"Kalian salah dengar, aku bilang aku Lussy sembuh dan tidak mengangguku lagi. Aku akan merencanakan bulan madu dengan Laura dan akan punya anak dari dia.""Aku tidak bodoh! Suamiku kamu berbohong.""Aku tidak berbohong dan tanya saja sama Lussy.""Brian, kita orang tua kamu. Awas saja kalau kamu berbohong.""Laura, Tante dan Om apa yang dibicarkan oleh Brian itu benar. Dia ingin bulan mau dan segera ada anak dari Laura. Dia mau melupakan aku dan dia memarahi aku agar tidak menganggu dia.""Sudahlah! Kamu sudah sadar Kak. Brian, ayo pulang dengan kita. Kamu harus mengajak istrimu bulan madu dan itu syarat mendapat warisan dari Papa." Papa Brian mengajak Brian pulang."Brian, jauh Lussy. Kamu pelakot jangan ganggu anakku lagi. Jika dia memilih kamu maka harta suamiku dan hartaku tidak akan aku kasih ke anak ini. Kamu bukan menantilu Subagiyo." Mama Brian juga memperingatkan Lussy."Aku tidak akan menganggu Brian, Tante dan Om."Brian pulang bersama Laura dan kedua orang tuanya. Laura ti
"Ayo ikutlah pergi denganku, Kakak Ipar.""Kamu jangan gila di setiap ruangn di villa ini ada CCTV.""Aku sudah mematikan CCTV-nya, Kak.""Adik ipar kamu mau membawaku kemana?""Ayo ke kamarku! Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu Kak.""Oke, aku ikut dengan kamu. Brian mabuk dan dia tidak akan sadarkan diri."Laura dan Rendra ke luar kamar dan menuju kamar Rendra berada. Sementara Laura sudah ada di kamar Rendra. Rendra pamit untuk menutup pintu belakang tetapi dia ternyata ke villa Brian."Hei, kalian masuklah! Ini pria yang harus kalian layani. Aku membayar kalian untuk memuaskan hasrat pria di dalam villa ini."Rendra akan menjebak Brian dan Rendra membawa dua gadis wanita bayaran untuk melayani Brian. Rendra sudah memasang CCTV di kamar yang di tiduri Brian saat ini. Kedua wanita bayaran suruhan Rendra itu menyelinap masuk atas suruhan Rendra."Kalian masuklah ke kamar. Uang ini untuk kalian.""Siap Tuan Muda. Anda carilah kita jika ada proa kesepian lagi yang butuh kehangata
"Aku... aku tadi melihat orang jualan sayur karena aku ingin memasak jamur. Tapi disini tidak tukang sayur keliling.""Laura di sini akan ada yang memasak dan koki juga. Kita ini bulam mau dan kamu jangan memasak. Aku lelah dan aku tadi selesai mandi dan aku akan tidur lagi. Kamu pergilaj jalan-jalan dan nanti ada yang mengantar kamu.""Brian, kamu tidur saja. Kamu mabuk semalam.""Maaf! Aku belum bisa bercinta denganmu, Laura.""Tidak masalah, Brian. Kamu tidur saja.""Terimah kasih, Laura."'Siapa juga yang mau bercinta dengan kamu? Dasar suami laknat dan Kakak Ipat laknat. Aku akan diam dan membalas kalian. Jangan salahkan aku Brian, kalau aku selingkuh dibelakang kamu.' batin Laura.Laura pagi itu dia mandi dan dia sarapan pagi lalu dia sarapan pagi di masakan koki khusus villa-villa elit punya Papa Brian."Nona apa enak masakkannya?""Enak kok, kamu pria tapi pandai masak.""Apa aku boleh ikut kamu ke villa lain untuk membantu kamu memasak?""Kamu yakin Nona?""Aku suka memasak,
"Aku cinta kamu, Brian. Tap kamu tidak pernah melihatku karena yang kamu cintai itu Kak Lussy bukan aku.""Aku akan mencintai mamu dan aku akan melupakan, Lussy.""Kamu terlambat, Brian. Lussy datang kesini dan dia menunjukkan kalau kamu itu penting baginya.""Apa kamu cemburu?""Aku cemburu. Kenapa kamh tidak peka? Aku hanya istri pengganti. Kalau begitu aku akan tidur siag dan kamu temani saja Kak Lussy.""Laura, apakah kamu tidak mau menerima cintaku?""Cinta kamu itu semu, Brian. Aku hanya rumah singgah dan rumah kamu itu Lussy bukan aku.""Laura, jangan mengatakan hal yang tidak-tidak. Laura kamu dan Lussy adalah oranv yang berneda kamu baik dan Lussy tidak.""Aku bukannya baik tapi aku bodoh. Suamiku dan Kakak kembarku saling mencintai taoi aku tetap saja mau kamu dan aku tidak bercerai. Aku yang bodoh dan gila mau menjadu pengantin kamu Kak Lussy kabur dan aku menyesal menikah dengan kamu.""Laura, maafkan aku! Apa kamu marah?""Stop! Jangan bicara, aku mau tidur siang. Sana kam
"Kakak Ipar ayo kita ke rumah sakit. Tolong jangan membuatku khawatir. Kamu kenapa pingsan?"Rendra teburu-buru membawa Laura ke rumah sakit. Untungnya mereka tidak ketahuan Lussy dan Brian saat ke luar dari villa itu. Rendra membawa Laura masuk mobil lalu dia mendudukkan Laura yang pingsan di dalam mobilnya. Rendra tadi mengendong Laura yang jatuh pingsan."Kakak Ipar, bangunlah! Kenapa kamu pingsan melihat mereka saling berciuman. Kak Brian aku akan membalas kamu karena kamu sudah membuat Kak Laura menderita." Rendra mengendarai mobilnya dengan cepat sehingga dalam waktu 15 menit sudah sampai di rumah sakot yang dekat di villa itu.Honey moon di Bali sangay buruk akibat Lussy datang. Rendra juga tidak suka dengan Kaka Kembar Laura yang tega merebut Brian suami Laura. Rendra membawa Laura masuk ke rumah sakit dan langsung dokter menangani Laura."Kakak Ipar, aku harap kamu cepat sadar. Brengsek! Kak Brian tunggu saja pembalasan dariku. Mama kamu merenggu nyawa Mamaku dan selingkuhan
"Kakak Ipar, jangan pernah kamu merasa sendiri karena aku akan selalu ada untuk kamu. Jangan menangis lagi karena Kakak tidak pantas menangisi pria yang seperti Kak Brian.""Rendra, aku harus pulang dan aku tidak mau ada di Bali ini. Buat apa aku harus melihat Kak Lussy dan Brian bermesraan.""Jangan pulang dulu, besok aku akan ajak Kakak jalan-jalan pantai kute. Kakak nanti pulangnya sama aku dan aku akan bilang sama Papa karena Kak Brian sibuk dengan bisnisnya. Kakak bisa pulang bersamaku.""Rendra, besok ajaklah aku keliling Bali. Aku ingin melupakan dia yang selalu jahat padaku.""Oke, Kak Laura aman bersamaku."Brian saat itu dia pulanh ke villanya. Ada perasaan madah pada Laura karena dia lebih memilih di temani Rendra daripada dirinya."Sialan! Adik kurang ajar! Papa juga begitu kenapa kirim Rendra sebagai mata-mata. Aku jadi tidak leluasa di Bali dan Lussy juga menyusulku. Argh... aku tidak suka Laura memilih Rendra daripada aku dan Papa juga."Brian marah, mungkin dia belum m
"Aku bukan pelakor, kalian itu jangan pernah menyalahkan aku. Aku begini karena memang aku kabur dari perniakahan. Brian, kamu juga masih mencintai akukan?""Lussy, ayo aku antar kamu pergi ke Bandara. Bukannya kamu mau ke Bandara dan pulang ke Jakarta?" Brian menarik Lussy dan meyeret tangannya untuk ke luar rumah."Laura, Brian itu punyaku. Brian, jangan kasar padaku. Kamu kenapa marah? Kamu juga masih suka sama aku?""Pulanglah! Aku akan pulang bersama Rendra." Nayla sudah lelah dan tidak mau bersama Brian."Laura, aku mengantar Lussy ke Bandara." Brian berteriak pamit pada Laura dari kejauhan."Terserah kamu! Kamu bisa ikut Kak Lussy pulang dan aku sore hari akan pulang bersama Rendra.""Baiklah! Jika itu maumu aku akan pulang dan bajuku tidak penting." Brian masuk lagi dan mengambil berkas juga laptop dan barang penting.Brian akan pulang bersama Lussy karena di suruh oleh Laura. Brian membawa semu barangnya saat itu juga."Laura aku akan pulang. Rendra jaga istriku dan ingat jang
"Diamlah! Hey kalian pindahkan Laura ke tempat yang aman. Jangn sampai dia kabur. Aku masih dendam pada dia." suruh wanita itu pada dua orang penculik."Siapa kamu? Lepaskan aku! Salahku apa? Kenapa kalian menculikku?""Kuring dan sekap dia dimana saja. Kalau bisa yang jauh dari kota ini.""Siap, Bos! Kita akan bawa dia ke luar kota."Laura menangis hari itu dan dia takut kenapa dia bisa di culik. Suara wanita itu memakai alat penyamar suara jadi Laura tidak mengetahui siapa wanita yang menyuruh penculik untuk mengurungnya.'Tuhan, toloang aku! Selamtkan aku dari penculikan ini. Apa yang harus aku lakukan? Alu harus kabur dari tempat ini, bagaimana caranya.' Laura sangat sedih dia hanya membatin dan dia ingin kabur.Wanita itu langsung pergi dan dia hanya menberi uang saja pada dua orang suruhannya itu yang menculik Laura. Setelah wanita cantik pergi kedua orang penculik itu membawa Laura paksa masuk ke dalam mobil."Ikuti kita! Kalau kamu tidak mau mati dan tidak mau peluru di pistol
"Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
"Lussy sekarang berada di rumah sakit jiwa, dia diantarkan gila oleh dokter sejak 1 bulan yang lalu. Sayang, aku harus mencari Lussy hingga dapat karena dia itu bisa membahayakan nyawa orang lain," jawab Rendra."Apa? Kalau begitu aku ikut kamu mencari Kak Lussy," sahutnya."Baiklah! Aku akan datang membantu kalian. Aku tutup dulu telponnya dan kabari aku lagi nanti. Kirim lokasi kalian," jawab Rendra pada anak buahnya yang menelpon dirinya."Siap Tuan."Rendra menutup ponselnya dan sekarang dia mulai berbicara dengan Laura. Laura tidak sangka kalau Kakak kembarnya akan menjadi gila hanya karena kematian Brian."Kak Lussy itu kejam sudah membunuh kedua orang tua kita, dia sekarang gila hanya karena kematian Brian. Apa kita bisa menghukum dia?" Laura hanya tidak suka kalau Lussy menjadi gila karena dia tidak bisa menghukum Lussy karena terlibat pembunuhan kedua orang tua mereka."Hukum sesuka hati kamu karena dia membunuh kedua orang tua kamu dan merencanakan pembunuhan kamu. Dia otak
"Tuan Rendra, Nona Lussy sepertinya terlibat pembunuh Papa dan Mamanya karena ada beberapa bukti tapi belum cukup kuat, sepertinya dia dulu menghancurkan beberapa bukti lain," jawab anak buahnya melalui ponselnya."Apa? Kamu tidak berbohong? Bagaimana bisa saudara kembar istriku membunuh orang tuanya? Itu tidak mungkin, bukankah Papa dan Mama mertua itu meninggal karena sakit lalu mereka kecelakaan berdua?" Rendra sangat kaget."Apa? Tidak mungkin Kak Lussy pembunuh kedua orang tua kita, aku dengan mata kepalaku sendiri tahu Papa dan Mama meninggal saat perjalanan pergi ke rumah sakit." Laura juga sangat kaget mendengarkan ucapan anak buahnya."Kamu cepatlah temui aku di rumah. Aku ingin melihat semua kejadian di masa lalu yang kamu dapatkan. Informasi itu sangat penting dan aku yakin kamu pasti bisa menemukannya setelah kita bertemu." Rendra meminta anak buahnya segera menemuinya."Siap Tuan! Saya matikan dulu panggilannya, setelah ini saya akan segera menuju rumah Anda." anak buahny
"Tuan Rendra, saya tahu Anda donatur rumah sakit kita. Tolong Anda jangan marah, istri Anda belum bangun. Kita sudah menjalan operasi dengan baik masa kritis istri Anda akibat pisah yang menancap di perut istri Anda terlalu dalam mungkin ini penyebab kenapa istri Anda belum sadar juga," Dokter menjawab dengan ekspresi wajah yang ketakutan."Jangan takut, Dokter. Aku tetap akan menjadi donatur resmi di rumah sakit ini. Istriku pasti dia akan bangunkan?" tanya Rendra."Saya tidak tahu istri Anda kapan bangun. Luka di perutnya itu sangat dalam dan hampir saja dia kehabisan darah, tapi semoga dia bangun sebelum 48 jam. Semoga istri Anda tidak mengalami koma.""Lakukan yang terbaik untuk Laura istriku dan aku akan membayar kamu dengan bayaran tinggi jika dia tidak sampai mengalami koma." "Saya akan lakukan apapun sesuai peran saya menjadi dokter untuk pasien saya." Dokter pamit pergi setelah mengatakan kalau Laura sudah dipindahkan di kamar inap untuk pasien yang belum sadarkan diri.Rendr
"Papa, kamu hanya orang tua yang pilih kasih. Aku kesini karena dia masih suamiku," jawab wanita itu.Wanita yang baru saja datang itu adalah Lussy. Dia memang takut kalau datang Rendra akan menangkapnya. Tapi Lussy datang dengan persiapan."Kamu pergilah! Jangan mengotori makam suami kamu," usir Pak Subagiyo."Aku hanya ingin menaburkan bunga saja di atas makam suamiku." Lussy berjongkok di sebelah makam Brian dan dia membawa buket bunga juga bunga yang di taburkan di atas makam Brian."Lussy, berani sekali kamu membantah ucapan Papa. Pap sudah mengusir kamu." Rendra terlihat marah lalu dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya."Lepaskan aku, pembunuh! Kamu pembunuh suamiku, jangan pegang tanganku." Lussy berteriak histeris dan dia melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.Dia berlari ke arah Laura dan saat itu juga dia mengeluarkan pisau dari saku bajunya. Dia memegang Laura dan mengarahkan pisau itu di ke leher Laura. Dia mengancam Rendra dan Papanya."Jika kalian mendekat, maka
"Rendra, kurang ajar kamu! Aku yakin pasti kamu yang membunuh Brian suamiku." Wanita cantik yang melihat Rendra dan dokter berbicara itu adalah Lussy.Lussy mengikuti Rendra dari rumahnya ke rumah sakit dengan menaiki sebuah taxi. Dia mengira kalau Brian terluka akibat di tembak anak buah Rendra karena saat itu juga Lussy mendengarkan percakapan Brian dan dokter di depan ruangan Unit Gawat Darurat. Lussy mengepalkan tangannya karena pembunuh Brian adalah Rendra, anak buah Brian-lah yang membunuh Brian karena perintah dari Rendra."Baik kamu dan anak buah kamu harus mati di tanganku." Lussy ke luar dari rumah sakit seorang diri karena dirinya tidak mau ditangkap Rendra lagi dan dia bersembunyi setelah dia kabur.Rendra masih di rumah sakit dan dia masih mengurusi Brian yang baru saja meninggal. Rendra sebenarnya dia senang karena Brian yang termasuk anak dari orang pembunuh Mamanya meninggal dan pembunuh dari keponakannya juga. Di hati Rendra masih ada rasa sedih karena dulu saat kecil