Share

Aku yang Salah

Author: Cahaya Asa
last update Last Updated: 2023-07-20 20:33:49

Wanita dengan balutan gamis dan kerudung bertali itu masih menatap tajam pada sosok wanita yang terbaring lemah di atas ranjang pasien. Menunggu penjelasan dari wanita itu.

"Bisakah kalian tinggalkan kami berdua dulu? Kami perlu bicara, Mas," ucap wanita itu.

Meski agak heran Tiara membiarkan saja suami dan sahabatnya keluar. Jika Damar tidak mau menjelaskan semuanya dia berharap wanita ini yang menggantikannya. Melihat kondisinya yang sudah sangat lemah Tiara yakin wanita ini tidak akan mampu untuk berbohong.

"Kamu yakin?" tanya Damar khawatir.

Tentu saja pria itu takut kalau terjadi perdebatan antara dua wanita itu. Mengingat saat ini Tiara sedang dikuasai oleh emosi. Sedangkan sosok satunya tidak bisa berbuat apa-apa dalam kondisi yang sangat lemah. Dia takut Tiara akan berbuat nekat yang bisa membuat wanita lainnya semakin ngedrop.

"Apa kamu juga tidak percaya sama aku, Mas?" tanya wanita tersebut.

Dengan berat hati Damar keluar diikuti oleh Dina di belakangnya. Sebelum pintu benar-benar tertutup Damar menatap kedua wanita yang sama-sama ia sayangi itu dengan tatapan yang sulit diterjemahkan.

Kini tinggal dua wanita itu yang ada di dalam kamar rawat. Mendadak suasana menjadi hening. Hanya suara hembusan nafas masing-masing yang terdengar di telinga ditambah detak jantung keduanya yang saling berpacu. Namun tampaknya wanita yang terbaring itu jauh lebih tenang dibanding Tiara yang seperti Tengah menaiki wahana roller coaster.

Wanita itu tersenyum menatap Tiara yang masih berdiri kaku di sampingnya.

"Duduklah, Ra!" ucap wanita itu lembut.

Seperti terhipnotis mendengar perintah dari wanita itu, Tiara langsung duduk di kursi plastik yang ada di samping ranjang. Tatapannya masih belum teralihkan dari senyum tulus wanita yang terbaring itu.

"Sebelumnya terima kasih atas kedatanganmu, Ra. Meski pertemuan kita dengan cara seperti ini aku senang sekali akhirnya kita bisa bertemu. Mas Damar selalu menolak setiap kali aku meminta untuk dipertemukan denganmu."

Alunan suara lembut itu membuat Tiara yang tadinya emosi mendadak tak memiliki nyali. Sikap tenang dan santun dari wanita ini membuat Tiara segan untuk marah-marah padanya. Terlebih melihat wajahnya yang pucat itu.

Wanita itu kembali tersenyum menatap Tiara yang tiba-tiba berubah menjadi pendiam. Padahal tadi saat bersama dengan Damar Tiara sudah seperti banteng yang tengah mengamuk.

"Oh iya kamu pasti belum tahu siapa aku, kan? Kenalkan namaku Lela Nurlela. Kamu bisa memanggilku Mbak Lela atau Kak Lela mungkin?" Lela berusaha untuk mencairkan suasana dengan mengajak Tiara bercanda.

Hingga detik ini Tiara masih belum buka suara. Dia memilih untuk diam dan mendengarkan setiap untaian kata yang keluar dari bibir wanita bernama Lela itu.

Dalam hati Tiara kesal karena wanita ini seperti mengulur-ulur waktu dan tidak segera mengatakan siapa jati dirinya yang sebenarnya.

"Apa hubunganmu dengan Mas Damar?" Akhirnya setelah sekian menit bungkam pertanyaan itu yang meluncur dari bibir Tiara.

Bukannya menjawab Lela justru kembali melempar pertanyaan. "Kalau aku mengatakan apa hubunganku dengan Mas Damar apa kamu akan pergi meninggalkannya?"

Tiara melotot. Kenapa Lela terkesan seperti ingin membuatnya pergi dari suaminya, ya?

"Apa maksudmu? Apa kamu mau menguasai Mas Damar sendirian sehingga menyuruhku untuk pergi dari hidupnya? Oh atau kamu seorang pelakor yang selama ini menghabiskan uang suamiku? Jadi struk belanja yang kutemukan itu semuanya untuk membelanjakanmu?" Tiara melontarkan pertanyaan bertubi-tubi. Ketika diberi kesempatan untuk bicara maka dia tak ingin menyia-nyiakannya.

"Tiara, kamu salah paham." Lela berusaha untuk mendudukkan dirinya.

Meskipun melihat Lela kesusahan tapi tak ada niat sedikitpun bagi Tiara untuk membantunya. Dia ingin melihat seberapa kuat wanita ini sampai-sampai membuat suaminya berani membohongi dirinya.

"Bagaimana kabar Putri kecil kalian? Apa dia sudah bisa berjalan?"

Lagi-lagi Tiara melotot. Dia tak menyangka wanita ini mengetahui semuanya tentang rumah tangganya. Bahkan tentang Putri kecilnya.

"Pasti dia sangat lucu dan cantik seperti kamu," puji Lela tulus.

Namun pujian itu justru membuat hati Tiara semakin panas.

"Mbak tolong, ya nggak usah berbelit-belit. Katakan, apa hubunganmu dengan Mas Damar?"

Lela tampak menghela nafas panjang. Dia mencoba untuk meraih tangan Tiara, menggenggamnya erat-erat.

"Sama sepertimu. Aku juga istri Mas Damar," ucap Lela seperti petir menyambar Tiara.

Mendadak tubuh Tiara kaku. Jantungnya berdetak kencang dengan bibir bergetar. Matanya sudah berembun dan siap untuk tumpah jika dia berkedip.

"Tidak. Ini tidak mungkin!" Meski sudah menduga, tapi Tiara tetap nggak sanggup mendengar pengakuan Lela.

Tiara langsung bangun dan berlari keluar mengabaikan ucapan Lela selanjutnya. Ketika pintu terbuka Damar dan Dina yang menunggu dengan was-was langsung berdiri.

"Dek! Kamu mau kemana? Dek! Tunggu!" teriak Damar berlari menyusul istrinya. Namun saat teringat Lela, lelaki itu berhenti dan memilih untuk kembali ke dalam ruangan.

"Din, tolong ikuti istriku!" mohon Damar pada Dina.

"Kenapa harus aku bukannya kamu suaminya? Apa kamu lebih berat wanita yang ada di dalam sana daripada Tiara istrimu?" Dina menatap tajam pada Damar yang terlihat kebingungan.

"Please, Din. Sekarang Bukan saatnya untuk mendebatku. Tolong ikut istriku aku takut dia kenapa-napa di jalan."

Sebenarnya Dina ingin menumpahkan sumpah serapahnya pada Damar tapi dia harus menahan diri karena mengikuti Tiara jauh lebih penting untuk saat ini.

"Kenapa kamu malah kembali ke sini, Mas? Kejar Tiara, jangan biarkan dia pergi!" ucap Lela dengan tatapan sendu.

"Tidak, La. Aku tidak bisa meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini," bantah Damar.

"Tapi Tiara lebih butuh kamu sekarang. Hatinya pasti terluka mengetahui fakta ini." Meski dalam hatinya juga merasakan sakit yang teramat dalam tapi Lela menyadari bahwa kini suaminya bukan miliknya sendiri. Ada wanita lain yang memiliki status dan posisi sama dengan dirinya di hati suaminya.

"Apa kamu sudah mengatakannya?" tanya Damar harap-harap cemas.

"Ya, aku sudah mengatakannya. Kupikir lebih baik dia tahu sekarang daripada nanti akan membuatnya lebih sakit."

"Semuanya?" tanya Damar.

Lela menggeleng. "Belum. Dia sudah terlanjur pergi sebelum aku menceritakan semuanya."

Damar menyugar rambutnya kasar. Selama ini dia tidak pernah ketahuan. Rahasianya tetap aman selama 2 tahun ini hingga Putri yang diharapkannya lahir ke dunia. Tentu saja dia belum menyiapkan jawaban untuk Tiara ketika dia tahu segalanya.

"Kamu nggak marah sama aku kan, Mas?" Lela menatap suaminya dengan tatapan takut.

Damar menggelengkan kepala. Semuanya sudah terjadi tidak ada yang perlu disalahkan karena memang faktanya seperti itu. Kalau ada orang yang harus disalahkan di sini adalah dirinya yang sudah membuat dua wanita harus merasakan sakit karena dirinya.

"Pergilah Mas. Susul Tiara dan jelaskan semuanya," pinta Lela.

"Tapi bagaimana denganmu?"

"Aku baik-baik saja. Ada dokter dan banyak perawat di sini. Kenapa harus takut?" Ucapan itu seolah menggambarkan kalau Lela baik-baik saja. Nyatanya jauh dalam lubuk hatinya, Lela merasakan luka menganga yang entah bisa sembuh atau tidak. Karena sebenarnya dia adalah wanita yang paling terluka di sini.

"Maaf," ucap Damar sembari mencium kening Lela lalu pergi meninggalkannya.

"Mengapa sesakit ini melihat dia pergi untuk wanita lain?" Lela memejamkan mata. Berharap besok dia tidak akan pernah bangun lagi.

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Jangan Tinggalkan Aku

    Tiara terus berlari menuju jalan Raya mencari taksi yang bisa mengantarkan dirinya untuk pulang. Tepat saat sebuah taksi berhenti di depan Tiara, Dina sahabatnya memanggilnya."Tiara! Kamu mau kemana?" Dina berlari mendekati Tiara. Wanita itu khawatir Tiara akan berbuat nekat dengan melakukan sesuatu yang tidak-tidak. Ia langsung menutup kembali pintu taksi sebelum Tiara benar-benar masuk."Kamu mau ke mana, Ra? Jangan pergi dalam kondisi seperti ini. Ayo kita ke sana dulu agar kamu tenang." Dina menunjuk sebuah cafe yang masih buka di seberang jalan."Tidak, Din anakku di rumah sendirian. Aku harus pulang." Tiara kembali membuka pintu taksi dan masuk meninggalkan sahabat. Dina tak mau terjadi apa-apa di jalan sehingga gadis itu ikut masuk menemani Tiara pulang."Aku temani kamu pulang, ya?" Tiara mengangguk.Sepanjang jalan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir Tiara. Ibu satu anak itu memandang keluar jendela dengan tatapan kosong. Semua bayangan kebersamaan dengan sua

    Last Updated : 2023-07-20
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Ceraikan Lela

    Mau tidak mau Damar bergegas ke rumah orang tuanya. Peringatan yang diberikan oleh mamanya melalui telepon barusan membuat pria itu tidak tenang dan terpaksa harus meninggalkan rela di rumah sakit sendiri. Sebelum pergi Damar menitipkan Lela pada perawat jaga yang sudah sangat mengenalnya.Menjadi pasien di rumah sakit itu Lela akhirnya dikenal oleh para dokter dan perawat yang sering menanganinya. Itulah sebabnya Damar selalu bisa menyembunyikan rahasianya selama ini. Dengan kecepatan tinggi Damar mengendarai mobilnya menuju ke rumah kedua orang tuanya.Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 malam saat lelaki itu memasuki rumah mewah milik kedua orang tuanya. Rupanya wanita yang melahirkannya ke dunia ini 30 tahun yang lalu sudah menunggu di ruang tamu. "Ada apa, Ma kenapa malam-malam begini menyuruhku datang ke sini?" tanya Damar sembari mencium tangan mamanya.Wanita berusia 50 tahun itu memasang wajah garang. Tatapannya pada Damar terlihat sangat tidak bersahabat. "Bagaimana Tiara

    Last Updated : 2023-07-20
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 6

    Tiara menatap sahabatnya dengan tatapan sendu. Lalu beralih pada buah hatinya yang mengerjap-ngerjap lucu. Ia peluk Ara erat-erat dalam dekapannya, berharap semua rasa sakit yang ia rasa sekarang terobati."Tiara, aku bukannya mau bela siapa-siapa. Aku juga nggak ada niat mengusirmu dari sini. Aku senang bisa membantumu. Tapi ... aku juga nggak mau melihatmu seperti ini. Aku yakin kamu paham seorang wanita bersuami tidak boleh keluar rumah tanpa izin. Apa tidak sebaik-""Aku tahu!" sahut Tiara cepat. Aku ... akan pulang," putus Tiara akhirnya. Setelah memikirkan masalah yang membeli rumah tangganya selama beberapa hari ini akhirnya Tiara memutuskan untuk pulang sementara demi anaknya. Dia masih butuh klarifikasi dari suamiya. Meski dalam hati merasa kecewa tapi Tiara tidak mau hawa nafsunya menang.Tiara bukanlah wanita yang tidak paham hukum syariat sama sekali. Bahkan orang tuanya senantiasa menasehatinya agar tidak mempertirutkan hawa nafsu. Dina tersenyum mendengar jawaban sahab

    Last Updated : 2023-10-09
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 7

    Tiara memasuki rumah yang selama ini ia tinggali bersama Damar. Lelaki yang selalu memperlakukan dirinya bak ratu sekaligus menorehkan luka mendalam karena memiliki wanita lain dalam hidupnya. Menghela nafas panjang, Tiara memindai seluruh ruangan yang penuh kenangan. Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi. Setiap sudut ruangan ini menyimpan banyak kenangan. Entah apa yang terjadi selanjutnya dalam hidup Tiara. Mampukah dia menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini? Sekali lagi Tiara menarik nafas panjang. Mengisi paru-parunya dengan udara sebanyak-banyaknya agar sesak yang menghimpit dada perlahan memudar. Sentuhan lembut dari tangan mungil Ara membuat wanita itu tersadar. Dalam sedihnya, ia mengulas senyum untuk sang buah hati tercinta. Dia tak mau putri kecilnya yang masih kecil ikut merasakan kesedihan yang ia rasa. "Ibu sudah pulang? Rumah ini sangat sepi tanpa Ibu," ucap Marni, ART yang mengurusi seluruh kebersihan rumah ini. "Bibik, apa Bapak pernah pulang selama sa

    Last Updated : 2023-10-13
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 8

    Setelah salat subuh Tiara menyibukkan diri di dapur. Meskipun dia sedang tak ingin berbicara dengan suaminya tapi wanita itu tetap berusaha untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Yang membuat sarapan kesukaan suami dan anaknya. Setelah semalaman berpikir Tiara memutuskan untuk mencoba menjalani kehidupan ini lebih dulu. Jika dia kuat bertahan maka dia akan terus berada di sisi suaminya tapi jika dia sudah nggak kuat maka dia akan memilih untuk menyerah. Menu sarapan pagi sudah terhidang di atas meja makan. Damar tersenyum senang melihat sang istri sudah kembali menjalankan rutinitasnya. Rumah yang beberapa hari ini terasa begitu sunyi tanpa kehadiran Tiara sekarang mulai terasa hangat karena wanita yang menjadi ratu di rumah itu sudah kembali. Damar menatap punggung Tiara dengan perasaan tak menentu. berbagai rasa bercampur aduk di dalam hatinya saat ini. Ingin mendekat tapi ada rasa segan setelah sang istri mengetahui rahasianya. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya

    Last Updated : 2023-10-16
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 9

    Dalam kebimbangan, Damar melirik sang istri yang tampak acuh tak acuh. Sesuai perjanjian dengan Lela bahwa dia tak akan menghubungi Damar jika posisi suaminya itu sedang bersama Tiara. Namun telepon ini membuat lelaki itu berada di persimpangan jalan. Di satu sisi dia ingin meyakinkan Tiara kalau dirinya mampu bersikap adil pada dua istrinya. Namun di sisi lain ada kekhawatiran kalau-kalau terjadi sesuatu pada Lela. Pasalnya wanita itu tidak akan pernah berani menghubungi dirinya jika sedang bersama dengan Tiara. Cukup lama ponsel Damar menjerit-jerit minta diangkat. Namun pria itu tetap bergeming karena tak ingin kepercayaan Tiara padanya semakin hilang. "Kenapa nggak diangkat, Mas? Bagaimana kalau istri tercintamu sedang membutuhkan kamu saat ini?" sarkas Tiara.Sungguh Damar sempat terkesiap dengan cara Tiara bertutur yang mulai berubah. Namun pikirannya ia tepis jauh-jauh karena ia yakin perubahan Tiara karena kecewa. Ya, dia tahu pasti kalau wanita yang mengisi sebagian ruang

    Last Updated : 2023-10-18
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 10

    Kini penyakit Lela sudah demikian parah. Kanker rahim yang dideritanya sudah menggerogoti tubuh. Menyebar ke organ-organ lain bahkan sampai ke paru-paru. Kemoterapi yang dia jalani tidak menyembuhkan sama sekali, hanya menghambat penyebaran agar tidak semakin meluas. Tubuh wanita itu juga semakin kurus karena makanan yang masuk ke dalam lambung terus menerus dimuntahkan kembali. Efek kemoterapi dan radiasi membuat rambutnya rontok hingga tak tersisa. Namun ketegaran dan keikhlasannya dalam menerima takdir ini sangat luar biasa. Bahkan dia masih terlihat kuat meski suaminya tak lagi fokus pada dirinya karena ada wanita lain yang harus diberi waktu dan perhatian yang sama. Bahkan porsinya bmlebih banyak dengan wanita yang berstatus madunya itu lantaran ada anak yang selama ini sangat didambakan oleh sang suami dan mertuanya. Jika ditanya kenapa Lela begitu iklhas berbagi suami dengan wanita lain yang lebih muda dan cantik, jawabnya karena dia sadar diri. Sebagai wanita dia sudah tak b

    Last Updated : 2023-10-20
  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 11

    "Nizam?" Damar menoleh pada sosok yang telah membuatnya kaget."Mar, kamu ngapain di sini?" Pria yang dipanggil Nizam itu celingukan seperti mencari seseorang. "Istriku di ruang ICU," jawab Damar lirih. Gurat kesedihan tampak begitu nyata di wajahnya. Nizam membelalakan kedua matanya mendengar jawaban dari teman sekantornya ini. Nizam adalah satu-satunya teman yang tahu dengan kondisi rumah tangga Damar. Sejak awal Nizam sudah mengingatkan pada Damar untuk berpikir ulang sebelum mengambil jalan poligami. Pilihan yang diberikan oleh ibunya yang tak bisa untuk dibantah.Istri yang mana? Lela atau Tiara?" tanya Nizam. "Lela. Sel kankernya sudah menyebar ke paru-paru. Kesadarannya mulai menurun hingga 50 persen kata dokter." Damar mengusap wajahnya dengan telapak tangan. Nizam menepuk pundak Damar pelan seperti telah memberi dukungan. Meski dia belum menikah, tapi Nizam tahu bagaimana sedihnya melihat orang yang dicintai sakit. "Sudah berapa hari dia di ICU?" "Baru tadi. Tapi sudah

    Last Updated : 2023-11-03

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 22

    Ucapan Tania terus terngiang-ngiang di kepala Tiara. Wanita itu tak bisa mengabaikan kalimat yang sederhana tapi sangat mengerikan jika dipahami dengan benar. Ya, dia terlalu gegabah dengan pergi tanpa pamit. Ia yakin saat ini suami dan mertuanya pasti sudah sadar kalau dirinya pergi. "Tapi ... kalau memang Mas Damar sudah menyadari kalau aku pergi, kenapa tidak ada usaha untuk mencariku? Apa dia terlalu sibuk dengan istrinya sampai tidak butuh aku? Ah, bukankah aku sendiri yang memilih untuk mundur?" Tiara berperang dengan batinnya sendiri. Satu sisi dia kasihan pada madunya dan bertekad untuk tidak kembali ke rumah, tapi di sisi lain dia takut dosa karena pergi tanpa pamit. Perlahan wanita yang baru memiliki satu buah hati itu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia kembali dengan wajah yang segar karena terkena air wudhu. Selanjutnya Tiara menggelar sajadah dan menunaikan qiyamul lail dengan khusyuk. Mohon petunjuk kepada Allah agar

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 21

    Damar spontan berdiri. Menghadang salah satu perawat yang ikut berlari. "Suster, ada apa?" tanya Damar cemas. Tak bisa dipungkiri, hati Damar disapu badai kecemasan. Di dalam ruang ICU hanya ada 2 pasien dan salah satunya Lela. Meski demikian ia berharap bukan istrinya yang saat ini sedang dalam kondisi bahaya."Pasien atas nama Nyonya Lela mengalami henti nafas," jawab perawat sambil berlalu. Seperti disambar petir mendengar jawaban itu. Mendadak tubuh Damar limbung. Lututnya terasa lemas. Bobot tubuhnya tak mampu ditopang oleh dua kakinya yang gemetar. Pria beristri dua itu ambruk dan bersimpuh di lantai. "Allah, jangan kau panggil Lelaki secepat ini. Aku belum bisa membahagiakannya ya Allah. Aku masih ingin melihatnya akur dengan Tiara."Damar menjambaki rambutnya sendiri. Walau ia tau saat seperti ini pasti akan tiba, tapi tetap saja ia belum siap saat tiba-tiba Lela meninggalkannya. Dalam hati lelaki tampan itu berharap sang istri pertama bisa bertahan."Sayang, bukankah kamu

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 20

    Tiara menyingkap sedikit korden untuk mengetahui siapa gerangan yang mengetuk pintu. Dahinya mengernyit melihat sosok wanita tak dikenal berada di depan pintu rumah kontrakannya. Dengan sedikit ragu-ragu Tiara membuka pintu. "Ya? Cari siapa ya, Mbak?" tanya Tiara seramah mungkin. Wanita berhijab maroon yang berdiri di depan pintu mengulas senyum. Menatap Tiara teduh lalu mengucap salam. "Maaf, Mbak kalau menganggu. Kenalkan saya Rania, tinggal di seberang jalan. Saya dengar dari Abi ada tetangga baru jadi saya ke sini untuk mengenalkan diri." Wanita itu mengulurkan tangan pada Tiara.Tiara menyambut uluran tangan itu lalu ikut tersenyum. "Mari masuk! Maaf saya belum sempat berkenalan dengan para tetangga di sini. Tapi saya sudah lapor pak RT." Tiara menyilakan tamunya duduk di sofa yang sudah tersedia sebagai fasilitas dari rumah kontrakan ini. Beruntung Tiara mendapatkan rumah kontrakan yang nyaman dan sudah lengkap dengan perabotannya. Meskipun minimalis, tapi Tiara merasa beta

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 19

    Damar membulatkan kedua matanya. Meski wanita yang sedang berjuang antara hidup dan mati itu sudah beberapa kali meminta untuk berpisah karena penyakitnya, tetap saja ketika permintaan talak itu kembali diucapkan rasa kesal bercampur kaget tetap ada."Jangan memaksaku untuk melakukan apa yang tidak ingin kulakukan, Sayang. Please, tak bisakah kamu fokus saja pada kesembuhanmu?" Damar menatap nanar pada wajah pucat di hadapannya. Lela melengos. Tak sanggup menatap wajah sendu suaminya. Lelaki yang sampai detik ini masih teramat ia cintai meskipun sudah memiliki istri lain. Lela tak pernah mempermasalahkan pernikahan kedua suamiya karena memang dirinyalah yang menginginkan sang suami menikah lagi. Sebagai penyitas kanker stadium akhir, Lela tak ingin lelaki yang menjadi prioritas utama dalam hidupnya itu sibuk mengurusnya sedangkan dirinya sendiri tidak ada yang mengurus. Dia juga sadar bahwa selamanya tidak akan mampu memberikan keturunan bahkan sekadar memberikan haknya pun tidak ma

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 18

    Akhir-akhir ini Tiara lebih banyak menghabiskan waktu di kamar putri kecilnya. Dia selalu menghindari Damar ketika pria itu berada di rumah. Namun begitu semua kebutuhan suamiya tetap ia siapkan. Seperti baju kerja, sarapan, maupun lainnya. Hanya saja Tiara akan bergerak cepat memilihkan baju kerja saat suaminya tengah mandi. Lalu semuanya akan siap ketika lelaki itu selesai mandi dan sudah tidak mendapati sang istri di kamarnya lagi. Seperti pagi ini, Damar memandangi setelan baju kerja yang sudah siap di atas kasur. Lalu kaos kaki, dasi, sepatu dan jam tangan yang juga sudah siap di tempatnya. Hembusan nafas kasar terdengar dari mulut lelaki yang memiliki dua istri tersebut. Dia sangat merindukan saat-saat Tiara menyambut paginya dengan senyum merekah dan ucapan selamat pagi. Wajah wanita itu akan terlihat berseri-seri saat melayani suaminya. Namun kini semua itu sudah tak bisa dirasakan Damar lagi sejak ketahuan kalau dirinya memiliki istri lain selain Tiara. Tak ingin terlihat

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 18

    Setiap kata yang diucapkan oleh mama mertua barusan terus terngiang di telinga Tiara. Wanita itu tak bisa membayangkan andai dirinya berada di posisi Lela. Di saat ia membutuhkan dukungan untuk menemani hari-hari terakhirnya, justru penolakan dari mertua dan keluarga suaminya. Tiara membelokkan mobilnya kembali ke rumah sakit. Alasan terlalu lama meninggalkan Ara hanya alibi untuk bisa terbebas dari mertuanya yang terus menghina dan menjelekkan Lela. Walau dirinya juga masih belum bisa menerima kenyataan tentang rumah tangganya, tapi Tiara mencoba untuk tidak egois."Mungkin ini terakhir kalinya aku bisa berbuat baik padanya. Andai benar ia akan segera menghadap Yang Maha Kuasa, aku bisa memberinya kesan terbaik padanya," gumam Tiara. Tiara berjalan dengan langkah berat menuju kamar rawat Lela. Dalam hati ia berdoa semoga suaminya sudah tidak ada di sana karena ia ingin berbicara berdua saja dengan Lela. Tepat saat dia berbelok ke lorong yang menghubungkan kamar rawat Lela, lelaki

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 16

    Tiara menatap sosok pria yang saat ini tengah berjalan menuju arah yang sama dengannya. Untuk sesaat otaknya berpikir apakah benar dia mengenal pria itu. "Kamu benar-benar lupa sama aku?" tanya pria berwajah blesteran itu. Sebenarnya Tiara malas meladeni pria tersebut. Pasalnya saat ini dia sedang terburu-buru memenuhi panggilan mama mertuanya. Ditambah lagi suasana hatinya yang tengah kacau membuat ia enggan untuk menanggapi pria tersebut."Maaf," ucap Tiara singkat lalu pergi menuju ke arah mobilnya sendiri. Pria itu hendak mengejar Tiara tapi melihat gelagat wanita berhijab itu yang sedang terburu-buru dan tampak tak ingin diganggu ia memilih untuk mengurungkan niatnya. Toh dia yakin suatu saat bisa pertama kembali. Tak butuh waktu lama bagi Tiara untuk melajukan mobilnya di jalanan yang cukup ramai karena waktu yang menunjukkan jam istirahat para pekerja kantor. Namun sebisa mungkin Tiara tetap fokus pada jalanan meski pikirannya terus terang ini yang dengan ucapan Lela yang

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 15

    Dengan air mata terus berlinang Tiara tugas menuju ke mobilnya setelah menitipkan Ara pada baby sitternya. Tujuan wanita itu adalah Rumah sakit tempat di mana Lela dirawat saat ini.Meskipun ia merasa kecewa dengan fakta yang baru saja ia ketahui tapi hati nurani Tiara tetap tak bisa mengabaikan pesan Lela yang baru saja ia baca. Pikirannya terus berkecamuk memikirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Wanita berhijab itu menghilang nafas panjang lalu membuangnya perlahan. Ia lakukan hal itu berulang-ulang sampai rasa sesak di dalam dada perlahan mulai longgar. "Aku nggak mau menyesal kalau sampai terjadi apa-apa sama wanita itu. Mungkin ini kesempatan terakhirku untuk bertemu dengan. Mungkin juga dia punya pesan penting sehingga ingin bertemu denganku," gumam Tiara.Sambil sesekali menyusut air matanya yang terus mengalir Tiara terus mengendalikan setir agar mobil tetap berjalan di jalurnya. Semua prasangka mulai saling tumpang tindih di dalam benaknya. Terlebih jika mengingat

  • Ternyata Suamiku Sudah Beristri    Bab 14

    "Dek, Mas berangkat kerja dulu, ya?" pamit Damar. Tiara hanya mengangguk sebagai jawaban. Wanita itu berubah menjadi irit bicara sejak beberapa hari terakhir. Damar menghela nafas pasrah. Inginnya sang istri melepas kepergiannya seperti biasa dengan senyum ceria dan untaian do'a. Namun lelaki itu harus sadar diri karena telah menorehkan luka pada wanitanya. Terlalu menuntut banyak hanya akan membuatnya kehilangan, sehingga ia memilih untuk pasrah dengan sikap Tiara yang berubah.Tiara menyodorkan tangan untuk menyalami suaminya lalu mencium tangan itu seperti biasa. Damar mengulas senyum teduhnya pada sang istri tercinta meski ekspresi wanita itu masih tetap datar. Ia pikir wanita yang telah melahir putri kecil untuknya itu tak bersedia lagi untuk menyentuhnya walau sekadar bersalaman seperti ini. Damar mengulurkan tangan hendak mengelus puncak kepala Tiara seperti biasa tapi wanita itu segera mundur sehingga tangan lelaki tersebut hanya mengambang di udara. 'Baiklah, rasanya terl

DMCA.com Protection Status