Beranda / Rumah Tangga / Terperangkap Gairah Dokter Tampan / 190. Detik-detik Menjelang Melahirkan

Share

190. Detik-detik Menjelang Melahirkan

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-30 05:31:52

Richard selalu siap siaga di sekitar Jeany, begitu kandungan istrinya masuk bulan 9.

Dia terlihat lebih bersemangat dengan kelahiran bayi ini daripada Jeany. Bagaimana tidak, seorang pewarisnya akan lahir.

"Semuanya normal, janin dalam perut Anda sangat sehat, Nyonya," ucap dokter kandungan pribadi pada Jeany, saat Jeany memeriksakan kandungan untuk jadwal rutin.

"Syukurlah," ujar Richard saat mendengar itu.

Akhir-akhir ini dia sangat bersemangat dengan kelahiran pewarisnya, tapi juga sering menghawatirkan istrinya.

Richard merasa paranoid sendiri dengan ngerinya persalinan normal dan berkali-kali membujuk Jeany untuk melakukan operasi.

Namun, Jeany bersikeras untuk melahirkan secara normal.

"Tidak, Rich. Dokter mengatakan aku aman untuk melahirkan normal, jadi apa yang perlu dikhawatirkan?"

Jeany tetap bersikeras pada pendiriannya.

"Tapi Jeany, suamimu ini juga seorang dokter," sanggah Richard, yang tiba-tiba merasa tak terima karena Jeany lebih percaya orang lain daripada diri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   191. Perjuangan Jeany Dan Richard

    "Nyonya, saya akan memeriksa kondisi Anda, ya."Beberapa saat kemudian, dokter Joanna memeriksa kondisi Jeany lagi dan melaporkan pada Richard jika persalinan masih cukup lama. Jika Jeany ingin menjalani persalinan secara normal, maka Jeany harus banyak bergerak untuk merangsang terbukanya jalan lahir. "Anda bisa berjalan-jalan ringan di sekitar taman rumah sakit, Nyonya. Karena ini persalinan pertama, maka jarak pembukaan satu ke lainnya akan cukup lama. Anda bisa menggunakan waktu dengan berjalan jalan dan bergerak ringan," jelas dokter Joanna dengan lembut. Karena Jeany terus bersikukuh untuk melahirkan secara normal, Richard akhirnya memerintahkan kepada dokter Joanna dan perawatnya untuk standby dan memeriksa kondisi Jeany secara berkala, sementara dirinya mulai naik pesawat terbang pulang. "Jeany, tunggu aku, Sayang. Aku akan segera datang."Dia menggunakan jet pribadi agar segera sampai rumah. Richard juga memberi perintah kepada dokter Joanna untuk membawa Jeany ke ruang V

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   192. Jeany Jatuh Koma?!

    "Halo, dua bidadari kecilku."Richard pulang sambil menyapa istri dan putrinya begitu masuk kamar. Dia lebih dulu mendatangi Maureen, sang putri yang kini berusia dua bulan di box bayi dan mencium pipinya yang gembul. "Sayangku, cintaku. Apakah kamu merindukan papa?" sapa Richard, menowel pipi Maureen yang tertawa-tawa karena sentuhan Richard. Melihat putrinya yang cantik tertawa dengan begitu menggemaskan, Richard mencium keningnya lagi.Setelah kelahiran putrinya, Richard merasa hidupnya sangat bahagia. Setiap hari dia selalu tak sabar untuk segera pulang kerba melihat putri dan istrinya, yang cantik dan menggemaskan. Rasanya hari-harinya selalu ceria. Setiap hari Richard selalu membeli oleh-oleh mainan untuk Maureen dan makanan untuk istrinya. Betapa bahagianya kehidupannya saat ini. Richard kembali menggoda putrinya yang terus tertawa, tampak memegang tangan Richard seperti sudah lama merindukan ayahnya. Sampai terdengar suara teguran dari belakang punggungnya. "Ehmmm! Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   193. Rencana Jahat Mertua

    "Ibu?"Richard baru saja mencuci muka agar wajahnya segar, saat melihat nyonya Rosalie berdiri di depan kamar tempat Jeany dirawat. Pria itu mempercepat langkahnya ke arah sang ibu, sambil menoleh ke dalam kamar untuk melihat keadaan istrinya, tatapan Richard terlihat sangat waspada kepada ibunya. Di saat seperti ini, Richard tidak bisa untuk tidak mewaspadai ibunya. Nyonya Rosalie menyadari itu, tapi dia dengan sengaja memasang ekspresi tak peduli. Dengan nada tenang, wanita setengah baya itu berkata. "Dante, aku mendengar bahwa istrimu jatuh koma dan langsung ke sini," ucapnya dengan ekspresi sedih yang penuh dengan kepura-puraan sehingga membuat Richard muak. "Oh, begitu. Terima kasih."Richard menjawab dengan nada datar, terlalu malas berinteraksi dengan ibunya. Bukankah sang ibu tega menghapus Richard dari daftar penerima warisan, kenapa sekarang dia datang ke sini lagi? "Bolehkah aku melihat kondisi istrimu, Dante? Aku sangat khawatir," pinta nyonya Rosalie, saat Richard t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   194. Jeany Bangun Dari Koma!

    "K-Kamu bilang apa?!"Richard, yang sudah berdiri dari duduknya, terlihat tak percaya dengan laporan Joseph. "Tolong ulangi lagi. Aku pikir telingaku bermasalah," desah Richard dengan tatapan tegang. Joseph mengangguk berkali-kali dan berkata dengan nada tegas. "Anda tidak salah dengar, Tuan. Nyonya Jeany telah bangun dari koma! Saya sendiri yang mendapat laporannya untuk disampaikan kepada Anda, karena Anda di telepon berkali-kali tidak bisa!"Richard melebarkan matanya, teringat bahwa dia memang meninggalkan ponsel miliknya di kamar karena tergesa-gesa menerima kedatangan ibunya tadi. "Mayes, bawa Maureen. Ayo ke rumah sakit sekarang juga!" titah Richard, segera beranjak dari tempatnya. Dia bahkan tak berusaha untuk pamit kepada ibunya yang ada di sana dan menegaskan kembali kepada Mayes untuk membawa serta Maureen ke rumah sakit. Saat Richard berjalan cukup jauh, ibunya dan Shena mengejar. "Dante, bagaimana mungkin putrimu juga ikut dibawa ke rumah sakit? Kenapa tidak diting

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   195. Ingin Balas Dendam

    Richard bertanya dengan hati-hati, meski dia sudah menebak bahwa pasti ini ulah ibunya sendiri. Bukan tanpa alasan Richard menaruh penjagaan penuh di rumah sakit dan memerintah tegas kepada Dave dan beberapa bodyguard lain yang bertugas menjaga Jeany, untuk benar-benar mengawasi gerak gerik ibunya tiap kali berkunjung ke sana, Richard benar-benar yakin bahwa alasan dibalik komanya sang istri, pasti ulah ibunya. Meski sampai saat ini, Richard belum menemukan bukti apa pun. Namun, instingnya berkata seperti itu. Karena itulah dia langsung bertanya kepada Jeany apakah ibunya, wanita yang dimaksud Jeany telah mengancam sang istri di belakang. Sayangnya, Jeany langsung menggeleng saat Richard menyebutkan ibunya. "Bukan. Bukan ibumu, Rich."Richard cukup terkejut, saat Jeany menggeleng saat Richard menyebutkan ibunya, dia menatap suaminya dengan muram dan menjawab."Bukan ibumu yang telah mengancamku," ulang Jeany dengan tegas. "Tapi, mantan pacarmu."Jeany mengatakan itu dengan penuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   196. Saling mendukung

    Richard berpikir sejenak dengan permintaan serius istrinya. Dalam hati, dia merasa sangat khawatir dengan keselamatan Jeany, tapi di sisi lain, Richard sendiri juga ingin mendukung istrinya, agar bisa menunjukkan kepada orang-orang jahat itu, bahwa Jeany bukan wanita lemah. "Richard, please? Ya? Boleh?"Jeany memohon lagi dengan wajah memelas yang menggemaskan, sehingga Richard akhirnya menarik napas panjang dan berkata dengan nada pasrah. "Hmm, baiklah. Tapi kamu harus berjanji untuk tidak membahayakan dirimu sendiri, oke? Kamu juga harus melaporkan apa pun padaku, jangan bergerak sendiri," tegas Richard, memegang tangan Jeany dengan lembut, sampai istrinya mengangguk. "Oke, aku janji," jawab Jeany sambil tersenyum senang, mencium punggung tangan suaminya. Beberapa saat kemudian, Mayes bersama baby sitter, datang ke ruangan itu membawa Maureen untuk bertemu Jeany."Maureen..."Jeany sangat senang dengan kedatangan putrinya dan segera memeluknya, kebahagiaan terpancar di mata wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   197. Menggertak Musuh

    Setelah Jeany berbicara panjang lebar dengan Axelle di rumah sakit, keduanya akhirnya pulang ke rumah. Begitu sampai rumah, Jeany tidak lantas beristirahat, tapi langsung mendata nama-nama para pelayan yang berada di rumah yang kini dia tinggali bersama Jeany, bahkan sampai security dan sopir pribadi juga.Dari melihat latar belakang mereka, Jeany akhirnya membagi para pelayan menjadi dua kelompok, pelayan yang baru direkrut untuk melayani rumah ini, dan pelayan yang sudah pernah bekerja di rumah ini sejak sebelum Jeany menikah dengan Richard. "Hmm, dari dua kelompok pelayan itu, siapakah yang di dapuk Shena atau ibu mertua sebagai mata-mata?"Jeany bergumam, memandang daftar karyawan di rumah Richard. "Aku harus mulai menyelidikinya."Jeany berkata pada dirinya sendiri dengan tekad. Itu karena dia tak tahu siapa yang malam itu menaruh teh di kamarnya dan membuat dirinya sampai muntah darah dan jatuh koma. "Aku berjanji akan menyelesaikan masalah ini sendiri."Jeany mengangguk pen

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   198. Pecat Mereka Semua!

    "Aha, semua data mereka sudah di tangan aku sekarang."Jeany tersenyum puas saat melihat map yang dia pegang. Mencari informasi tentang kelemahan para pelayan tidak sulit dengan adanya kekuatan uang, apalagi dia didukung penuh oleh Richard. Jadi hanya dalam waktu yang sangat dekat, semua latar belakang pelayan di rumah ini sudah ada di tangan Jeany.Dia dengan tekun mempelajari berkas berkas yang sudah di tangan dan menghafal satu per satu kelemahan para pelayan sebagai jaga-jaga.Jeany pun mulai menjalankan rencana dengan target pertama, dengan sengaja dia memilih para pelayan lama terlebih dahulu.Saat sedang makan malam, dia dengan sengaja berbicara dengan Richard tentang kehidupan mereka yang begitu mesra, di mana Jeany dengan dengan cerdik mengatur pelayan yang berbaris di belakang mereka hanyalah para pelayan lama, untuk melihat apakah ada yang lapor tentang pembicaraannya dengan Richard kepada Shena. "Biasanya Shena diam diam akan langsung mengirim pesan padaku untuk memat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   353. Aku Takut

    Ranjang itu sangat besar sehingga jika Luana ikut tidur di sana, sebenarnya bahkan tak perlu takut berdesakan dengan Kyle. "Beneran nggak... papa?" tanya Luana, yang masih takut jika kedatangannya ini mengganggu Kyle. "Iya nggak papa, sini aja sama gue di sini," ulangnya dengan lebih tegas sekarang. Kyle mendudukkan Luana di tepi ranjang dan tanpa ragu, gadis itu pun segera naik ke atas ranjang dan berbaring meringkuk di sana. "Maaf tapi... tidur di kamar asing sendirian, serem banget," ujar Luana sambil membenamkan wajah di bantal milik Kyle yang kupeluk. Kyle ikut duduk dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Luana "Yaudah kalo gitu, tidur sini. Gue nanti tidur di sofa. Tuh sofanya sebelah situ, lo bisa liat gue dari sini, jadi nggak usah takut lagi, oke?" ucap Kyle. Namun, Luana menggelengkan kepala tak setuju dengan ucapannya tersebut. "Nggak boleh." Mendengar Luana mengatakan tidak boleh, Kyle tampak mengerutkan keningnya. "Hah? kenapa nggak boleh, Lun?" Kyle bertan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   352. Mau tidur bareng?

    Untungnya, sepertinya Kyle tidak ambil pusing dengan jawaban Luana dan dia menarik tangan Luana untuk menggenggamnya. "Maaf gue tinggal agak lama. Masih takut?" Suaranya saat bertanya sangat penuh perhatian, sehingga membuat Luana merasa sedikit bersalah karena terus mencurigai remaja yang jelas-jelas menolongnya ini. "Emm, sedikit." Luana menjawab sambil merasakan genggaman tangannya yang hangat, dan mengikut Kyle menuju kamarnya. Kaos yang Kyle pakai masih kaos yang sama dengan saat dia pergi, jadi Luana semakin yakin jika Kyle tadi pergi bukan untuk membunuh Venus. Pemikiran itu membuat hati Luana berangsur-angsur tenang. "Malem ini nginap di sini apa minta diantar pulang?" Kyle yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar, bertanya pada Luana. Luana pikir tadi Kyle akan membawanya ke kamarnya, ternyata tidak. Kyle mengembalikan diriku ke kamar yang tadi ditempati Luana. "M-mungkin... mungkin di sini aja," jawab Luana, yang merasa ketakutan saat memikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   351. Mencurigai Kyle

    "Bodoh, bodoh!"Luana memukuli kepalaku sendiri saat memikirkan ingin menemui Venus di saat seperti ini, karena masih berharap bahwa pria itu tidak sejahat yang Luana kira dan ini semua hanyalah kesalahpahaman.Namun, realita seperti menampar kebodohan gadis itu."Gimana mungkin aku bisa mikir kalo dia nggak terlibat dalam masalah ini? Bodoh banget kalo aku mikir dia bukan orang jahat. Kak Venus jelas jelas tahu aku bekerja dengan Julia dan dia diam saja," erang Luana, menghela napas panjang.Luana sepertinya benar-benar terlalu gila dengan Venus, sehingga meski sudah mendengar sendiri bahwa dialah yang memanfaatkan Luana dan menjebaknya, Luana masih mencoba percaya bahwa itu semua bohong."Kenapa kamu bodoh banget kalo nyangkut dia, sih, Luana?" rutuk Luana, menyalahkan diri sendiri.Setelah merenung cukup lama di bawah shower, Luana yang mulai kedinginan akhirnya bangkit dan mematikan shower, lalu berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk. Di atas ranjang ia melihat hoodie hita

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   350. Meminta Penjelasan

    Luana berjalan masuk ke kamar mandi dan bersiap menerima hukuman dari Kyle, Kyle berjalan masuk dan mereka kini berhadapan.Kyle menatap kancing baju bagian atas gadis itu, mengulurkan tangan untuk membukanya.Satu kancing terbuka. Tubuh Luana terasa gemetar saat ujung jari Kyle tanpa sengaja menyentuh kulit Luana. Luana mempejamkan mata karena tak sanggup melihat ke arah Kyle, ia pikir Kyle akan membuka semua kancing kemeja yang ia pakai dan memandikannya seperti yang dia katakan, tapi ternyata, setelah kancing kedua, jari-jarinya berhenti.Kyle tiba-tiba memeluk Luana dengan sangat erat."Haaa, Luana."Suaranya terdengar begitu berat, tapi setelah itu dia tak mengatakan apa pun dan hanya memeluk Luana. "Lo nggak tahu betapa gilanya gue mikirin gimana kalo gue terlambat, gimana kalo lo tadi udah.... "Kyle tak melanjutkan ucapannya, hanya kembali menarik napas panjang."Lo kenapa sih selalu bikin gue kayak orang gila, Luana? Kenapa lo selalu ganggu pikiran gue, kenapa lo.... "Kyle

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   349. Hukuman

    Kyle, yang terlihat seperti monster kelaparan, menyeringai dingin, berjalan mendekati mereka dan mengambil uang dari saku celana dan melemparkan beberapa tumpukan uang ke depan tiga orang yang hampir merusak tubuh Luana itu."Karena gue lagi nggak pengen ngeliat darah, ambil dan segera pergi! Sebelum gue memeras darah kalian sampai kering dan menjadikan kalian makanan anjing!""K-kami akan segera pergi!"Seperti menyadari keseriusan ucapan Kyle, dengan wajah pucat, ketiga orang itu buru-buru mengambil uang yang dilemparkan Kyle dan dengan tertatih-tatih berjalan keluar kamar.Luana merasa benar-benar lega karena tak jadi diambil keperawanannya oleh tiga orang tak dikenal tersebut, tapi juga ketakutan menghadapi kemarahan Kyle. 'Ahh, sial.'Luana mendesah dengan wajah pucat.Ada krisis baru sekarang. Bagaimana kalau Kyle menyangka bahwa Luana melakukan semua ini dengan suka rela?Tidak, dia harus menjelaskan pada Kyle, bahwa aku dijebak!Luana menggigit bibir bawah, memandang punggun

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   348. Kyle datang

    Ketika mengetahui hal itu, air mata mengalir semakin deras ke pipi Luana, merasa bahwa tidak ada jalan keluar.Saat melihat Luana yang menangis begitu keras, pria berambut hitam itu menyentuh paha Luana lagi, tak ada sedikit pun rasa kasihan di wajahnya.Wajahnya justru terlihat seperti orang lapar, celananya sudah membengkak hanya dengan meraba pintu masuk Luana yang tertutup celana dalam."Tolong, tolong lepaskan aku...."Luana kini hanya bisa merintih saat tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuhnya, mereka benar-benar sudah kehilangan akal karena melihat tubuh mulus gadis itu. Saat Luana terus memohon mereka untuk berhenti, salah satu dari mereka menampar pipi gadis itu. "Diam, kamu ini merusak kesenangan kami saja! Kamu sudah nggak punya hak atas tubuhmu. Kalau kamu gak terima, proteslah pada Julia yang telah menjual dirimu!" hardik si rambut burgundy yang merasa terganggu dengan rengekan Luana. Mulut Luana kini disumpal sehingga dia hanya bisa mengernyitkan dahinya menahan s

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   347. Diperkosa

    "K-kalian sudah membayar setengah pada siapa?" tanya Luana dengan suara bergetar, berusaha mengusir prediksi buruk yang muncul di kepalanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa lagi? Tentu saja Venus dan Julia. Mereka yang udah menjual kamu ke kami dengan harga mahal karena kamu masih perawan!" jawab salah satu dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak.Mendengar kenyataan yang sangat pahit itu, Luana langsung berteriak dan memberontak sekuat tenaga."T-tidak! Aku tidak tahu hal ini! Sungguh! Tolong lepaskan aku! Aku akan mengembalikan uang kalian, tapi jangan sentuh tubuhku!" teriaknya. Luana terus memberontak saat tubuhku di angkat ketiga orang itu dan dilempar ke atas tempat tidur, gadis itu juga segera beringsut ke pojok dan memeluk lututnya dengan ketakutan saat melihat tiga pria yang mendekatinya dengan tatapan bernafsu."Kamu bisa menggantikan uang itu tiga kali lipat? Kalau iya, jumlahnya menjadi segini."Seorang lelaki yang berhasil naik ke atas ranjang dan memeluk t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   346. Mendatangi Kamar Mencurigakan

    Sementara itu.... "Apa di sini tempatnya?"Luana yang sudah sampai di motel yang dimaksud oleh Julia, dia mendadak ragu untuk melangkah masuk. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk."Sebenarnya paket apa ini? Apa sejenis obat-obatan terlarang?" gumam Luana, memandang paket yang kini ia pegang.Luana saat ini bahkan tak bisa menghubungi Venus ataupun Julia, karena sebelum berangkat tadi, Julia bilang bahwa dia perlu menyimpan ponsel milik Luana agar tidak mengganggu pekerjaan."Haaaa, apa aku sedang dijebak? Tapi, itu nggak mungkin, kan?"Luana mulai menggigit bibir bawah, memandang motel yang kata Julia, ia harus ke sini untuk mengantarkan barang yang kini ia pegang.Melihat tempatnya yang sedikit tersembunyi, entah mengapa luana jadi semakin yaakin bahwa yang dia pegang sekarang adalah paket obat obatan terlarang."Tapi gimana kalo enggak? Kak Venus pasti akan sangat kecewa ke aku," gumam Luana, yang sangat takut jika nilainya jatuh di depan Venus.'Baikl

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   345. Kebodohan Luana

    Julia tersenyum lebar sambil menepuk pundak Luana."Yep. Percayalah padaku, aku ini teman yang pintar membantu teman yang butuh bantuan.""Makasih banyak, Julia. Aku nggak nyangka kamu ternyata sebaik dan setulus ini."Julia tertawa mendengar ucapan Luana tersebut dan menggelengkan kepala seakan tak begitu suka dipuji."Sudahlah jangan diungkit-ungkit lagi. Sekarang, seperti yang kuperintahkan. Antar barang ini ke motel yang kusebut, jangan sampai lupa nomor kamarnya, oke?""Aku cukup memberikan benda ini padanya, kan?"Luana bertanya sekali lagi untuk memastikan, dia tak ingin pekerjaan pertamanya berakhir dengan kegagalan."Ya. Itu benar. Katakan bahwa kamu gadis yang dikirim Julia."Luana mengangguk, mengingat-ingat ucapan Julia tersebut."Baik, aku tidak akan mengecewakanmu, Julia.""Selamat bekerja!"Julia menyemangati Luana yang mulai berjalan keluar menuju taksi yang dipesan oleh Julia.Luana melambaikan tangan dan tersenyum, sementara Julia memandang kepergian Luana dengan eks

DMCA.com Protection Status