Share

Bandara

Gadis itu menggeleng sambil terus menatap mata Galih.

"Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tidak mengakui Om Deo sebagai ayahmu? Apa dia jahat padamu?"

Humaira menggelengkan kepalanya lagi.

"Kalau begitu katakan, ada apa dengan kalian? Kenapa ada di bandara sendirian?"

Humaira mengisyaratkan tangannya, menunjuk ke suatu arah sehingga Galih menoleh ke arah yang ditunjukkan Humaira.

Ternyata di sana Aziya baru keluar dari toilet sambil mendorong stoler bayinya.

"Ouh, kalian bersama dengan ibu ya, hmm, baik..."

Aziya juga melihatnya, melihat Galih bersama Humaira. Sebenarnya Aziya sudah mendapatkan informasi dari bibi Elena bahwa dia melihat Galih menuju bandara.

Tiga puluh menit yang lalu, Aziya masih berada di rumahnya bersama ketiga anaknya.

Tiba-tiba Bibi Elena datang dengan tergopoh-gopoh mendatanginya.

"Aziya! Cepatlah bersiap ke Bandara. Aku akan mengantarkan kalian! Cepat!"

Aziya tak mengerti apapun maksud perkataan bibi Elena. "Aku? Ke bandara? Kenapa?" tanyanya kebingungan.

"Kau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status