Share

Tepat Waktu

Penulis: YOSSYTA S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-10 23:33:44

Langit yang baru saja sampai di depan gedung apartemennya langsung bergegas masuk. Lelaki itu kini berjalan ingin segera menuju lift.

Namun, baru saja ia sampai di depan resepsionis, kedua pegawai resepsionis yang sedang bertugas di sana langsung menyapannya dengan ramah.

"Selamat sore, Pak Langi! Baru pulang kerja ya, Pak?" tanya salah satu pegawai itu.

"Hem." Dengan mengulas senyum, laki-laki itu hanya menganggukan kepala.

Lalu, lelaki berkemeja hitam itu terus berlalu meninggalkan kedua pegawai resepsionis yang sedang terpesona memandanginya.

"Duh, ganteng banget sih suami orang! Senyumanya itu loh bikin hatiku meleleh," ujar salah satu pegawai wanita sembari tersenyum sumringah, ia terus menatapnya dengan

"Hus! Dia itu udah punya istri tau! Kamu ini mau jadi pelakor, ya?" sahut temannya.

"Ah ... kamu gangguin imajinasiku saja deh! Iya, aku tau kalau dia udah punya istri. Lagian siapa juga yang mau jadi pelakor? Orang aku cuma mengaguminya saja kok, bukan ingin merebutnya, tau!" j
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Merajuk

    Bruggh!"Aww ...." Selly meringis kesakitan. Dengan tidak berdaya wanita berkemeja putih itu duduk bersimpuh di lantai.Otomatis semua orang yang berada di sekitar sana langsung menoleh ke arah wanit tersebut. Dengan keheranan orang-orang itu mulai berkasak-kusuk membicarakan Selly."Security!" Dengan wajah yang tampak merah padam, Langit langsung memanggil petugas keamanan."Cepat bawa perempuan ini keluar dari sini! Dan kalian semua harus ingat! Jangan pernah biarkan perempuan ini sampai masuk ke sini lagi. Mengerti!" bentak Langit dengan sangat serius ia menatap ke arah semua orang-orang yang sedang berada di sana.Sehingga membuat semua orang, terutama kedua petugas resepsionis tadi langsung merasa ketakutan dibuatnya.Selang beberapa menit kemudian, terlihat ada dua orang laki-lak yang berseragam langsung datang menghampiri Selly. Dengan sigap kedua orang tersebut meraih lengan wanita itu dan akan menyeretnya keluar."Sebelumnya kami meminta maaf atas ketidaknyaman ini! Dan kami p

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Merayu

    "Sorry karena aku tadi sudah membentakmu. Aku janji deh, tidak akan pernah melakukannya lagi, Ok? " bujuk Langit sembari duduk di samping Cahaya, ia mengusap lembut kepala gadis cantik yang kini terlihat sedang menekuk wajah kesal."Hmmm!" Tanpa mau menoleh ke arahnya, gadis itu masih terus sibuk menatap ke arah benda pipih yang ada di tangannya.Sehingga membuat Langit yang merasa tak terima diabaikan olehnya, langsung menakup wajah Cahaya agar mau menghadap ke arah dirinya. "Lah, kok cuma hem doang sih? Liat aku dong, Sayang! Aku di sini, bukan di situ, tau!""Ih ... apaan sih, Kak! Lepasin, ah!" Dengan perasaan jengkel, gadis itu meronta berusaha untuk menyingkirkan kedua tangan suaminya dari pipinya."Udah, sana pakai baju dulu!" Cahaya mendorong dada bidang lelaki itu agar bisa menjauh darinya.Namun dengan cepat lelaki yang masih bertelanjang dada itu langsung menangkap kedua tangannya dan tersenyum manis ke arahnya. "Kamu masih marah sama aku? Ya, udah aku minta maaf, de!. Udah

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Dalam Bahaya

    "Hai, Cahaya! Nggak nyangka ya, kita bisa ketemu lagi di sini," ujar laki-laki itu sembari tersenyum menyeringai pada Cahaya.Degg!Sontak Cahaya langsung membelalakkan matanya dengan lebar. Ia merasa sangat syok ketika melihat siapa orang yang sedang menghadangnya kini."Ka- kamu!" pekiknya panik."Ya aku, si Rendy. Mantan terindahmu, pria tampan yang menjadi incaran banyak wanita di muka bumi ini. Termasuk juga kakak sepupu kamu yang bodoh itu!" sahut pria itu narsis.Gadis cantik dengan rambut ikal yang terurai itu hanya memutar bola matanya dengan malas mendengarkan celotehannya."Eh ... tunggu-tunggu! Kamu pasti kaget ya? Kenapa dengan tidak sengaja kita selalu saja dipertemukan seperti ini? Atau ... jangan-jangan kita ini beneran jodoh lagi, Ya?" Dengan senyum mengejek, laki-laki berbadan kekar itu mulai berjalan mengitari gadis tersebut.Sehingga membuat Cahaya merasa sedikit tertekan dan juga was-was, sedang menerka-nerka apa yang akan dilakukan oleh pria ini padanya nanti."Wi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Kemarahan Pak Hadi 2

    "Aa ... stop! Sudah-sudah ... tolong berhenti! Tolong- tolong!" teriak Cahaya kencang.Sehingga menarik perhathian orang-orang yang ada di sekitar sana langsung tertuju padanya. Dengan segera orang-orang itu segera berlari menghampiri ketiganya.Dan di antara orang-orang itu terlihat dua orang security yang dibantu seberapa orang tersebut langsung melerai keduanya."Hey, berhenti, Tuan! Jika kalian masih tetap akan membuat keributan di sini, dengan terpaksa kami akan membawa kalian ke kantor polisi sekarang juga!" ancam salah satu security itu.Dengan nafas yang rersengal-senggal keduanya masih tampak emosi ingin melanjutkan perkelahian itu. Namun dengan sigap semua orang itu telah menahan tubuh keduanya.Sehingga mereka hanya saling menatap tajam dan mendengus kesal saja.Kemudian Cahaya segera menghampiri suaminya. Lalu sembari memeluk tubuh pria itu, ia pun berucap, "Udah ya, Kak! Aku mohon jangan berantem lagi! Dan mending kita pulang aja ya sekarang. Aku cape banget dan ingin pul

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Saling Terbuka

    Plakk!!Dengan tanpa terduga laki-laki itu langsung melayangkan sebuah tamparan kepada Selly.Sehingga membuat wanita paruh baya yang berdiri di sampingnya langsung membekap mulutnya dengan kedua tangan sangat syok melihatnya.Sedangkan Selly, dengan pipi yang memerah dan terasa sedikit perih. Ia hanya diam mematung sambil memegangi pipinya yang sakit. Sungguh ia merasa sangat syok dan sekaligus marah kepada ayahnya dan juga pada Cahaya tentunya."Sudah, Pak! Yang sabar!" Dengan panik Irma segera menghampiri suaminya. Kemudian ia menatap ke arah putrinya yang sedang berdiri tepat di hadapannya kini."Selly, sudah cukup! Jangan kamu ulangi perbuatanmu itu! Ibu mohon, Selly! Ini semua demi kebaikanmu juga. Jadi, mulai dari saat ini jangan kamu sekali-kali mengganggu Cahaya lagi, ya!" pintanya memohon."Tuh, 'kan sudah aku duga. Ternyata benar, si cewek bodoh itu sudah mengadu ke Bapak," ujar Selly membatin."Oh, jadi semua ini gara-gara Cahaya? Sampai Bapak tega menampar aku?" tanya Sell

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Dendam Selly

    Setelah menerima tamparan dari ayahnya tadi, Selly benar-benar merasa sangat marah terhadap ayahnya. Sehingga ia pun memutuskan untuk pergi saja dari rumahnya ini."Ya benar, mending aku pergi aja dari sini. Aku udah bosen dan lelah jika terus-terusan dimarahin sama Bapak. Lagi pula kalau aku tinggal di luar, 'kan jadi bisa lebih bebas. Gak ada yang ngatur-ngatur aku lagi dan juga gak ada yang marahin aku lagi jika pulang malam gitu.""Hahaha ... ya bener banget. Lebih baik aku meninggalkan rumah kecil ini. Dan nanti aku, 'bisa tinggal di apartemennya Rendy. Emang cuma Cahaya saja yang bisa tinggal di apartemen mewah. Aku juga bisa, kali."Sambil terus ngedumel kesal, wanita berkulit sawo matang itu sibuk memasukan pakaiannya ke dalam koper. Setelahnya ia pun segera berjalan keluar dari kamar.Begitu sampai di ruang tamu, Irma yang sedang berada di sana seorang diri, tampak kebingungan melihatnya sedang berjalan sambil membawa koper. Dengan panik ia pun bergegas mendekatinya."Loh, Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Tamu Yang Tak Terduga

    Di kantor.Terlihat seorang lelaki tampan berkemeja abu-abu yang tengah duduk di kursi kebesarannya itu sedang sibuk menelfon seseorang.Tut- tut ....Tak berapa lama sambungan telepon itu pun dijawab."Ya, halo, assalamualaikum! Ada apa, Lang?Tumben telepon?" ucap seorang pria dari seberang telepon."Waalaikumsalam, Dit. Kita ketemuan yuk! Ada yang mau aku omongin nih, sama kamu," sahut Langit."Oke, kebetulan sekali, aku juga lagi gak sibuk nih. Jadi, aku bisa langsung ke kantormu sekarang.""Ok, ya udah aku tunggu?""Oke-oke, aku akan segera ke sana sekarang. Ya udah aku tutup ya. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam." Kemudian lelaki itu mengakhiri panggilan teleponnya.Sembari meyenderkan punggung, lelaki itu menghela nafas panjang. Wajahnya kini menengadah ke atas. Pandangannya pun menatap ke arah langit-langit. Lalu, dengan sebelah tangan ia mengusap-usap dagu, raut wajahnya begitu tampak serius terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat.Dirinya sedang memikirka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bertemu Teman Cellina

    Flashback.Beberapa hari yang lalu. Seperti biasa Cahaya sekarang sedang berada di butik milik ibu mertuanya. Hampir setiap hari gadis itu selalu datang ke sana. Ia akan membantu para karyawan melayani para pengunjung yang datang di butik tersebut.Para karyawan itu pun merasa senang dan terkagum-kagum dengan sikap baik gadis itu. Karena sikap baik dan ramahnya kepada siapa saja. Sehingga tak heran jika Cahaya bisa cepat dekat dan akrab dengan semua karyawan di sana.Tiba-tiba saja ada teman arisan bu Sintya yang kebetulan datang berkunjung ke butik bersama putrinya. Begitu mereka masuk ke butik, salah satu karyawan pun langsung menyambutnya."Selamat datang. Silahkan, ada yang bisa saya bantu, Nyonya?""Mbak, Bu Sontya nya ada?" tanya si Ibu tadi."Oh ada. Beliau sedang ada di ruangannya," jawab si karyawan tersenyum ramah."Bisa minta tolong panggilkan Bu Sintya ke sini?""Oh baik. Tunggu sebentar ya, Nyonya!" Kemudian sang pegawai itu langsung saja menuju ruangan Sintya.Begitu sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Salah Paham

    Di saat melihat pintu terbuka, Langit yang baru saja sampai di apartemen, ingin segera masuk. Namun, tanpa terduga ia malah melihat sebuah adegan mesra istrinya yang tengah berpelukan dengan Aditya. Sontak saja membuat sangat marah. Matanya terasa panas, darahnya pus seolah langsung mendidih seketika. "Apa-apaan ini?" teriaknya geram. Dengan mendorong kasar ia memisahkan keduanya. Tentu, dua orang itu langsung tampak sangat syok melihatnya. "Kak Langit!" "La-langit!" pekik keduanya secara bersamaan. "Oh, jadi ini kelakuan kalian di belakang aku, huh?" "Tidak, bukan-bukan seperti itu." Dengan wajah panik, jelas keduanya langsung gelagapan dan menggelengkan kepala membantahnya. "Ini hanyalah salah paham, Lang! A-a-ku tadi cuma--" "Cuma apa, huh?" Seraya tersenyum sinis, Langit memotong ucapan Aditya. "Kau memang sengaja mengambil kesempatan ini buat ngedeketin Nayla 'kan?" tuduhnya, dengan mata berapi-api, penuh amarah ia mendorong pundak Aditya kasar. Hingga Aditya

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Datang Ke Apartemen

    Keesokan paginya. Dengan rasa pusing di kepala, perlahan Langit mulai terbangun. Seraya memegangi kepala, tiba-tiba saja perutnya terasa seperti diaduk-aduk. Hingga membuatnya langsung berlari menuju ke kamar mandi, dan memuntahkan isi perut di sana. "Huek-huek!" Otomatis Revan yang semalam terpaksa harus tidur di apartemen milik lelaki itu jadi terbangun dan merasa terheran-heran melihatnnya. "Lah, kenapa lagi tuh, si Langit? Pakai acara muntah-muntah segala? Udah kaya orang yang lagi hamil aja deh, dia," ocehnya membatin. Sesudah isi perutnya telah terkuras habis, dengan wajah pucat dan lesu, Langit berjalan lunglai keluar dari kamar mandi. "Kau ini kenapa, Lang?" tanya Revan. Sontak membuat Langit yang tak menyadari akan kehadirannya di sana pun jadi terjingkat kaget menoleh ke arahnya. "Revan! Ngapain kau di sini?" Dengan dahi mengerut, lelaki bermanik kecoklatan itu merasa keheranan. "Hais kau ini!" Seraya memutar bola mata malas, Revan langsung mendengkus kesal.

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Datang Tepat Waktu

    Sudah sekitar 5 hari yang lalu, Langit tak pernah lagi masuk kerja. Membuat Revan mulai khawatir dan ingin tahu bagaimana keadaannya sekarang. Sehingga sepulangnya dari kantor, ia berniat untuk mengunjunginya di apartemen. Dengan mengendarai mobil putih miliknya, lelaki berkumis tipis itu kini sedang berada di perjalanan menuju sana. Namun, ketika ia baru saja akan membelokkan laju mobilnya ke arah gedung apartemen yang ditinggali oleh Langit, tiba-tiba saja ia melihat sebuah mobil hitam milik temannya itu keluar dari area parkir apartemen. Sontak saja ia merasa keheranan dibuatnya. "Lah, itu 'kan mobilnya Langit. Mau ke mana dia?" gumamnya pelan. Seraya mengerutkan dahi, tatapannya terus menyorot ke arah mana mobil itu melaju. Lalu tanpa pikir panjang lagi, ia bergegas mengikuti mobil tersebut. Mobil mewah berlogo sapi jantan itu melaju dengan kecepatan tinggi menyalip mobil lainnya. Sehingga membuat orang yang mengikuti dari belakang, cukup kesusahan untuk mengejarnya. B

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Jebakan Cellina

    Dengan memantapkan hati, lelaki tampan yang kini memakai kemeja hitam itu, mulai melangkah untuk memasuki Club. Begitu masuk, dirinya langsung disambut dengan bisingnya suara musik yang memekakkan telinga. Bagai menemukan mangsa yang empuk, dengan mata berbinar, para wanita seksi berbaju terbuka itu melihatnya lapar. Lalu dengan berlomba-lomba mereka ingin mendekatinya. "Hay, Tuan tampan. Bolehkah aku menemanimu?" ucap salah satu wanita bergaun merah terang, tersenyum genit menggodanya. "Iya, Tuan. Pilihlah di antara kami untuk bisa menemanimu malam ini!" sahut satu wanita bergaun maroon mulai lancang mengusap lengan laki-laki itu dengan gerakan sensual. Namun, bukannya senang. Pandangan lelaki berwajah dingin itu tampak langsung melotot tajam ke arah wanita itu. Pertanda kalau lelaki tersebut tidak suka. Otomatis nyali para wanita nakal itu langsung menciut dan tak berani lagi untuk mendekatinya. Lalu, dengan mendengkus kesal, lelaki tegap bertubuh atletis itu langsung saj

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Bimbang

    Sudah tiga hari Cahaya mengurung diri di apartemennya Aditya. Dan selama itu pula Langit selalu berusaha menghubungi Cahaya lewat telepon. Namun, gadis itu selalu saja menolak ataupun merejek telepon tersebut. Dia masih merasa sangat malas dan tak ingin berbicara terlebih dahulu dengannya. Ia masih butuh waktu untuk bisa menenangkan pikirannya sendiri, dan berusaha agar bisa memanfaatkan suaminya. Akan tetapi, ini semua terasa sangatlah berat, dan ia pun mulai tampak ragu untuk melanjutkan pernikahan ini. Karena sudah dua kali lelaki yang masih berstatus sebagai suaminya itu telah berbohong dan mengkhianatinya lagi. Bahkan hingga saat ini, dirinya masih sangat-sangatlah mengingat dengan jelas. Di mana di depan matanya sendiri, ia melihat adegan mesra, suaminya yang sedang berciuman dengan Cellina. Betapa sakit dan hancur hatinya kini. Bagai tersayat oleh sembilu, rasa cintanya pun telah koyak, dengan serpihan hati yang telah hancur hingga berkeping-keping. Bulir bening seper

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bertemu Revan

    "Ya, baik, Kak." Cahaya mengangguk patuh. Lalu dengan sangat terpaksa lelaki itu pergi meninggalkan Cahaya hanya seorang diri berada di apartemen. Dan ternyata laki-laki berjambang dan berkumis tipis itu pergi untuk menemui Revan. Dirinya memang sengaja sudah janjian buat ketemuan dengannya di sebuah kafe. Tak butuh waktu lama, lelaki berkemeja krem tersebut kini telah sampai di tempat tujuan. Begitu telah sampai dirinya langsung saja mengedarkan pandangan mencari keberadaan temannya tersebut. "Hai, Dit! Aku di sini." Revan yang melihat kedatangannya langsung melambaikan tangan ke arahnya. Aditya yang tengah berdiri di depan pintu masuk coffee shop itu, langsung mematikan handphone. Ia segera mendekatinya dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan lelaki tersebut. Kemudian Revan memanggil pelayan dan memesankan minuman untuk mereka berdua. "Gimana Langit?" tanya Aditya to the poin. "Ya, gitu deh. Dia masih kacau banget. Kan kau tau sendiri gimana keras kepala

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Frustasi

    Bragk! Dengan sangat kasar Langit membanting pintu. Sehingga membuat semua orang yang sedang berada di luar ruangan langsung terjingkat kaget dan sontak menoleh ke arah sumber suara. Sedangkan Cellina yang berdiri di depan pintu, kini mulai menggedor pintu dan terus memohon padanya. "Lang, aku minta maaf! Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua, Lang!" bujuknya sedikit memelas. Dengan keheranan semua karyawan yang ada di depan ruang itu pun otomatis melihat ke arahnya dan mulai berkasak kusuk membicarakannya. Kemudian Revan mendekatinya. "Sudahlah, Lin! Sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga! Kamu sudah puas, 'kan melihat Langit dan Cahaya jadi salah paham? Dan kau telah berhasil membuat mereka berdua bertengkar seperti tadi?" tukasnya. "Kamu ngusir aku?" sahut Cellina sewot. "Bukan aku, tapi Langit yang ingin kamu pergi dari sini, Cellina! Apa kamu nggak malu? Tuh kamu dilihatin banyak orang!" "Ya ya, oke baiklah. Kali ini aku akan pergi dari s

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Tinggal di Apartemen Aditya

    Karena merasa bingung, tak tahu harus membawa Cahaya ke mana. Pada akhirnya Aditya memutuskan untuk mengantarkan gadis itu ke apartemennya saja. "Ayo masuk, Ya!" ajaknya sambil membuka pintu apartemen. Cahaya masih tampak bingung dan merasa ragu, di antara mau masuk apartemen itu atau tidak. Aditya yang melihatnya hanya diam berdiri di depan pintu pun menghampirinya dan lalu menuntunnya untuk masuk ke dalam. "Kamu tenang saja! Dan nggak usah khawatir. Aku nggak tinggal di sini, Kok. Aku jarang tinggal di sini, cuma kalau lagi mau aja sekali-kali baru akan tidur di sini," terangnya. Kemudian keduanya pun mulai memasuki apartemen. "Ayo duduk dulu, Cahaya!" Sembari menganggukan kepala, gadis itu mulai mengedarkan pandangan mengamati keadaan di sekitar. Lalu ia duduk di sofa yang ada di ruang tersebut. "Em ... biar aku ambilkan minuman buat kamu ya?" tawar Aditya. Cahaya kembali mengangguk. Tak lama kemudian lelaki tampan itu sudah membawa 2 gelas air minum untuk mereka b

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Keputusan Cahaya

    "Beraninya kamu bawa pergi Cahaya, huh?" ucap Langit sembari terus memukuli wajah tampan sahabatnya itu. Aditya pun tak mau kalah, dia membalasnya juga. Sontak saja baik Cahaya yang masih berada di dalam mobil dan begitu juga Revan, langsung terlihat panik dan kebingungan melihat kedua pria itu yang kini sedang beradu jotos itu. Tentu saja Dengan segera keduanya pun berlari mendekat mereka berdua. Lalu mereka berusaha untuk melerai perkelahian itu dan juga memisahkan keduanya. "Berhenti, udah stop! Kenapa kalian ini jadi seperti anak kecil gini sih? Semuanya kan bisa bicara dengan baik-baik!" Dengan sebisa mungkin Revan yang kini berdiri di tengah-tengah Langit dan Aditya berusaha memisahkan keduanya. Akan tetapi, tidak berhasil. Ia malah ikut terkena bogem mentah dari mereka berdua dan terombang-ambing di antara kedua orang tersebut. "E-eh ... aduh-aduh- duh! Lang, Dit, udah jangan berantem lagi!" serunya lagi. "Sudah cukup, berhenti!" Akhirnya Cahaya berteriak dengan sa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status