Share

Bab 898

"Kakak ...." Lala tetap tersenyum seperti biasanya.

Karena tidak bisa kabur, dia langsung memberanikan diri.

Dia yakin, dengan perasaan Hansen terhadap "Lala", Hansen tidak akan mencurigainya.

Seperti yang dia duga, Hansen sama sekali tidak merasa ada yang aneh dengan dia duduk di kursinya.

"Kamu lapar, nggak? Sudah siang, ayo kita pergi makan." Hansen menatap Lala dengan wajah penuh senyuman.

"Iya, kebetulan aku lapar, aku mau mencoba makanan yang biasa Kakak makan!"

Lala berlari ke Hansen dengan penuh semangat, lalu langsung merangkul lengannya dan berjalan keluar dari kantor bersama.

Di dalam kantor, ponsel kembali berbunyi, tapi tetap tidak diangkat.

Sampai setelah mereka berdua kembali, Lala baru seakan-akan teringat suatu hal yang penting dan segera berlari ke dalam kantor untuk mengambil ponsel itu. Dia melihat ada beberapa panggilan tak terjawab.

"Kakak, maaf, aku lupa ... " ujar Lala sambil memasang ekspresi merasa bersalah.

Hansen berkata dengan tenang dan lembut, "Untuk apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
maslicha mansur
sudah dua minggu ,gak baca , males karenah andreas sama celli masih gak bersama ,,
goodnovel comment avatar
Cory Leok
critanya sangat bagus sekali.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status