Share

Bab 101 Ngidam

Penulis: Naza Dya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 18:09:39

Liyana meminta bantuan Arya suaminya, Liyana ingin pergi ke kamar mandi namun badannya terasa lemas. Bahkan untuk berjalan pun Liyana merasa seakan tak berdaya. Arya dengan sigap memegang dan memapah Liyana menuju kamar mandi.

Sampai di kamar mandi, Liyana yang sudah tak tahan menahan mual pun langsung memuntahkan semua cemilan yang tadi di makannya. Sementara, dari balik pintu kamar mandi Arya begitu merasa khawatir.

Setelah selesai Liyana melangkah dengan perlahan menuju pintu kamar mandi. Arya semakin di buat khawatir saat mendapati tubuh istrinya yang semakin lemah usai muntah-muntah. Di tambah lagi wajah Liyana yang semakin terlihat pucat.

Arya dengan sigap menggendong tubuh Liyana menuju ranjang dan membaringkannya. "Li, kamu baik-baik saja kan? Apa kita ke dokter saja?" Tanya Arya yang terlihat begitu khawatir.

"Gak usah Mas, aku mau tidur saja." Jawab Liyana seraya memejamkan kedua matanya.

"Ya sudah, aku temenin ya." Arya pun duduk di samping Liyana dengan bersandar ke kepal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 102 Double Date

    Sampai di rumah, Arya dan Liyana langsung masuk kembali ke dalam kamarnya. Arya yang sudah tidak kuat menahan kantuk langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, tak butuh waktu lama Arya pun sudah terlelap.Sedangkan Liyana tak dapat memejamkan kembali matanya, di tambah dengan suara dengkuran Arya yang mengganggu telinganya. Liyana memutuskan untuk duduk di sofa. Mengambil ponsel, mengusap-usap layar ponsel dan Liyana pun iseng mengecek nomor sahabatnya Tiara.Tanpa Liyana sangka nomor Tiara sedang online, ia pun iseng mengirim pesan. Sudah lama rasanya Liyana tidak berkomunikasi dengan sahabatnya."Hai, apa kabar mu Tiara?" Isi pesan Liyana.Tak lama terdengar notifikasi pesan masuk.Ting !"Kabar buruk." Balas Tiara singkat.Liyana pun memutuskan untuk menelepon sahabatnya.Berdering......"Hallo, Li?" Sapa Tiara dari balik telepon yang sudah tersambung."Tiara, ya ampuuun, kangen tahuuu." Ucap Liyana."Iya Li sama aku juga kangen, tumben kamu jam segini udah bangun." Jawab Tiara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 103 Berakhir Di Rumah Sakit

    Mobil yang Arya kemudikan perlahan melaju memasuki parkiran. Liyana dapat melihat sahabatnya Tiara yang juga baru sampai dan keluar dari mobil yang di kemudikan suaminya. Tiara nampak kewalahan menggendong bayi mungilnya. Liyana langsung turun dari mobil setelah Arya memarkirkannya. Setengah berlari menghampiri Tiara sahabatnya. Arya yang melihat segera mengejar, khawatir Liyana terjatuh."Tiara....." sapa Liyana dan langsung menggendong bayi Tiara dari gendongannya. "Iiiiih, gemesh." Celetuk Liyana saat dirinya menggendong bayi Tiara yang terlihat menggemaskan.Arya merasa begitu bahagia tatkala melihat Liyana begitu terampil menggendong bayi sahabatnya. Arya jadi semakin tidak sabar menunggu calon bayi dalam perut Liyana untuk lahir ke dunia, menjadi pelengkap keluarga kecilnya bersama Liyana.Ke empatnya pun berjalan beriringan masuk ke dalam sebuah mall yang di dalamnya terdapat caffe juga tempat romantis lainnya. Liyana berjalan menuju caffe yang berada di mall tersebut."Mas, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 104 Arya Menjadi Overprotektif

    Arya takut istrinya kenapa-kenapa dan yang lebih Arya takutkan lagi kondisi Liyana saat ini dapat berpengaruh pada janin yang sedang tumbuh dalam rahim Liyana.Setelah mendapatkan perawatan Arya melihat jari tangan Liyana mulai bergerak setelah setengah jam pingsan. Arya memperhatikan dengan seksama sejenak, kemudian menggenggan tangan Liyana yang sempat bergerak itu.Setelah beberapa saat, Liyana mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. "Li?" Arya mencoba menyapa Liyana yang mulai tersadar dari pingsannya."Dokter" teriak Arya memanggil dokter yang menggantikan tugas dokter Rian menangani istrinya karena dokter keluarganya itu sedang berada di luar kota. Tak lama, sang dokter itu pun datang dan segera mengecek kondisi Liyana."Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Arya tak sabar. "Keadaannya sudah jauh lebih baik, kondisi seperti ini sangat wajar bagi wanita yang baru mengalami hamil. Apa lagi di usia hamil yang masih muda sangat rentan sekali bagi si calon ibu mengalami hal seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 105 Libur Dapat Jatah

    Liyana pun mengangguk pasrah menjawab permintaan suaminya.Setelah sinar matahari mulai terasa hangat, Arya pun mengajak Liyana untuk kembali masuk ke dalam kamar. Mengantarkannya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Liyana di dalam kamar mandi, Arya setia menunggu di balik pintunya.Liyana telah selesai, Arya pun mengantarkannya kembali untuk duduk di sofa setelah selesai berganti pakaian. Kini giliran Arya yang siap untuk membersihkan diri. Tak lama, Arya pun selesai. Arya mengajak istrinya untuk sarapan bersama.Keduanya beranjak keluar dari kamar, melangkah menuju meja makan yang di atasnya sudah tersaji berbagai macam makanan lezat. Arya membopong Liyana menuju meja makan, sudah seperti cucu yang membopong neneknya berjalan saja. Arya begitu khawatir, lebih tepatnya terlalu parno.Sampai di depan meja makan, Liyana langsung ngiler begitu melihat hidangan yang ada di depan matanya. Setelah Arya menarik kursi Liyana langsung duduk dan tanpa menunggu lagi ia langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 106 Suami Idaman

    Arya menghela napas dalam-dalam. Nasibnya sungguh memprihatinkan. Saat sedang ingin-inginnya menyentuh istri tercinta, malah harus menunggu empat bulan lamanya. "Bakalan sakit kepala setiap hari ini" batin Arya.Dengan langkah kaki yang terasa berat, Arya melangkah menuju lemari dan mulai mengenakan piyama tidurnya. Arya pun segera membaringkan tubuhnya di samping Liyana.Arya pun mengelus-elus perut Liyana serta sesekali menciumnya. Sungguh Arya merasa tersiksa harus menahan hasrat ingin bercintanya. Namun, rasa sayang terhadap Liyana serta janin yang ada dalam perut Liyana membuat Arya dapat menahan hasratnya. Meski pada akhirnya Arya harus mencapai puncak kenikmatan dengan bermain solo."Mas, makasih karena telah menjadi suamiku." Ucap Liyana merasa terharu dengan perlakuan Arya terhadapnya, sehingga Liyana merasa begitu di sayangi suaminya."Iya Li, terima kasih juga karena telah menjadi istri serta calon ibu untuk anak-anak Mas. Karena bagi Mas tidak ada wanita lain selain kamu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 107 Keadaan Liyana

    Kembali Liyana masuk ke dalam kamar setelah mobil yang membawa Arya menghilang dari teras rumahnya. Sampai di dalam kamar Liyana mulai menyusun kegiatan yang akan dilakukannya hari ini dalam pikirannya dengan tangan yang terus mengusap-usap perutnya sendiri yang sudah semakin kelihatan.Sesaat kemudian Liyana teringat untuk memeriksa buku catatan cek kandungan yang sempat ia dapatkan dari dokter waktu pertama kali dirinya melakukan pemeriksaan.Gegas Liyana melangkah menuju sebuah lemari khusus data-data penting. Mengambil satu buku khusus catatan ibu hamil, membukanya dan mulai memperhatikan tanggal terakhir dirinya melakukan pemeriksaan.Tak terasa usia kandungan Liyana kini sudah memasuki minggu ke 12, dan besok adalah hari pemeriksaan kembali. Liyana menaruh kembali buku hamilnya kemudian mulai melangkah keluar kamar untuk sekedar berjalan-jalan ke taman belakang.Di luar pintu kamar Ijah sudah menunggunya karena memang Liyana sudah memberi tahu sebelumnya kalau dirinya ingin berj

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 108 Balada Kehamilan

    Arya melajukan mobilnya dengan cepat. Dalam perjalanan pikiran Arya di selimuti dengan kecemasan yang semakin memuncak. Sementara Liyana memilih untuk memejamkan matanya untuk beristirahat agar tubuhnya bisa segar kembali.Baru saja mata Liyana akan terpejam, tiba-tiba Liyana merasa perlu untuk buang air kecil. Liyana bangkit perlahan menuju kamar mandi. Namun naas, saat Liyana baru saja akan masuk, lantai kamar mandi yang licin membuat Liyana terpleset. Arya yang baru saja tiba dan berada di ambang pintu segera berlari menuju posisi istrinya, begitu melihat sang istri yang hampir terjatuh. Arya menangkap tubuh Liyana dari belakang, hingga Liyana bisa terhindar dari benturan.Liyana merasakan sedikit sakit di perutnya yang mulai membesar. Arya segera membantu Liyana untuk berdiri. Perlahan Liyana mulai menegakkan tubuhnya seraya mengatur napasnya yang terengah-engah karena kejadian tiba-tiba ini.Arya segera memerintahkan pelayan rumah untuk memeriksa kamar mandi, membersihkannya aga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 109 Acara Syukuran Empat Bulanan

    "Mas?" Liyana mencoba membuka percakapan tatkala ia dan Arya suaminya sedang duduk menikmati sarapan pagi ini. Arya nampak begitu menikmati nasi goreng sarapannya, sedangkan Liyana hanya sarapan dengan meminum susu ibu hamil serta roti yang di olesi selai strawberry saja."Iya, kenapa Li? Mual lagi? Atau pusing?" Jawab Arya langsung peka, yang sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan istrinya saat sedang sarapan atau di jam makan lainnya. Ya, sampai saat usia kehamilannya yang memasuki usia empat bulan, Liyana memang masih merasakan mual saat melihat makanan tertentu."Bukan Mas." Ucap Liyana."Kalau bukan mual sama pusing, terus kenapa?" Tanya Arya menyelidik."Ada yang mau aku bicarakan." Sambung Liyana."Bicarakan saja Li, Mas siap mendengarkan." Jawab Arya dengan yakinnya."Begini Mas, sekarang kan usia kandunganku sudah masuk empat bulan. Jadi, aku pingin bikin syukuran empat bulanan." Ujar Liyana memberitahukan keinginannya."Ya itu harus Li, kamu mau acaranya di adakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 130 Bahagia Bersamamu

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan

    Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 128 Liburan

    Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya

    Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka

    Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka

    Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 124 Baby Blues

    Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 123 Hadirnya Arya Junior

    "Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 122 Mendekati Persalinan

    Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam

DMCA.com Protection Status