Share

Pulang

"Ka-kau... apa yang kau katakan sebenarnya?" netra Aziya meredup saat membalas tatapan Galih di hadapannya.

Galih bisa merasakan Aziya di dalam sebuah dilema, tapi ia tidak bisa memastikan.

"Jujurlah padaku, aku akan membantumu. Kau bisa berpisah dengan Deo dan kembali padaku, bukankah itu lebih baik dari pada seperti ini hidupmu."

'Oh... ternyata dia masih berbicara soal Deo. Sayang sekali, dia tidak menyadari dia tidak ubahnya seperti Reza atau Deo dalam pandangannya,' batin Aziya.

"Aku? Kembali padamu? Kenapa? Kau juga sudah hidup bahagia, aku tidak akan menjadi duri dalam rumah tangga orang lain apapun yang terjadi," katanya. "Sudahlah, jangan ikut campur dengan hidupku lagi, dan jangan juga muncul dalam hidupku untuk waktu yang akan datang."

Penolakan Aziya membuat Galih tertegun, terutama karena Aziya menyangka hidupnya bahagia dalam sebuah rumah tangga sehingga Aziya tidak akan mau menjadi duri dalam rumah tangga orang lain.

"Bagaimana kalau kau bukanlah duri dalam rumah tangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status