"Aku tidak suka kamu berteriak kayak orang kerasukan setan saja Kak. Aku kesini hanya mau bilang secepatnya akan menikah dan kamu hanya bisa mendekam di penjara ini," ucap Laura."Nikah saja, aku tidak peduli. Bawa semua makanan yang kamu bawa aku tidak mau makanan busuk dari kamu." Lussy segera masuk ke dalam sel tahanan dia dan dia tidak mau menerima apapun kebaikan Laura dan dia bilang ke polisi dia tidak mau menemui Laura lagi jika dia datang membesuknya.Laura hanya tersenyum saja melihat kelakuan kakak kembarnya yang bisanya hanya marah-marah. Rendra sempat ingin menampar Lussy karena dia mengatasi Laura dengan kejam tapi dia menahannya karena Laura hanya bersandiwara saja.'Kalau Kak Laura tidak menyuruhku diam, aku mau menggambar wajah kamu Lussy. Wanita tidak tahu diri sudah mau membunuh saudara kandungnya sendiri malah berulah, merasa tersikiti.' batin Rendra."Rendra... ayo kita pulang! Kenapa kamu melamun saja. Kamu kasian sama Kak Lussy?" Laura memanggil Rendra."Eh iya Ka
"Apa? Kamu gila ya? Apa kalian sudah sejauh itu hubungan kalian sehingga Laura hamil?" Papanya kaget dan dia memukuli Rendra."Apa maksud kamu Pa! Aku cinta Kak Laura dan wajar dia hamil calon bayiku," Rendra merasakan kesakitan di pukul dengan tongkat papanya."Apa kamu yang memaksa Laura, makanya dia mau? Aku tahu Laura wanita baik-baik. Pasti kamu yang memaksa dia, kamu membawa budaya kamu di Amerika kesini dan salah Papa juga dulu suka ganti-ganti wanita, anakku semuanya seperti ini." Papanya kaget dan dia mengusap kasar wajahnya dia terduduk sambil diam di kursi tamu itu."Papa, aku tidak akan mempermainkan Kak Laura. Aku janji akan setia padanya," ujarnya."Itu terserah kalian! Rahasiakan kehamilan ini dan saat melahirkan biarkan mereka tahu kalau anak ini anak yang belum cukup lahir atau lahir prematur. Aku tidak mau Laura di anggap wanita murahan dan kamu Rendra membuat Papa malu." Papanya berdiri lalu menjewer telinga Rendra."Sakit Pa! Aku salah, aku minta maaf! Papa aku sang
"Sakit! Kenapa kamu menamparku? Aku bukan wanita murahan! Aku menikah dengan Adik kamu setelah bercerai dengan kamu, Brian." Laura memegang pipinya karena di tampar oleh Brian."Wanita murahan aku tahu kamu merencanakan semua ini untuk membalas perbuatanku padamu," cecar Brian."Cukup! Kak Brian aku mencintai Laura dan hubungan kita bermula saat kamu bercerai dengannya. Dia bukan wanita murahan justru kamu yang tukang selingkuh," Rendra membela Nayla."Dasar mantan istri murahan dan adik pengkhianat. Kalau aku tahu kamu berhubungan dengan Rendra pasti aku tidak akan meminta kamu rujuk. Sialan kalian! Nikmati saja pernikahan kalian." Brian marah dan dia meninggalkan kantor Rendra setelah melampiaskan amarahnya menampar Laura."Kak Brian, ingat jangan menganggu aku dan Kak Laura kalau tidak kamu akan terimah akibatnya," teriak Rendra saat Brian pergi tapi tidak digubris oleh Brian.Brian pergi begitu saja setelah menampar Laura. Rendra mendekati Laura dan dia merasa prihatin Laura yang k
"Apa maksud kamu Ma? Aku sudah bersalah dengan Laura karena selingkuh dari dia tapi kenapa Mama menyarankan aku untuk merebut Laura dari Rendra?" Brian tangannya terluka karena meninju cermin."Cepatlah ke rumah sakit! Mama kamu sudah masuk penjara dan jangan sampai ketahuan oleh siapapun, jika kamu berbuat jahat. Aku Mama kamu dan buatlah diri kamu menjadi kuat selamatkan aku dari penjara, semua ini ulah Rendra adik kamu yang balas dendam." Mama Brian memprovokasi Brian untuk balas dendam."Aku akan meninggalkan pesta pernikahan ini Ma. Aku akan ke rumah sakit dan pergilah ke penjara dengan tenang. Aku akan menyelamatkan Mama dan aku berjanji akan membuat Rendra bangkrut." Brian bertekad untuk membalas dendam pada Rendra karena dari awal Rendra yang membalas dendam untuk menghukum Mamanya yang membunuh Mama Kandung Rendra.Brian pergi ke rumah sakit tanpa pamit pada Papanya dan Rendra. Mama Tiri Brian diam saja dan dia tidak mau menambah hukumannya semakin berat, dia kembali ke penjar
"Rendra, jangan kasar. Ahh... ih kamu," Laura malu karena suaranya tidak bisa berhenti mendesah saat melakukan kenikmatan di atas ranjang.Rendra menjelajahi sekujur tubuhnya dengan ciuman dan mereka mulai menikmati karena saat ini cuaca di Paris begitu dingin. Honeymoon yang begitu memabukkan seperti dunia hanya milik mereka yang lain hanya mengontrak saja."Sayang, apa kamu lelah?" tanya Rendra yang sudah melepaskan gairahnya."Aku lelah! Dasar pemuda yang haus seks," Laura malu dan dia menutupi wajahnya karena suaranya tadi menggema di dalam kamar hotel."Kamu tidak perlu malu, Sayang. Ini itu kamar hotel mewah dan kedap suara," Rendra memeluk Laura dari belakang."Aku mau tidur dan kamu jangan nakal." Laura sudah memejamkan mata.Rendra tidur memeluk Laura. Mereka cepat tertidur karena kelelahan, Rendra adalah pria muda yang suka gaya bercinta banyak. Laura juga harus mengimbanginya karena maklum saja Rendra adalah pria yang umurnya berbeda jauh dengannya. Kala mereka sedang asik
"Tuan Rendra, bisa Anda lihat breaking news negara Indonesia. Tolong Anda lihat sendiri berita Anda dan video viral Anda bersama Nona Laura terbesar di jagat Maya dan media," jawab anak buah Rendra yang menelponnya."Aku akan melihat beritanya dan kamu matikan saja panggilan ponsel kamu. Terimah kasih informasinya dan awasi perkembangan perusahaan di Indonesia," jawab Rendra dan dia menutup panggilan telponnya karena dia penasaran berita apa yang dia maksud.Rendra segera melihat berita di saluran televisi Indonesia. Dia tidak sangka ada video dirinya bersama Laura serta bukti mereka pernah berselingkuh saat Laura masih menjadi istri Brian. Hujatan semuanya tertuju pada Laura dan Rendra tidak mau Laura tahu tapi sayangnya Laura sudah berada di samping Rendra, dia melihat semua berita itu."Apa yang terjadi? Siapa yang menyebarkan video itu? Kita baru saja menikah tapi tetap saja ada cobaannya," Laura meneteskan air matanya."Aku tidak tahu Laura, kamua jangan sedih. Kita tetap harus b
"Ada seorang pria yang membebaskan tahanan Tuan. Begitu cepat hanya perlu saru bulan saja mereka membebaskan tahanan karena korban tidak sampai meninggal jadi tidak di hukum dan dia rela membayar uang tebusan," jawab polisi yang bertugas."Dasar semuanya itu harus butuh uang dan demi uang aparat penegak hukum tidak bisa menahan lama tahanan," Rendra begitu marah saat ini."Tenanglah! Kalau Kak Lussy bebas pastinya dia sudah ada takdirnya bebas. Tinggal tunggu dia buat kesalahan lagi yang parah hingga dia di hukum mati," ucap Laura."Ayo kita pulang dan kita harus istirahat sebelum menangani berita kita hang viral," ajak Rendra.Rendra dan Laura pulang bersama setelah dari kantor polisi. Rendra menyuruh seseorang untuk menyelidiki orang yang membebaskan Lussy tapi sepertinya akan sulit karena rumah tahanan di sogok untuk menutupi siapa yang membebaskan Lussy."Siapa yang membebaskan Kak Lussy? Apa mungkin itu Brian?" Tidak mungkin itu dia kan Rendra?" Laura penasaran siapa yang membebas
Brian langsung pergi meninggalkan perusahaan. Semua wartawan mengikuti Rendra dan Laura. Rendra dan Laura saat itu dia meminta maaf pada semua orang."Semuanya saya minta maaf akibat video dan foto saya dengan Laura tersebar. Ini kesalahan saya dan istri saya." Rendra meminta maaf dihadapan semua media dan beberapa wartawan yang pergi ke depan perusahan Rendra."Saya minta maaf dan ini juga dosa besar. Maafkan semuanya yang kecewa pada saya dan dulu yang mendukung saya saat kakak kembar saya berselingkuh dengan mantan suami saya." Laura juga meminta maaf dihadapan media.Laura dan Rendra masuk ke dalam perusahan dan disana sudah ada pemegang saham juga komisaris yang menunggu mereka. Rendra dan Laura masuk ke ruangan meeting karena hari itu meeting akan dilakukan."Pak Rendra, saya tahu Anda pemegang saham terbesar di perusahan ini tapi reputasi kalian hancur akibat video dan foto bahkan bukti kehamilan Bu Laura. Apa yang harus kita lakukan saham kita menurun sejak berita itu di muat d
"Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
"Lussy sekarang berada di rumah sakit jiwa, dia diantarkan gila oleh dokter sejak 1 bulan yang lalu. Sayang, aku harus mencari Lussy hingga dapat karena dia itu bisa membahayakan nyawa orang lain," jawab Rendra."Apa? Kalau begitu aku ikut kamu mencari Kak Lussy," sahutnya."Baiklah! Aku akan datang membantu kalian. Aku tutup dulu telponnya dan kabari aku lagi nanti. Kirim lokasi kalian," jawab Rendra pada anak buahnya yang menelpon dirinya."Siap Tuan."Rendra menutup ponselnya dan sekarang dia mulai berbicara dengan Laura. Laura tidak sangka kalau Kakak kembarnya akan menjadi gila hanya karena kematian Brian."Kak Lussy itu kejam sudah membunuh kedua orang tua kita, dia sekarang gila hanya karena kematian Brian. Apa kita bisa menghukum dia?" Laura hanya tidak suka kalau Lussy menjadi gila karena dia tidak bisa menghukum Lussy karena terlibat pembunuhan kedua orang tua mereka."Hukum sesuka hati kamu karena dia membunuh kedua orang tua kamu dan merencanakan pembunuhan kamu. Dia otak
"Tuan Rendra, Nona Lussy sepertinya terlibat pembunuh Papa dan Mamanya karena ada beberapa bukti tapi belum cukup kuat, sepertinya dia dulu menghancurkan beberapa bukti lain," jawab anak buahnya melalui ponselnya."Apa? Kamu tidak berbohong? Bagaimana bisa saudara kembar istriku membunuh orang tuanya? Itu tidak mungkin, bukankah Papa dan Mama mertua itu meninggal karena sakit lalu mereka kecelakaan berdua?" Rendra sangat kaget."Apa? Tidak mungkin Kak Lussy pembunuh kedua orang tua kita, aku dengan mata kepalaku sendiri tahu Papa dan Mama meninggal saat perjalanan pergi ke rumah sakit." Laura juga sangat kaget mendengarkan ucapan anak buahnya."Kamu cepatlah temui aku di rumah. Aku ingin melihat semua kejadian di masa lalu yang kamu dapatkan. Informasi itu sangat penting dan aku yakin kamu pasti bisa menemukannya setelah kita bertemu." Rendra meminta anak buahnya segera menemuinya."Siap Tuan! Saya matikan dulu panggilannya, setelah ini saya akan segera menuju rumah Anda." anak buahny
"Tuan Rendra, saya tahu Anda donatur rumah sakit kita. Tolong Anda jangan marah, istri Anda belum bangun. Kita sudah menjalan operasi dengan baik masa kritis istri Anda akibat pisah yang menancap di perut istri Anda terlalu dalam mungkin ini penyebab kenapa istri Anda belum sadar juga," Dokter menjawab dengan ekspresi wajah yang ketakutan."Jangan takut, Dokter. Aku tetap akan menjadi donatur resmi di rumah sakit ini. Istriku pasti dia akan bangunkan?" tanya Rendra."Saya tidak tahu istri Anda kapan bangun. Luka di perutnya itu sangat dalam dan hampir saja dia kehabisan darah, tapi semoga dia bangun sebelum 48 jam. Semoga istri Anda tidak mengalami koma.""Lakukan yang terbaik untuk Laura istriku dan aku akan membayar kamu dengan bayaran tinggi jika dia tidak sampai mengalami koma." "Saya akan lakukan apapun sesuai peran saya menjadi dokter untuk pasien saya." Dokter pamit pergi setelah mengatakan kalau Laura sudah dipindahkan di kamar inap untuk pasien yang belum sadarkan diri.Rendr
"Papa, kamu hanya orang tua yang pilih kasih. Aku kesini karena dia masih suamiku," jawab wanita itu.Wanita yang baru saja datang itu adalah Lussy. Dia memang takut kalau datang Rendra akan menangkapnya. Tapi Lussy datang dengan persiapan."Kamu pergilah! Jangan mengotori makam suami kamu," usir Pak Subagiyo."Aku hanya ingin menaburkan bunga saja di atas makam suamiku." Lussy berjongkok di sebelah makam Brian dan dia membawa buket bunga juga bunga yang di taburkan di atas makam Brian."Lussy, berani sekali kamu membantah ucapan Papa. Pap sudah mengusir kamu." Rendra terlihat marah lalu dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya."Lepaskan aku, pembunuh! Kamu pembunuh suamiku, jangan pegang tanganku." Lussy berteriak histeris dan dia melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.Dia berlari ke arah Laura dan saat itu juga dia mengeluarkan pisau dari saku bajunya. Dia memegang Laura dan mengarahkan pisau itu di ke leher Laura. Dia mengancam Rendra dan Papanya."Jika kalian mendekat, maka
"Rendra, kurang ajar kamu! Aku yakin pasti kamu yang membunuh Brian suamiku." Wanita cantik yang melihat Rendra dan dokter berbicara itu adalah Lussy.Lussy mengikuti Rendra dari rumahnya ke rumah sakit dengan menaiki sebuah taxi. Dia mengira kalau Brian terluka akibat di tembak anak buah Rendra karena saat itu juga Lussy mendengarkan percakapan Brian dan dokter di depan ruangan Unit Gawat Darurat. Lussy mengepalkan tangannya karena pembunuh Brian adalah Rendra, anak buah Brian-lah yang membunuh Brian karena perintah dari Rendra."Baik kamu dan anak buah kamu harus mati di tanganku." Lussy ke luar dari rumah sakit seorang diri karena dirinya tidak mau ditangkap Rendra lagi dan dia bersembunyi setelah dia kabur.Rendra masih di rumah sakit dan dia masih mengurusi Brian yang baru saja meninggal. Rendra sebenarnya dia senang karena Brian yang termasuk anak dari orang pembunuh Mamanya meninggal dan pembunuh dari keponakannya juga. Di hati Rendra masih ada rasa sedih karena dulu saat kecil