang bos-nya dengan tatapan tak mengerti. "Aku yang akan membuat Luana tergila-gila padaku, pokoknya dia yang akan mengejar-ngejarku," jawab Kyle penuh percaya diri sambil tersenyum lebar. Nathan hanya bisa terbatuk kecil mendengar pernyataan bos-nya. "T-Tuan, ehm, saya minta maaf tapi ... pernahkah Anda mendengar istilah bucin?"

    Last Updated : 2024-05-27

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status