“Pak, ada wartawan yang mau ketemu sama Bapak.”“Saya nggak mau menemui satu pun wartawan ya,” kata Ipang dengan tegas kepada sekretarisnya. “Apalagi kalau bawa embel-embel mau ngomongin ayahnya Priska.”Sebagai sekretaris Ipang selama tiga tahun terakhir ini, perempuan muda itu sedikit banyak tahu mengenai perjalanan hubungan atasannya dengan Priska.Jadi ia mengerti kenapa Ipang tidak mau diwawancara mengenai lelaki yang hampir jadi mertuanya dan kini tengah menjadi topik hangat di mana-mana.“Baik, Pak.” Sekretaris Ipang mengangguk. “Oh ya, Pak Bagindo titip pesan untuk Bapak ke ruangannya Pak Bagindo lima
“Jules, kamu udah tahu soal kasus bapaknya Priska yang pernah sama suamimu itu?”Julile meringis mendengar pertanyaan Mita, salah satu kliennya yang merupakan runner up Miss Indonesia dua tahun yang lalu.Mita adalah pelanggan loyalnya dan memang rutin datang ke A Class setiap sebulan sekali, seringnya juga meminta Julie yang menanganinya karena perempuan itu senang mengobrol dengan Julie.Apalagi Mita pernah jadi mantan kekasih Septa, kakak kedua Julie. Siapa sangka kakaknya yang selebor itu bisa pernah menjadi kekasih seorang Mita Roesady?“Udah, Mbak,” jawab Julie pada akhirnya. “Mbak Mita kenal sama Pri
Julie ingat, ia pernah mengalami hal yang kurang lebih sama seperti apa yang ia alami saat ini, ketika SMA.Waktu itu ada kakak kelas yang sangat menyukai Ipang dan bisa dibilang sudah hampir menjadi ekor lelaki itu—selalu membuntuti Ipang ke mana pun lelaki itu pergi.Tapi Ipang adalah orang yang akan menyukai perempuan yang awalnya malu-malu kucing, bukan yang agresif dan menunjukkan rasa sukanya secara terang-terangan.Ketika semua orang di sekolahnya tahu kalau Julie menyatakan perasaannya pada Ipang dan ditolak mentah-mentah, kakak kelas itu mendatanginya ketika ia sendirian di toilet dan menamparnya sambil berkata, “Sadar diri dong! Orang kayak kamu jangankan jadi pacarnya
Ipang turun dari mobilnya dan tanpa sadar membanting pintu mobil barunya dengan kencang.Tetapi, saat ini tentu saja ia sudah tak peduli lagi dengan hal tersebut. Langkahnya yang lebar-lebar membuatnya segera sampai di A Class yang penerangannya sudah meredup dari dalam karena jam operasional telah berakhir.“Pak,” sapa Dewi begitu Ipang masuk ke lounge A Class. Di samping Dewi, ada seorang hair stylist lagi yang belum pulang. “Bu Julie ada di ruangannya. Saya ajak pulang, katanya nanti aja. Karena kejadian tadi siang saya khawatir, makanya saya telepon Bapak.”Ipang mengangguk mengerti. “Makasih udah ngabarin ya, Dew. Lain kali kalau ada yang macem-macem sama Julie, nggak usah tunggu atau ngerasa bakal ganggu saya. Hubungin langsung aja.”Dewi mengiakan dengan anggukannya. Ipang pun mempersilakan mereka berdua untuk pulang dan berjanji akan mengunci pintu A Class dengan teliti.Setelahnya, lelaki itu naik ke lantai di mana ruangan Julie berada dan mengetuk pintu ruang kerja istrinya
Ipang menatap istrinya yang tengah tertidur dengan berbagai pikiran yang berkecamuk di kepalanya.Hari masih gelap di luar sana, tapi Ipang yang tak bisa tidur hanya bisa terlelap selama empat jam dan bangun lebih awal.“Harusnya aku bisa jaga kamu dengan lebih baik lagi,” gumam Ipang sembari menyingkirkan anak rambut Julie yang mengenai kelopak mata istrinya tersebut.Pikiran mengenai ada seseorang yang berani menyakiti Julie dengan kata-kata bahkan ditambah dengan sebuah tamparan, membuat Ipang tak bisa tenang meskipun di depan Julie kemarin ia berusaha untuk terlihat tidak memikirkannya.Mengetahui bagaimana tabiat Julie, Ipang yakin kalau Julie akan merasa tak enak jika Ipang terlihat selalu memikirkan kejadian siang itu.Padahal menurut Ipang adalah hal yang wajar jika ia memikirkannya. Sama seperti halnya dengan bagaimana Julie selalu memikirkan perasaan Ipang, ketika Julie berkata kalau ia ingin bertemu dengan ibu dan adik tiri Ipang.Getar ponsel yang terdengar samar-samar mem
“Aku tahu kamu atau kakakmu akan hubungin aku.”“Mas Ipang kan yang bikin Mas Aldi babak belur kayak gini?” teriak Abby dari sambungan telepon tersebut.Ipang mengernyit dan menjauhkan ponselnya selama beberapa saat, setelah dirasanya Abby tak lagi meneriakinya, Ipang kembali mendekatkan ponselnya.Lelaki itu berjalan menuju dapur yang sepi karena Julie dan keluarganya sedang berada di halaman belakang.“Itu balasan untuk Priska yang udah berani-beraninya nyentuh istriku.”“Tapi Mbak Priska kan nggak mungkin hajar istrimu itu sampai kayak kamu hajar Mas Aldi kan?” Nada suara Abby terdengar semakin meninggi. “Kami bisa lapor polisi soal ini.”“Silakan lapor,” sahut Ipang yang tak takut dengan ancaman kosong tersebut. “Emangnya kamu punya bukti kalau aku yang hajar Aldi?”Abby terdiam dan sadar kalau mereka memang tak memiliki bukti jika Ipang-lah yang menyuruh orang untuk menghajar Aldi.Selama Priska dan Aldi di Jakarta, keduanya tinggal di apartemen Abby yang tidak Abby tinggali kare
“Ayo mandi bareng, Babe.”Julie memutar kedua bola matanya. “Jangan sekarang deh, Mas. Nanti kelamaan, ditungguin sama Mama kan mau masak makan malam.”Ipang terkekeh mendengar jawaban Julie. Sebenarnya ia iseng saja mengajak istrinya mandi bersama, tapi melihat bagaimana Julie menjawab dengan serius membuatnya tak bisa menahan tawanya.Julie yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandinya langsung berhenti melangkah, ia menatap suaminya dengan mata yang memicing. “Mas isengin aku ya?”“Iya. Nggak nyangka dijawab serius juga. Jadi kalau kita nggak ada yang nungguin, bisa dong mandi bareng?”
“Ipang.”“Iya, Bang?”“Gimana rasanya jadi orang ganteng, sampai-sampai masih diincar sama mantan calon istri padahal udah nikah, Pang?”“Uhuk!”Julie langsung melirik sadis kakak sulungnya yang tengah cengengesan usai melontarkan pertanyaan tersebut. “Abang! Yang bener aja dong nanyanya!”“Aku kan cuma penasaran.” Janu mengedikkan bahunya tanpa merasa bersalah. Di sampingnya, Ivanka langsung sibuk menyikut sang suami. “Beritanya lumayan heboh soal Priska yang kayaknya bersikukuh balik sama Ipang, padahal dia yang lari di hari pernikahannya.