Share

Bab 95 Cemas

Author: Naza Dya
last update Last Updated: 2024-01-11 21:16:33

Liyana melirik benda bulat yang menempel di dinding kamarnya. Sudah lebih dari jam delapan malam. "Kenapa Mas Arya belum pulang ya? Apa rapatnya belum juga selesai? " Liyana bertanya-tanya dalam hatinya.

Liyana sama sekali tidak bisa tenang sepanjang sore hingga malam. Tentu saja karena memikirkan keadaan Arya suaminya. "Kalau tahu bakal lama begini mending tadi aku ikut, ya walaupun mungkin gak akan di izinkan sama Mas Arya." Liyana bermonolog sendiri.

"Apa Mas Arya baik-baik saja? Atau jangan-jangan malah kenapa-napa lagi? Aduuuh Mas kenapa belum pulang juga sih. Tidak-tidak, Mas Arya pasti baik-baik saja." Liyana mencoba menghalau kecemasannya.

Liyana mencoba menenangkan pikirannya dengan menyiapkan beberapa bahan masakan untuk makan malam, meskipun bukan dirinya yang akan memasak, justru Liyana harus memperhatikan setiap bahan makanan yang akan di masak pelayan rumahnya. Liyana ingin menyambut kepulangan suaminya dengan menyediakan makan malam romantis.

Beberapa lama kemudian, bah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 96 Pagi Hari Di Kantor

    "Maaas, aku gak bisa napas" protes Liyana tatkala Arya memeluknya semakin erat. Mendengar protes dari Liyana Arya justru malah semakin mendekap Liyana bukan melepaskannya.Liyana pun berusaha melepaskan dirinya dengan memukul ringan dada Arya. Pemberontakan itu justru malah membuat Arya kian menempelkan wajah Liyana ke dada bidangnya."Maas, udah gak tahan ni." Liyana pun mengeluarkan reaksi megap-megap seolah kehabisan napas. Akhirnya, Arya pun melepaskan pelukannya dan mendaratkan kecupan di kening Liyana istri kecilnya. Liyana pun bangkit dari duduknya, mengambil kotak bekal yang di bawanya dari rumah.Liyana berkutat mempersiapkan makanan yang ada di dalam kotak bekalnya. Membukanya satu persatu dan menaruhnya di atas meja yang ada di hadapan Arya. "Kita makan malam dulu yuk Mas" ujar Liyana setelah menata dan menyajikan makanannya di atas meja.Arya pun mengangguk mengiyakan."Makan yang banyak Mas, biar cepet sehat dan gak lemes lagi." Ucap Liyana seraya menyodorkan satu pir

    Last Updated : 2024-01-12
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 97 Tanggung

    Arya hanya diam saja tidak menjawab, ia mencoba mempertimbangkan permintaan istrinya. Dari pada berdebat Arya pun akhirnya mengiyakan. Liyana pun tersenyum senang, Liyana merasa lega karena Arya suaminya menuruti permintaannya.Beberapa saat kemudian ada sesuatu yang mengusik ketenangan sarapan Liyana. Ada sedikit noda di wajah tampan Arya. Bekas remahan sarapan yang belepotan di sudut bibir Arya. Liyana pun dengan spontan mencoba menghapus remahan makanan dari sudut bibir Arya. Liyana mendekat dan mengulurkan sebelah tangannya ke wajah Arya. Mencoba menghapus sisa makanan di sudut bibir suaminya dengan jemarinya. Namun, pandangan Liyana justru malah fokus ke bibir Arya.Arya merasa kaget karena perlakuan Liyana yang tiba-tiba lembut dan menggoda. "Mau ngapain Li? Mau minta jatah yah?" Arya bertanya seraya mengamati tingkah Liyana dengan bersemangat. Menantikan tindakan Liyana selanjutnya.Liyana meletakkan sendok yang ia pegang, kemudian melanjutkan meletakkan jemari tangannya di wa

    Last Updated : 2024-01-12
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 98 Arya Menginginkan Seorang Bayi

    Mobil yang membawa Arya pun melaju membelah jalanan yang sudah mulai padat. Dalam perjalanan pulang, Arya melirik Liyana yang sedari tadi duduk terdiam.Tiba di kediamannya Arya keluar dari mobil dengan di bantu oleh pelayan yang sudah siap menyambutnya. Saat hendak melangkah masuk ke dalam rumah, Liyana dengan sigap meraih lengan Arya dan menggandengnya. Keduanya pun melangkah bersama-sama menuju kamar mereka.Pagi sudah berubah siang saat Arya dan Liyana tiba di dalam kamarnya. Arya yang merasakan badannya mulai lengket oleh keringat pun langsung melangkah menuju kamar mandi untuk kembali membersihkan tubuhnya.Setelah dua puluh menit Arya pun keluar dari kamar mandi. Ia pun kemudian berjalan menghampiri Liyana yang sedang duduk anteng di atas kasurnya seraya menatap ponsel yang ada dalam genggamannya."Li, ada yang mau Mas bicarakan" ucap Arya saat dirinya sudah duduk tepat di sisi Liyana."Bicara aja Mas, aku pasti dengerin kok." Jawab Liyana dengan pandangan masih ke layar ponsel

    Last Updated : 2024-01-13
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 99 Dua Garis Merah

    "Li, Mas mau ke ruangan kerja sebentar. Kamu mau ikut atau mau di sini saja?" Arya bertanya, semenjak rujuk kembali dan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya sikap Arya memang begitu hangat terhadap Liyana. Arya menjadi begitu perhatian, pun sama halnya dengan sikap Liyana terhadap Arya."Enggak ah Mas, aku mau rebahan di sini saja." Jawab Liyana.Arya tersenyum memperhatikan Liyana, kemudian Arya melangkah mendekati Liyana, memberikan kecupan di kening Liyana. Seketika Liyana memjamkan matanya untuk beberapa saat, menikmati perlakuan lembut suaminya."Mas, keluar sebentar ya." Ucap Arya seraya mengusap lembut puncak kepala Liyana.Liyana pun mengangguk. Memandangi Arya yang mulai keluar dan menghilang dari balik pintu kamarnya. Liyana mengalihkan pandangannya ke sebuah benda pipih yang masih tergeletak di atas kasur. Liyana meraih benda tersebut, jemarinya mulai menari di layar ponsel.Setelah beberapa saat Liyana mulai bosan dengan ponselnya, ia pun memutuskan untuk memejam

    Last Updated : 2024-01-13
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 100 Menjadi Lebih Perhatian

    Entah, Liyana harus merasa bahagia atau sebaliknya. Liyana merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Perlahan Liyana keluar dari toilet membawa benda kecil dengan dua garis merah dalam tangannya.Liyana menyerahkan benda tersebut kepada sang dokter setelah ia duduk kembali pada kusri yang bersebelahan dengan Arya di hadapan dokter tersebut.Setelah sang dokter melihat benda tersebut ia pun segera memberitahukan hasil dari pemeriksaannya. Dan dokter mengatakan bahwa Liyana sedang hamil. Arya adalah orang paling bahagia saat mendengar kabar kehamilan Liyana. Apa yang di harapkannya benar-benar terjadi. Arya begitu gembira, angan-angannya akan menjadi seorang ayah akan segera terwujud.Spontan, Arya mengecup dahi Liyana seraya mengucapkan terima kasih kepada istri kecilnya tanpa menghiraukan keberadaan dokter di hadapannya. "Terima kasih Li," ucap Arya seraya memeluk Liyana. Namun, Liyana tak membalas pelukan suaminya. Ia hanya tersenyum hambar melihat kegembiraan suaminya. Pelukan Ary

    Last Updated : 2024-01-14
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 101 Ngidam

    Liyana meminta bantuan Arya suaminya, Liyana ingin pergi ke kamar mandi namun badannya terasa lemas. Bahkan untuk berjalan pun Liyana merasa seakan tak berdaya. Arya dengan sigap memegang dan memapah Liyana menuju kamar mandi.Sampai di kamar mandi, Liyana yang sudah tak tahan menahan mual pun langsung memuntahkan semua cemilan yang tadi di makannya. Sementara, dari balik pintu kamar mandi Arya begitu merasa khawatir.Setelah selesai Liyana melangkah dengan perlahan menuju pintu kamar mandi. Arya semakin di buat khawatir saat mendapati tubuh istrinya yang semakin lemah usai muntah-muntah. Di tambah lagi wajah Liyana yang semakin terlihat pucat.Arya dengan sigap menggendong tubuh Liyana menuju ranjang dan membaringkannya. "Li, kamu baik-baik saja kan? Apa kita ke dokter saja?" Tanya Arya yang terlihat begitu khawatir."Gak usah Mas, aku mau tidur saja." Jawab Liyana seraya memejamkan kedua matanya. "Ya sudah, aku temenin ya." Arya pun duduk di samping Liyana dengan bersandar ke kepal

    Last Updated : 2024-01-14
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 102 Double Date

    Sampai di rumah, Arya dan Liyana langsung masuk kembali ke dalam kamarnya. Arya yang sudah tidak kuat menahan kantuk langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, tak butuh waktu lama Arya pun sudah terlelap.Sedangkan Liyana tak dapat memejamkan kembali matanya, di tambah dengan suara dengkuran Arya yang mengganggu telinganya. Liyana memutuskan untuk duduk di sofa. Mengambil ponsel, mengusap-usap layar ponsel dan Liyana pun iseng mengecek nomor sahabatnya Tiara.Tanpa Liyana sangka nomor Tiara sedang online, ia pun iseng mengirim pesan. Sudah lama rasanya Liyana tidak berkomunikasi dengan sahabatnya."Hai, apa kabar mu Tiara?" Isi pesan Liyana.Tak lama terdengar notifikasi pesan masuk.Ting !"Kabar buruk." Balas Tiara singkat.Liyana pun memutuskan untuk menelepon sahabatnya.Berdering......"Hallo, Li?" Sapa Tiara dari balik telepon yang sudah tersambung."Tiara, ya ampuuun, kangen tahuuu." Ucap Liyana."Iya Li sama aku juga kangen, tumben kamu jam segini udah bangun." Jawab Tiara

    Last Updated : 2024-01-15
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 103 Berakhir Di Rumah Sakit

    Mobil yang Arya kemudikan perlahan melaju memasuki parkiran. Liyana dapat melihat sahabatnya Tiara yang juga baru sampai dan keluar dari mobil yang di kemudikan suaminya. Tiara nampak kewalahan menggendong bayi mungilnya. Liyana langsung turun dari mobil setelah Arya memarkirkannya. Setengah berlari menghampiri Tiara sahabatnya. Arya yang melihat segera mengejar, khawatir Liyana terjatuh."Tiara....." sapa Liyana dan langsung menggendong bayi Tiara dari gendongannya. "Iiiiih, gemesh." Celetuk Liyana saat dirinya menggendong bayi Tiara yang terlihat menggemaskan.Arya merasa begitu bahagia tatkala melihat Liyana begitu terampil menggendong bayi sahabatnya. Arya jadi semakin tidak sabar menunggu calon bayi dalam perut Liyana untuk lahir ke dunia, menjadi pelengkap keluarga kecilnya bersama Liyana.Ke empatnya pun berjalan beriringan masuk ke dalam sebuah mall yang di dalamnya terdapat caffe juga tempat romantis lainnya. Liyana berjalan menuju caffe yang berada di mall tersebut."Mas, k

    Last Updated : 2024-01-15

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 130 Bahagia Bersamamu

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan

    Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 128 Liburan

    Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya

    Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka

    Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka

    Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 124 Baby Blues

    Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 123 Hadirnya Arya Junior

    "Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 122 Mendekati Persalinan

    Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam

DMCA.com Protection Status