Home / Rumah Tangga / Terpaksa Menikahi Musuhku / BAB 102 - Hasrat yang Menghilang

Share

BAB 102 - Hasrat yang Menghilang

Author: Sara Maureen
last update Last Updated: 2024-06-08 13:04:01

“Yakin nggak perlu kursi roda, Mas?”

“Aku udah bisa jalan sendiri, Babe. Gendong kamu juga udah bisa kok.”

Julie menaikkan satu alisnya. Kalau soal bisa jalan sendiri mungkin Julie masih bisa mencoba untuk percaya, tapi kalau untuk menggendongnya, Julie tentu saja meragukannya.

“Nggak usah ngawur ya.” Julie menggeleng pelan. “Ya udah, nggak usah pakai kursi roda kalau gitu.”

“Kamu nggak sekalian aku gendong aja?”

“Nanti aja kalau Mas udah sehat,” balas Julie. “Lagian aku tahu kok kadang Mas ngerasa aku agak berat buat digendong. Akhir-akhir ini juga makanku banyak. Nanti yang ada Mas malah encok kal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 103 - Ipang dan Keluarganya

    “Kayaknya akhir-akhir ini aku terlalu sering dateng ke acara ulang tahun, Babe.”“Kan anggota keluarga kita banyak, makanya jadi kayak sering ada acara ulang tahun.”“Ah… iya juga ya.” Ipang tersenyum saat mendengar keluarga kita diucapkan oleh Julie.Meskipun ia masih sulit menerima kalau ketiga istri ayahnya juga bagian dari keluarganya, tapi Julie membuat hal-hal yang terasa sulit terdengar jadi lebih mudah.“Pas nggak gaunnya?” tanya Julie sambil berputar sekali di hadapan Ipang yang duduk di single sofa, menunggui sekaligus menonton istrinya bersiap-siap.

    Last Updated : 2024-06-09
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 104 - Beri Sedikit Waktu Agar Aku Terbiasa

    Julie menemukan Raden yang tengah duduk sendirian di teras sambil memegang gelasnya.“Kamu nggak mau gabung sama yang lain di dalam?”Suara Julie rupanya bukan hal yang diduga oleh Raden. Lelaki itu berbalik dan cukup terkejut melihat bagaimana Julie menghampirinya."Nggak,” jawab Raden pada akhirnya. “Aku lagi cari udara segar.”Julie mengangguk saja dan bergabung duduk di sebelah Raden. Raden menahan diri untuk tidak menoleh ke sampingnya, untuk tidak mengamati figur wajah Julie yang terbias sinar lampu teras dan membuatnya terlihat lebih cantik.“Kamu nggak dimarahin suamimu duduk di sini

    Last Updated : 2024-06-09
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 105 - Kecurigaan yang Beralasan

    “Payah, baru segitu udah ngos-ngosan.”“Kamu tahu kan aku paling males olahraga?”“Tahu banget.” Suri ikut duduk di teras rumah, kemudian berbaring di lantai yang terasa dingin tersebut. “Makanya aku iri sama kamu. Makan banyak, olahraga males, badan tetep segitu-gitu aja.”Julie tertawa dan ikut berbaring di sebelah Suri. Mereka baru selesai jogging di sekitar rumah Ipang dan Julie, lalu kembali ke rumah dalam keadaan bersimbah keringat. Kini keduanya berbaring di lantai sembari mengatur napas masing-masing.“Tumben kamu mau nginep di sini? Biasanya aku ajakin nggak mau terus.”

    Last Updated : 2024-06-09
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 106 - Untuk Saat Ini, Julie Bisa Merasa Lega

    “Kupikir kita akan ketemu sama Ipang juga. Dia beneran nggak apa-apa biarin kita ketemu berdua aja?”Julie tertawa mendengar pertanyaan Ario. “Nggak apa-apa, Mas. Dia percaya kok sama aku dan kamu.”“Syukurlah.” Ario menghela napas lega, lalu tertawa kecil. “Agak ajaib juga sih liat dia udah nggak setemperamen dulu. Dulu rasanya dia lebih kayak kompor sumbu pendek.”“Sekarang untungnya udah agak sabaran,” canda Julie.Ario menatap mantan kekasih yang kali ini adalah kliennya dengan lembut. “Kamu emang selalu bisa kasih efek positif ke orang-orang di sekitar kamu, Jules. Cuma ya dari dulu kamu nggak pernah sadar aja.”“Ah, Mas Ario bisa aja.”Ario kembali tertawa dan berjalan keluar dari ruang meeting A Class yang ada di lantai satu tersebut. Hari ini mereka kembali berdiskusi mengenai proyek renovasi ruko kedua A Class yang rencananya akan dimulai sekitar dua minggu lagi.Awalnya Ario pikir Ipang akan ikut seperti pertemuan pertama mereka kemarin—toh ia tak keberatan karena meskipun t

    Last Updated : 2024-06-10
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 107 - ‘Cause I’m Only Human

    Ipang sedang memakan camilan milik istrinya (tentu saja sambil berpikir, apa yang harus ia katakan pada Julie karena isi stoples yang ia pangku sudah hampir habis tersebut), ketika ponselnya bergetar cukup lama.Karena Ipang berpikir yang meneleponnya adalah Julie, Ipang tak melihat layar ponselnya dengan teliti dan langsung menggeser tombol berwarna hijau untuk menjawab panggilan tersebut.“Halo, Babe. Udah di jalan pulang?”Dehaman yang jelas-jelas bukan berasal dari Julie langsung menyentak Ipang. Lelaki itu menjauhkan ponselnya dengan canggung, lalu menahan diri untuk tidak mendengus saat melihat nama ayahnya yang muncul sebagai penelepon.“Ada apa, Pa?” tanya Ipang setelah kembali mendekatkan ponselnya ke telinga.Gengsi juga rasanya mengetahui kalau ayahnya baru saja mendengar bagaimana ia memanggil istrinya dengan mesra.“Papa dengar kamu udah keluar dari rumah sakit.”“Iya,” jawab Ipang singkat.“Papa baru sampai rumah. Maaf Papa kemarin nggak bisa nganterin kamu pulang.”Ipan

    Last Updated : 2024-06-10
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 108 - Don’t Say I Didn’t Say I Didn’t Warn You

    “Kenapa ngeliatin Mas terus? Pengen Mas di rumah aja ya?”Julie menahan senyumnya begitu mendengar pertanyaan Ipang. Selagi Ipang tengah berdiri di depan cermin dan menyimpulkan dasinya, Julie masih berbaring tengkurap di ranjang dan mengamati lelaki itu.Pagi ini Ipang memutuskan untuk kembali bekerja meski sang ayah mengatakan kalau ia masih bisa beristirahat di rumah. Ipang tahu kalau pekerjaannya pasti sudah menumpuk dan ditunda dua sampai tiga hari lagi, akan membuat Ipang lembur panjang di minggu depan.“Hm, kalau aku bilang pengen Mas di rumah, nanti kerjaan Mas numpuk.”“Aku mau jawab ‘nggak apa-apa kerjaanku numpuk kalau kamu mau aku di rumah’, tapi itu nggak realistis,” kata Ipang seraya terkekeh. “Karena kalau aku nggak masuk hari ini, bisa-bisa minggu depan kita cuma ketemu waktu tidur doang.”“Ya udah, sana kerja. Cari uang yang banyak buat beliin aku cookies setiap hari,” goda Julie.“Iya, Babe, tenang aja.” Ipang berbalik sejenak untuk mengedipkan matanya dengan centil

    Last Updated : 2024-06-10
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 109 - Kecanggungan yang Alami

    “Pak, ada wartawan yang mau ketemu sama Bapak.”“Saya nggak mau menemui satu pun wartawan ya,” kata Ipang dengan tegas kepada sekretarisnya. “Apalagi kalau bawa embel-embel mau ngomongin ayahnya Priska.”Sebagai sekretaris Ipang selama tiga tahun terakhir ini, perempuan muda itu sedikit banyak tahu mengenai perjalanan hubungan atasannya dengan Priska.Jadi ia mengerti kenapa Ipang tidak mau diwawancara mengenai lelaki yang hampir jadi mertuanya dan kini tengah menjadi topik hangat di mana-mana.“Baik, Pak.” Sekretaris Ipang mengangguk. “Oh ya, Pak Bagindo titip pesan untuk Bapak ke ruangannya Pak Bagindo lima

    Last Updated : 2024-06-11
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 110 - Tidak Semua Orang Punya Rasa ‘Malu’

    “Jules, kamu udah tahu soal kasus bapaknya Priska yang pernah sama suamimu itu?”Julile meringis mendengar pertanyaan Mita, salah satu kliennya yang merupakan runner up Miss Indonesia dua tahun yang lalu.Mita adalah pelanggan loyalnya dan memang rutin datang ke A Class setiap sebulan sekali, seringnya juga meminta Julie yang menanganinya karena perempuan itu senang mengobrol dengan Julie.Apalagi Mita pernah jadi mantan kekasih Septa, kakak kedua Julie. Siapa sangka kakaknya yang selebor itu bisa pernah menjadi kekasih seorang Mita Roesady?“Udah, Mbak,” jawab Julie pada akhirnya. “Mbak Mita kenal sama Pri

    Last Updated : 2024-06-11

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Keluarga Bahagia yang Dulu Selalu Ipang Impikan

    "Kamu siap-siap dulu aja, Babe. Biar anak-anak aku yang urus," kata Ipang kepada Julie yang tengah menggendong Retta, anak ketiga mereka. Lelaki itu baru saja selesai membantu Taka berpakaian."Nggak repot kalau kamu yang urus anak-anak sendirian?"Berbeda dengan Julie yang meragu, Retta di gendongan Julie tampak bertepuk tangan tidak sabaran untuk berpindah ke gendongan sang ayah.Anak ketiga mereka yang menggemaskan itu terlahir sempurna, seorang anak perempuan yang lahir di bulan Maret dan diberi nama Diajeng Maretta Ailendra. Sama halnya dengan Raras, Retta bisa dibilang lumayan manja dengan Ipang."Nggak." Ipang menggeleng dengan yakin. "Kan udah pada mandi sama ganti pakaian."

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Harapan Ipang

    “Pa, nanti Mas bisa main mobil-mobilan sama adek di perut Mama?”“Bisaaa.” Ipang mengangguk dengan yakin. “Mas bisa ajak Adek main mobil-mobilan atau boneka-bonekaan kayak pas main sama Raras.”“Asyiiik! Nggak sabar! Nggak sabar!”Suri yang sedang menemani dua keponakannya itu ikut bertepuk tangan senang dengan Taka, sementara Raras yang ada di pangkuan Ipang juga ikut tertawa saja. Meskipun baik Ipang maupun Suri yakin kalau Raras belum mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.Siang itu Ipang dan Suri duduk-duduk santai di ruang keluarga kediaman Ipang. Julie sedang tidur siang dan Ipang berinisiatif mengajak anak-anaknya bermain, supaya istrinya bisa beri

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Fase yang Berbeda

    Pangeran Biyas Ailendra: Bro.Badai Tanaka: Apa?Narayata Darmawangsa: ???Kalu Rakai Parvaiz: Apaan? @Pangeran Biyas AilendraKsatria Auriga Abimayu: Kalau ngomongnya tanggung-tanggung, nanti pantatnya kelap-kelip.Yogaswara Hemachandra: Apaan? Mau ngutang makanya lama ngetiknya? @Pangeran Biyas AilendraPangeran Biyas Ailendra: @Yogaswara Hemachandra SialanPangeran Biyas Ailendra: Aku

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kecurigaan Candy

    “Kamu yakin bisa ngehabisin semua ini?”Julie melirik sinis Candy yang barusan menanyakan pertanyaan sensitif untuknya—yah, setidaknya sensitif untuk Julie belakangan ini.Kenapa sih belakangan ini banyak yang sering nanya aku bisa habisin makananku atau nggak?!Candy segera menyadari kesalahannya. “Iya, iya, ampun,” katanya dengan cepat. “Aku cuma takut kamu kekenyangan dan nggak habis, terus nanti jadi sedih karena ngerasa buang-buang makanan.”Kunyahan Julie memelan dan bibirnya mengerucut sebal. “Bener sih kata kamu,” sahut Julie. “Tapiii, kali ini aku beneran yakin bisa ngehabisin makanan i

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Harapan yang Mungkin Bisa Disemai

    Ipang menatap anak-anaknya yang sedang bermain dengan mertuanya. Tatapannya melembut dan senyum selalu terpatri di wajahnya. Siapa pun yang melihat Ipang saat ini, bisa langsung tahu kalau lelaki itu sangat menyayangi keluarganya.“Senyum-senyum mulu,” komentar Janu yang baru saja duduk di sebelah Ipang. “Lagi mikir mau nambah anak ya?”Ledekan itu kerap kali didengar oleh Ipang dari mulut kakak iparnya, sejak sebelum Raras lahir. Saat itu, usia kandungan Julie sudah tujuh bulan dan mereka sedang berkumpul di kediaman ayah mertua Ipang.Selain keluarga Ipang, keluarga Julie memang punya agenda kumpul rutin yang masih terlaksana hingga kini.

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Cinta Pertama yang Mengecewakan

    “Babe.”“Ya, Mas?”“Suri udah punya pacar ya?”Julie menoleh dengan cepat—sangat cepat, hingga ia bsia mendengar tulang lehernya berderak karena gerakannya tersebut.Di sebelahnya, Ipang mengangkat satu alisnya, pertanda bahwa ia benar-benar membutuhkan jawaban atas pertanyaannya barusan.“Kok Mas tiba-tiba nanya begitu?” Julie memilih untuk bertanya balik terlebih dahulu.Di obrolan terakhir Julie dengan Suri, Suri bilang kalau ia belum bertemu atau berkomunikasi lagi dengan lelaki yang namanya belum Julie ketahui itu. Julie ba

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Yang Menghilang dari Suri

    “Kayaknya udah lama kita nggak makan siang di sini,” komentar Suri begitu masuk ke ruangan Julie diA Class.Julie terkekeh dan berpikir sebentar, baru kemudian mengangguk. “Iya juga, kita keseringanlunchdi luar atau di rumahku.”“Iya, soalnya masakan di rumahmu selalu enak dan aku suka main sama Taka dan Raras, hehehe.” Suri nyengir saat sadar bahwa salah satu alasan mereka jarang nongkrong diA Classlagi adalah karena keinginannya sendiri.Sejak memiliki anak, Julie belajar untuk membagi waktunya antara pekerjaan dan keluarganya.Kini Julie tidak lagi se-workaholicdulu. Ia mulai memberi keper

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kehangatan yang Selalu Diidamkan Ipang

    Waktu berjalan lumayan cepat. Setelah Bagindo akhirnya melunak dan mau mulai membiasakan diri dirawat oleh keluarganya, hari ini Bagindo diizinkan pulang ke rumah.Syukurnya, Bagindo belum membutuhkan operasi. Tapi lelaki paruh baya itu harus mengurangi intensitas pekerjaannya dan harussangatmemperhatikan pola hidupnya.Meski istrinya saat ini ada dua, nyatanya Bagindo selama ini tetap sering sesukanya. Saat Sinna dan Shanine sering menasehati serta mencoba mengatur hal-hal kecil nan penting demi hidupnya, Bagindo lebih sering membangkang.“Percuma punya istri dua tapi nggak ada yang didengerin,” cibir Salwa yang duduk di ruang tengah bersama Bagindo, Sinna, Shanine, dan hamp

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA]  Yang Pertama Kalinya untuk Ayah dan Anak Itu

    “Kalian ini apa nggak punya kehidupan? Pulang sana! Ngapain di sini?”“Punya kok,” jawab Ipang. “Tapi aku mau di sini.”“Inget anak dan istrimu, Mas. Masa kamu tinggalin mereka begitu?!"“Mereka ngerti kok kenapa aku ke sini.”“Pulang sana! Besok juga Papa pulang. Ngapain sih kamu sampai nginep di sini berhari-hari?!” Kemudian seolah belum puas mengomeli Ipang, Bagindo beralih pada Raden yang duduk di sebelah Ipang. “Kamu juga pulang sana! Mamamu sama siapa di rumah?”“Sama Mama Salwa dan Mama Sinna. Ada Suri, Nilam, Sultan, dan Gusti juga kok.” Raden menjawab dengan santai. “Justru kalau kami pulang, Papa yang sendirian di sini.”“Ya, terus kenapa?”“Papa yakin mau sendirian?”Julie pernah bilang, katanya lelaki saat sedang sakit bisa dibagi menjadi dua kategori. Ada yang berubah jadi sangat manja sampai-sampai bertingkah seperti anak kecil (Ipang salah satunya) dan ada juga yang berubah jadi sangat galak hingga menyebalkan.Bagindo sepertinya adalah tipe kedua.Kalau dipikir-pikir,

DMCA.com Protection Status