Begitu tiba di apartemennya Tomohiro langsung berlari mencari keberadaan ayah dan ibunya yang sudah tidak ada di sana. Tomohiro bergegas mencari ke apartemen Naomi karena dia yakin pasti gadis itu membawanya ke sana. Dugaan Tomohiro tentu saja benar. Ayah dan ibunya sedang berada di apartemen Naomi dan sedang duduk menikmati sepiring kue sambil minum sake.“Ayah, Ibu, oh, syukurlah. Ternyata kalian di sini,” ujar Tomohiro sambil dia menyerbu masuk begitu Naomi membukakan pintu.Nyonya Hotaru Sudo berkata, “Tomo, kenapa kau tidak pernah bercerita kepada kami jika kau memiliki teman gadis yang sangat cantik dan begitu baik hati? Apa kau malu mengakui jika kau sudah punya kekasih?”Tomohiro Yamashita Sudo ternganga mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya. Secara spontan dia menolehkan kepala ke arah Naomi. Di sebelahnya Naomi hanya tersenyum dan tersipu malu. Tapi, dari isyarat gerak tubuhnya tampak jelas sekali Naomi ingin agar Tomohiro membenarkan apa yang dikatakan oleh ibunya. Menda
Takuya Isahara mondar-mandir di dalam kamar hotelnya sambil melipat tangan di perut. Dia sedang menunggu Yusuke Sakazaki datang. Takuya benar-benar buntu. Dia sudah tidak tahu harus berbuat apa. Langkah yang diambil oleh Ryoma Otsuka benar-benar di luar dari yang pernah dibayangkan oleh Yusuke Sakazaki. Sekalipun Takuya Isahara tahu jika Ryoma Otsuka adalah orang yang mempunyai kekuasaan yang cukup besar dan dapat berbuat banyak hal yang tak terduga, tapi, skandal gelap itu? Rasanya benar-benar sangat tidak masuk akal sekali. Dan itu masih menjadi misteri yang belum dapat dipecahkan oleh Takuya.“Jika dipikir-pikir, rasanya masih tidak masuk akal. Satu-satunya orang yang tahu masa laluku yang gelap dan kotor itu hanya Mayumi. Selain Mayumi aku yakin sekali tidak ada yang mengetahui skandal itu. Tapi, Mayumi sama sekali bukan pelakunya. Bukan dia yang membocorkan skandal gelap itu pada Ryoma Otsuka. Dilihat dari sudut mana pun sama sekali tidak ada keuntungan yang diperoleh oleh Mayumi
Ayumi Otsuka benar-benar merasa frustrasi. Dia sudah mencoba berkali-kali menelepon Syouchi. Tapi, tidak ada jawaban. Ayumi tahu jika pasti berita itu sudah sampai pada Syouchi, Paman Masaki pasti sudah memberitahu segala sesuatunya. Padahal jika Syouchi mengangkat panggilan telepon, Ayumi ingin menawarkan sedikit bantuan untuk Syouchi. Selama ini hubungan di antara mereka berdua cukup dekat dan sangat baik. Dapat dikatakan Ayumi jauh lebih dekat dengan Syouchi Otsuka daripada dengan adik lelakinya, Ryoma Otsuka. Karena itulah Ayumi merasa sangat sulit sekali untuk percaya jika dalang dibalik pencurian parfum-parfum di gudang itu adalah Syouchi dan Yukio. Rasanya terlalu tidak mungkin dan gila-gilaan. Sebab, sejauh yang Ayumi tahu, Syouchi dan Yukio berbeda dengan Takagi. Keduanya tidak pernah melakukan kejahatan apa pun atau terlibat masalah yang berarti. Dan yang paling tidak masuk akal dari semua itu adalah hutang. Dengan bisnis Syouchi yang cukup sukses dan uang yang dia dapat dar
“Yang perlu kita cari tahu secepatnya adalah mengapa Ryoma Otsuka memilih Nona Hanako untuk dia jadikan istrinya. Sementara, ada Kazuha kekasihnya itu, bukan? Aku yakin sekali jika Ryoma Otsuka meminta Kazuha untuk menjadi istrinya dia pasti bersedia. Memang siapa perempuan yang cukup bodoh menolak lamaran pria kaya raya seperti Ryoma Otsuka?”Yusuke mendengus, kesal. “Tapi, jika Hanako tahu yang sebenarnya, aku yakin sekali Hanako tak akan mau dan tak akan sudi menerima lamaran dari Ryoma Otsuka. Aku berani bertaruh,” sahut Yusuke dengan nada bicara bersungguh-sungguh.Takuya tertawa terbahak-bahak. Seujung kuku pun dia sama sekali tidak yakin dengan apa yang dikatakan Yusuke. Sebab, jika memang Hanako menerima Ryoma Otsuka hanya sebagai pelarian semata dan untuk membalas dendam, maka dia tidak akan memilih seorang Ryoma Otsuka. Sebab, Takuya yakin sekali jika Hanako pasti tahu orang seperti apa Ryoma Otsuka itu. Karena dia adik dari Tomohiro. Tapi, pasti ada maksud yang lain sama se
Hari Natal ini benar-benar hari Natal terbaik untuk Naomi Yushita. Pada awalnya dia memang merasa kesal dengan Tomohiro karena dia telah berlaku begitu buruk terhadap Hanako Rin Sudo dengan dia menjualnya kepada Ryoma Otsuka untuk melunasi semua hutang-hutangnya. Akan tetapi, setelah Naomi sempat mengobrol dengan Sayaka, pelan-pelan Naomi juga mengerti akan situasi sulit dari Tomohiro. Selain itu, pada waktu Naomi bertemu Hanako pagi ini, anehnya dia sama sekali tidak merasa tertekan atau bersedih sama sekali. Persis seperti yang Sayaka katakan.“Hanako itu bukan gadis bodoh. Jika dia dicampakkan oleh Yusuke Sakazaki dan dijual kepada Tuan Muda Ryoma Otsuka, maka dia tahu harus berbuat apa agar tidak rugi,” kata Sayaka waktu itu. “Kau tidak perlu cemas akan Hanako. Aku yakin dia bahkan jauh lebih baik sekarang. Karena dia tahu masa depannya akan cerah dengan Tuan Muda Ryoma Otsuka. Setidaknya dalam hal finansial.”Dan yang dikatakan oleh Sayaka sepertinya benar. Itu terbukti dari Tuan
“Selanjutnya apa?” tanya Haibara dengan cemas.“Kau harus membantuku untuk meyakinkan Tuan Hakim Ichiba Nakanisi agar dia menaruh simpati padaku dan berpihak kepadaku,” sahut Takuya. “Katakan kepada Tuan Ichiba Nakanisi jika kau sangat mencintaiku dan tak bisa hidup tanpa aku atau apalah untuk meyakinkan ayahmu itu, Haibara. Aku sangat membutuhkan bantuanmu untuk membujuk Tuan Ichiba. Ryoma Otsuka adalah seorang pria yang sangat licik. Dia menekanku dan dia juga menjebakku. Sekarang dia meminta aku agar mundur jadi pengacara Tuan Iwaki Yukimune. Jika tidak, Ryoma Otsuka mengancam akan menghancurkan hidupku dan karierku di masa depan dengan cara apa pun. Aku mohon, Haibara. Bantu aku untuk membujuk Tuan Ichiba. Tuan Iwaki sama sekali tidak bersalah di sini. Bantu aku untuk mendapatkan keadilan bagi Tuan Iwaki Yukimune,” sambung Takuya.Haibara menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan perlahan. Dia merasa gelisah di dalam hatinya. Dia tahu sejak pertama jika hari ini pasti
Tidak ada satu orang pun di Shiseido Company yang lebih menyadari daripada Ryoma Otsuka tentang besarnya tanggung jawab yang dia pikul. Selama dia memimpin perusahaan itu, ada ribuan pekerja yang menggantungkan pekerjaan kepadanya untuk bertahan hidup. Oleh karena itulah Ryoma Otsuka tidak akan membiarkan siapa pun membuat onar atau mencoba macam-macam dengan Shiseido Company. Malam itu, begitu Ryoma Otsuka tiba di Kyoto bersama dengan ayahnya, Ayumi, dan pamannya, Masaki Otsuka, dia langsung memerintahkan untuk rapat dewan direksi tingkat tinggi. Sebelumnya, Ryoma Otsuka juga sudah menelepon Syouchi Otsuka dan memintanya berkumpul di kantor pusat Shiseido Company cabang Kyoto. Syouchi dan Yukio datang sedikit terlambat dan langsung masuk ke ruang rapat. Hal yang paling tidak diduga oleh semua orang adalah ternyata dugaan Takagi benar. Ryoma Otsuka meminta Hanako Rin Sudo, Takaki, dan Ham untuk ikut bergabung dalam rapat dewan direksi. Ini adalah pertama kalinya ada orang luar yang di
Hanako Rin Sudo terbaring lelah di atas tempat tidurnya. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dan bagaimana bisa dia terjebak di dalam pusaran itu. Segala sesuatunya berjalan terlalu cepat hingga dia sama sekali tidak bisa menerka sama sekali. Hanya saja, di atas segalanya ada sesuatu hal yang mengganjal. Ryoma Otsuka. Pria arogan seperti dia tidak mungkin tidak memiliki rencana yang lain sama sekali. Dia tidak mungkin memberikan saham perusahaan begitu saja tanpa ada sesuatu hal yang dia inginkan.“Dan dia juga tidak mungkin benar-benar mencintaiku,” batin Hanako. “Tapi, apa sebenarnya Rencana Ryoma Otsuka? Jika memang dia melakukan ini semua semata-mata murni untuk bisnis, jika pernikahan itu adalah untuk membayar seluruh hutang yang dimiliki Tomo, tapi, kenapa Ryoma Otsuka mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku? Apa ini hanya sebuah lelucon dan omong kosong belaka, hanya sebuah sandiwara untuk meyakinkan semua orang jika dia menikahiku memang karena cinta?”Semakin Ha
Mata Hanako Rin Sudo membulat. “I-ini gaun pengantin yang harus aku kenakan?”“Bagaimana, Hana, apa kau suka?” tanya ibunya.“Ini luar biasa sekali.”Hanako hampir menangis melihat gaun pengantin berwarna putih yang dia desain sendiri dan berharap akan dia kenakan saat dia menikah nanti dengan Yusuke. Sebab, Hanako mendesain gaun pengantin itu sewaktu dia masih memiliki hubungan dengan Yusuke Sakazaki dan Yusuke mengatakan jika dia akan menikahinya nanti. Tapi, sekarang, dia akan mengenakan gaun pengantin itu untuk menikah dengan Ryoma Otsuka. Pria yang tidak pernah dia mimpikan bahkan dia bayangkan pun tidak akan menjadi suaminya. Tapi, meskipun begitu, Ryoma Otsuka mampu membuatnya terharu dan anehnya merasa nyaman. Hal yang sudah hilang saat Hanako menjalin hubungan dengan Yusuke.“Jangan hanya senyum-senyum, Hana. Cepat ganti gaunmu. Kita sudah terlambat. Jangan sampai Tuan Muda menunggu terlalu lama di gereja.”Hanako menganggukkan kepala. “Baik, Ibu.”Cinta. Sejak permulaan wak
Jam di layar ponsel genggam itu menunjukkan pukul tujuh pagi. Takuya Isahara merasa sangat kacau sekali. Dia tidak dapat tidur semalaman. Karena frustrasi dan tidak memiliki tempat untuk berkeluh-kesah, Takuya pun menghabiskan malam dengan minum-minum. Takuya tahu jika pagi hari ini dia ada janji dengan Ryoma Otsuka di taman tak jauh dari menara Tokyo. Takuya awalnya berencana untuk tidak datang saja dan membatalkan janji itu. Entah untuk apa Ryoma Otsuka ingin bertemu, tapi itu pasti bukan sesuatu yang baik sama sekali.Setelah menghabiskan hampir lima botol minuman beralkohol, Takuya yang lemas pun dengan sempoyongan terhuyung ke tempat tidur dari balkon. Takuya mabuk berat dan dia tahu itu. Dia hanya ingin melampiaskan kemarahannya yang bersarang di dalam hati agar dapat bernapas dengan lega dan tidak lagi merasa sesak. Apalagi yang menunggu Takuya Isahara di depan adalah masalah yang lebih besar lagi. Saat Takuya berhasil mencapai tempat tidur dan menjatuhkan diri di atas kasur, t
Pesawat pribadi yang dinaiki oleh Hanako Rin Sudo, Ham dan Ryoma Otsuka mendarat di bandara Haneda sekitar pukul setengah dua pagi. Mereka dijemput oleh Yukimura, sopir yang sebelumnya mengantar Hanako saat dia hendak bertolak ke Kyoto. Namun, kali ini sikap Sota benar-benar lain sama sekali dari yang Hanako ingat. Tentu saja itu pasti karena sekarang mereka bersama dengan Ryoma Otsuka. Dan Sota pun harus benar-benar menjaga sikapnya jika tidak ingin mendapat masalah atau bahkan kehilangan pekerjaan.“Tuan Muda, kita mau ke mana?” tanya Sota saat semua orang sudah Naik.“Langsung ke apartemenku. Nona Hanako biar istirahat di sana saja. Agar begitu perias pengantin datang dapat langsung dirias,” jawab Ryoma Otsuka.“Baik, Tuan Muda.”Selama di dalam perjalanan menuju apartemen Ryoma, Hanako jatuh tertidur di bahu Ryoma di kursi belakang. Pada awalnya Ham dan Sota merasa sedikit cemas jika hal itu akan membuat Ryoma menjadi marah. Tapi, bukan hanya tidak marah, Ryoma Otsuka justru meme
Bagi Takuya Isahara cinta merupakan sebuah ironi. Bagai mana tidak, satu-satunya gadis yang mampu membuat hati Takuya bergetar sekaligus bergairah, adalah juga gadis yang sama yang sebentar lagi akan membawa mimpi buruk ke dalam hidupnya bersama dengan orang yang paling dia benci dan paling ingin dia hancurkan. Ironis sekali memang. Bahwa Takuya mau tidak mau harus menghadapi kenyataan jika orang yang paling dia cintai dan telah lama dia harapkan sekarang menjadi milik dari musuh bebuyutannya sendiri. Takuya menyadari seandainya saja waktu itu dia punya sedikit saja keberanian untuk mengejar cintanya, maka mungkin nasibnya tidak akan seperti ini.Takuya melihat Hanako Rin Sudo untuk pertama kalinya hampir tiga setengah tahun yang lalu sewaktu dia pergi ke Suzuka untuk satu urusan. Takuya langsung terpesona dengan kecantikan Hanako yang seperti orang asing itu, dan dia sama sekali tidak menyangka jika ternyata gadis yang dia taksir itu ternyata adalah adik Tomohiro Yamashita Sudo. Tem
Hanako Rin Sudo duduk termenung di balkon kamar tidurnya dan menatap langit Kyoto yang cerah dengan matahari yang bersinar keemasan. Hanako tersenyum. Langit itu sama persis dengan langit Suzuka kampung halamannya. Berwarna biru muda dengan matahari keemasan dan awan putih tipis hampir transparan.“Bagaimana menurutmu langit Kyoto?” tanya sebuah suara yang sudah tidak asing dari arah belakang.Hanako menoleh tanpa membalikkan badannya. Ryoma Otsuka tampak berjalan ke arahnya dengan tangan terlipat di dada. “Indah sekali, Tuan Muda Ryoma. Persis langit di atas kampung halamanku di Suzuka,” sahut Hanako.“Benarkah?”Hanako menganggukkan kepala pelan. “Tentu saja.” Dia kembali menengadah menatap langit dan kemudian berkata, “Dulu, sewaktu saya kecil, hampir setiap pagi aku selalu pergi ke bukit tak jauh dari rumahku di Suzuka hanya agar dapat melihat langit lebih jelas dan lebih bebas lagi. Langit Suzuka yang berwarna biru muda dengan matahari keemasan dan awan yang hampir transparan yan
Begitu Tomohiro dan Akio sampai di hotel tempat Takuya menginap mereka berdua langsung menuju resepsionis untuk menanyakan di kamar nomor berapa Takuya Isahara menginap. Setelah mengetahui di kamar nomor berapa Takuya menginap dan memastikan kepada resepsionis itu jika Takuya memang berada di kamar tidurnya dan tidak sedang keluar maka Tomohiro dan Akio pun bergegas. Saat mereka berdua hendak masuk ke dalam lift, tiba-tiba saja seorang pria ikut menerobos masuk. Betapa kagetnya Tomohiro dan Akio saat melihat wajah pria itu. Ternyata dia Yusuke Sakazaki. Tidak hanya Tomohiro yang terkejut, Yusuke pun tampak sama terkejutnya.“Kau, sedang apa kau di sini, Yusuke? Jangan katakan jika kau diam-diam mengikuti aku dan Akio,” kata Tomohiro.Yusuke mengerutkan bibir. “Aku sama sekali tak mengerti kenapa kau sejak dulu selalu saja mencurigai aku dan selalu saja berpikiran buruk. Aku datang ke hotel ini karena aku ada urusan dan itu bukan denganmu, tentu saja. Dan bukan juga urusanmu,” sahut Yu
Jika ada orang yang paling tidak ingin Tomohiro Yamashita Sudo temui di dunia ini maka orang itu adalah Takuya Isahara. Bagi Tomohiro Takuya merupakan pecundang paling menyedihkan sekaligus paling menjengkelkan yang pernah dia temui selama hidupnya. Selain Ryoma Otsuka dan dirinya, masih banyak lagi orang lain yang membenci Takuya Isahara. Salah satunya adalah Hanako Rin Sudo, tak lain dan tak bukan adik kandungnya sendiri. Padahal Hanako hanya pernah satu kali bertemu dengan Takuya sewaktu Takuya mengunjungi Tokyo sekitar satu setengah tahun yang lalu. Akan tetapi, Takuya sudah memberikan kesan yang buruk untuk Hanako.Waktu itu, Takuya datang berkunjung ke toko parfum milik Tomohiro. Layaknya musuh di masa lalu yang kembali bertemu setelah sekian lama, Takuya Isahara yang sudah sukses dan popular itu pun kembali membuat ulah. Dia menghina Tomohiro dan merendahkannya.“Aku pikir setelah sekian lama kita tidak bertemu hidupmu sudah berubah menjadi jauh lebih baik lagi, Tomohiro Yamash
Masaki Otsuka dan Ryuchi Otsuka baru selesai makan siang di sebuah restoran Cina dan mereka mengambil tempat privat karena mereka berdua memang ingin membicarakan hal penting dan rahasia.“Aku benar-benar tidak menyangka jika Ryoma Otsuka akan berbuat seperti itu,” kata Ryuchi Otsuka sambil menyesap minumannya dan mengelap ujung mulutnya dengan kain serbet yang telah disiapkan. “Menurutmu, apakah Ryoma tahu tentang persekutuan kita ini, Masaki?”Yang ditanya meletakan gelasnya dan berkata dengan murung. “Entahlah, aku tidak tahu dan tidak dapat memastikan. Tapi, ada kemungkinan memang Ryoma sudah tahu rencana kita ini. Karena, aku merasa Ryoma sepertinya sengaja memancing kemarahan kita dengan dia melanggar aturan perusahaan keluarga yang telah ada selama puluhan tahun dengan memberikan saham Shiseido Company meski hanya sepuluh persen kepada Nona Hanako Rin Sudo dengan alasan yang sama sekali tidak masuk akal.”“Aku juga mempunyai pikiran yang sama denganmu, Masaki. Karena itulah aku
Yusuke Sakazaki melayangkan tinjunya ke atas meja. Dadanya naik turun karena marah. Dia baru saja mendapat kabar dari Takuya jika Nona Ayumi sudah berhasil menjual sahamnya di Shiseido Company kepada Ryoma Otsuka.“Sial! Benar-benar Sial sekali! Padahal aku baru saja ingin memakai kasus Ayumi ini untuk mendesaknya agar mau bersekutu denganku melawan Ryoma. Tapi dia justru sudah mendapatkan uangnya untuk melunasi hutang-hutang itu. Dengan begini rencanaku menjadi gagal total,” geram Yusuke. Tapi yang membuatnya meledak tentu saja bukan masalah itu. Melainkan karena Ryoma Otsuka yang telah merebut Hanako darinya memberikan saham Shiseido Company sebesar sepuluh persen kepada Hanako. Hal ini tentu saja akan menutup jalan Yusuke untuk mendapatkan kembali Hanako Rin Sudo dari cengkeraman tangan Ryoma. Meskipun dia membawa semua bukti yang ada kepada Hanako, kecil kemungkinan Hanako akan mau mendengarnya apalagi kembali kepadanya. Sebab, sekalipun dia sudah tahu kenyataannya, tapi, saham di