Share

Bab 83 Kembali Rujuk

Penulis: Naza Dya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-03 22:00:04

"Liyana, bersediakah kamu kembali menjadi istriku? Dan bisakah kita memulai kembali hubungan yang sempat berakhir?" Ucap Arya, memberi pertanyaan bermaksud mengajak rujuk Liyana.

Liyana pun mengangguk pelan seraya berkata " tentu Mas, aku bersedia." Jawaban Liyana itupun seolah menjadi kunci dibukanya pintu kebersamaan mereka kembali.

Arya pun kembali melanjutkan niatnya untuk mengajak rujuk Liyana.

"Liyana, Mas ingin rujuk kembali denganmu ! Mau kah kamu kembali menjadi istriku?"

Liyana pun menganggukkan kepalanya pertanda ajakan rujuk Arya telah Liyana terima. Akhirnya Arya dan Liyana pun kembali rujuk di hadapan saksi yang menyaksikan kebahagiaannya.

"Terima kasih." Ucap Arya. "Mulai hari ini aku tak akan melewatkan hari tanpamu Li, aku sangat merindukanmu, aku ingin kamu menjadi milikku sepenuhnya." Bisik Arya ditelinga Liyana, di barengi dengan matanya yang membola Liyana tersenyum lega menampakkan pipi yang memerah karena tersipu.

Sementara bapak dan ibu Liyana pun ikut bahagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 84 Makan Malam Romantis

    Di tengah perjalanan, Arya tak langsung membawa Liyana menuju kediamannya. Arya justru membelokkan arah mobilnya. Membawa Liyana menuju sebuah butik. Liyana masih duduk terdiam di kursi mobilnya, sementara Arya sudah bersiap untuk keluar dari dalam mobilnya."Ayo Li, kita turun." Ajak Arya. Mendengar ajakan Arya, Liyana pun segera melepaskan sabuk pengaman, perlahan mulai membuka pintu untuk keluar dari dalam mobil mewah Arya. Sejujurnya, Liyana masih bingung kenapa suaminya malah membawanya kesebuah butik. Padahal, Arya sebelumnya mengajak Liyana untuk kembali ke rumahnya.Tak mau ambil pusing, Liyana pun berjalan mengikuti Arya. Melihat Liyana yang berjalan di belakangnya, Arya pun menghentikan langkahnya. Setelah Liyana berdiri sejajar dengannya, Arya meraih tangan Liyana dan menggandengnya masuk ke dalam butik bersama. Apa yang Arya lakukan membuat Liyana tercengang, Liyana pun kembali berjalan menemani Arya disampingnya. Ini adalah kali pertama Liyana berjalan berdampingan de

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 85 Berada Dalam Satu Kamar

    "Iya, kamu adalah istriku. Jadi, mulai malam ini kita akan tidur dalam satu kamar yang sama." Jelas Arya.Meski merasa terkejut dengan ucapan Arya Liyana pun menurut. Liyana kemudian memutar balik badannya dan melangkah menuju kamar Arya yang mulai malam ini akan menjadi kamarnya juga.Kini Liyana berada di depan pintu kamar Arya, Liyana mulai memegang handle pintu. Namun, sebelum pintu berhasil di buka Arya terlebih dahulu menutup kedua mata Liyana menggunakan telapak tangannya. "Kenapa matanya di tutup Mas?" Tanya Liyana penasaran."Gak papa Li. Sekarang kamu buka dulu pintunya, aku hitung sampai tiga nanti baru kamu buka mata." Pinta Arya."Bikin penasaran aja deh Mas." Ucap Liyana, kemudian mengangguk mengiyakan permintaan Arya.Saat hitungan ke tiga Liyana pun mulai membuka matanya, sesuai dengan apa yang Arya katakan. Dengan pandangan yang masih sayup-sayup Liyana pun menganga, tak percaya dengan apa yang di lihatnya di dalam kamar Arya yang kini telah menjadi kamarnya juga.T

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 86 Kejutan Demi Kejutan

    Pagi hari yang cerah, Liyana bangun lebih awal dari Arya. Liyana keluar dari kamar, berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan Mas Arya. Meskipun sebenarnya Liyana hanya tinggal menyuruh pelayan rumah Arya, namun pagi ini Liyana lebih nemilih untuk menyiapkannya sendiri.Hari ini adalah hari pertama Liyana memulai kembali hidupnya bersama Arya di kediaman Arya. Liyana ingin menyiapkan sarapan spesial untuk suaminya. Liyana mulai mengolah beberapa bahan makanan untuk di jadikan nasi goreng. Berkat pengalamannya bekerja di warung makan, Liyana pun banyak mengetahui tata cara memasak. Tak jarang masakan Liyana tak kalah enak dari para koki di tempatnya bekerja dulu.Sementara Arya yang baru terbangun mulai mengedarkan pandangannya mencari keberadaan istri kecil yang menemani tidurnya semalam. Liyana tak terlihat, Arya pun memutuskan mencari keluar kamar saat sudah selesai mencuci muka namun masih menggunakan piyamanya. Sungguh, pemandangan yang sama sekali tidak pernah terlihat. Seo

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 87 Sehari Menuju Pesta

    Liyana masih terisak, tak dapat brrucap apa-apa saking bahagianya. Arya mengusap bulir bening yang menetes di pipi Liyana, mengecup kening Liyana penuh cinta untuk kemudian membawa Liyana dalam dekapannya.****Hari telah berganti, hari ini Arya berencana untuk mengajak Liyana pergi ke sebuah salon kecantikan untuk melakukan perawatan. Setelah Liyana siap, Arya dan Liyana bergegas keluar dari rumahnya."Ok, waktunya meluncur" ucap Arya tatkala sudah siap duduk di balik kemudi. Arya pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Dalam perjalanan Arya dan Liyana asyik mengobrol membahas soal acara yang akan dilaksanakan besok. "Kamu sudah kasih tau ibu dan bapak Li?" Tanya Arya di sela-sela obrolan."Belum Mas, nanti malam baru mau aku kasih tau. Biar ibu datang kesini besok. Kalau di kasih tahu sekarang nanti malah repot. Tahu sendiri ibu orangnya kayak gimana." Jawab Liyana."Ya udah terserah kamu saja." Arya pun tersenyum menanggapi jawaban Liyana.Satu jam dalam perjalanan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 88 Hari Yang Bahagia

    Ceklek.Pintu terbuka, manampilkan Liyana yang terlihat cantik maksimal. Arya begitu terpukau dengan penampilan Liyana. Dengan mata yang terus menatap Liyana, Arya pun meraih tangan Liyana, menggandengnya melangkah menuju ke tempat acara di adakan. Keduanya berjalan dengan senyum di wajah, kentara sekali raut bahagia memenuhi wajah Arya dan Liyana.Arya dan Liyana berjalan bergandengan tangan menuju tempat acara. Sepanjang jalan Arya dan Liyana tak henti saling memandang dan melempar senyum.Langkah keduanya terhenti di depan sebuah pintu yang siap terbuka untuk menampilkan keduanya kepada banyak orang yang sudah menunggunya. "Hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan untuk kita Li, mari kita nikmati setiap momennya" ucap Arya sebelum pintu terbuka dan melangkah bersama Liyana.Liyana mengangguk dengan bahagia "terima kasih Mas."Liyana dan Arya berjalan ke ruangan pesta untuk melanjutkan hari istimewa mereka. Pesta di adakan di sebuah gedung, dan di buat semewah mungkin. Aula y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 89 Satu Hari Usai Pesta

    Malam itu berlanjut dengan percakapan ringan tentang impian masa depan mereka dan rencana-rencana mereka sebagai pasangan baru. Liyana dan Arya tertawa dan bercanda satu sama lain, menghilangkan kecanggungan secara perlahan. Hingga tanpa sadar keduanya sudah berada di atas tempat tidur.Sepasang mata mereka saling menatap, dengan posisi setengah badan Arya berada di atas Liyana dengan tangan bertumpu di samping istri kecilnya. "Kan tadi aku nanya, gak harus ngapa-ngapain kan malam ini Mas?" "Memangnya kalau ingin mengagumi kecantikan kamu gak boleh Li?"Liyana tersipu malu, dadanya mulai berdebar. Sekarang sudah tidak ada alasan lagi untuk Arya meminta haknya. Namun, karena rasa lelah keduanya pun tertidur setelah Arya mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala Liyana.*****Pagi yang cerah, secerah suasana hati kedua pasangan yang baru terbangun dati tidur lelapnya. Liyana membuka matanya dengan senyum mengembang di wajahnya. Liyana melihat Arya masih terlelap di sampingnya.Hati L

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 90 Hotel Bintang Lima

    Pagi hari saat Liyana baru membuka mata, ia melihat suaminya Arya yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor."Mas, kok aku gak di bangunin?" Tanya Liyana saat menyadari dirinya bangun kesiangan."Gak tega mau bangunin kamunya Li, tidurnya pulas banget." Goda Arya seraya menghampiri istri kecil yang masih terbaring di kasur."Maaf, hari ini aku gak bisa nemenin kamu sarapan, aku harus buru-buru ke kantor. Ada urusan mendesak, kalau mau sarapan tinggal panggil pelayan saja." Ucap Arya tak lupa mengecup dahi Liyana.Liyana hanya mengangguk menanggapi ucapan Arya. Arya pun langsung melangkah menuju keluar kamar. Liyana memandangi Arya yang mulai berjalan meninggalkan kamarnya dengan posisi bersandar pada kepala ranjang.Setelah Arya menghilang keluar, Liyana beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.*****Sementara di luar rumah, ternyata Arya sedang menyiapkan sebuah kamar di dalam hotel bintang lima untuk dirinya dan Liyana. Arya ingin melewati malam yang sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 91 Malam Pertama Yang Sesungguhnya

    Arya menyapu leher Liyana dengan lembut dan penuh gairah. Dengan sedikit ragu, tangan Arya mulai menyentuh area sensitif Liyana. Liyana pun membiarkan tangan suaminya menjelajahi tubuhnya. Liyana sudah siap menyerahkan segalanya kepada Arya suami yang kini begitu ia cintai.Arya menikmati detik demi detik kejutan yang ia dapati. Mata Arya nanar melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Arya menahan tangan Liyana saat ia hendak menutupi tubuh polosnya dengan tangan."Mas Arya, tunggu." Ucap Liyana lirih. Kini wajah Liyana memerah menahan malu. Malu tapi mau. Arya menggeleng menolak protes dari Liyana. Bukan protes tidak ingin melakukannya, tapi Liyana merasa takut, takut karena ini adalah yang pertama baginya. Namun, Arya sudah tidak dapat lagi menahan hasratnya.Liyana merasakan sensasi nikmat yang sulit di lukiskan dengan kata-kata. Pertama kalinya Liyana merasakan sesuatu senikmat ini. Membuat tubuh Liyana secara tidak sadar menggeliat seiring rasa geli dan nikmat yang tak tertaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 130 Bahagia Bersamamu

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan

    Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 128 Liburan

    Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya

    Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka

    Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka

    Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 124 Baby Blues

    Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 123 Hadirnya Arya Junior

    "Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m

  • Terpaksa Menikahi Om Tampan   Bab 122 Mendekati Persalinan

    Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam

DMCA.com Protection Status