Share

BAB 36

Author: desstinna1201
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini Raven bangun lebih awal dibanding Nana. Istri kecilnya itu terlihat damai, menempel di tubuh Raven seperti koala. Raven tersenyum geli. Jika dalam keadaan sadar mana mau Nana menempel begitu.

Tidak tahan, Raven mengecup dua kelopak mata Nana yang tertutup. Memandangi wajah Nana seperti ini, tidak pernah sedikitpun membuat Raven bosan. Nana selalu cantik, bukan jenis cantik yang berlebihan. Nana juga lembut dan pemalu, membuat Raven selalu tidak ingin jauh. Beruntung mereka sudah menikah sekarang sehingga Raven bisa berdekatan sesukanya dengan Nana tanpa ada halangan dosa.

“Mas nggak tidur?” Tanya Nana serak. Kemudian semakin membenamkan wajahnya ke dada Raven. Membuat Raven tersenyum geli. Jika di kasur Nana masih mau berdekatan begini, tapi kalau di luar pasti tidak mau. Nana terlalu pemalu. Tapi Raven maklum karena umur Nana masih belia dan dia juga belum pernah pacaran sebelumnya.

“Mas kebangun tadi.” Jawab Raven sambil menciu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Wiwik Setyo Wiyati
Ngomong2 pengen ndidik ank jadi seperti Nana yg penurut dan ndak pacaran.. Jadi fokus sekolah dan ndak macem2 dlu Sama cowok
goodnovel comment avatar
Sury yani
Bahagianya nana nih sama Raven. sekarang Raven jadi Bucin parah .
goodnovel comment avatar
Mane
adem ayem kalau baca raven nana, senyum2 mulu lihat tuh berdua ngegemesin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 37

    Adit terlihat sedang bersenang-senang dengan teman-temannya. Disampingnya ada para gadis genit yang sejak tadi bergelayut manja di sampingnya membuat Miko semakin mual. “Bagaimana mungkin di dunia ini ada gaya hidup seperti itu, akan jadi apa Nana jika menjadi istrinya. Untung saja waktu itu lo masuk kamar Nana, kalau nggak gue nggak bisa bayangin.” Miko berbicara pada Raven yang dibalas laki-laki itu dengan senyuman tipis. Setidaknya sekarang kakak iparnya itu merasa bahwa kesalahan Raven adalah penyelamat Nana, padahal sepanjang perjalanan Raven bersama Nana, Miko sudah memukulnya dua kali. Raven tidak menyalahkan, karena jika Raven berada di posisi Miko dia juga akan melakukan hal yang sama.“Gue sedikit ragu mas kalau selama ini keluarga Adit dan Adit tinggal di Luar Negri, pergaulan Adit terlalu luas di sini untuk ukuran seseorang yang menghabiskan banyak waktunya di Luar Negri.” Ucap Raven diangguki oleh Miko.“Sejak ayah mengatakan

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 38

    Hari ini akhirnya Haryo berhasil di keluarkan dari penjara. Dibebaskan dari segala tuntutan karena selain terbukti Adit menggunakan obat-obatan terlarang, Raven dan Rio kemarin diam-diam menemui tunangan Adit dan membujuknya untuk mengakui pertunangan mereka. Hal itu tidak sulit karena ternyata wanita itu juga merasa sudah terlalu sering di sakiti oleh Adit. Bukan hanya secara mental tapi juga secara fisik. Secara hukum perjanjian itu batal bukan karena Haryo menikahkan Nana dengan Raven tapi kerena dari pihak Adit sudah terlebih dahulu melanggar poin-poin yang tidak boleh dilanggar.Raven dan miko lega bukan main, merasa tenang juga karena Adit sudah berada di dalam jeruji besi sehingga tidak perlu membatasi ruang gerak Nana lagi. Raven juga sudah mulai membayangkan mungkin saja melakukan bulan madu yang singkat bersama Nana akan terasa menyenangkan.“Halo mah.” Jawab Raven pada dering kedua panggilan dari mamanya.“Raven gawat, Nana sedang me

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 39

    Raven tersenyum geli melihat seharian ini Nana terkesan cuek. Selalu menghindar ketika Raven hendak menempel. Menyibukkan diri bersama Anggi. Padahal di atas ranjang gadis itu tidak menolak sentuhannya semalam. Rupanya memang cara Nana marah sangat menggemaskan. Raven justru sangat terhibur.“Na, mas mau kopi dong, anter ke ruang kerja yah?” Ucap Raven sambil tersenyum menuju ruang kerjanya. Dia berencana mengintrogasi Nana lagi dengan cara yang sedikit panas. Hitung-hitung memberi hukuman kecil untuk istri kecilnya itu.Anggi yang sudah mencium bau-bau kemarahan Nana tersenyum geli. Dia tahu bahwa putranya sengaja menarik Nana ke ruang kerjanya untuk berbaikan mungkin, atau untuk sesuatu yang sedikit nakal. Belakangan ini Anggi mulai bisa membaca bahwa putranya yang dulu seperti robot itu sudah bucin akut pada istrinya dan suka mesum di mana-mana jika tidak ketahuan.“Buatin kopi dulu buat mas, kalau ngamuk serem loh Na.” Anggi memanasi.

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 40

    Raven merasa sangat lega karena Adit sudah tertangkap polisi, selain itu juga Raka berhasil membuat ancaman akan menghancurkan perusahaan milik keluarga laki-laki itu jika sampai berani mendekati Nana atau keluarganya lagi. Pihak kepolisian juga sudah memutuskan bahwa Adit bersalah dengan vonis hukuman yang tidak sebentar. Sehingga melihat kondisi itu, Raven memutuskan untuk mengambil kembali pekerjaan yang mengharuskannya ke Bali.Saat itu memang sempat akan di kerjakan oleh Raka mengingat situasi Nana yang berbahaya, tapi kebetulan sekali rencana kerja itu sempat diundur karena ada sedikit masalah. Sehingga kini akan dikerjakan oleh Raven saja.Sejak kemarin Anggi sudah menangis lebay karena mau ditinggal oleh menantu kesayangannya itu selama kurang lebih dua minggu di Bali. Membuat Nana merasa ikut sedih. Hingga hari ini akahirnya mereka akan berangkat. Nana berpamitan dengan kedua orang tuanya kemarin, Raven sengaja mengajak Nana pulang ke rumah dan menginap disana

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 41

    Raven setia menunggu hingga Nana keluar dari kamar mandi. Laki-laki itu tahu ada yang salah dengan sikap Nana. Raven juga tahu bahwa Nana adalah jenis orang yang lebih suka memendam segalanya di banding bicara, jadi memang harus Raven yang bertanya sampai Nana mau bicara. Raven tidak mau ada kesalahpahaman sekecil apapun dengan istri cantiknya itu.Lima menit kemudian Nana akhirnya keluar dari kamar mandi, dan sedikit kaget melihat Raven berdiri di depan pintu kamar mandi sambil mersedekap menatapnya. “Mas mau mandi juga?” Tanya Nana pelan. Gadis itu tahu, Raven sepertinya peka dengan keterdiamannya tadi.“Ayo kita bicara!” Ajak Raven lembut.“Tapi mas ak—”“Naaaa, mas nggak mau kamu simpan sendiri apapun itu!” potong Raven cepat. Nana tidak bisa berkutik jika Nada suara Raven sudah tidak ingin di bantah seperti itu. Akhirnya Nana mengikuti langkah Raven dengan berdebar. Pasti Raven akan memaksanya bic

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 42

    Pagi ini Raven sudah mulai sibuk, ada banyak agenda pertemuan yang harus dia hadiri. Tapi tidak tega membangunkan Nana yang terlihat masih begitu damai dalam tidurnya. Laki-laki itu tersenyum, mengecup bibir Nana mesra kemudian beranjak dengan hati-hati dari ranjang menuju kamar mandi.Setelah menyelesaikan ritual paginya, Raven memesan sarapan kemudian membuka laptopnya sebentar untuk mengecek email sambil memandangi wajah Nana yang masih terlihat damai dan semakin terlihat cantik setiap hari. Raven kembali tersenyum mengingat obrolan mereka kemarin. Nana rupanya sudah membangun perasaan untuk Raven diam-diam. Sehingga sudah mampu menghadirkan cemburu yang caranya juga masih terlalu menggemaskan dimata Raven.Raven sangat maklum, karena sejak dulu, managernya yang bernama Siska itu memang memiliki perasaan lebih pada Raven. Raven selalu pura-pura tidak tahu dan mengabaikannya. Tapi jika perasaan Siska mulai membuat Nana tidak nyaman maka Raven tidak bisa diam saja. Ra

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 43

    Ketika Nana bangun, matahari sudah terlihat cerah. Raven sudah tidak ada di sampingnya dan keadaan kamar sudah sedikit rapih. Nana melihat ke sekitar dan menemukan ada senampan makanan dengan sebuah Note kecil yang Nana yakin di tulis oleh Raven. “Selamat pagi istriku yang cantik, jangan lupa rotinya dimakan.” Tulisan manis dengan diakhiri emoticon bentuk hati yang di bawahnya ada nama Raven itu, sukses membuat pagi Nana menjadi sangat cerah. Gadis itu tersenyum dan memeluk catatan kecil itu dengan bahagia. Persis seperti seorang remaja yang baru saja mendapatkan surat cinta dari pujaan hatinya.“Mas Raven romantis.” Gumamnya seorang diri, kemudian memakan roti isi yang di tinggalkan Raven dan beranjak menuju kamar mandi untuk memulai ritual paginya. Nana memilah bajunya, kemudian memakai dress berwarna putih gading yang dibelikan Anggi. Mengikat rambutnya ekor kuda dan sedikit memakai skincare hariannya. Kemudian memutuskan untuk berjalan-jalan sebena

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 44

    Ada sedikit rasa takut meninggalkan Nana sendirian setelah mendengar bahwa istri kecilnya itu melihat seorang laki-laki yang mirip Adit. Raven sudah menelpon Miko dan memintanya memastikan bahwa si brengsek itu benar-benar masih di penjara atau tidak. Tapi Miko membutuhkan waktu untuk memastikannya sehingga Raven hanya bisa bersabar saja.“Nana nggak papa kan mas tinggal sendiri?” Raven memastikan lagi. Siang ini ada meeting lagi yang harus Raven hadiri dan Nana tidak mungkin diajak kesana.“Nggak papa kok mas, kan ada mbak Lestari sama mbak Yuni. Mas jadi khawatir karena Nana bilang lihat orang mirip mas Adit yah? Mas tenang saja, kayaknya Nana salah lihat soalnya dari kejauhan. Mas nggak usah takut yah, Nana pasti baik-baik aja kok.” Ucap gadis itu dengan senyuman manisnya. Yang tidak pernah membuat Raven bosan walau hanya memandangnya saja. Raven kemudian mendesah dan menarik Nana dalam pelukannya.“Jangan keluar dari hotel ini y

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 5. Happy Ending.

    Sejak kehadiran Vena di rumah, semua orang harus rela mengucapkan selamat tinggal pada ketentraman dan kedamaian. Pertama karena anak kecil itu sangat cengeng dan kedua karena anak itu tidak suka jika tidak digendong. Selain itu orang favoritnya adalah Jayden. Dia terpaksa menjadi korban hingga tangannya pegal dan punggungnya sakit setiap hari karena Vena akan menangis jika lepas dari gendongannya ketika sudah nyaman. Sebenarnya Jayden bisa saja tidak menggendong Vena agar tidak terjebak dalam kelelahan, Tapi dia juga tidak tahan jika sehari saja tidak menggendong keponakan lucunya itu.Lalu setelah umurnya genap setahun, yang menjadi favoritnya gantian Raven. Vena benar-benar tidak bisa ditinggal oleh Raven pergi jika ketahuan. Karena itu Nana akan mengajak Vena jalan-jalan sebentar ke luar agar Raven bisa berangkat kerja. Anggi benar-benar menghentikan segala kegiatannya di luar kecuali Rumah Sakit semenjak kehadiran Vena di rumah. Nana sendiri tetap melanjutkan kuliahnya s

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 4. Davena Prameswari Dirgantara.

    Menjelang minggu-minggu terakhir kehamilan Nana, Raven mulai mempersiapkan pekerjaanya agar bisa segera di kerjakan di rumah saja. Raven tidak ingin kehilangan moment paling penting sebagai seorang ayah dan seorang suami hanya gara-gara pekerjaan saja. Raven ingin berada di samping Nana ketika istri kecilnya itu melahirkan nanti.Anggi dan Raka juga sudah mewanti-wanti kepada Raven agar lebih siaga di rumah. Raka bahkan sudah mengomel karena sampai sekarang Raven masih saja berangkat ke kantor padahal kehamilan Nana sudah besar. Raven bukan bermaksud kejam, dia hanya berusa untuk bertanggung jawab baik itu usrusan kantor maupun urusan keluarga. Hari ini Raven benar-benar mengerjakan semua pekerjaan yang harus di selesaikannya sampai tuntas, dia juga menyerahkan beberapa hal penting pada Fitri dan sebagian lagi di pegang oleh Raka sehingga besok dia sudah bisa bekerja dari rumah dan menemani Nana hingga melahirkan kelak.Dokter bilang, sekitar tiga minggu lagi Nana akan

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 3. Raven Ngidam?

    Raven tidak pernah menyangka bahwa akan memiliki seorang anak membuat hari-harinya berubah drastis. Pertama dia jadi tidak betah berada di kantor lama-lama. Lebih tidak betah dibanding ketika dia menikahi Nana. Kedua dia jadi merasa selalu was-was, sehingga menambah jumlah orang yang dia suruh mengawasi Nana. Dan yang paling berubah adalah dia jadi sangat sensitif dengan berbagai macam wewangian. Untuk hal yang satu ini, Raven bahkan sampai membuat peraturan bahwa karyawannya tidak boleh memakai parfum ketika meeting dengannya.Anggi dan Raka saja selalu dia protes jika pagi-pagi sudah wangi sekali. Awalnya kedua orang tua Raven itu merasa sedikit aneh dengan sifat Raven itu tapi sekarang sudah paham dan malah tertawa geli. Rupanya bayi yang di kandung Nana sangat adil, tidak hanya membuat ibunya merasakan penderitaan mual muntah saja tapi juga menyiksa ayahnya agar tidak tahan mencium berbagai wewangian. Raven akan mual dan muntah jika mencium wangi yang tidak dia sukai. Dan

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 2. Nana Jadi Aneh

    Semenjak Nana hamil, Raven mulai tidak tenang berada di kantor. Hampir setiap sepuluh menit sekali dia akan mengirim pesan pada istrinya itu atau sedikit menyusahkan Laras jika Nana sedang di kampus. Raven merasa jam di kantor setiap hari jadi lebih panjang padahal sebenarnya sama saja.Sejauh ini belum ada permintaan aneh dari istrinya yang membuat Raven kesulitab. Nana hanya lebih sensitif kadang menangis tanpa sebab yang jelas. Atau kadang suka marah-marah dengan menggemaskan. Sejauh ini hanya tentang mood Nana saja yang berubah.Tapi sehari yang lalu, Laras melaporkan sesuatu yang mengejutkan. Dia bilang Nana mendorong kakak kelas yang mengganggu hingga terjatuh dengan keras ke tembok dan dia tidak merasa bersalah. Nana bukan orang yang seperti itu, apa kehamilan mempengaruhi hal itu? Raven sendiri sejujurnya masih belum mau percaya tapi Laras untuk apa berbohong bukan?“Ven, ngalamun aja? Nih berkas yang papa pengen kamu lihat.” Raka tiba-tiba s

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   Ekstra 1. Menghadapi Calon Pelakor

    Raven tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa bahagianya ketika mengetahui bahwa istrinya yang kini sudah tumbuh dewasa itu sedang mengandung anaknya. Seisi rumah langsung bersuka cita membuat ruang gerak Nana seketika berkurang. Nana tidak boleh ke dapur, tidak boleh mngerjakan hal berat pokoknya tidak boleh mngerjakan pekerjaan rumah apapun. Dan ketika berita itu sampai ke telinga keluarga Nana pun mereka langsung bergembira sekali. Haryo, Yuli dan Miko datang dan menginap beberapa hari untuk menemani Nana dan membuat gadis itu merasa senang sekali karena keluarganya berkumpul.Dan Nana mulai menyadari bahwa kehamilan ternyata tidak mudah. Nana mual dan muntah hebat pada awalnya sampai tidak bisa makan apapun dan membuat Raven panik sekali. Untung saja Anggi adalah seorang dokter yang bisa menenangkan keluarganya megenai kondisi Nana.Tapi Raven berubah jadi lebih romantis menurut Nana. Seperti sekarang ketika Nana bangun, maka secangkir teh mint dan biskuit per

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   DEAR PEMBACA

    Hallo teman-teman pembaca. Kenalkan saya Desti penulis kisah manis ini yang semoga saja mampu menghibur kalian semua. Kisah ini saya akhiri di bab 54 setelah mengantarkan Nana dan Raven pada kebahagiaan yang mereka harapkan. Tapi semua belum benar-benar berakhir karena akan ada beberapa ekstra part bonus berisi keseruan pasangan gemas ini dalam menantikan buah hati. Terimakasih pada teman-teman yang bersedia menunggu cerita ini setiap hari sedikit demi sedikit hingga akhirnya selesai. Terimakasih untuk setiap komentar kalian baik di review maupun di setiap bab yang membuatku seperti merasa lebih bersemangat ketika membacanya. Terimakasih buat kalian yang mencintai Raven dan Nana dengan tulus. Terimakasih karena mau memaklumi segala kekuranganku yang masih banyak ini. Tidak ada kisah yang sempurna, layaknya sebuah kehidupan. Tapi terimakasih banyak karena cinta kalian pada karya ini, menyempurnakan kebahagiaanku. Aku bukan penulis hebat, kesalahanku masih ribuan atau

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 54 (END)

    Semua lebih Ringan untuk Nana lewati setelah langkah baru yang berhasil dia mulai. Kehidupan kampusnya menjadi sangat menyenangkan dan kehidupannya menjadi istri seorang CEO juga tidak kalah menyenangkan. Raven mulai berani mengajak Nana menemaninya pada acara-acara penting di kantor maupun acara penting di tempat kolega-koleganya. Seluruh staf kantor Raven juga sudah mengenal Nana sebagai istri boss yang baik hati dan sangat lembut.Anggi dan Raka lega sekali karena akhirnya Nana terlihat tidak lagi tertekan berada di samping Raven. Haryo, Yuli dan Miko merasa bersyukur sekali karena princess mereka yang polos dan masih belum mengerti banyak hal kini lebih terlihat bahagia dalam menjalani perannya sebagai istri dan mahasiswa. Seminggu sekali, Nana dan Raven akan menginap di rumah Haryo mengobati rindu Nana. Kerja sama Miko dan Raven juga berjalan dengan sangat lancar. Perusahaan Miko kini sudah berkembang semakin pesat dan memiliki banyak cabang atas dukungan Raven. Begitupu

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 53

    "Kita nggak pulang ke rumah mas?” Tanya Nana melihat bahwa jalan yang Raven lalui berbeda.“Temenin mas Meeting dulu yah Na, nggak formal banget kok Cuma sama temen-temen mas aja. Sekalian mas kenalin kamu kan, walaupun beberapa diantara mereka ada yang datang di pernikahan.” Ucap Raven membuat Nana terdiam sambil merasakan gemuruh di dadanya. Tapi bukankah ini saatnya dia mempraktekan semua wejangan Laras? Jika Nana terus takut maka sampai kapan dia bisa berbaur dengan teman-teman Raven?Gadis itu menghembuskan napas kemudian tersenyum. “Oke mas, tapi baju Nana nggak jadi masalah kan?” Tanya gadis itu terlihat Ringan membuat Raven sedikit kaget karena dia pikir Nana akan sedikit mengeluarkan drama ketakutan.“Nggak masalah kok, mas aja santai kan?” Tutur Raven sambil mengeluarkan senyuman yang menurut Nana selalu yang paling indah.“Oke deh, nanti Nana ikut meetingnya juga apa Nana nunggu dimana gitu?&rdquo

  • Terpaksa Menikah dengan CEO   BAB 52

    Raven makin uring-uringan karena memakai baju apapun Nana terlihat begitu cantik. Bahkan memakai kemeja kebesaran dan celana jins saja Nana malah terlihat seperti artis Korea. Sudah seminggu istrinya itu kuliah dan setiap hari selalu terjadi perdebatan mengenai pemilihan baju.Anggi tersenyum geli melihat putranya mulai terusik karena tidak mau membagikan kecantikan istrinya itu. “Udah dong Ven, Nana itu anak yang baik. Dia nggak mungkin macam-macam di kampus. Kamu tuh jangan cemburuan kelewatan gitu dong.” Tegur Anggi di ruang keluarga. Hari ini Raven libur ke kantor tapi Nana harus tetap kulian. Raven hanya ada meeting saja nanti siang sambil menjemput Nana pulang kuliah.“Mama nggak tahu aja sih, baru hari pertama aja udah ada cowok yang nempel. Raven pengen ajakin ribut jadinya.” Jawab Raven kesal. Anggi malah ketawa.“Ya kan Nana memang cantik, wajar saja kalau ada cowok yang deketin. Yang penting kan Nana tidak merespon Ven. M

DMCA.com Protection Status