Share

Tiga Hari

Sudah tiga hari sejak Tarissa dan Ari saling diam, tak bertegur sapa. Meski Tarissa sudah meminta Ari untuk mengajaknya berkeliling kota, Ari tetap enggan buka suara.

Ya, keduanya memang berkeliling kota. Menikmati senja yang indah, serta berbelanja, bahkan menonton film kesayangan. Bedanya, mereka melakukan hal itu tanpa percakapan. Pun jarak keduanya bak orang asing yang tengah kebetulan sekali bersama.

Seperti kala itu. Malam baru saja datang saat Tarissa hendak mengetik pintu. Sayangnya, gengsinya terlalu tinggi untuk menelan ludahnya kembali.

Namun, demi apa pun, ia tak bisa terus berdiam diri. Maka dari itu, disisihkannya sikap arogan dan mulai bertutur lembut meski melalui tulisan.

Sebuah memo ia selipkan lewat lubang di bawah pintu. Tak ada debar bak genderang perang walau ia harus bertarung melawan ego-nya. Pun tak ada harap yang bisa dipintal selain agar Ari mau menerima ajakannya untuk men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status