Share

bab.18

“Bapak mau apa?” tanyaku khawatir ketika ia memintaku turun dan menarikku ke semak-semak.

“Sudahlah, Ning. Nurut saja!”

“Gak mau, Pak! Zi gak mau ikut bapak. Tubuh Zi akan gatal-gatal kalau melewati ilalang yang meninggi itu,” ucapku sambil menatap semak dalam kegelapan.

“Justru bagus, Ning. Kalau gatal nanti bapak garukkan!”

Aku terkejut ketika lelaki itu menarik dan menggendong tubuhku, dibawanya aku ke dalam ilalang yang meninggi tanpa tahu arah ia membawaku. Aku begitu takut, beberapa kali ku sebut nama Om Zuan namun ia tak pernah datang.

“Lepaskan pakaianmu, Ning! Kita akan bercinta di bawah temaram cahaya rembulan.”

“Tidak, Pak. Sadar, Pak. Ini itu dosa.”

“Ya sudah kalau dengan cara lembut kamu tak mau, biar dengan caraku saja.”

Sekuat tenaga ia menarikku, merengkuh dalam pelukannya, dan berusaha melepas pakaian yang ku kenakan.

“Lepas, Pak. Jangan lepas pakaiannya Zi!” ucapku sambil mencoba melepas genggamannya yang kuat.

Aku mendorong tubuh paruh baya itu.

Sreekk ...

Pakaian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status