Share

Dua Pangeran Baik Hati

Author: KIKHAN
last update Last Updated: 2021-08-07 13:41:29

Diaz menggendong Mila keluar dari mobil, sedangkan Vio mengeluarkan kursi roda untuk digunakan Mila sementara sampai kondisinya membaik.

Vio malas baru sampai sudah melihat Monica bersama asistennya di depan teras sedang berbincang. Eric pasti tertekan menempel dengan Monica yang tak berperasaan dan kejam.

Monica menyunggingkan senyum tipis melihat tiga orang keluar namun salah satunya duduk di kursi roda sepertinya.

Diaz punya sopan santun, sebelum mengabaikan Monica dan membubuhkan kebencian lebih banyak, dia membawa Mila padanya untuk diperkenalkan. Vio sudah jelas tidak mau melihat Monica, apalagi bicara.

"Monica, ini Mila."

Mila tersenyum, Vio sudah memperingatkannya agar tidak mengulurkan tangan saat pertama bertemu. Monica tidak suka uluran tangan siapa pun selain Eric.

Dilihat-lihat, Monica memang lebih mengerikan dibanding Mila. Ia harus hati-hati, kalau tidak menjaga emosi, bisa dimakan hidup-hidup olehnya.

Diaz memperkenalk

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Kesetiaan Eric untuk Monica

    Dalam hal berpindah tempat yang berjarak dekat Mila masih bisa pegangan benda lain. Kalau Monica memang harus dipindahkan dengan cara spesial, beruntungnya Eric begitu menyayanginya dan penuh kasih sayang."Selamat makan." Mila langsung mengatakan sebab sudah lapar melihat banyak makanan.Monica melihat Eric berdiri di sampingnya seperti pengawal. "Duduk," suruhnya melirik kursi di sebelah yang kosong.Eric duduk setelah melihat Diaz mengangguk. Jika Monica bicara maka harus segera dilaksanakan, begitulah caranya menunjukkan kepedulian.Monica ikut makan bersama mereka sebab Eric membeli makanan dari luar, bukan buatan rumah. Dia sekarang saling tatap dengan Vio. Perempuan tua itu pasti terganggu dengan kehadirannya, secara merasa tersaingi dengan adanya kepribadian yang lebih kejam.Vio beralih melihat Mila dan Meida yang saling senyum dan memberikan lauk untuk dimakan. Sekilas dia berpikir ingin mengulang waktu menikmati kebersamaan saat masih le

    Last Updated : 2021-08-07
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Dugaan Vio Terhadap Diaz

    Diaz turut melakukan kesalahan yang mengakibatkan terenggutnya dua nyawa. Sehari sebelum terjadinya gempa bumi di Kalimantan, orang tua Monica akan mengadakan peletakkan batu pertama dalam sebuah proyek pembangunan rumah susun 6 tingkat. Diaz harusnya berada di sana untuk mendukung mereka, tetapi dia tidak hadir dengan alasan periklanan yang dipimpin Dani sedikit kacau. Media juga berdatangan mempertanyakan kesalahan apa yang membuat saham PFWorld turun drastis.Dani diprotes pemegang saham dan direksi hingga hampir turun jabatan. Sebelumnya peletakkan batu pertama di Kalimantan akan dihadiri mereka sebab jadwal orang tua Monica bentrok dengan pertemuan di Pulau Sembilan.Secara mendadak Diaz memberi kabar pada mereka bahwa dia dan Dani tidak bisa ke sana malam itu sebab perusahaan bermasalah. Orang tua Monica memahami mereka dan berjanji akan menggantikan dengan perjanjian khusus sebagai keluarga.Monica tidak bodoh, dia mungkin mendengar percakapan merek

    Last Updated : 2021-08-08
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Perkataan yang Bertolak Belakang

    Tidak ada yang mengenal Diaz lebih baik dari Vio. Hubungan saudara mereka diwarnai dengan pertengkaran setiap hari dan prasangka buruk satu sama lain.Ada satu hal yang mengusik Vio. Apakah kali ini Diaz bersungguh-sungguh mencintai Mila? Semua pihak keluarga tahu seberapa besar Diaz mencintai Irene sejak lama dan pengorbanannya hingga membuat mereka naik darah. Masih menjadi pertanyaan pula adakah sebab lain yang membuat Diaz menyetujui perjodohan dari Dani dan Raffa. Jika ada, Vio penasaran alasannya.Mila sendiri masih memperhatikan Diaz yang tumben duduk di kursinya dengan tatapan kosong menghadap monitor yang mati.Sejujurnya, Mila mendengar ucapan Vio. 'Tapi gak menutup kemungkinan, Diaz gak ikut rugi karena proyek rusun 6 tingkat punya orang tua Monica dan dia gak jadi mati' . Mengapa dia berbicara seolah-olah Diaz yang merasa diuntungkan dalam kejadian itu?Segalanya masih semu jika Diaz tidak ikut angkat suara. 'Dia sama sekali gak ik

    Last Updated : 2021-08-08
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Mencurigai Diaz

    Monica kembali pada Eric untuk membahas mereka. "Gimana menurut lo? Gue keterlaluan?"Eric bersandar sembari berpikir cukup lama. "Hm, bukannya kamu biasa keterlaluan setiap bicara?" ejeknya.Monica memukul paha Eric. Beraninya mengatakan tiap buka suara dia keterlaluan. "Gak setiap hari," kilahnya.Eric mencondongkan tubuhnya ke depan lalu mengatakan, "Jangan terlalu jelas, mereka mudah goyah."Monica mendecih lalu tersenyum singkat. "Bukan urusan kita.""Lo senyum lagi," kata Vio dari lantai atas setelah memperhatikan mereka. Dasar aneh. Monica tidak bisa lepas dari Eric namun memintanya menikah. Dia pikir rumahnya penampungan pasangan asisten? Harusnya kalau suka katakan saja supaya jelas.Monica mendongak ke atas lalu memarahi Eric seperti sebelumnya. "Gue masih marah, mana mungkin senyum!" tangkis Monica lalu menggerakkan kursi roda menuju halaman belakang.Eric ikut menengadah ke atas lalu berkata, "Kamu selalu buat Monica

    Last Updated : 2021-08-08
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Kita Bisa Bahagia

    "Diaz." Mila tersenyum tatkala Diaz beralih menatapnya saat sedang mengurus pekerjaan kantor."Kenapa kamu tiba-tiba senyum?" Diaz menopang dagunya dengan tangan sebelah. Jarang sekali Mila tersenyum setelah memanggilnya."Menurut lo, apa arti pernikahan kita?"Mila ingin dengar jawaban Diaz untuk menenangkan badai yang sedang mengguncang hatinya setelah Monica menuduhnya sebagai alat Diaz agar bisa melupakan Irene. Diaz tidak terlihat pria jahat seperti bajing*n di luar sana."Pertanyaan aneh macam apa itu... ""Aneh, kan?" lirih Mila. Mengapa juga ia percaya dengan ucapan Monica yang jelas membenci Diaz dari segala sisi. Melihat ekspresinya yang tertawa pelan usai mengetahui pertanyaan barusan, Mila menepis keraguan atas yang dilakukan pria itu."Kamu mau dengar jawabannya atau nggak?""Kalau lo gak mau jawab, simpan dulu sampai gue tagih suatu saat nanti." Mila akan tidur cepat. Tidak ada aktivitas yang menarik untuk dilakuka

    Last Updated : 2021-08-08
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Kebahagiaan Menyeluruh

    Eric mengemas beberapa perlengkapan Monica, gadis itu seperti biasa memperhatikannya sambil mewarnai kuku di seberang tempat tidur dan mengajak bicara."Lo gak mau lebih lama di sini?" tanya Monica tanpa melihat Eric.Eric menggeleng. "Sebelum kamu mengada-ngada. Kamu sebetulnya peduli, tapi kenapa ragu?""Gue selalu apa adanya.""Do you feel cross the line?" Eric tertawa pelan setelah bertanya. Dialog mereka tidak pernah serius selain bertengkar."Gue rasa Diaz beneran cinta sama Mila," gumam Monica lantaran tidak sengaja mendengar percakapan mereka dari depan kamar. "Harusnya mereka buat kamar lebih kedap suara," imbuhnya."Sekarang kamu lebih banyak monolog.""Suka-suka gue."Tok Tok TokMonica yang pertama menoleh dan terkesiap Mila datang langsung memeluknya erat. Eric mengangkat dagu seolah bertanya 'Mila kenapa?' namun Monica menggeleng tak tahu apa yang merasuki Mila.Monica langsung mend

    Last Updated : 2021-08-09
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Tidak Perlu Izin, Diaz Suaminya

    Sudah 1 bulan sejak kecelakaan menimpa Mila. Hari ini ia akan memulai aktivitas yang telah lama ditunggu-tunggu.Seperti hal baru bagi Mila menyentuh papan ketik dan memeluk monitor komputer sampai kabelnya ikut tertarik. Ia meregangkan jari-jari dan perlahan menyentuh papan ketik.Drrrtt drrrtListrik mendadak mati menjadikan rumah tuan besar Diaz Prayoga gelap total seperti kehidupan penghuninya."Orang kaya pernah lupa bayar listrik juga?"Mila meraih ponselnya dan membaca pesan yang rupanya berasal dari operator. Di samping kamar, Vio mengutuk rumahnya sendiri. Dia memang sangat emosional, rumah tidak salah apa-apa mendengar teriakannya yang frustasi.Ia menggunakan senter ponsel untuk keluar. Bukankah sekarang mirip uji nyali yang dulu tayang di televisi? Ternyata kalau berjalan sendiri dalam kegelapan tidak begitu mudah."Vio!"Langkah kasar seorang Vio keluar dari kamar membawa lilin panjang untuk mener

    Last Updated : 2021-08-09
  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Mengapa Diaz Takut?

    Diaz memikirkan sesuatu yang dia lihat saat perjalanan pulang ke rumah. Kebetulan Diaz melihat Om Hanif berjalan menepi di samping kantor saat listrik mati, namun dia tak bisa menjamin apakah benar Om Hanif orang yang dilihat sebab gelap dan juga memakai topi hitam.Tidak mungkin, Om Hanif mengacau listrik perusahaan kedua kalinya. Tidak masuk akal, saat Diaz mendatanginya Om Hanif mengakui dengan tulus dan penuh rasa sesal sebab tidak sengaja melukai Mila juga.Rentang waktunya tidak jauh ketika listrik mati, Diaz keluar untuk mencari makanan untuk teknisi yang sebentar lagi datang. Mungkin sedang buru-buru pula, kemungkinan Diaz salah lihat dan teringat pelaku sebelumnya. Baiklah, tidak mungkin dia orangnya.Diaz menahan sesuatu yang bergelayut di punggungnya padahal sibuk berpikir. Mila sedang usil usai menulis 2 jam dan diabaikan oleh Diaz, jadi begini kegiatannya.Mila menarik tangannya hingga Diaz tercekik dari belakang. Diaz melirik ke belaka

    Last Updated : 2021-08-10

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   TAMAT

    Thank youuuu buat teman-teman yang sempat mampir ataupun tetap bertahan masukin novel ini ke rak bacaan kaliaann. Congrats buat aku sendiri yang udah tamatin kisah mereka dengan jangka waktu sangat panjang, bab absurd, dan ending membagongkan dan ngambang.Kalian bisa anggap akan ada sekuel dari Diaz dan Mila entah itu kehidupan anak mereka atau lainnya. Tapi so far, belum ada rancangan gimana gambaran cerita selanjutnya karena masih terjebak genre Teen.Semoga kalian tetap dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa dan selalu sehat baik mental maupun fisik karena hidup tidak seringan pilus gais.Sekali lagi thank you so much!And bye bye~

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Adil

    "Ha? Hahaha ... Gue bayangin muka mereka bingungnya gimana."Vio tertawa puas di meja makan saat Diaz menceritakan apa yang terjadi di rumah Monica semalam.Meida menyuruh anaknya berhenti tergelak dan dengarkan saja kakaknya bicara. "Kamu tuh ya, orang lagi ngomong malah ketawa terus.""Yailah, Ma. Bayangin dong muka mereka. Apalagi Mas Agam sama istrinya yang naudzubillah, Haha." "Kapan Monica ketemu Pak Louis?" Diaz bertanya-tanya sebab sebelumnya Monica sibuk bolak-balik ke rumahnya dengan rencana balas dendam.Walaupun balas dendamnya berubah menjadi kasih sayang tak terduga. Kekeluargaan mereka sangat erat."Monica mungkin udah menduga ini bakal terjadi. Dia kan ngomong sendiri sering berdoa ketemu orang tuanya.""Vio!" Meida geram sekali dengan anaknya sampai ingin melempar sendok garpu."Mama kenapa sih sensi banget?" balas Vio."Omongan kamu itu!" "Orang Monica-nya yang bilang ke aku.""Diaz mau minta tolong, Mah."Meida menatap Vio sebab Diaz meliriknya. "Mama?" "Monica m

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Pengacara Monica

    Sebagai CEO yang memiliki waktu senggang banyak, Diaz memberanikan diri menemui pengacara Monica. Tepat hari sebelumnya mereka bicara serius melalui telepon untuk menentukan pukul berapa akan diskusi sebab pengacara pun punya acara lain.Diaz sangat terkejut rupanya ada kakak serta adik dari orang tua Monica turut datang ke rumah anak malang itu dengan raut tidak sabaran."Semuanya kenapa di sini?" Perasaan Diaz menghubungi pengacaranya saja, tidak mereka juga. Total ada 5 orang, termasuk dirinya.Akhirnya ia bergabung dengan mereka dan itu diperdebatkan."Kenapa ada dia di sini?" sahut Winda, adik terakhir dari Ibu Monica sembari menunjuk Diaz duduk.Diaz lantas menoleh tanpa ekspresi. Bukankah seharusnya ia yang memberi pertanyaan pada mereka?"Monica secara khusus meminta tolong saya untuk panggil Pak Diaz," jawab Louis tak kalah datar dari padang pasir."Hah! Kayaknya sih dia ngerayu Monica biar dikasih beberapa persen asetnya," timpal suami Winda, Agam.Kelihatan dari tampang mer

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Harus Ikhlas

    "Mama tetap gak nyangka, Mila.""Apalagi Mila, Bun."Mereka duduk besandar di ruang tamu setelah menghadiri pemakaman. Mila menatap langit-langit rumahnya seraya berkata, "Monica udah maafin Diaz belum ya, Bun? Kasihan mereka."Fila lantas menjawab, "Sebenarnya Monica pasti udah maafin Diaz dari dulu. Cuma karena mereka kurang akrab dan Monica sempat salah paham juga, dia agak canggung.""Aku padahal mau ke rumahnya lagi.""Nanti kalau Diaz ke sana aja. Dia pasti harus urus semuanya karena walinya Monica."Mila mengusap wajahnya, belum menyesuaikan kenyataan. "Mila mau mandi, Bun. Abis itu ke rumah Diaz lagi, dia harus ditemenin.""Iya sana. Bunda gapapa sendiri di sini."***Vio melihat Diaz berdiri di tengah pintu menghadap halaman belakang sembari memasukkan tangan ke saku celana. Kakaknya diam dengan deru napas teratur yang terdengar berat."Lo lagi ngapain?" Vio memberanikan diri mendekat dan berhenti di belakang Diaz."Bukan apa

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Pemakaman Monica dan Eric

    Suara langkah Diaz memenuhi lorong yang dihampiri suara petir dan cahaya kilat lewat celah jendela. Sesaat dia memperlebar jarak kaki supaya cepat sampai ruang jenazah yang terletak di bagian belakang rumah sakit.Di belakang Diaz, ada Mila yang juga berusaha mempercepat langkah agar bisa mengiringi suaminya. Kesekian kalinya sudut mata mereka meneteskan bulir bening atas perasaan berkecamuk.Ada-ada saja, diwaktu kurang tepat Diaz dihubungi Bayu, sekretarisnya. "Maaf, saya lagi ada urusan. Nanti saya telepon lagi, Pak." Masalah klien tidak jadi datang besok bukan hal besar. Bayu masih bisa menangani dikarenakan situasi mendesak.Begitu masuk ke kamar jenazah, Diaz sempat menjeda nafas beberapa detik untuk meyakinkan hatinya bahwa yang terjadi sekarang ini bukan bunga tidur. Di atas dua brankar terdapat dua tubuh terbujur kaku diselimuti kain putih. Petugas yang menjaga kamar jenazah malam ini hanya satu berjenis kelamin laki-laki. Dia terlihat sedang memeriksa

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Sulit Diterima

    Guyuran hujan secara tiba-tiba membasahi tanah dan jalan sejak tengah hari. Rencana Mila pergi ke Taman depan kantor jadi urung. Apalagi niatnya mau hujan-hujanan selagi deras.Diaz menyibukkan diri di depan laptop. Liburnya tetap bekerja. Bahkan lebih pusing dia daripada Mila yang suka mengarang cerita. Omong-omong, sudah 2 hari Mila tidak update bab novel. Apa kabar komentar pembacanya?"Kamu daripada berdiri terus di jendela, mendingan bantu saya beresin ini nih." Diaz menunjuk map-map miliknya yang kurang rapi di dekat meja satunya. Saking banyaknya yang belum tuntas, dia bingung mau membereskan yang mana."Ogah. Kamu kan udah kerjain bareng sekretaris kamu," cebik Mila.Diaz melirik layar laptopnya. Benar, dia sedang melakukan panggilan video dengan sekretarisnya demi mengurus berkas baru maupun yang diarsip bulan lalu."Barangkali mau," balas Diaz.Suara petir menggelegar langsung mengejutkan Mila karena berdiri di dekat jendela.

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Damailah Kalian

    "Udah pasang sabuk pengaman?" tanya Eric barangkali Monica menyepelekan betapa pentingnya menggunakan sabuk pengaman saat berkendara, baik pengemudi maupun penumpang.Satu dehaman menjawab pertanyaan Eric. Asisten keluarga Monica tersenyum kecil dan menjalankan mobil menuju MJ Coffe untuk mengopi santai sambil mengurus jadwal-jadwal tak beraturan dan kurang sesuai dengan keinginan Bosnya.Suasana ramai lancar kendaraan roda empat dan dua masih tampak asing di mata Monica. Bolak-balik antarkota mengakibatkan ia tak dapat lihat perkembangan kota kelahiran secara bertahap. Setiap tahun terdapat penaikan penduduk di Kepulauan Seribu. Syukurlah, pulau wisata itu masih terjaga keasriannya.Pernah satu, dua kali laut sekeliling pulau tercemar akibat pembuangan minyak ilegal. Saat itu penduduk kesulitan mendapat air. Pemerintah kota berbondong-bondong meminta pasokan air bersih walaupun kurang maksimal."Ini kalau urbanisasi dikurangi mungkin 5 tahun ke depan bak

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Sudah Biasa

    "Gimana jadwalnya? Gak bisa diubah?"Ekspresi datar yang sering ditampilkan gadis berusia 18 tahun itu bukan lagi hal baru untuk asistennya, Eric. Masalah perubahan jadwal dadakan yang dibuat Eric memang tidak disarankan jika bosnya seperti Monica.Umpatan, tatapan tajam, atau keduanya selalu didapat Eric sekali pun hubungan mereka dekat."Udah saya ubah. Jadi gak bisa diubah dua kali."SRRKKMap berwarna merah di atas meja dihempaskan begitu saja hingga lembaran di dalamnya berserakan di lantai."Astaga... " Suka tak suka Eric harus memungut tiap lembaran dan menyusunnya asal untuk diletakkan ke dalam map. "Ini ada kontrak, jangan dibuang-buang.""Lo tau sendiri kan tanggal 25 kita harus ke Sumatera buat baksos. Harusnya tanggal 26 kosongin jadwal. Bukannya malah ada kegiatan! Lo pikir gue gak butuh istirahat?""Iya tau. Tapi klien yang dari Jawa bilang tanggal 26 bisanya," bela Eric."Ya lagian lo sejak kapan mentingin

  • Terpaksa Menikah karena Wasiat   Panggilan Terputus

    Tirai berwarna merah menghalangi sinar yang menembus masuk. Wanita berbadan dua itu tengah membaca buku tentang bisnis milik suaminya sambil merebahkan tubuh. Setelah kontrol bulanan ke dokter kandungan, hasilnya janin berkembang baik. Belum begitu buncit perutnya lantaran masih 3 bulan mengandung.Aktivitas menulis novel berkurang, bukan suruhan Diaz melainkan secara inisiatif Mila lakukan. Ia sering tertidur jika menempel kasur, lalu bangun untuk makan dan jalan-jalan di dalam rumah untuk peregangan badan.Seringkali Diaz memergoki Mila bicara dengan perutnya sambil tersenyum riang di bangku teras rumah, apalagi sebelum berangkat bekerja. Sebisa mungkin Diaz turuti keinginan Sang Istri untuk meredam amarah satu sama lain. Selagi Mila tidak meminta rumah di planet Mars, Diaz mau saja tunduk di kakinya."Lagi apa?""Gak liat? Lagi nonton video."Pertama kalinya Mila memutar dokumentasi video pernikahan mereka, sebelumnya ia mengecam Diaz agar tidak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status