Siang itu Laura sedang membaca naskah skripsi mahasiswa bimbingannya di ruang kantor. Dia tidak menyadari ada sosok yang sedang memperhatikannya di ambang pintu kantornya sedari tadi. Laura masih asyik membolak balik lembar demi lembar naskah skripsi di mejanya karena dia sedang sampai pada halaman pembahasan isi utama dari penelitian itu, jadi dia harus berkonsentrasi penuh. Bibirnya bergerak gerak perlahan membaca dengan fokus penuh.
Reynold sangat bergairah setiap kali melihat bibir Laura yang merah muda merekah seperti bunga itu bergerak gerak perlahan seperti saat ini. Ingin dia melumat bibir itu dan mencecap rasanya. Dia melupakan tujuan awalnya ke tempat Laura.
Laura memijat pelipisnya yang terasa pening kemudian tak sengaja melihat ke arah pintu di hadapan meja kerjanya. Dia terkejut melihat Reynold di sana dan terkesiap. Namun, dia segera menenangkan dirinya.
"Ya, Rey. Ada keperluan apa?" tanya Laura dengan nada ramah menatap Reynold.
Reynold
Sore yang cerah itu, James mengantar Laura ke dokter spesialis obsgyn untuk berkonsultasi tentang jenis kontrasepsi yang aman dipakai sampai mereka yakin untuk memiliki keturunan. Beberapa pengunjung praktek dokter obsgyn itu menanyakan apakah James adik sepupu Laura, karena wajah mereka berdua berbeda bagai langit dan bumi. Yang satu oriental dan satunya lagi kaukasian. Banyak yang mengagumi ketampanan James dan ingin berkenalan dengannya. James hanya menanggapi mereka sebatas kesopanan saja. Padahal dia kesal karena mereka tidak menghargai Laura sebagai calon istrinya. Beruntung, Laura tidak mengatakan dengan jujur bahwa dia adalah calon istri James karena James kuatir mereka akan membully Laura. Akhirnya setelah setengah jam menunggu, nama Laura pun dipanggil masuk ke ruang praktek dokter obsgyn tersebut. James menggandeng Laura di lengannya untuk masuk ke sana. "Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" sapa Dokter Obsgyn itu dengan ramah. La
Laura mengajukan cuti 2 hari yaitu Kamis dan Jumat karena Sabtu dan Minggu kampus libur. Dia ingin memberi kesempatan untuk James menikmati hari hari awal pernikahan mereka dengan tenang tanpa diburu buru pekerjaannya di kampus. Sebetulnya jadwal Laura di kampus sangat padat karena mendekati pertengahan semester ganjil, dia harus menyiapkan modul kuliah dan juga soal soal ujian tengah semester. Masih ditambah review naskah skripsi yang seolah tak ada habisnya sepanjang semester baik ganjil maupun genap. Selain itu banyak pihak yang mengontaknya untuk mengadakan proyek penelitian patologi. Padahal penelitiannya dengan Philip masih belum selesai. Hari ini adalah hari pernikahannya. Deasy mengantarnya ke Arimbi Bridal and Salon karena mereka berangkat dari rumah keluarga mereka di Godean. Sudah seminggu terakhir ini, Laura tidak tinggal bersama James karena permintaan Mamanya, Louisa Carson. Beliau meminta Laura menghabiskan waktu bersama keluarganya sebelum
Suasana jamuan makan sederhana perayaan pernikahan James dan Laura begitu hangat dan menyenangkan. Philip dan Brandy pun sudah bergabung dengan mereka. James menyeret Philip untuk berkenalan dengan Deasy, adik kandung Laura. Philip memang melihat penampilan Deasy secara fisik hampir mirip dengan Laura, mantan pacarnya itu. Namun, entah kenapa dia masih belum menemukan perasaan istimewa terhadap Deasy. Mereka duduk bersebelahan di meja makan panjang itu sambil mengobrol. Sementara di sebelah sisi lain Deasy, abang nomor 1 James, Leeray duduk bersebelahan dengan Deasy. Dia juga mengajak Deasy mengobrol tentang desain kaca patri. Pasalnya, Leeray sedang membangun sebuah rumah pribadi untuknya sendiri karena selama ini dia dan Michael masih tinggal serumah dengan Papi mereka. Deasy mengatakan akan mengirim beberapa desainnya kepada Leeray ketika sudah kembali ke Perth. Dia tidak membawa peralatan desainnya ke Indonesia karena segalanya serba mendadak minggu l
(Warning adegan +18, pembaca harap bijak) Suara baling baling helikopter begitu memekakkan telinga dengan latar belakang langit senja yang mulai gelap. James dan Laura baru saja turun dari helikopter yang mengantar mereka berdua untuk honey moon ke Bali. Mungkin bukan honey moon karena mereka hanya tinggal di Bali selama 4 hari 3 malam. Tapi mereka pasti akan sangat menikmati weekend ini. Papi James dan abang abangnya yang mengatur kejutan istimewa kado pernikahan James dan Laura ini. Mereka baru mengetahuinya tepat setelah jamuan makan malam keluarga selesai. Bisa dibilang ini benar benar surprise yang membuat mereka berdua terkejut. Bang Michael dengan wajah usilnya menyerahkan sebuah koper pakaian untuk mereka berdua yang entah apa isinya kemudian mengajak mereka berdua menuju ke halaman belakang Chateu D'Allegre dimana sebuah helikopter telah siap menjemput mereka berdua di helipad. Papi Leonard telah memesankan mereka sebuah kamar super deluxe de
(Bab ini ada beberapa adegan +18 harap pembaca bijak dalam membaca) Angin malam yang beraroma air laut berhembus agak kencang karena mereka berada di daerah pantai. James menggengam jemari Laura di antara jemarinya, mereka berjalan bersebelahan menapaki jalan batu alam di antara tanaman hias yang ditanam di taman resort yang asri dan terawat. Di sepanjang jalan batu alam, tumbuh pohon bunga frangipani yang sedang berbunga dengan lebat, aromanya begitu harum dan eksotis. Langit malam tampak cerah dihiasi bintang bintang yang berkerlap kerlip dan rembulan purnama yang bertahta di singgasana langit malam. Suara binatang malam yang bersahut sahutan pun memecah keheningan malam. Hati James begitu bahagia dan damai saat ini. Kekasih pujaan hatinya telah sah menjadi istrinya, Laura telah menjadi Nyonya James Peter Indrajaya. Bahkan sore ini dia telah menandai kepemilikannya atas Laura dengan melepas segel keperawanan Laura. Setelah ini, fokusnya adalah mengeja
James selalu terbangun pada pukul 05.00 pagi karena alarm tubuhnya yang tersetel seperti itu sejak dia berusia 16 tahun mulai melakukan exercise yang sama setiap pagi, push up, sit up, squat jump dan skipping rope. Bang Mike lupa membawakan skipping rope miliknya ke dalam koper. Koper yang dibawakan untuk mereka menginap di Bali hanya berisi beberapa baju santai, kemeja, dress santai, baju renang dan baju dalam. Laura masih tertidur begitu lelap di samping James. James tidak tega membangunkannya karena semalam mereka bercinta berkali kali yang tentunya membuat istrinya itu kelelahan. Stamina mereka berbeda, James menjalani exercise yang membangun staminanya menjadi kuat luar biasa.Laura malah jarang berolahraga, tapi aktivitasnya di kampus sungguh sibuk, sebenarnya sama saja membakar kalori di tubuhnya. James memutuskan untuk berenang saja pagi ini sambil menunggu istrinya bangun. Dia pun berganti celana renang yang ada di koper pakaiannya.
Malam ini adalah malam terakhir mereka menghabiskan liburan weekend di Bali. Besok siang mereka akan terbang kembali ke Yogyakarta menggunakan pesawat komersil.James membelai punggung Laura yang telanjang dalam pelukannya. Laura sedang tidur terlelap karena satu jam yang lalu mereka bercinta lagi sepertinya Laura kelelahan. Entah sudah ke berapa kalinya mereka bercinta sejak tiba di Bali. Namun, James memang sudah menunggu berbulan bulan untuk bisa bercinta secara langsung dengan Laura. Selama berpacaran, Laura selalu menolak untuk melakukan sex before married. Kini James bebas melakukannya karena Laura sudah menjadi istrinya. Jadi James seperti banteng lepas yang terus mengejar ngejar dan menubruk matadornya.Tiba tiba ponsel Laura berbunyi menandakan ada pesan masuk. James penasaran siapa yang mengirim pesan pada istrinya tengah malam begini. Laura sama sekali tidak terbangun. Maka James mengambil ponsel milik Laura di nakas lalu mengecek siapa yang mengirim pesan.&
Sore itu James dan Laura sedang duduk di sofa ruang tengah unit apartment Laura sambil menonton film di saluran TV berlangganan. James membelai kepala Laura yang bersandar di dadanya."Iiisshh sadis banget filmnya, Beb! Ganti aja, kenapa?!" seru Laura sambil menyembunyikan wajahnya di dada James ketika melihat adegan kepala terbacok oleh pisau di layar TV nya.James tertawa geli melihat reaksi Laura pada film tentang psikopat yang mereka tonton bersama. Dia pun mengganti ke saluran TV lain lalu dia bertanya Laura mau menonton film apa."Mau nonton film apa, Say? Romance atau komedi atau superhero?" tanya James memencet mencet remote TV melihat fitur what's next, film yang akan tayang berikutnya."Romance aja, Beb." jawab Laura singkat."Tsskk... kalau romance kita syuting sendiri aja, gak usah nonton film. Gimana?" goda James sambil tersenyum miring pada Laura.Laura mencebik dan menjawab kesal. "Kalau kita yang syuting jadinya b