Share

Barbara Gulabi

Penulis: QyuQyu30
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 16:51:32

Setelah mendapatkan alamat yang dimaksud, Raja segera memutar balik mobilnya menuju tempat tujuan. Mobil Raja berhenti tepat di depan sebuah gedung yang terlihat ramai, meskipun malam telah larut, tempat itu malah semakin terasa hidup. Sorot lampu-lampu neon menyinari jalanan dan memancarkan cahaya yang khas dari tempat hiburan malam.

Raja terdiam sejenak, mata melihat sekeliling. Ternyata, gedung di depannya adalah tempat hiburan malam yang dikenal luas. Suasana semakin hidup dengan banyak laki-laki yang tampak gelisah, haus akan belaian, dan para wanita dengan pakaian yang mengundang berjejer siap melayani para pria hidung belang.

Raja merasa tercengang dan bingung, selama ini ia tidak pernah pergi ke tempat seperti ini sendiri, hanya sekali dan saat itu bersama Luis yang mengajaknya sewaktu mereka kuliah di luar negeri. Dalam kebingungannya, Raja menyusuri lorong-lorong setiap ruangan untuk mencari keberadaan sosok wanita yang bernama Barbara Gulabi .

"Hai, tampan! Mau main bersamaku?" goda salah satu wanita berpakaian sangat seksi.

Raja hanya menggeleng seraya mengibaskan tangannya sopan.

Banyak wanita yang bekerja di tempat ini melirik ke arah Raja, merasa tertarik oleh penampilannya yang terlihat berbeda dari pria lain yang biasa berkunjung ke klub tersebut. Raja terasa seperti angin segar di antara para pengunjung biasa yang lebih sering terlihat kasual. Ekspresi wajah wanita-wanita itu berubah, seolah mereka menyadari bahwa Raja bukanlah pelanggan biasa.

Tempat ini memang bukan klub kelas atas, tarif mereka relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan klub besar lainnya. Klub ini umumnya ramai oleh pria hidung belang, mereka yang hanya mampu membayar tarif murah untuk hiburan malam.

"Permisi! Apa di sini ada wanita yang bernama Barbara Gulabi?" tanya Raja pada salah satu bartender yang sedang melayani pelanggan.

Pria yang memakai anting lidahnya menatap aneh pada Raja.

"Kau pelanggannya?"

Raja diam bingung harus menjawab apa.

"Tunggu saja, sebentar lagi dia akan muncul."

"Di mana saya bisa menemuinya?"

Belum sempat seorang bartender menjawab pertanyaan Raja, dari arah tengah pusat ruangan gelap yang hanya dihiasi kerlap-kerlip lampu disko, muncullah seorang wanita dengan pakaian seksi. Ia berjalan dengan penuh percaya diri ke arah tiang penari yang sudah di kerumuni oleh para laki-laki yang sejak tadi telah menantikan kehadirannya.

Langkahnya yang anggun dan gerakan tubuh yang memikat segera menarik perhatian seluruh pengunjung klub, termasuk Raja.

Wanita yang hanya mengenakan atasan dengan model bralette dan bawahan celana strit pendek sepangkal paha yang dilapisi rumbai-rumbai, dengan gerakan yang penuh sensual, memulai tarian eksotisnya di sekitar tiang. Sorotan lampu disko mengikuti setiap gerakannya, menciptakan siluet yang menarik dan memukau. Suara musik berdenyut dan suasana semakin panas dengan ketertarikan para pria yang terpesona oleh penampilannya.

Atmosfer tempat itu tiba-tiba berubah, dan para pria yang sebelumnya hanya sibuk dengan minumannya, kini terpaku pada penampilan wanita itu yang mempesona di tengah-tengah mereka.

Raja, sementara itu, masih berada di sudut ruangan dengan pandangan bingung, "Itu dia, Barbara Gulabi." sahut si bartender.

~~~~~ooOOoo~~~~~

Raja memperhatikan Barbara yang menari dengan gerakan yang sangat eksotis. Kesan sensual menyelimuti tarian itu. Dalam sorotan lampu disko, penampilannya memang menghipnotis, namun Raja juga melihat banyak tangan pria yang mencoba menyentuh bagian tubuhnya.

Meskipun begitu, Barbara dengan cepat menepis tangan-tangan pria hidung belang yang berusaha menyentuh bagian tubuhnya. Menunjukkan ekspresi yang jelas bahwa ia tidak suka jika para pria hidung belang itu mencoba menyentuh tubuhnya.

Meski Barbara bekerja di klub sebagai wanita hiburan, namun ia memiliki prinsip yang kuat dalam pekerjaannya. Ia menegaskan pada dirinya sendiri bahwa tidak ada pria yang diizinkan menyentuh tubuhnya. Barbara memilih untuk memuaskan pelanggan dengan caranya sendiri.

"Ya Tuhan, sepertinya aku salah memilih," gumam Raja ragu dengan pilihannya yang akan menjadikan Barbara istri kontrak.

Tidak mungkin ia menikahi Barbara, lihat saja tubuh wanita itu sudah dinikmati banyak pasang mata laki-laki.

Dari tempat duduknya, Raja masih memperhatikan Barbara yang menerima sejumlah uang bayaran dari para pria di sekitarnya. Wanita itu seperti sekadar menemani mereka minum atau membantu memberikan pelepasan dari tangan handalnya. Raja semakin sadar bahwa Barbara memiliki peran yang lebih kompleks di klub ini, lebih dari sekadar penari atau wanita hiburan biasa.

Meskipun situasinya bisa terlihat normal di lingkungan klub malam, Raja tetap merasa tidak nyaman dengan seluruh pemandangan di depannya.

Ia terus mempertimbangkan apa langkah yang ia ambil sudah tepat? Dengan rasa khawatir yang semakin menguat karena melibatkan Barbara dalam skenario ini.

Sesekali, tatapan Barbara bertemu dengan Raja, dan wanita itu sepertinya menyadari bahwa sejak awal Raja telah memperhatikannya. Saat Raja hendak pergi meninggalkan klub, Barbara mendekatinya dengan gaya sensual, mencoba merayunya. Namun, pria itu hanya diam tanpa membalas perlakuan Barbara.

Berbeda dengan pria-pria lain yang mungkin sudah nyosor duluan, Raja memilih untuk menjaga batas aman. Ia tetap tenang, tidak tergoda oleh rayuan Barbara.

"Hai, Tuan," bisik Barbara tepat di telinga Raja diakhiri dengan tiupan lembut.

Raja yang berdiri tepat di depan Barbara sedikit tersentak oleh perlakuannya. Pria itu berusaha untuk tetap mengontrol dirinya.

"Anda ke sini untuk menemuiku, bukan?" tebaknya dengan tangan yang mengelus wajah tampan Raja, pria itu memundurkan wajahnya merasa tidak nyaman.

Tanpa aba-aba, Barbara menarik tangan Raja untuk mengikutinya. Raja pun hanya menurutinya, mengikuti Barbara yang membawanya ke sebuah ruangan yang lebih privat. Meskipun di dalam sana terdapat beberapa pasang pria dan wanita yang sedang bercumbu, Barbara seakan tidak terpengaruh dan melanjutkan langkahnya.

"Hei, Barbara! Apa kau tidak ingin melayaniku malam ini? Sshh.. Aahhh.." teriak salah satu seorang pria yang sedang asik menggenjod wanita bayarannya.

"Malam ini aku sibuk. Kau cari saja yang lain," balas Barbara berteriak tanpa melihat pria itu.

Raja sedikit bergedik melihat pemandangan tersebut, merasa agak tidak nyaman di tengah-tengah suasana intim seperti itu. Namun, bagi mereka yang sedang bercumbu, tampaknya hal ini merupakan pemandangan yang biasa dan mereka tidak merasa malu sama sekali.

"Tunggulah di sini, Tuan." Barbara sedikit mendorong tubuh Raja hingga pria itu terduduk di atas kursi.

Wajah Raja terlihat sedikit pucat, ia takut jika di jadikan sasaran para wanita yang sejak tadi sudah menatapnya seperti kehausan.

"Hm, ka-kau mau kemana?" tanya Raja terbata--bata, membuat Barbara berbalik lagi.

"Ee.. Tenang saja, Tuan. Saya tidak akan kemana-mana, anda sabar sebentar yah. Saya hanya ingin mempersiapkan diri." Ia mengerlingkan matanya nakal, lantas beranjak pergi sebelum Raja berucap lagi.

~~~~~ooOOoo~~~~~

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Jangan Sentuh Milikku

    Raja pun hanya bisa pasrah, duduk sendirian di kursi itu. Benar saja, tak lama setelah Barbara pergi, dua wanita mendekati Raja. Satu di antaranya langsung mengambil posisi duduk di atas pangkuannya, sedangkan yang lain bergelayut manja memeluk Raja dari belakang.Raja terkejut, namun dengan sopan dan baik, pria itu menolak sentuhan wanita-wanita itu. Meskipun ditolak, kedua wanita itu tetap berusaha, mencoba merayu dan menggoda Raja agar tertarik pada mereka.Raja tetap tegas dalam penolakannya, mencoba untuk tidak terbawa suasana yang semakin panas di dalam ruangan tersebut. Ia mengungkapkan dengan jelas bahwa ia datang bukan untuk mencari hiburan pribadi."Hei! Apa yang kalian lakukan pada pelangganku?" sentak Barbara yang baru muncul."Cih, pelangganmu sepertinya tidak normal," cibir salah satu wanita yang beranjak dari pangkuan Raja."Iya dia tidak tertarik pada wanita," timpal satu yang lainnya."Udah sana kalian pergi saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Aku Akan Memuaskanmu

    Pelayan itu menggelengkan kepalanya cepat, lantas menundukkan wajahnya. Sementara Barbara masih menatapnya sambil bersedekap."Ada apa?" tanya Raja yang baru menghampiri."Selamat malam, Tuan," sapa sang pelayan ramah seraya membungkukan sedikit tubuhnya sopan."Selamat malam," balas Raja tersenyum.Lalu pria itu mengeluarkan dompetnya dari saku celana belakang hendak memberikan uang tips pada sang pelayan. Raja memang terkenal ramah, ia sudah biasa menginap di hotel tersebut, dan sebagian besar saham hotel tersebut adalah milik keluarga Danuarta."Eh, Tuan. Jangan berikan dia tips!" Barbara mencegah tangan Raja yang ingin mengeluarkan lembaran uang dari dompet.Raja hanya mengernyitkan dahinya, melihat Barbara pergi begitu saja masuk ke dalam lift."Nona sangat baik dan cantik," celetuk pelayan itu tiba-tiba.Barbara yang sudah berada di dalam lift reflek kembali keluar dan menatap pelayan itu."Benark

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Tawaran Menggiurkan

    "Tidak! Tapi saya ingin bicara padamu.""Baiklah, tapi jika anda sambil mengajakku ngobrol akan dikenakan biaya tambahan. Karena itu juga menyita waktuku," ucap Barbara menatap serius pada Raja.Pria itu tercengang.Setelahnya Barbara tergelak dan memukul dada Raja pelan, "Haha.. Aku bercanda, Tuan. Aku akan kasih anda gratis ngobrol. Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena anda sudah membawaku ke tempat semewah ini."Barbara kembali ke tempat duduknya, bersandar pada sandaran sofa lantas menyilangkan sebelah kakinya."Ayo, silahkan duduk Tuan!" titah Barbara layaknya tuan rumah.Raja masih terlihat ragu, tampaknya pria itu sangat takut jika disentuh wanita. Tapi jangan ditanya bagaimana reaksinya jika Prisil yang menyentuhnya. Ia bisa lebih buas dari singa jantan di hutan.Akhirnya Raja duduk kembali di kursinya tadi dengan hati-hati menjaga jarak aman."Tenang saja, Tuan. Saya tidak akan menyentuh anda j

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur

    Raja mengambil ponselnya lalu menghubungi istrinya, Prisil."Hallo, Sayang.""Mas, akhirnya kamu menelpon. Aku sejak tadi cemas menunggu kabar darimu, ponselmu tidak bisa dihubungi.""Iya maaf, Sayang. Tadi ponselku lobet.""Kamu pulang malam ini atau?""Sepertinya malam ini aku masih menginap di sini. Kamu tidak apa kan, sayang?""Iya, Mas."Raja terdiam sejenak, sejurus kemudian ia menarik napas dalam-dalam. Sebenarnya ia bingung apa kabar yang akan ia sampaikan adalah kabar baik atau kabar buruk untuk istrinya."Mas!""Iya, sayang.""Ada apa?""Hem.. Aku sudah menemukan wanita yang yang bersedia memberikan kita anak."Wajah Prisil terlihat ceria dari seberang telepon."Benarkah?""Iya, sayang.""Aku yakin dia pasti seperti malaikat, sampai bersedia membantu kita."Mendengar ucapan Prisil, Raja reflek menoleh ke arah Barbara yang masih ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Gadis Baik, Tapi Wanita Penghibur

    "Apakah kamu menganggapku begitu murah?""Eh, tua bangka! Dengar ya, aku tidak akan mengampunimu!" Barbara menunjuk sang maneger menggunakan jari telunjuknya dengan tatapan tajam."Cih! Percuma toko besar dan terkenal, tapi orang-orang di dalamnya tidak mempunyai sopan santun!" desis Barbara dan berlalu pergi, dengan sorotan para pengunjung."Apa lihat-lihat? Sudah bubar!"Barbara kembali ke hotel dengan perasaan kecewa dan sedih. Sepanjang jalan, ia menangis sambil mengoceh kesal pada karyawan butik tadi."Dia pikir, dia siapa? Mengusirku seenaknya, bahkan tidak menganggapku manusia. Dasar tua bangka!" umpatnya kesal."Permisi, Nona!" Langkah Barbara terhenti saat di depannya ada seorang pria dewasa lagi seumuran sama dengan pria tua bangka di butik."Apa?" Barbara mendongakkan wajahnya dengan raut wajah kesal."Anda mau kemana?" tanya pria itu baik-baik."Ke lantai atas." Barbara lantas berkacak pingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Dunia Yang Berbeda

    Luis hanya tersenyum menanggapinya.Selesai dengan pertemuan, Raja segera menyusul Barbara ke kamar. Ia membuka pintu dengan sedikit kesal, wajahnya terlihat serius, dan meletakkan jasnya agak kasar di sandaran sofa seraya menggulung lengan bajunya."Apa kamu perlu menemuiku, hingga mengganggu meeting kami?" ucap Raja sembari berkacak pinggang.Raja menatap lurus pada Barbara yang duduk di pinggir ranjang yang tengah memakan buah apel sambil terisak."Kalau anda malu denganku, kenapa anda tidak kurung saja aku di kamar ini.""Ternyata anda sama saja dengan pria tua bangka di toko itu yang menganggapku hanya wanita murahan. Katanya aku tidak pantas membeli pakaian di sana, hiks.." cerocos Barbara sesekali mengusap air matanya sambil kembali menggigit buah apel di tangannya.Raja berjalan mendekati gadis itu, lalu duduk perlahan di sampingnya. Pria itu menatap lurus pada Barbara yang tengah asik memakan buah merah tersebut.Barbara menoleh, menatap Raja yang tengah menatapnya. "Kenapa?

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Bertemu Istri Pertama

    Barbara menoleh sekilas pada Raja dengan wajah sumringah, lalu pria itu memberi isyarat seolah mengatakan lakukanlah sesukamu. Raja berjalan mengikuti dari belakang dengan kedua tangan di dalam saku celana.Semua pegawai toko sibuk membantu Barbara memilih pakaian, sepatu, tas, bahkan aksesori yang sesuai dan cocok untuk wanita itu. Dengan gaya tengilnya, Barbara hanya duduk santai sambil menunggu para pelayan membawakan model-model pakaian untuknya."Bagaimana dengan yang ini, Nona?"Barbara menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku tidak suka modelnya, norak!"Para pelayan bahkan sang manajer benar-benar dibuat kelelahan oleh Barbara. Gadis itu benar-benar menghukum mereka karena sudah merendahkannya. Dengan gaya santai dan tengil, Barbara sepertinya sangat menikmati kegiatan ini, memanfaatkan kesempatan ini untuk mengubah situasi yang awalnya tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang menghibur baginya.Sementara itu, Raja hanya memperhatikan istri kontraknya dari kejauhan. Wajahnya terus

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Perasaan Sesama Wanita

    Di Jakarta, Prisil tengah mempersiapkan penginapan untuk istri kedua suaminya. Ia sengaja menyewakan kamar di sebuah hotel mewah dengan fasilitas yang lengkap. Wanita itu akan memperlakukan Barbara selayaknya.Untuk sementara, Barbara akan tinggal di hotel sampai Raja dan Prisil mendapatkan solusi tentang tempat tinggal mereka nanti. Tidak mungkin mereka membawa Barbara tinggal bersama di rumah keluarga Harisson."Ayo Barbara, kita sudah sampai."Raja membukakan pintu mobil Barbara. Gadis itu keluar dari mobil dengan tatapan takjub menatap gedung di hadapannya yang menjulang tinggi.Gedung ini lebih besar dan mewah dari hotel sebelumnya."Wow.. besar sekali, Tuan. Apa ini rumah anda?""Bukan ini hotel. Sementara kamu akan tinggal di sini.""Benarkah?" ucapnya sumringah. Raja memberikan anggukan sebagai jawaban.Raja membawa Barbara masuk ke dalam hotel yang di sambut ramah oleh para pelayan."Selamat datang, Tuan."Raja membalas dengan senyuman ramah."Mas!" panggil Prisil yang berada

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Sarapan Spesial

    Grep!Raja memeluk Prisil dari belakang saat mereka sudah berada di kamar. Rindu sekali, sudah dua hari ini pria itu tidur tidak memeluk istrinya. Biasanya, setiap malam, ia selalu tidur dengan memeluk Prisil. Pelukan itu bukan hanya sebagai bentuk kasih sayang, tetapi juga sebagai cara Raja untuk merasa tenang dan nyaman.Prisil tersenyum merasakan pelukan hangat suaminya. Ia membalas dengan menggenggam erat tangan Raja yang memeluk pinggangnya. Mereka berdua saling menikmati kehadiran satu sama lain.Raja mencium lembut puncak kepala Prisil, mengungkapkan rasa rindunya yang tulus. "Aku merindukanmu, Sayang," ucapnya pelan di telinga Prisil, membuat hati mereka semakin terhubung dalam keintiman."Aahh.. Sshh.. Mas!" desah Prisil saat Raja menjilat kemudian menggigit gemas kupingnya.Raja membalik tubuh Prisil untuk berhadapan dengannya. Sesaat kemudian, pria itu menarik tengkuk Prisil dan mencodongkan wajahnya. Bibir Raja mendarat di bibir ranum Prisil yang selalu membuatnya merindu.

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Program Hamil

    Ceklek!Barbara keluar dari kamar mandi menggunakan bathdrobe dan handuk yang melilit kepalanya. Sementara Raja duduk di sofa fokus pada layar ponsel, mengecek laporan yang dikirim asistennya."Lho kemana Nyonya Prisil?" Prisil meniti setiap ruangan mencari sosok wanita itu."Dia sudah pulang," jawab Raja tanpa memalingkan wajahnya dari layar ponsel."Oo.." Kepalanya manggut-manggut.Barbara duduk di depan meja rias, mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk."Tuan tidak ikut pulang?""Kenapa? Kau tidak suka saya berada di sini?""Bukan seperti itu...""Aku akan bermalam di sini bersamamu," potong Raja yang masih fokus pada ponselnya.Barbara berdecak kesal, namun sejurus kemudian ia langsung teringat jika misinya adalah mengandung anak dari Tuannya. Gegas gadis itu melempar sembarang handuk yang mengeringkan kepalanya lalu menghampiri Raja yang tengah duduk serius menatap layar ponsel.Grep!Barbara langsung memeluk Raja dari samping, gadis itu duduk di sampingnya.Raja tersent

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Perasaan Sesama Wanita

    Di Jakarta, Prisil tengah mempersiapkan penginapan untuk istri kedua suaminya. Ia sengaja menyewakan kamar di sebuah hotel mewah dengan fasilitas yang lengkap. Wanita itu akan memperlakukan Barbara selayaknya.Untuk sementara, Barbara akan tinggal di hotel sampai Raja dan Prisil mendapatkan solusi tentang tempat tinggal mereka nanti. Tidak mungkin mereka membawa Barbara tinggal bersama di rumah keluarga Harisson."Ayo Barbara, kita sudah sampai."Raja membukakan pintu mobil Barbara. Gadis itu keluar dari mobil dengan tatapan takjub menatap gedung di hadapannya yang menjulang tinggi.Gedung ini lebih besar dan mewah dari hotel sebelumnya."Wow.. besar sekali, Tuan. Apa ini rumah anda?""Bukan ini hotel. Sementara kamu akan tinggal di sini.""Benarkah?" ucapnya sumringah. Raja memberikan anggukan sebagai jawaban.Raja membawa Barbara masuk ke dalam hotel yang di sambut ramah oleh para pelayan."Selamat datang, Tuan."Raja membalas dengan senyuman ramah."Mas!" panggil Prisil yang berada

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Bertemu Istri Pertama

    Barbara menoleh sekilas pada Raja dengan wajah sumringah, lalu pria itu memberi isyarat seolah mengatakan lakukanlah sesukamu. Raja berjalan mengikuti dari belakang dengan kedua tangan di dalam saku celana.Semua pegawai toko sibuk membantu Barbara memilih pakaian, sepatu, tas, bahkan aksesori yang sesuai dan cocok untuk wanita itu. Dengan gaya tengilnya, Barbara hanya duduk santai sambil menunggu para pelayan membawakan model-model pakaian untuknya."Bagaimana dengan yang ini, Nona?"Barbara menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku tidak suka modelnya, norak!"Para pelayan bahkan sang manajer benar-benar dibuat kelelahan oleh Barbara. Gadis itu benar-benar menghukum mereka karena sudah merendahkannya. Dengan gaya santai dan tengil, Barbara sepertinya sangat menikmati kegiatan ini, memanfaatkan kesempatan ini untuk mengubah situasi yang awalnya tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang menghibur baginya.Sementara itu, Raja hanya memperhatikan istri kontraknya dari kejauhan. Wajahnya terus

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Dunia Yang Berbeda

    Luis hanya tersenyum menanggapinya.Selesai dengan pertemuan, Raja segera menyusul Barbara ke kamar. Ia membuka pintu dengan sedikit kesal, wajahnya terlihat serius, dan meletakkan jasnya agak kasar di sandaran sofa seraya menggulung lengan bajunya."Apa kamu perlu menemuiku, hingga mengganggu meeting kami?" ucap Raja sembari berkacak pinggang.Raja menatap lurus pada Barbara yang duduk di pinggir ranjang yang tengah memakan buah apel sambil terisak."Kalau anda malu denganku, kenapa anda tidak kurung saja aku di kamar ini.""Ternyata anda sama saja dengan pria tua bangka di toko itu yang menganggapku hanya wanita murahan. Katanya aku tidak pantas membeli pakaian di sana, hiks.." cerocos Barbara sesekali mengusap air matanya sambil kembali menggigit buah apel di tangannya.Raja berjalan mendekati gadis itu, lalu duduk perlahan di sampingnya. Pria itu menatap lurus pada Barbara yang tengah asik memakan buah merah tersebut.Barbara menoleh, menatap Raja yang tengah menatapnya. "Kenapa?

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Gadis Baik, Tapi Wanita Penghibur

    "Apakah kamu menganggapku begitu murah?""Eh, tua bangka! Dengar ya, aku tidak akan mengampunimu!" Barbara menunjuk sang maneger menggunakan jari telunjuknya dengan tatapan tajam."Cih! Percuma toko besar dan terkenal, tapi orang-orang di dalamnya tidak mempunyai sopan santun!" desis Barbara dan berlalu pergi, dengan sorotan para pengunjung."Apa lihat-lihat? Sudah bubar!"Barbara kembali ke hotel dengan perasaan kecewa dan sedih. Sepanjang jalan, ia menangis sambil mengoceh kesal pada karyawan butik tadi."Dia pikir, dia siapa? Mengusirku seenaknya, bahkan tidak menganggapku manusia. Dasar tua bangka!" umpatnya kesal."Permisi, Nona!" Langkah Barbara terhenti saat di depannya ada seorang pria dewasa lagi seumuran sama dengan pria tua bangka di butik."Apa?" Barbara mendongakkan wajahnya dengan raut wajah kesal."Anda mau kemana?" tanya pria itu baik-baik."Ke lantai atas." Barbara lantas berkacak pingg

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur

    Raja mengambil ponselnya lalu menghubungi istrinya, Prisil."Hallo, Sayang.""Mas, akhirnya kamu menelpon. Aku sejak tadi cemas menunggu kabar darimu, ponselmu tidak bisa dihubungi.""Iya maaf, Sayang. Tadi ponselku lobet.""Kamu pulang malam ini atau?""Sepertinya malam ini aku masih menginap di sini. Kamu tidak apa kan, sayang?""Iya, Mas."Raja terdiam sejenak, sejurus kemudian ia menarik napas dalam-dalam. Sebenarnya ia bingung apa kabar yang akan ia sampaikan adalah kabar baik atau kabar buruk untuk istrinya."Mas!""Iya, sayang.""Ada apa?""Hem.. Aku sudah menemukan wanita yang yang bersedia memberikan kita anak."Wajah Prisil terlihat ceria dari seberang telepon."Benarkah?""Iya, sayang.""Aku yakin dia pasti seperti malaikat, sampai bersedia membantu kita."Mendengar ucapan Prisil, Raja reflek menoleh ke arah Barbara yang masih ber

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Tawaran Menggiurkan

    "Tidak! Tapi saya ingin bicara padamu.""Baiklah, tapi jika anda sambil mengajakku ngobrol akan dikenakan biaya tambahan. Karena itu juga menyita waktuku," ucap Barbara menatap serius pada Raja.Pria itu tercengang.Setelahnya Barbara tergelak dan memukul dada Raja pelan, "Haha.. Aku bercanda, Tuan. Aku akan kasih anda gratis ngobrol. Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena anda sudah membawaku ke tempat semewah ini."Barbara kembali ke tempat duduknya, bersandar pada sandaran sofa lantas menyilangkan sebelah kakinya."Ayo, silahkan duduk Tuan!" titah Barbara layaknya tuan rumah.Raja masih terlihat ragu, tampaknya pria itu sangat takut jika disentuh wanita. Tapi jangan ditanya bagaimana reaksinya jika Prisil yang menyentuhnya. Ia bisa lebih buas dari singa jantan di hutan.Akhirnya Raja duduk kembali di kursinya tadi dengan hati-hati menjaga jarak aman."Tenang saja, Tuan. Saya tidak akan menyentuh anda j

  • Terpaksa Menikahi Wanita Penghibur   Aku Akan Memuaskanmu

    Pelayan itu menggelengkan kepalanya cepat, lantas menundukkan wajahnya. Sementara Barbara masih menatapnya sambil bersedekap."Ada apa?" tanya Raja yang baru menghampiri."Selamat malam, Tuan," sapa sang pelayan ramah seraya membungkukan sedikit tubuhnya sopan."Selamat malam," balas Raja tersenyum.Lalu pria itu mengeluarkan dompetnya dari saku celana belakang hendak memberikan uang tips pada sang pelayan. Raja memang terkenal ramah, ia sudah biasa menginap di hotel tersebut, dan sebagian besar saham hotel tersebut adalah milik keluarga Danuarta."Eh, Tuan. Jangan berikan dia tips!" Barbara mencegah tangan Raja yang ingin mengeluarkan lembaran uang dari dompet.Raja hanya mengernyitkan dahinya, melihat Barbara pergi begitu saja masuk ke dalam lift."Nona sangat baik dan cantik," celetuk pelayan itu tiba-tiba.Barbara yang sudah berada di dalam lift reflek kembali keluar dan menatap pelayan itu."Benark

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status