Home / Rumah Tangga / Terpaksa Menikahi Om Tampan / Bab 109 Acara Syukuran Empat Bulanan

Share

Bab 109 Acara Syukuran Empat Bulanan

Author: Naza Dya
last update Last Updated: 2024-01-20 21:38:58

"Mas?" Liyana mencoba membuka percakapan tatkala ia dan Arya suaminya sedang duduk menikmati sarapan pagi ini. Arya nampak begitu menikmati nasi goreng sarapannya, sedangkan Liyana hanya sarapan dengan meminum susu ibu hamil serta roti yang di olesi selai strawberry saja.

"Iya, kenapa Li? Mual lagi? Atau pusing?" Jawab Arya langsung peka, yang sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan istrinya saat sedang sarapan atau di jam makan lainnya. Ya, sampai saat usia kehamilannya yang memasuki usia empat bulan, Liyana memang masih merasakan mual saat melihat makanan tertentu.

"Bukan Mas." Ucap Liyana.

"Kalau bukan mual sama pusing, terus kenapa?" Tanya Arya menyelidik.

"Ada yang mau aku bicarakan." Sambung Liyana.

"Bicarakan saja Li, Mas siap mendengarkan." Jawab Arya dengan yakinnya.

"Begini Mas, sekarang kan usia kandunganku sudah masuk empat bulan. Jadi, aku pingin bikin syukuran empat bulanan." Ujar Liyana memberitahukan keinginannya.

"Ya itu harus Li, kamu mau acaranya di adakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 110 Minta Jatah

    "Iya, iya, sini Mas elusin. Padahal kalau ibunya yang mau juga Mas bakalan elusin dengan senang hayi kok." Kata Arya seraya mengelus-elus perut Liyana."Li?" Ucap Arya seraya merebahkan kepalanya di atas paha Liyana."Hem" timpal Liyana."Sudah bis dapat jatah gak?" Tanya Arya seraya menatap wajah Liyana yang berada di atasnya.Liyana bingung harus menjawab apa. Kalau iya menolak rasanya tak sampai hati, mengingat suaminya sudah berpuasa selama empat bulan dan hanya bermain solo. Tapi, kalau di izinkan Liyana takut, takut terjadi sesuatu dengan kandungannya."Kok diam, gak kasihan apa sama Mas?" Ujar Arya memasang wajah pilu. "Kan sekarang sudah empat bulan hamilnya Li, jadi bisa dong Mas.....?" Arya sengaja menggantungkan kalimatnya. "Tapi, pelan-pelan ya Mas, takut baby nya ngambek nanti di dalam." Pinta Liyana yang membuat Arya langsung sumringah karena telah mendapatkan izinnya kembali."Mas pasti pelan-pelan kok Li." Jawab Arya sudah tak sabar.Arya terlebih dahulu mencium perut

    Last Updated : 2024-01-20
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 111 Hasil USG

    Jalanan yang di lalui sudah ramai dan padat membuat mobil yang memebawa Liyana menjadi lama sampai ke rumah sakit. Arya semakin merasa khawatir dengan keadaan Liyana."Pak, apa tidak ada jalan lain agar bisa lebih cepat ?" Tanya Arya."Tidak Tuan, ini jalan satu-satunya." Jawab sang supir seraya terus menjalankan mobil meski perlahan.Satu jam kemudian mobil yang Arya tumpangi bersama istrinya Liyana pun tiba di rumah sakit. Arya segera menggendong Liyana saat sudah turun dari mobilnya, membawanya menuju pintu masuk kemudian mendudukkanya di kursi roda. Arya mendorong kursi roda dan membawa Liyana menuju ruangan dokter. Sebelumnya Arya sudah menelepon dokter keluarganya itu, sehingga Arya bisa langsung masuk menuju ruang prakteknya."Silahkan berbaring" titah dokter sesaat setelah Arya telah sampai membawa Liyana ke dalam ruangan dokter. Liyana mulai naik ke atas tempat tidur dengan di bantu oleh Arya.Dokter mulai melakukan tugasnya, memeriksa keadaan Liyana serta janin yang ada di

    Last Updated : 2024-01-21
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 112 Makan Di Pinggir Jalan

    Arya kembali masuk ke dalam mobil setelah berhasil membeli satu buah es krim yang Liyana minta. "Ini es krimnya Li, sesuai permintaan kamu." Ucap Arya seraya menyodorkan es krim itu kepada Liyana.Liyana terlihat sumringah, Liyana mengambil es krim yang di berikan suaminya seraya berkata "terima kasih Mas" kata Liyana. Liyana langsung mengupas bungkusan es krimnya, menjilatnya kemudian menggigit kecil ujung es krim tersebut. Setelahnya, Liyana justru malah menyerahkan kembali es krimnya kepada Arya suaminya."Ini Mas, aku udahan makan es krimnya." Ucap Liyana dengan entengnya seraya memberikan es krim dari tangannya. Arya bergeming, tak habis pikir dengan tingkah aneh istrinya kini. Baru saja Liyana dengan kekeh minta di beliin es krim, bukannya di habiskan Liyana justru malah kembali memberikannya. Arya meraih es krim yang Liyana berikan, tanpa berpikir lagi Arya pun melahap es krim yang sudah berpindah tangan dari Liyana kepadanya. Menelannya dengan rasa kesal.Sedangkan dari sorot

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 113 Jalan-Jalan Di Taman Belakang

    Tak ingin mengganggu istirahat istrinya, Arya pun memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya. Liyana baru bangun sore harinya. Mungkin karena terlalu kenyang setelah makan di pinggir jalan serta lelah sepulang dari rumah sakit membuat Liyana tertidur begitu pulas.Liyana mengerjap-ngerjapkan ke dua matanya, rasa kantuk masih menyelimuti ke dua mata dengan bulu mata lentik itu. Namun, Liyana harus membuka ke dua matanya lebar-lebar tatkala ia tak melihat suaminya di dalam kamar.Dengan mata yang masih mengantuk Liyana pun turun dari atas ranjang untuk mencari Arya suaminya. Setelah memeriksa kamar mandi serta balkon, Liyana masih juga tak menemukan keberadaan Arya. Liyana pun memutuskan untuk mencari di luar kamar.Beberapa langkah dari kamarnya, Liyana melihat pintu ruang kerja Arya suaminya nampak terbuka. Liyana pun melangkah mendekati pintu tersebut, karena Liyana yakin pasti suaminya berada di dalam sana.Benar saja, Arya memang berada di sana. Namun, Liyana cukup terkejut melihat

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 114 Kecelakaan

    Pagi hari Arya telah bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasa setelah sarapan bersama Arya pun segera melangkah menuju pintu kemudian masuk ke dalam mobil yang akan membawanya menuju kantor perusahaan setelah sebelumnya berpamitan kepada istri kecilnya Liyana.Beberapa minggu belakangan, Arya memang jarang sekali datang ke kantornya. Arya lebih sering menemani Liyana yang sedang hamil di rumah. Itu karena mood Liyana yang sering berubah-ubah dan minta terus di temani suaminya.Arya tak dapat menolak permintaan Liyana, apa lagi kalau mengingat Liyana yang suka tiba-tiba pusing dan badannya sering lemas membuat Arya merasa khawatir kalau harus meninggalkannya.Mobil pun melaju membawa Arya menuju perusahaan dan meninggalkan Liyana yang masih berdiri di ambang pintu. Setelah mobil yang membawa Arya sudah tak terlihat, Liyana tak lantas masuk ke dalam rumah. Ia justru melangkah keluar rumah dan berjalan menuju taman belakang.Ijah yang sudah hapal dengan kebiasaan Nyonya nya pun langs

    Last Updated : 2024-01-23
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 115 Membuat Liyana Penasaran

    "Lebih baik sekarang kita berdo'a untuk kesembuhan bapak." Ucap Arya mengajak Liyana serta ibunya. Liyana pun mengangguk lemah dalam pelukan Arya. Selesai berdo'a dokter keluar dari pintu ruangan di mana bapaknya Liyana di tangani. Arya, Liyana serta ibunya spontan berdiri secara bersamaan. "Dok, bagaimana kondisi suami saya?" Tanya ibunya Liyana kepada dokter yang baru saja keluar dari dalam sana."Cedera di kepala suami ibu sangat serius, kondisinya saat ini kritis dan butuh penanganan insentif. Sehingga kami harus memindahkannya ke ruang ICU, agar penanganannya lebih cepat." Dokter itu pun menjelaskan tentang kondisi bapaknya Liyana saat ini.Setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga, bapak Liyana pun segera di bawa ke ruang ICU. Hanya boleh ada satu orang yang di izinkan untuk menungguinya di sana. Tentu saja ibu Liyana selaku istri dari bapaknya Liyana yang akan menemaninya di dalam sana.Arya mengajak Liyana untuk kembali pulang terlebih dahulu. Selain karena sudah mau

    Last Updated : 2024-01-23
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 116 Flek

    "Ada apa dengan bapak Mas? Cepat katakan, jangan buat aku penasaran." Liyana semakin tidak sabar menunggu kabar yang sudah Arya dengar."Tadi kan Mas sudah bilang, kamu harus tenang." Ucap Arya menunda memberitahu kabar bapaknya kepada Liyana."Gimana aku bisa tenang, ini menyangkut kondisi bapak Mas." Imbuh Liyana."Alhamdulillah, kondisi bapak berangsur membaik, bapak sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap." Ucap Arya.Kedua mata Liyana berbinar "benarkah Mas, Mas tidak sedang berbohong kan ?" Liyana bertanya memastikan."Tentu tidak Li." Jawab Arya."Ya udah Mas, ayo sekarang kita ke rumah sakit, aku ingin segera menemui bapak." Ajak Liyana.Arya pun menuruti perkataan istrinya, mengantar Liyana menuju rumah sakit untuk menjenguk bapak mertuanya. Mobil melaju membelah jalanan kota yang sudah ramai. Liyana duduk dengan gelisah, tak sabar rasanya ingin segera sampai ke tempat yang di tuju.Jalanan yang ramai membuat perjalanan menuju rumah sakit menjadi lebih lama. Hampir dua ja

    Last Updated : 2024-01-24
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 117 Persiapan Acara

    Pagi tadi sebelum Liyana meminta izin untuk ke rumah sakit, Arya berkata kalau dirinya tidak akan lama di kantor. Saat jam makan siang Arya akan segera pulang. Maka dari itu Liyana pun memutuskan untuk menunggunya pulang di ruang televisi dari pada tiduran di dalam kamar."Kamu lagi ngapain Li?" Tanya Arya yang tiba-tiba memeluknya dari belakang."Mas Arya, kapan datang? Ini aku lagi nungguin Mas, tapi kok aku gak dengar suara mobil datang ya." Tanya balik Liyana, seraya memberitahu keberadaannya disana."Masa sih, nungguin Mas atau nonton drama? sampai gak dengar suara mobil Mas datang." Arya menggoda istrinya."Ish, kok Mas gak percaya sih." Rengek Liyana."Iya, iya. Ngomong-ngomong bapak sama ibu dimana?" Tanya Arya."Bapak istirahat di kamar dan ibu menemaninya, mungkin sekalian beresin barang-barang Mas" Jawab Liyana."Kamu sudah makan siang?" Tanya Arya lagi."Belum Mas, kan nunggu kamu?" Jawab Liyana apa adanya."Ya udah, sekarang kita makan siang dulu yuk, sekalian ajak bapak

    Last Updated : 2024-01-24

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 130 Bahagia Bersamamu

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan

    Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 128 Liburan

    Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya

    Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka

    Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka

    Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 124 Baby Blues

    Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 123 Hadirnya Arya Junior

    "Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 122 Mendekati Persalinan

    Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam

DMCA.com Protection Status