Share

Wanita Jalang

Penulis: AlfaMumtazah86
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 17:09:30

Sudah cukup lama mereka berdua terdiam. Lastri memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Amisha dengan pria itu. Mereka butuh waktu untuk menyelesaikan masalah yang sudah terjadi. Ternyata yang membuat keduanya terkejut adalah kedatangan lelaki itu.

Salman, salah satu senior Amisha di kampus. Mereka baru saja menjalin hubungan satu bulan yang lalu. Pagi-pagi sekali, Amisha memutuskan hubungan mereka lewat pesan singkat tanpa memberitahu apa alasannya.

"Apa kamu akan diam saja?" Salman memilih untuk memecah keheningan Dia ingin kejelasan dari keputusan Amisha yang tiba-tiba.

"Maaf." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Amisha. Dia semakin menundukkan wajahnya dan menangis.

"Itu bukan jawaban yang kuinginkan, Sha!" Salman berlalu. Dia pergi dengan membawa amarahnya.

Salman pria yang baik, karena itu pula Amisha mau menerimanya. Hubungan mereka baru satu bulan berjalan, tetapi dia terpaksa mengakhirinya karena tidak mau menyakiti Salman terlalu dalam.

Amisha masih merahasiakan pernikahannya dengan Anggara. Hanya kakaknya dan Lastri yang tahu. Dia belum siap memberitahu Salman. Entah apa yang akan dipikirkan pria itu padanya.

Jam sebelas malam, Amisha baru kembali. Dia masuk dan mengabaikan Anggara yang tengah duduk di depan televisi. Bentakan Anggara menghentikan langkah wanita itu. Amisha terdiam dan menatap Anggara dengan wajah datar.

"Baru pulang kau, Wanita Jalang?" Anggara bicara dengan mata yang fokus ke layar televisi. Tangan kanannya sibuk memutar remot di atas meja yang ada di sampingnya.

"Kenapa? Kamu marah dengan panggilan itu?" Sekilas Anggara menatap Amisha yang masih terdiam.

"Panggilan apa yang pantas untuk wanita yang berdiam diri dalam satu kamar di hotel dengan pria asing. Apalagi pulang selarut ini. Kuliahmu berakhir jam tiga sore, sementara sekarang sudah jam sebelas malam."

Mendapat perkataan pedas dari Anggara, Amisha masih diam. Dia bahkan mengabaikan pria itu dan masuk ke dalam kamar.

"Hei! Itu kamarku. Kalau mau tidur, cari tempat sendiri!" Amisha menghentikan langkahnya. Tidak jauh dari pintu kamar, ada tas ransel miliknya. Tas itu dipakainya untuk membawa beberapa potong pakaian yang dibawa dari rumah kakaknya.

Tanpa kata, Amisha meraih tas itu dan membawanya. Dia urung masuk ke kamar. Amisha ingat, di dekat dapur ada ruangan berukuran dua kali satu koma lima meter. Cukup untuknya tidur. Hanya saja, ruangan kecil itu tidak memiliki pintu.

"Bawa juga ini!" Anggara melempar perlengkapan kuliah wanita itu. Masih dengan mode diam, Amisha membereskan semua barang yang berserakan.

Amisha tidak berselera melayani Anggara. Bisa saja dia seperti kemarin, tetapi hari ini terlalu berat untuknya. Dia butuh istirahat.

Di ruang kecil itu hanya ada satu tikar yang cukup tipis. Amisha menjadikannya alas untuk tidur. Kemewahan yang didapatkan dari kakaknya, kini tidak bisa lagi Amisha nikmati. Bahkan kakaknya belum mau menerima telepon darinya.

"Semoga aku bisa menyelamatkan pernikahan Kak Dito. Teruntuk diriku, semoga aku bisa melewati semuanya," gumam Amisha sebelum merebahkan tubuhnya. Sebelum memejamkan matanya, Amisha tidak pernah lupa membaca doa.

Menjelang dini hari, Anggara terbangun. Dia merasakan tenggorokannya kering. Bergegas dia ke dapur. Saat melewati ruangan yang dipakai Amisha, dia sempatkan untuk melirik. Wanita itu tertidur dengan posisi memeluk kaki yang ditekuk.

Hatinya tidak tergerak untuk memberikan selimut pada wanita itu. Anggara berlalu dan membiarkannya tetap seperti itu.

Anggara menatap ponsel di tangannya. Sejak kemarin, Raisya tidak menghubunginya. Biasanya, dia selalu diganggu wanita itu setiap waktu. Tidak biasanya dalam dua hari, sekalipun wanita itu tidak memberi kabar.

"Untung kamu cuma pelampiasan dikala aku butuh pelepasan." Anggara mencebikkan bibirnya lalu melemparkan ponselnya ke sembarang arah.

Dia ingat pertemuan pertama dengan Raisya. Wanita yang terobsesi padanya sejak masih sekolah dulu. Anggara merasa wanita itu bisa dimanfaatkan untuk sekedar menemaninya tidur atau saat dia suntuk.

Bagai gayung bersambut, Raisya membalas rayuan pria itu. Mereka semakin dekat karena setiap hari selalu menyempatkan untuk bertemu. Awalnya hanya sekedar jalan dan makan, lama kelamaan mereka sering keluar masuk kamar hotel.

Sampai detik itu, Anggara belum tahu siapa suami Raisya. Dia bahkan tidak peduli siapa suami wanita itu. Yang terpenting baginya, hasratnya mampu tersalurkan tanpa harus mencari wanita malam yang bisa saja menularkan penyakit mematikan padanya.

"Nikahi adikku hari ini juga!" Anggara masih terngiang dengan kata-kata Dito. Entah mengapa dia menurut saja, padahal dia bisa saja menolaknya. Pernikahan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya.

"Shiit!" Anggara mengumpat. Bisa-bisanya dia terjebak dalam pernikahan itu.

Yang lebih menjengkelkan, saat Dito menciduk dirinya dan Amisha, orang tua Anggara juga berada di tempat yang sama. Dia terpaksa menerima pernikahan itu karena paksaan kedua orang tuanya, apalagi mengingat ibunya yang tiba-tiba terkena serangan jantung. Anggara tidak bisa menolaknya.

"Awas kau, Wanita Jalang! Akan kubuat kau menyesal karena sudah menjebakku!"

Anggara akan menjadikan Amisha pelampiasan nafsunya. Dia juga akan memanfaatkan wanita itu untuk bekerja di apartemen tanpa harus mengeluarkan uang. Seketika senyum penuh kelicikan tersungging di bibirnya.

Pagi-pagi sekali, Amisha sudah rapi. Dia akan mencari pekerjaan. Dito sudah tidak mungkin membiayai hidupnya lagi, apalagi kartu kredit pemberian kakaknya sudah dikembalikan. Kini Amisha tidak menikmati fasilitas apa pun.

Amisha urung membuka pintu kulkas. Sebuah tulisan di pintu sebagai alasannya. Tertulis di sana kalau hanya pemilik apartemen saja yang berhak menikmati semua yang ada di dalam kulkas.

Amisha sadar, dia bukan siapa-siapa di sana. Berarti dia tidak berhak menikmati semua fasilitas yang ada di apartemen. Semakin bulat saja tekadnya untuk mencari pekerjaan. Dia harus bisa hidup mandiri.

"Kenapa gak jadi?" cibir Anggara saat dia melihat Amisha berbalik.

"Baru sadar kalau kamu cuma parasit?" Amisha tidak tertarik berdebat dengan pria itu. Dia lebih memilih masuk ke ruangannya dan meraih tas selempang.

Amisha pergi tanpa bicara. Dia membanting pintu apartemen sekeras mungkin. Hari memang masih terlalu pagi untuk mencari pekerjaan, tetapi dia merasa sesak jika harus berada di apartemen bersama pria itu.

Masih ada sedikit sisa uang yang dimiliki Amisha. Dia membeli nasi kuning untuk sarapan. Amisha tidak mungkin berjalan kaki menyusuri jalan dalam keadaan perut yang kosong.

Selepas sarapan, Amisha duduk di taman yang tidak jauh dari apartemen Anggara. Dia membuka sosial media miliknya. Berharap ada postingan tentang lowongan pekerjaan di sana.

"Berbekal ijazah SMA, aku cuma bisa bekerja sebagai pelayan," gumam Amisha.

Ada waktu dua jam sebelum dia masuk kuliah. Amisha akan memanfaatkan waktunya untuk mencari pekerjaan. Baginya tidak masalah jika dia menjadi pelayan bahkan pembantu sekalipun, yang penting dia punya penghasilan.

Sepanjang jalan yang Amisha lalui, tidak ada satu pun yang mau menerimanya sebagai pegawai. Mereka tidak mau mempekerjakan orang paruh waktu. Yang mereka butuhkan pekerja yang siapa bekerja dari pagi sampai sore bahkan sampai malam.

"Susah banget nyari kerjaan. Apa aku berhenti kuliah saja biar bisa bekerja?" Amisha dilema. Baru dua hari saja dia tidak dibiayai kakaknya, hidupnya seakan hancur. Dia sudah kesulitan mencari biaya hidup. Beruntung Amisha bukan wanita manja. Dia masih mau mencari pekerjaan.

Saat hendak menyebrang jalan, Amisha hampir saja tertabrak. Yang lebih mengagetkan, Dito yang berada di balik kemudi. Amisha tersenyum bahagia. Dia bisa bertemu dengan kakaknya.

"Ini jalanan rame. Belajarlah untuk tidak ceroboh!" Amisha melihat Dito tidak seperti biasanya. Dulu, Dito tidak membiarkan adiknya terluka. Dia akan menangis jika Amisha terluka sedikit saja. Berbeda dengan sekarang, dia bahkan membentak adiknya.

Dito menolak saat Amisha hendak memeluknya. Dia memundurkan kakinya.

"Ada apa? Mengapa dia berubah?"

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Hak Seorang Suami

    Keringat membasahi kemeja yang Amisha pakai. Dari apartemen Anggara hingga kampus dia harus berjalan kaki. Padahal jaraknya lumayan jauh. Amisha sampai terlambat masuk jam kuliah pertama.Wanita itu kini tengah duduk di taman kampus sendirian. Matanya terpejam dengan menyelonjorkan kakinya. Napasnya masih terdengar tidak beraturan. Dia tengah merasakan lelahnya berjalan jauh."Hai, Sha! Tumben gak masuk?" Lastri menghampiri sahabatnya. Dia menatap Amisha dengan tatapan heran."Kamu habis ngapain, Sha? Keringetan gini?" Lastri mengeluarkan tisu dari dalam tas dan memberikannya pada Amisha."Aku habis nyari kerjaan, Las," jawab Amisha."Lah, kok, kerja? Emang Kak Dito gak ngasih uang? Suami ka–?" Amisha membekap mulut Lastri. Matanya celingukan takut ada yang mendengar obrolan mereka."Jangan sebut kata suami di sini, Las. Aku takut Salman denger." Amisha bicara dengan berbisik."Maaf," ucap Lastri tidak enak."Kamu tahu sendiri semua fasilitas dari Kak Dito sudah kukembalikan dan masal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Kembalinya Raisya

    Amisha tidak bisa tidur. Dia takut Anggara tiba-tiba datang dan melakukan hal yang tidak diinginkan padanya. Tatapan mata Anggara padanya tadi membuat Amisha ketakutan. Sebisa mungkin dia terlihat biasa saja. Jangan sampai Anggara tahu kalau dia ketakutan.Sementara pria yang Amisha takuti sudah terlelap. Tidak biasanya Anggara tidur sebelum larut malam. Bahkan kini dia tengah bermimpi indah. Pikiran buruk tentang sesuatu yang ingin dia lakukan pada wanita itu, di tekannya dalam-dalam.Pagi-pagi sekali sebelum Anggara bangun, Amisha sudah keluar dari apartemen. Dia semangat sekali untuk bekerja. Di hari pertamanya, Amisha ingin memberi kesan yang baik dengan tidak membuat si pemilik laundry kecewa.Amisha disambut hangat pemilik laundry. Bu Sari namanya. Dia langsung diberi seragam bertuliskan laundry Jaya Amanah. Hari pertamanya bekerja, dia akan mengantarkan pakaian yang sudah dicuci bersih kepada para pelanggan."Selamat bekerja dan hati-hati," ucap Bu Sari. Amisha pun pamit. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Tamparan Keras

    Plaak!Sebuah tamparan mendarat di pipi Anggara. Tangan Amisha bergetar hebat. Dia bergegas pergi sebelum Anggara membalas perbuatannya. Amisha lari sekencang mungkin tanpa arah dan tujuan. Yang ada dalam pikiran wanita itu, dia harus pergi sejauh mungkin. Memang tidak baik berada dalam satu ruangan dengan Anggara di saat dia tengah marah.Amisha hanya bisa menangis sendirian di bangku taman. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya jika tidak bisa lepas dari pria itu. Dia bergidik ngeri membayangkannya.Sentuhan tangan di pundaknya membuat Amisha kaget bukan main. Dia langsung menepis tangan itu dan beranjak. Matanya membulat sempurna saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Salman berdiri dengan tatapan penuh rasa khawatir."Kamu ngapain menangis sendirian di sini, Sha? Apa ada yang menyakitimu? Katakan padaku!" Salman terlihat sangat khawatir. Masih terlihat di matanya cinta yang begitu besar untuk wanita itu.Amisha menepis tangan Salman saat hendak memegang pundaknya. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Sikap Yang Aneh

    Terlalu fokus dengan foto Amisha, Anggara sampai tidak memperhatikan foto lain. Di mana ada foto Dito dan Raisya saat melangsungkan pernikahan mereka. Anggara menyimpan ponselnya kembali saat melihat Amisha melajukan motornya. Dia bergegas mengikuti wanita itu hingga motor yang Amisha pakai berhenti di kampus. Amisha terlihat menuju toilet dan tidak berselang lama, wanita itu sudah berganti pakaian."Jadi kamu bekerja sebelum kuliah? Kenapa harus jadi pengantar pakaian? Bukankah kakakmu punya kafe?" Anggara bicara sendiri. Dia merasa ada yang salah.Ponsel Anggara berdering. Terlihat sebuah pesan masuk ke aplikasi hijaunya. Tertulis nama Raisya di sana."Sayang, kamu di mana?" tulis Raisya."Kemarin kita gagal melakukannya. Apa kamu mau mencobanya lagi?" Kembali Raisya mengirimkan pesan."Aku tunggu di tempat biasa." Pesan terakhir yang Raisya kirimkan.Anggara hanya membacanya saja, enggan untuk membalasnya. Dia ingin sedikit menjauh dari wanita itu. Entah mengapa, Raisya tidak lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Mengakhiri Semuanya

    Cukup lama Amisha duduk sendirian di taman depan apartemen. Hati juga pikirannya sedikit rileks, setidaknya untuk beberapa saat. Dia berharap ini hanya mimpi buruk saja yang suatu saat nanti dia bisa terbangun. Dengan langkah malas, Amisha kembali ke apartemen Anggara. Sebelum masuk ke area apartemen, Amisha membeli roti untuk mengganjal perutnya di minimarket. Wanita itu sudah jarang sekali makan nasi karena terlalu sibuk. Sebisa mungkin dia juga hidup hemat, apalagi mengingat waktu gajian masih sangat jauh."Sha, ngapain kamu di sekitar sini?" Jantung Amisha seakan berhenti berdegup saat mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya."Beli ro–roti," jawab Amisha gugup. Salman menatap Amisha penuh tanya."Beli roti sejauh ini?" Salman memicingkan matanya.Meskipun hatinya merindukan pria itu, Amisha berusaha mengabaikannya. Dia tidak mau melibatkan Salman dalam masalahnya. Cintanya pada pria itu masih tersimpan dengan baik. Berh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Perhatian Mertua

    Anggara terbangun saat matahari sudah berada di atas kepala. Dia merasakan sakit di dahi sebelah kanan, bekas terkena pukulan dari gelas yang Amisha layangkan. Belum lagi efek dari minuman yang sudah membuatnya mabuk semalam."Apa yang sudah kamu lakukan pada wanita itu?"Anggara terlonjak kaget saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Dia juga merasa asing dengan ruangan tempatnya tertidur."Shiit!" Anggara hanya bisa mengumpat saat dia ingat dengan kejadian semalam. Matanya celingukan mencari wanita yang tinggal bersamanya. Penasaran dengan kondisi wanita itu."Siapa yang kamu cari? Istrimu?" tanya orang itu."Di mana dia, Pa?" Orang yang kini menatap Anggara penuh amarah adalah Subagio, papanya Anggara. Subagio dan Marini sengaja datang ke apartemen Anggara pagi-pagi sekali karena laporan orang suruhan mereka. Dari laporan yang mereka dapat, terdengar suara Amisha berteriak. Kebetulan pintu apartemen tidak tertutup rapat."Apa pedulimu? Dia sudah pergi jauh!" ucap Sub

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Ada Udang Di Balik Batu

    Raisya baru saja kembali dari perjalanan bisnis. Dia disambut hangat oleh suaminya. Seperti pasangan suami istri lainnya, wanita itu memperlihatkan kerinduannya pada sang suami.Raisya pandai sekali menyembunyikan perselingkuhannya dari sang suami. Semua terlihat baik-baik saja, Dito pun tidak menaruh curiga apa pun."Di mana Misha? Tumben dia tidak menyambutku? Padahal aku udah bawa oleh-oleh untuknya," ucap Raisya. Dia kini tengah dalam balutan selimut bersama Dito."Misha sudah tidak tinggal di sini lagi," jawab Dito. Raisya menatap suaminya dengan rasa penasaran."Maksud kamu apa, Mas? Apa Misha ngekost?" Dito menggelengkan kepalanya, membuat wanita itu semakin penasaran."Saat kamu pergi ke luar kota, aku mendapati Misha berduaan dengan seorang pria di kamar hotel. Hari itu juga aku menikahkan mereka." Penjelasan Dito adalah kabar yang mengagetkan. Raisya tidak percaya kalau Amisha melakukan itu.Raisya sangat mengenal Amisha seperti apa. Dia tidak yakin kalau adik iparnya itu me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Pengakuan Amisha

    Kerah baju Anggara ditarik dengan kasar hingga keluar dari mobil. Sebelum kembali memukul Anggara, orang itu melemparkan jaket yang dipakainya pada Amisha.Setelah yakin Amisha memakai jaket itu, dia kembali fokus dengan Anggara. Memukul juga menendang pria itu hingga tersungkur ke aspal."Mas Salman! Hentikan!" teriak Amisha. Anggara jatuh tersungkur dengan wajah lebam. Darah segar juga keluar dari sudut bibirnya. Di saat Salman hendak melayangkan pukulan lagi, Amisha menghalanginya. Pukulan yang diarahkan pada Anggara kini diterima Amisha."Misha!" Salman bergegas menghampiri. Terlihat raut penyesalan di wajahnya. Anggara menatap pria itu dan balas memukul.Akibat pukulan itu, pipi Amisha memerah. "Brengsek!" Anggara terlihat marah. Dia membalas setiap pukulan yang tadi diterimanya."Berhenti kalian!" Amisha mencoba melerai mereka, tetapi teriakannya terus diabaikan.Amisha kini menghalangi Anggara saat Salman hendak melayangkan pukulan. Hampir saja pukulan pria itu mendarat di pip

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Mainan Anak Cupu

    Setelah mendesak Marsel, Anggara tidak mendapatkan jawaban pasti. Dia diminta mencari tahu sendiri siapa Arjuna sebenarnya. Orang yang Jon kirim untuk mencari tahu belum juga membawakan kabar terbaru."Menurutmu, mereka ada hubungan apa, Jon?" Terlihat wajah Anggara yang kebingungan. Sejak tadi dia mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri."Ibu dan anak." Tetap jawaban itu yang Jon berikan. Dia bahkan merasa yakin kalau mereka punya hubungan darah.Sementara di rumahnya, Arjuna tengah duduk melamun. Dia memikirkan kejadian yang terjadi di taman. Awalnya dia ingin mempersatukan kedua orang tuanya, tetapi tiba-tiba ada rasa marah saat anak itu melihat ibunya merintih kesakitan. Takut pria itu kembali melukai batin ibunya. Arjuna sebenarnya sudah memberi celah untuk ayahnya masuk. Dia ingin memulai dari awal. Saat main bola, Arjuna bukan tidak tahu kalau itu Anggara. Dia tahu, sangat tahu, hanya saja Arjuna ingin membiarkannya saja. Seandainya Anggara tahu, Arjuna ingin sekali memeluk

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Siapa Arjuna?

    Anggara mencari keberadaan Amisha. Tiba-tiba wanita itu menghilang. Di dalam kerumunan itu, Anggara tidak menemukan keberadaan wanita yang dicintainya ataupun anak yang bersama wanita itu."Cari dia, Jon! Temukan sampai dapat!" titah Anggara. Mereka berpencar mencari keberadaan Amisha. Seluruh tempat tidak lepas dari pencarian mereka, hingga toilet pun mereka telusuri."Bagaimana, Jon?" tanya Anggara. Terlihat raut cemas di wajah pria itu."Maaf. Saya tidak menemukannya." Hanya dalam sekejap mata, Amisha dan Arjuna menghilang dari pandangan mereka. Semua area permainan salju sudah ditelusuri, tetapi hasilnya nihil. Amisha ataupun anak itu tidak ditemukan."Pokoknya Juna gak mau nonton film horor." "Tapi Bubun maunya nonton itu." Anggara dan Jon melirik ke arah suara. Orang yang mereka cari ada di belakang. Bergegas Anggara berbalik, belum saatnya Amisha melihat dirinya.Arah datangnya Amisha dari sebuah tempat makan siap saji. Anggara menduga mereka baru saja makan. Pantas saja di

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Menemui Amisha

    Anggara mengerutkan keningnya, tidak paham dengan yang dikatakan Jon. Tidak mungkin anak itu anaknya Amisha jika anak yang dimaksud sudah duduk di bangku SMA. Amisha pergi dua belas tahun lalu, sementara anak SMA berkisar antara usia enam belas tahun sampai delapan belas tahun. Dia meminta Jon mencari info yang lebih akurat.Perjalanan berjalan dengan lancar. Anggara kini sudah sampai di rumah yang akan ditempatinya. Sebuah rumah minimalis yang tidak jauh dari rumah yang Amisha dan Arjuna tempati. Dia kini butuh waktu untuk istirahat sejenak. Perjalanan dari desa sungguh melelahkan, bukan karena jauhnya, melainkan karena jalan yang belum diaspal.Arjuna terbangun saat terdengar suara teriakan anak-anak dari arah tanah lapang. Dia mengintip lewat jendela. Banyak anak-anak yang tengah bermain bola. Sekilas bibirnya tersenyum, terkenang dengan masa-masa di saat dia seumuran mereka.Setelah menunaikan salat Ashar, Arjuna tertarik untuk menghampiri anak-anak yang bermain di lapang. Duduk d

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Bantuan Marsel

    Arjuna tertunduk. Dia ketahuan menguping obrolan mereka. Beruntung Amisha belum menceritakan semuanya, kalau tidak, Arjuna akan mendengar cerita yang belum pantas didengar anak seusianya."Maaf, Bun. Juna mengaku salah. Itu tidak akan terulang lagi," ucap Arjuna penuh penyesalan."Bubun gak suka dengan sikap kamu ini, Jun. Ada hal yang tidak bisa Bubun ceritakan. Suatu hari nanti, pasti Bubun cerita setelah usiamu dewasa," terang Amisha. Arjuna mengangguk paham."Sha, jangan marahi Juna. Dia pasti ingin tahu kisah kamu. Apalagi ada sosok Anggara yang belum dikenalnya. Dia pasti penasaran." Salman bersuara.Di saat perbincangan masih berjalan, Marsel menghubungi nomor Arjuna. Bergegas anak itu pamit untuk menjawabnya. "Arjuna mirip sekali dengan Anggara, Sha. Jika suatu hari nanti dia melihat Arjuna bersamamu, aku yakin Anggara pasti tahu siapa Arjuna baginya." Apa yang Lastri katakan memang benar. Itu juga yang membuatnya takut. Meskipun

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Kembali Bertemu Sahabat

    Amisha duduk di teras bersama tamunya. Dia tidak berani membawa seorang pria masuk ke rumah sementara tidak ada orang lain di sana. Laksmi sedang membeli beberapa kebutuhan di supermarket terdekat."Maaf jika kedatanganku mengganggumu, Sha. Aku juga gak sengaja ke sini. Tadi kulihat kamu lagi nyapu, makanya aku samperin untuk memastikan itu kamu," ucap Salman. "Gak papa. Lastri gak ikut?" tanya Amisha."Dia gak ikut. Aku lagi ada tugas kantor, mengontrol proyek baru. Saat mau pulang, atasanku meminta untuk mengecek proyek di dekat sini." Amisha terdiam. Dia merasa canggung berduaan dengan pria itu, apalagi sekarang Salman adalah suami sahabatnya. Dia takut kebersamaan mereka menjadi fitnah."Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan?" Amisha sudah mulai tidak nyaman. "Tidak ada. Aku hanya mampir saja dan memastikan kalau yang kulihat itu beneran kamu, Sha." Untuk sesaat keduanya terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Amisha takut putranya segera kembali dan bertanya-t

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Menjalin Hubungan Baik

    Arjuna sampai rumah dengan napas terengah-engah dan keringat bercucuran di dahi. Anak itu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan ibunya. Untuk pertama kalinya dia terpisah meskipun hanya dua hari saja."Bubun belum sampai, Den. Mungkin satu jam lagi," ucap Laksmi. Dia bisa menebak alasan anak itu pulang dengan berlari."Kamar Bubun sudah dirapikan, Bi?" Laksmi mengangguk."Makanan sudah siap?" Kembali Laksmi mengangguk."Bunga. Aku mau beli buket bunga buat Bubun." Arjuna berbalik dan hendak pergi lagi."Kenapa gak buat saja, Den? Banyak bunga di taman," saran Laksmi. Arjuna menepuk jidatnya."Bibi bantu aku, ya!" pinta Arjuna. Laksmi mengangguk setuju.Setelah mengganti pakaiannya, Arjuna menghampiri Laksmi yang sudah lebih dulu ke taman. Ada bunga lili putih, bunga kesukaan Amisha. Arjuna tertarik untuk merangkai bunga itu dan diberikan pada ibunya."Apa Bubun akan suka bunga ini, Bi?" Arjuna terlihat ragu. Dia takut kembali mendapat penolakan."Bubun pasti suka, Den. Setahu Bibi, b

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Kembalinya Amisha Dari Masa Lalu

    Anggara sudah bisa mengambil kesimpulan alasan Amisha pergi karena apa. Rupanya ada kesalahpahaman yang harus segera diselesaikan, dia ingin wanita itu kembali padanya.Anggara belum sempat mengatakan semuanya karena Amisha tiba-tiba pergi. Di saat dia hendak mengejarnya, Dito menghalangi langkah pria itu. Dito menolak mendengar penjelasan Anggara, hingga akhirnya pria itu diusir."Baiklah. Sekarang aku tahu apa penyebab kamu pergi. Kupastikan kamu kembali padaku," gumam Anggara dengan penuh keyakinan.Pria itu kini sudah kembali ke rumah yang disewanya. Dia akan memperpanjang waktu tinggalnya sampai wanita itu benar-benar kembali padanya.Sementara di kamarnya, Amisha hanya bisa terguguk. Lagi-lagi dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Kebencian di hatinya selalu kalah dengan rasa rindu yang dirasakan."Jelas-jelas dia sudah mengkhianatiku, kenapa aku terus saja merasakan perasaan itu?" rutuk Amisha. Kamarnya kembali seperti kapal pecah. Berantakan.Dito dan Marsel hanya bisa meliha

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Kembalinya Amisha

    Anggara sudah bisa mengambil kesimpulan alasan Amisha pergi karena apa. Rupanya ada kesalahpahaman yang harus segera diselesaikan, dia ingin wanita itu kembali padanya.Anggara belum sempat mengatakan semuanya karena Amisha tiba-tiba pergi. Di saat dia hendak mengejarnya, Dito menghalangi langkah pria itu. Dito menolak mendengar penjelasan Anggara, hingga akhirnya pria itu diusir."Baiklah. Sekarang aku tahu apa penyebab kamu pergi. Kupastikan kamu kembali padaku," gumam Anggara dengan penuh keyakinan.Pria itu kini sudah kembali ke rumah yang disewanya. Dia akan memperpanjang waktu tinggalnya sampai wanita itu benar-benar kembali padanya.Sementara di kamarnya, Amisha hanya bisa terguguk. Lagi-lagi dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Kebencian di hatinya selalu kalah dengan rasa rindu yang dirasakan."Jelas-jelas dia sudah mengkhianatiku, kenapa aku terus saja merasakan perasaan itu?" rutuk Amisha. Kamarnya kembali seperti kapal pecah. Berantakan.Dito dan Marsel hanya bisa meliha

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Fakta Yang Mulai Terungkap

    Amisha berjalan dengan anggun menghampiri pria masa lalunya. Untuk pertama kalinya, wanita itu kembali berpenampilan cantik setelah sekian tahun berlalu. Dia berusaha bersikap setenang mungkin, menyembunyikan isi hatinya yang tengah berperang, antara kebencian dan kerinduan.Belum sempat Amisha sampai, Dito menarik tangan adiknya hingga terhalang pohon besar. Kepalanya menggeleng dan meminta adiknya masuk. Dia tidak mau mereka bertemu, takut Amisha kembali mengingat luka yang pernah Anggara torehkan. Dia masih ingat bagaimana adiknya terluka saat itu."Aku gak papa, Kak. Dia hanya masa lalu yang ingin aku lupakan," imbuh Amisha dengan suara lirih."Lepaskan dia, Mas! Biarkan Amisha menyelesaikan masa lalunya yang tertunda." Marsel menarik tangan suaminya. "Apa maksud kamu, Sayang? Kamu ingin Amisha kembali terluka? Selama ini dia selalu mengingat kejadian itu jika melihat Arjuna, apalagi sekarang dia harus melihat pelaku utamanya." Dito tidak habis pikir dengan istrinya. Seakan dia t

DMCA.com Protection Status