Home / Rumah Tangga / Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat / Bab 4 Penolakan Christian Li

Share

Bab 4 Penolakan Christian Li

Author: Jiriana
last update Last Updated: 2024-02-12 07:26:04

Barusan ini Christian Li sedang membantunya, memperingatkannya, atau sedang mengancamnya?

Aileen sama sekali tidak tahu arti dari ucapan Christian Li tadi. Saat melihat tatapan yang begitu tajam dari Christian Li, tanpa sadar Aileen menelan salivanya dengan susah payah. Meskipun, dia takut dengan pria di depannya, dia tetap harus terlihat berani. Sebenarnya bukannya takut melihat wajahnya, tapi takut dengan apa yang akan pria itu lakukan padanya setelah ini.

"Sudah aku bilang, aku tidak akan ke mana-mana. Aku akan tetap di sini," kata Aileen dengan tegas, mencoba untuk terlihat berani di depan pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

Melihat Aileen masih berdiam di tempatnya, Christian Li memandanginya dengan tatapan menelisik.

Aileen yang ditatap seperti itu, merasakan ketidaknyamanan di dalam hatinya, tapi sebisa mungkin dia tahan. Dia mencoba untuk tetap bersikap biasa di depan Christian Li.

Jika diperhatikan lebih dengan seksama, wajah Christian Li terlihat datar. Namun, sorot matanya terlihat begitu tajam dan juga sangat dingin.

"Kau masih bertahan di sini, apa kau tidak takut denganku?"

"Tidak. Aku sama sekali tidak takut denganmu," jawab Aileen dengan tegas. "Kau manusia dan aku juga manusia, untuk apa aku takut denganmu?"

"Bukan denganku, tapi wajahku." Suara dingin Christian Li kembali menyapa indra pendengaran Aileen.

"Memangnya kenapa wajahmu?"

"Kau ... tidak merasa jijik atau takut melihat wajahku yang mengerikan ini?"

Sejujurnya, Aileen sempat merasa terkejut ketika melihat wajah Christian Li, tapi hanya sebatas itu, tidak ada rasa takut atau jijik sedikit pun seperti yang ditanyakan oleh Christian.

Aileen akui, wajah Christian Li sedikit mengerikan, ada luka bakar di bagian kiri wajahnya. Meskipun begitu, lukanya itu masih tidak bisa menutupi ketampanan pria di depannya. Yaa, pria itu tetap terlihat tampan, walaupun ada bekas luka bakar di wajahnya.

"Hanya luka bakar saja, kenapa harus takut?" ujar Aileen dengan acuh tak acuh. "Menurutku, manusia yang tidak memiliki hati nurani, lebih mengerikan dan menakutkan dari apa pun di dunia ini."

Sorot mata Christian Li seketika meredup dan bola mata hitam yang semula sangat gelap berangsur kembali normal. Sepertinya, jawaban Aileen di luar dugannnya. Aileen adalah wanita pertama yang tidak takut padanya, dan juga wanita pertama yang tidak melarikan diri setelah melihat wajahnya.

Ada kebingungan dalam sorot mata Christian Li ketika melihat wanita di hadapannya itu justru menutup pintu kamar dengan ekspresi biasa. Tidak nampak sedikit pun ketakutan di wajah wanita itu, seperti yang selama ini ditunjukkan orang-orang yang pernah melihat luka bakar di wajahnya.

"Berapa banyak uang yang diberikan wanita itu padamu sampai kau mau menjadi istriku?"

"Wanita itu? Siapa maksudmu?"

Christian Li mendesis dengan wajah dingin. "Wanita yang mengaku menjadi ibu tiriku."

Mulut Aileen seketika membentuk bulatan usai mendengar jawaban Christian Li.

"Aku tidak mendapatkan sepersen pun dari ibu tirimu. Aku hanya menuruti permintaan ayahku untuk menikahimu."

Wajah Christian Li terlihat datar. Namun, salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas, menampilkan senyuman mengejek. "Jangan coba-coba membohongiku. Tidak mungkin kau sukarela menikah dengan pria lumpuh sepertiku. Pasti kau sudah dibayar oleh wanita itu atau bibiku. Sekarang katakan padaku, siapa yang sudah membayarmu? Bibiku atau wanita itu?"

Wanita itu? Kenapa dia terus menyebut Nyonya Caisa dengan sebutan wanita itu? Apa hubungan keduanya tidak baik selama ini?

"Aku akan mengampunimu kalau kau berkata jujur sekarang."

"Aku tidak dibayar siapa pun. Aku memang dipaksa keluargaku menikah denganmu karena keluargaku berhutang pada keluargamu."

Dari tempatnya berada, Christian Li bisa melihat dahi Aileen memerah dan sedikit kebiruan. Ada sedikit darah yang keluar dari robekan halus di dahinya. Pelipisnya pun memerah, dan ada goresan kecil memanjang tepat di pelipis kanannya.

Untuk sesaat, ada rasa iba di hati Christian Li ketika melihat itu. Namun, segera dia tepis mengingat kalau Aileen adalah orang suruhan bibinya atau ibu tirinya.

"Ternyata kau gigih juga. Aktingmu sangat meyakinkan."

"Aku berkata yang sejujurnya."

Dia tidak berbohong. Pernikahan itu terjadi, bukan karena karena dia mendapatkan imbalan dari ibu tiri atau bibinya. Dia tidak mendapatkan uang sepeser pun dari keduanya. Dia terpaksa menikah demi membalas budi ayah serta ibu tirinya. Sebenarnya, dia juga tidak mau menikah dengan Christian Li, jika tidak dipaksa ayahnya.

"Aku sungguh tidak dibayar oleh bibimu ataupun Nyonya Caisa. Terserah kau mau percaya atau tidak."

Karena merasa lelah berdiri sejak tadi, Aileen memutuskan untuk menarik kopernya dan mendekat ke arah sofa panjang yang ada di kamar tersebut. Baru saja akan duduk, suara berat Christian Li kembali menggema ke kamar itu.

"Aku belum mengijinkanmu untuk duduk."

Aileen menghela napas pelan setelah menghentikan langkah kakinya. "Kamar ini juga milikku. Kita adalah suami istri. Jadi, aku berhak untuk duduk di sini."

Aileen bisa mendengar suara desisan keluar dari mulut Christian Li, meskipun lirih.

"Baru menjadi istriku selama beberapa jam, kau sudah ingin menguasi kamarku? Selanjutnya, kau pasti ingin menguasi semua milikku juga, kan?"

Aileen memilih tidak menyanggah tuduhan Christian Li agar perdebatan mereka tidak berlanjut. "Terserah kau mau berpikir apa tentangku. Tidak ada gunanya jika aku menjelaskanya, karena kau pasti tetap tidak akan percaya denganku."

Aileen mengabaikan tatapan sinis dari Christian Li dan memilih untuk duduk di sofa. Dia sudah sangat lelah. Lelah setelah mengelilingi kediaman Li, dan juga lelah dengan segala pertanyaan yang diajukan oleh suaminya. Belum lagi, lututnya masih gemetar akibat ulah Christian Li tadi.

"Ambil yang kau inginkan dari mereka berdua, setelah itu pergi dari sini."

Kenapa dia terus mengira dirinya menginginkan sesuatu dari keluarga Li? Apa dia pikir, dia itu wanita yang gila uang? Jika dia bisa memilih, dia juga tidak mau berada di sana, dan juga tidak mau memiliki suami pemarah seperti Christian Li.

"Aku harus ke mana? Aku sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Hanya ini satu-satunya tempatku berlindung saat ini."

Aileen sudah memutuskan hubungan dengan keluarganya, mana mungkin dia pulang ke sana. Ayahnya pasti akan mengirimnya kembali ke kediaman keluarga Li, jika dia kembali ke sana lagi. Jadi, percuma saja jika dia keluar dari keluarga Li.

Ketika memikirikan nasib buruknya, tiba-tiba saja dia teringat dengan masa lalunya yang penuh dengan kepedihan. Meskipun dia anak kandung ayahnya. Namun, perlakukan yang dia dapat sangat berbeda dengan apa yang diterima oleh Cathleen.

Sejak kecil Aileen tidur di kamar pelayan. Dia juga sering mengerjakan tugas pelayan atas perintah ibu tirinya. Tidak pernah sekali pun dia makan malam di meja makan bersama dengan yang lainnya.

Dia selalu makan di dapur bersama dengan pelayan. Dia juga tidak pernah diajak makan di luar serta jalan-jalan bersama dengan keluarga ayahnya, seolah dia bukan bagian dari keluarga itu.

Dia sudah terbiasa hidup menderita sejak kecil. Bahkan ketika sekolah pun dia harus bekerja hanya demi mendapatkan uang jajan. Ibu tirinya tidak memberikannya uang pada Aileen sejak dia tumbuh menjadi remaja. Ayahnya juga tidak bisa berbuat banyak karena semakin dia membela Aileen, semakin murka istrinya.

Nyonya Debora akan selalu mengungkit kesalahan suaminya, jika sedikit saja dia membela Aileen di depannya. Bagaimanapun juga, Tuan Jonas sudah melakukan kesalahan dengan mengkhianati istrinya. Jadi, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela Aileen.

"Jangan berpura-pura menyedihkan di depanku. Aku tidak akan jatuh ke dalam perangkapmu. Aku tahu kau dikirim ke sini untuk mengambil alih semua milikku."

Aileen tersenyum pahit. Dia memang berharap kalau kehidupan menyedihkannya hanyalah kepura-puraan semata, tapi sayangnya itu adalah kenyataan. Orang luar memang tidak tahu bagaimana menderitanya dia selama tinggal di keluarga Kinsey, karena dia memang tidak pernah menunjukkannya kepada orang lain, termasuk pada ayahnya sendiri. Dia tidak mau terlihat lemah di depan orang lain.

"Terserah kau mau berpikir apa tentangku. Yang pasti, aku akan tetap tinggal di kamar ini. Jika kau ingin mengusirku dari sini, pastikan dulu kau bisa berjalan dan menyeretku keluar dari sini."

Entah dapat keberanian dari mana Aileen sampai dia berani mengatakan itu pada Christian Li. Padahal, sebelumnya dia sangat takut pada pria dingin itu.

"Kau ...!" Christian Li mengepalkan tangannya dengan sorot mata yang sangat tajam. "Beraninya kau menyinggung kelemahanku. Apa kau sudah bosan hidup?"

Ucapan Christian Li membuat Aileen bergidik ngeri. Apalagi, ketika melihat sorot matanya yang begitu tajam. Seketika itu juga dia menyesali ucapannya. Jantungnya langsung berdebar kencang dengan wajah menegang. Dia sedang menanti, hal apa yang akan dilakukan pria di depannya, setelah dia menyinggungnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Uci Lurum
Semangat Aileen.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 5 Tugas Khusus

    Ketika dia bingung harus berbuat apa, tiba-tiba pintu diketuk seseorang. Aileen langsung bernapas lega. Ketika suara ketukan kembali terdengar untuk kedua kalinya, secara alami Aileen berjalan ke arah pintu untuk membukanya. "Nyonya Muda, itu ..." Bibi Nian terlihat menunjuk ke arah dahi Aileen yang memar dengan wajah terkejut. "Oh, ini ..." Setelah menyentuh dahinya, Aileen tersenyum, lalu berkata, "Hanya luka kecil. Aku baik-baik saja." "Akan saya ambilkan kotak obat dulu." Sebelum Bibi Nian sempat melangkah, Aileen sudah lebih dulu mencegahnya. "Tidak perlu. Aku sungguh tidak apa-apa." Aileen kemudian bertanya alasan Bibi Nian datang ke kamarnya. "Nyonya Caisa memanggil Nyonya Muda turun ke bawah." "Baiklah. Aku akan turun sebentar lagi, tapi biasakah Bibi Nian ambilkan alat kebersihan sekarang? Aku harus membersihkan kamarku terlebih dahulu." Dia tidak mungkin meninggalkan kamar dalam keadaan berantakan, terlebih dengan kondisi Christian Li yang seperti itu. "Bisa, Nyonya

    Last Updated : 2024-02-12
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 6 Perjanjian Kontrak

    "Bukan aku yang berhutang padamu. Lagi pula, aku sudah tidak peduli dengan mereka. Kau bisa melakukan apa pun pada mereka semua. Aku tidak ada hubungannya lagi dengan mereka."Dia sudah memutuskan hubungan dengan ayahnya dan keluarganya semenjak memutuskan untuk menikah dengan Christian Li. Mereka saja tidak peduli dengan hidup dan matinya, untuk apa juga dia peduli dengan masalah yang mereka buat sendiri. Sudah cukup selama ini dia berkorban untuk keluarga itu."Apa kau tidak membaca kontrak yang kau tanda tangani 2 hari yang lalu dengan teliti?""Kontrak?" ulang Aileen dengan dahi berkerut."Ya. Kontrak yang diberikan ayahmu untuk kau tanda tangani. Di sana tertera tanda tangan dan nama jelasmu sebagai penerima pinjaman sebesar 5 Miliar dan kau harus mengembalikannya 10 kali lipat, jika kau tidak mau melalukan apa yang aku perintahkan."Mata Aileen membulat sempurna. "Aku tidak menerima uang itu sepeser pun. Aku saja tidak mengetahui mengenai uang itu."Dua hari yang lalu, ayahnya m

    Last Updated : 2024-02-28
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 7 Sepupu Christian Li

    "Kau ... kenapa bisa ada di sini?"Pria bernama Arthur itu tersenyum. Dia memiliki paras rupawan, saat tersenyum, ada lekukan dalam di kedua sisi bibirnya yang membuat senyumannya semakin manis. Wajah pria itu terlihat sangat lembut dengan mata sayu dan rahang bulat, berbeda sekali dengan Christian Li yang memiliki mata tajam dan rahang tegas, membuatnya terlihat lebih tegas dan maskulin."Kau tidak mendengar ucapan Bibi Caisa barusan?" Arthur terkekeh pelan saat melihat ekspresi terkejut Aileen. "Aah, maaf." Aileen tersenyum kaku saat menyadari kebodohannya.Sudah jelas-jelas Nyonya Caisa tadi memperkenalkan Arthur sebagai sepupu dari Christian Li, tapi dia justru bertanya dengan bodohnya bertanya seperti itu.“Kau sendiri sedang apa di sini? Apa kau mengikutiku?” goda Arthur dengan senyuman manisnya.“Dia istri Christian. Mereka baru saja mencacatkan pernikahan mereka siang tadi di kantor catatan sipil."Jawaban nyony

    Last Updated : 2024-02-28
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 8 Kepedulian Aileen pada Christian Li

    "Aku ingin berbicara denganmu sebentar."Aileen menautkan alisnya mendengar itu. Dia merasa tidak memiliki hal yang perlu di bahas dengan pria itu. Meskipun, mereka saling mengenal, tapi mereka tidak cukup akrab sebelumnya. Hanya bertemu beberapa kali, tidak membuat Aileen langsung dekat dengan Arthur. Apalagi, saat ini status dirinya sudah berbeda, tidak lajang lagi. Tiba-tiba saja ada rasa sungkan di hatinya, jika berdekatan dengan pria lain."Apa yang ingin kau bicarakan denganku?""Aku hanya ingin tahu, di mana kau mengenal Christian, dan bagaimana kau bisa menikah dengannya?"Aileen memandangi wajah rupawan Arthur dengan seksama, seolah sedanh mencari tahu maksud dari pertanyaan pria itu."Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Arthur heran. Nampaknya, tatapan Aileen itu membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.Menyadari sikap tidak sopannya, Aileen segera tersenyum kaku sambil meminta maaf pada Arthur. "Aku harus

    Last Updated : 2024-02-29
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 9 Menyinggung Tuan Muda Li

    Pagi harinya, saat Christian Li membuka mata, dia melihat Aileen meringkuk di sofa panjang seraya memeluk tubuhnya sendiri. Sepertinya dia kedinginan akibat tidak memakai selimut semalam. Christian Li menyingkap selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya, lalu menggeser tubuhnya secara perlahan dengan bantuan tangannya menuju tepi tempat tidur.Dia mencoba untuk meraih air minum yang ada di atas nakas, tapi belum sempat dia meraihnya, gelas tersebut justru terdorong menjauh, hingga akhirnya terjatuh dan menimbulkan suara nyaring yang membuat Aileen terbangun dengan wajah terkejut. Dengan kesadaran seadanya, Aileen segera menoleh ke sumber suara dan melihat pecahan gelas berhamburan bersama dengan air sudah menggenang di lantai.Aileen bergegas duduk dengan wajah panik setelah melihat itu. “Jangan bergerak!" seru Aileen cepat. "Tetap di tempatmu. Ada banyak pecahan kaca di bawah. Aku akan membersihkannya dulu.” Aileen tidak tahu kalau perkataannya tanpa s

    Last Updated : 2024-02-29
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 10 Mengangkat Tubuhnya

    Mendengar Aileen lagi-lagi menyebutkan statusnya, Christian Li tidak tahan untuk mencibirnya. “Lancar sekali mulutmu menyebut kata istri di depanku.”Meskipun takut, Aileen memberanikan diri untuk membalas ucapan suaminya. "Aku memang istrimu." Sambil meremas kedua tangannya, Aileen kembali bersuara, "Apa perlu aku tunjukkan akta nikah kita agar kau bisa melihat kalau aku memang istri sahmu?"Christian Li mendesis dengan wajah dinginnya, lalu berucap, "Hanya selembar kertas saja, tidak akan membuatku terikat denganmu.""Tapi selembar kertas itu memiliki kekuatan hukum yang kuat. Statusku menjadi jelas dan hak-hakku dilindungi oleh kertas tersebut. Kau adalah suamiku. Aku sudah resmi menjadi Nyonya Muda Li, kau tidak bisa menyangkal itu."Christian Li menunduk, menarik seringai tipis, lalu berdecih. "Nyonya Muda Li." Salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas, kemudian dia mengangkat kembali kepalanya dan berkata, "Sepertinya kau suka sekali dengan

    Last Updated : 2024-03-01
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 11 Membatunya Untuk Mandi

    Keduanya pun saling bertatapan selama beberapa detik, sebelum akhirnya suara Christian Li memutus kontak mata mereka. “Jauhkan tubuhmu dariku,” ucap Christian Li dengan suara dinginnya.“Maafkan aku."Posisi keduanya yang ambigu, membuat wajah Aileen memerah. Dia pun segera bangkit dan merapihkan rambutnya dengan canggung. Dia beruasaha bersikap biasa sambil menormalkan kembali debaran jantungnya yang terpacu sangat cepat setelah tubuhnya menempel dengan Christian Li tadi."Aku tidak suka tubuhku disentuh orang lain." Ekspresi Christian Li terlihat tidak nyaman ketika mengatakan itu. Sepertinya dia benar-benar tidak suka disentuh, terbukti wajah memerah seperti sedang menahan amarah."Maafkan aku. Kaki kananku terluka. Jadi, aku tidak bisa menjejakkan kaki ke lantai dengan sempurna, hingga kehilangan keseimbangan."Christian Li tidak mengeluarkan suaranya lagi, tapi memberikan kode pada Aileen agar segera membawanya ke kamar mandi. Aileen

    Last Updated : 2024-03-01
  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 12 Tugas yang Berat

    Usai selesai berbicara dengan nyonya Caisa, Aileen melangkah menuju dapur dan meminta semangkuk bubur buah pada pelayan di sana. Setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, dia kembali ke kamarnya lagi. Bunyi gemiricik air terdengar dari kamar mandi, itu artinya, pria itu belum selesai mandi. Padahal, sudah setengah jam berlalu, tapi Christian Li belum juga keluar dari kamar mandi. Aileen mulai gelisah, jika dia menunggu Christian Li lebih lama lagi, dia takut akan terlambat bekerja. Akhirnya, dia memutuskan untuk mandi di kamar tamu yang berada di lantai dua. Sebelumnya, dia sudah bertanya lebih dulu pada pelayan kamar tamu mana yang memiliki kamar mandi di dalam.Ketika Christian keluar dari kamar mandi, dia tidak melihat keberadaan Aileen di kamarnya. Dengan wajah datarnya, dia menggerakkan kursi roda menuju ranjang, tapi belum sempat dia mencapai tempat tidur, pintu kamar tiba-tiba terbuka dan masuklah Aileen yang hanya mengenakan bathrobe dengan ra

    Last Updated : 2024-03-02

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 7 (Janji Gadis Bermata Coklat)

    "Sudahlah. Untuk apa juga aku perhitungan dengan anak kecil sepertimu."Daniel berlalu dari sana dan mendekati gadis kecil yang tampak sedang menunduk. Sebelum memeriksa gadis kecil itu, Daniel memanggil salah satu perawat yang ada di sana untuk mendekat.Jayden Li yang semula duduk dengan acuh tak acuh, akhirnya mendekat ketika melihat Daniel mulai mengobati gadis kecil itu.Ketika Daniel sedang membersihkan luka di bibir gadis itu, tampak dia mengigit bibir bawahnya seraya mengerutkan wajah.“Sakit?” Jayden Li yang sejak tadi hanya diam, akhirnya bertanya pada gadis kecil itu.“Tidak, Kak.”Melihat senyuman gadis itu yang begitu lebar, entah mengapa justru membuat sudut hati Jayden terasa sakit.Kenapa gadis di depannya tidak menangis dan justru tersenyum? Sudah jelas itu sakit, tapi gadis di depannya tidak mengeluh sedikit pun.Jika itu terjadi pada adiknya, bisa dipastikan akan terjadi kehebohan di rumah sakit itu. Adiknya pernah tidak sengaja terjatuh dan itu membuat kehebohan di

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 6 (Membawa ke Rumah Sakit)

    “Bangunlah.”Gadis kecil yang semula masih meringkuk, perlahan bangkit dibantu oleh Jayden Li usai ketiga preman itu dibuat tumbang dan babak belur.“Apa kau tidak apa-apa?”Gadis itu mengangkat kepala setelah membersihkan bajunya yang kotor. “Aku tidak apa-apa, Kakak. Terima kasih sudah menolongku.”Melihat gadis itu tersenyum lebar dengan wajah polosnya, Jayden seketika tertegun. Dia menatap gadis di depan dengan alis yang hampir menyatu.Dia tersenyum?Setelah diinjak-injak dan dibuat terluka, dia masih bisa tersenyum selebar itu.Bagaimana bisa? Padahal, di wajahnya terdapat beberapa luka memar dan di bagian bibir bawahnya tampak mengeluarkan cairan merah. Sepertinya ada luka robek di bagian bibirnya. Tidak hanya itu, di bagian pelipis gadis kecil itu pun terdapat luka berupa garis memanjang yang juga mengeluarkan sedikit darah.Dengan umur seusainya, sangat wajar jika dia menangis histeris, tapi gadis kecil di depannya itu justru tersenyum. Jangankan menangis, mengeluh sakit pun

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 5 (Gadis Penjual Kue)

    “Tuan Muda, silahkan.” Pengawal pribadi Jayden Li membuka pintu belakang setelah melihat anak bosnya keluar dari tempat latihan bela diri.Jayden mengangguk dengan wajah datar, kemudian memasuki mobil dan duduk di kursi belakang.“Paman Rai, berhenti di depan. Aku ingin membeli sesuatu.”Rai, asisten pribadi Jayden yang sedang mengemudi mengangguk, kemudian menepikan mobil mereka di minimarket yang berada di sebelah kanan jalan. Mobil yang hitam yang sejak tadi mengikuti mobil Jayden Li ikut berhenti di belakangnya. Mobil sedan hitam itu berisi 4 orang pengawal berbadan tegap yang secara khusus ditugaskan untuk mengikuti Jayden Li ke mana pun dia pergi.“Paman Rai, kau di sini saja, aku hanya sebentar," ucap Jayden setelah tiba di depan pintu minimarket.“Tapi, ....” Rai ingin menolak, tapi Jayden kembali angkat bicara, “Tidak sampai 5 menit, aku sudah keluar. Jadi, Paman tunggu di sini saja.”Jayden membalik tubuh, kemudian meraih pintu dan masuk ke dalam. Tidak jauh dari minimarket

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 4 (Meminta Adik)

    “Kalau begitu, bagaimana kami bisa masuk ke perut Ibu?"Qarina menahan tawanya, semetara Christian dan Aileen saling melirik dengan ekspresi bingung.“Kalau untuk itu, silahkan tanyakan pada Ayah." Karena dia sendiri bingung, bagaimana harus menjelaskan pada Steven agar dia bisa mengerti.“Ayah, katakan padaku, bagaimana bisa kami masuk ke perut Ibu?”Christian yang ditanya seperti tampak berpikir keras. Cukup lama dia terdiam sampai akhirnya dia membuka suara, “Karena Ayah rajin menyuntikkan vitamin pada Ibu.”Steven menggaruk kepalanya karena tidak mengerti dengan penjelasan sang ayah. “Jadi, Ayah seperti Paman Daniel yang suka menyuntik orang sakit?”Karena merasa terjebak dengan jawabannya sendiri, Christian menjadi bingung sendiri harus bagaimana menjelaskan pada sang putra agar dia mengerti dan tidak bertanya lagi.“Tidak sama. Kau masih kecil, Ayah jelaskan pun kau tidak akan mengeti. Tunggu kau besar, nanti kau juga akan tahu,” Itu adalah jawaban yang paling aman agar Steven t

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 4 (Meminta Adik)

    “Kalau begitu, bagaimana kami bisa masuk ke perut Ibu?"Qarina menahan tawanya, semetara Christian dan Aileen saling melirik dengan ekspresi bingung.“Kalau untuk itu, silahkan tanyakan pada Ayah." Karena dia sendiri bingung, bagaimana harus menjelaskan pada Steven agar dia bisa mengerti.“Ayah, katakan padaku, bagaimana bisa kami masuk ke perut Ibu?”Christian yang ditanya seperti tampak berpikir keras. Cukup lama dia terdiam sampai akhirnya dia membuka suara, “Karena Ayah rajin menyuntikkan vitamin pada Ibu.”Steven menggaruk kepalanya karena tidak mengerti dengan penjelasan sang ayah. “Jadi, Ayah seperti Paman Daniel yang suka menyuntik orang sakit?”Karena merasa terjebak dengan jawabannya sendiri, Christian menjadi bingung sendiri harus bagaimana menjelaskan pada sang putra agar dia mengerti dan tidak bertanya lagi.“Tidak sama. Kau masih kecil, Ayah jelaskan pun kau tidak akan mengeti. Tunggu kau besar, nanti kau j

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 3 ( Ganti Suami)

    "Kenapa baru pulang?" Aileen menghampiri Christian yang baru saja memasuki kamar. "Alicia sejak tadi menangis mencarimu."Sejak dua hari yang lalu, Christian berada di luar untuk meninjau anak perusahaan mereka yang berada di kota sebelah."Maaf, Sayang. Pesawatku delay."Seharian ini, dia memang tidak sempat menghubungi Aileen. Biasanya, dia menyempatkan waktu untuk melakukan panggilan vidio agar bisa berbicara dengan sang putri yang memang sejak dulu sangat dekat dengannya.Alicia memang lebih dekat dengan Christian dibandingkan dengan Aileen. Itu karena Christian sangat menyayangi Alicia dan selalu memanjakannya, hingga terkadang membuat Steven menjadi iri."Dia sudah tidur?" tanya Christian seraya membuka kancing kemejanya."Sudah. Dia menangis selama 1 jam dan tidak mau berhenti meski aku sudah membujuknya berkali-kali. Dia marah karena tidak bisa bicara denganmu.""Kalau begitu, aku akan melihatnya setelah mandi.""Apa kau ingin berendam?" Karena Christian baru saja melakukan pe

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part 2 (Hari Kelahiran)

    “Sayang, aku lapar." Aileen berucap seraya mengalungkan tangannya di leher Christian. Keduanya saat ini sedang berada di kolam di dalam kolam renang. Semenjak hamil, setiap pagi atau sore hari, Christian akan menemani Aileen untuk berenang selama kurang lebih 15 menit.“Kau ingin makan apa, Sayang,” tanya Christian seraya merapihkan rambut Aileen di bagian depan.“Aku ingin makan nasi goreng.”“Baiklah. Ayo, kita naik.” Setelah Christian meraih tubuh Aileen dan menggedongnya, dia berjalan menuju anak tangga yang berada di tepi kolam.“Tapi, aku ingin kau yang membuatnya.”Baru saja akan menapakkan kaki di anak tangga bawah, Christian tiba-tiba menarik kembali kakinya. “Aku tidak bisa masak, Sayang. Bagaimana kalau rasanya tidak enak?”“Tidak apa-apa. Aku akan mengajarimu.”“Baiklah.”Setibanya di atas kolam, Christian menurukan Aileen dengan hati-hati, lalu memakaikan bathrobe. Baru setelah itu, keduanya berjalan menuju ruangan bilas yang berada tidak jauh dari kolam renang. Usai me

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Extra Part (Anak Yang Dinanti)

    4 tahun kemudian.“Sayang, ada apa denganmu?”Christian menghampiri sang istri yang sedang berbaring di tempat setelah memasuki kamar dengan wajah panik.“Bibi, Nian bilang seharian ini kau di kamar saja. Apa kau sakit?” tanyanya lembut seraya duduk di tepi ranjang usai menggulung lengan kemejanya.“Aku tidak apa-apa, hanya merasa sedikit lemas” Aileen yang semula tidur berbaring, akhirnya merubah posisinya menjadi setengah duduk seraya bersandar di bantal yang sudah tersusun.“Aku akan memanggil Daniel ke sini.”Ketika Christian akan meraih ponsel di saku, Aileen segera menghentikannya. “Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat.”Christian menatap Aileen sejenak dengan wajah ragu, kemudian akhirnya mengangguk. “Baiklah, kau ingin makan apa? Aku akan meminta Bibi Nian untuk memasak untukmu.”Tadi, sebelum Christian naik ke kamarnya, dia bertemu dengan Bibi Nian di dekat tangga. Pelayan Christian itu mengatakan kalau Aileen seharian hanya di kamar dan makan sedikit saat makan siang dan ma

  • Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat   Bab 231 Ingin Anak Lagi (TAMAT)

    "Jayden kemari."Qarina yang sedang berjongkok sekitar 20 meter dari Jayden yang sedang dipegangi oleh Nyonya Caisa tampak mengulurkan ke arah Jayden agar menghampirinya.Di ruang tengah kediaman keluarga Li sedang dipenuhi oleh beberapa orang. Ada Christian, Aileen, Arthur, Calina, Nyonya Caisa, Qarina, Daniel, dan juga Ken.Mereka semua sedang menantikan siapakah yang akan Jayden hampiri saat akan dilepas oleh Nyonya Caisa.Baru dua minggu yang lalu Jayden berhasil berjalan untuk pertama kalinya tanpa bantuan siapa pun di umurnya yang sudah menginjak 9 bulan."Jayden, datang pada Ayah." Christian ikut mengulurkan tangan ke arah Jayden setelah Nyonya Caisa melepas sang putra agar berjalan sendiri.Selain Christian dan Qarina, ada Ken dan juga Calina yang sedang berjongkok juga tidak jauh dari Jayden. Mereka semua sedang berlomba agar dipilih oleh Jayden.Aileen sendiri tidak ikut berjongkok dan hanya mengawasi dari sofa bersama Arthur karena jika dia ikut dalam permainan itu, bisa di

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status