"Tentu saja boleh, hanya saja nggak baik kalau kamu pergi dengan pakaian seperti ini. Aku juga nggak bermaksud menyuruh kalian berpakaian seperti ini, kamu bisa mengerti, 'kan?"Mengerti?Mengerti apa?Gadis itu tidak ingin menebak, dia hanya ingin pergi.Untuk menghadapi Timothy, dia langsung mengangguk.Timothy menatapnya dengan tulus dan berkata, "Kalau begitu, aku suruh orang membawamu pergi ganti baju."Meski takut tetap di sini, tapi pakaian minim seperti baju renang ini memang tidak mungkin dia pakai keluar, sedangkan bajunya tadi masih di kamar ganti tadi."Baik."Setelah mendengar jawaban dari gadis ini, muncul ekspresi puas di wajah Timothy.Dia sama sekali tidak menyia-nyiakan waktu, menyuruh orang membawa gadis itu pergi lalu dia berbalik melihat ke bawah panggung.Begitu dia berbalik, Celine segera bersembunyi di belakang sebuah pohon di taman. Dengan adanya pohon yang menutupinya, Celine melihat Timothy berdiri di panggung yang terang benderang sambil tersenyum, membuatny
Ketika para pembantu turun, Celine bersembunyi di belakang dinding.Ketika mereka sudah berjalan menjauh, Celine baru naik tangga, lalu dia mendengar salah seorang pembantu berkata, "Mana Niki?"Niki adalah salah satu pembantu.Begitu pembantu tadi bertanya, langsung ada yang menjawab, "Niki ada di kamar Tuan Muda Timothy. Setelah Tuan Muda selesai mandi, dia bakal turun sendiri. Tenang saja, Niki tahu aturannya."Timothy ada di kamarnya?Celine naik ke lantai dua. Vila ini sangat besar, Cuma lantai dua koridor sebelah kiri saja sudah ada belasan kamar.Suasana di lantai dua sangat hening.Celine berjalan dengan hati-hati ke sebelah kiri, lalu melihat di dinding samping pintu setiap kamar ada sekuntum bunga segar.Mawar merah, melati, lily ....Setiap bunga menandakan para gadis yang menari di panggung tadi. Seketika, Celine mengerti permainan Timothy dan teman-temannya malam ini.Namun, di antara kamar sebanyak ini, Timothy akan masuk ke kamar yang mana?Celine teringat dengan gadis t
Tatapannya membuat Celine merinding.Malam itu, apakah Winny juga berharap ada satu orang yang bisa menolongnya seperti ini?Namun ....Saat dalam bahaya, Winny bahkan masih memikirkan keselamatannya, sedangkan dia .... Kalau dia lari lebih cepat sedikit, kalau dia sudah menyadari ada yang aneh dari awal, apakah Winny tidak akan ....Celine merasa sangat bersalah, dia mencengkeram pintu lemari. Sebelum menutup pintu, dia menatap mata wanita itu dan berkata dengan tegas, "Aku akan menyelamatkanmu."Celine akan menyelamatkan wanita ini!Sekarang, dia harus menghadapi Timothy dulu.Celine memakai penerangan dari layar ponsel untuk melihat sekeliling, dia ingin mencari benda yang bisa dia manfaatkan. Waktu dia melihat rak di samping kasur, Celine tertegun.Di atas rak kecil samping kasur itu, terletak berbagai macam "mainan" yang membuat Celine mengernyit.Timothy ingin menggunakan benda-benda ini di tubuh wanita tadi?Muncul rasa jijik di hati Celine. Dia menghampiri rak itu lalu mengambi
Winny tidak mengatakan apa-apa demi melindungi Celine.Sementara Celine mana mungkin diam saja melihat Winny dilukai dan tersiksa begitu?Timothy Jayadi ....Di dalam kegelapan, Celine menatap Timothy.Kalaupun orang ini adalah anggota Keluarga Jayadi yang disinggung orang-orang, dia tetap harus membalasnya!Celine diam-diam menyimpan kalung di tangannya lalu menggenggam alat besi yang dia siapkan.Timothy sama sekali tidak menyadari gerakannya.Dia tetap meminum araknya dengan santai lalu berkata sambil tertawa,"Kamu benar-benar baik ke Celine, tapi aku sangat sedih.""Kamu beraninya menipuku, memintaku mengirimnya keluar. Aku sudah mendengarkan permintaanmu dan mengantarnya pergi, kamu seharusnya menepati janjimu bermain denganku. Tapi kamu malah ....""Kamu malah melompat ke bawah tanpa memedulikan keselamatanmu. Heh!"Di benak Timothy muncul adegan Winny yang melompat ke bawah.Adegan ini selalu muncul di benaknya sejak hari itu. Entah kenapa, selain amarah dan ketidakpedulian, di
Saat ini, Timothy membentuk huruf "X" di atas kasur.Meski dalam kegelapan, Timothy tetap merasa terhina.Awalnya dia sangat percaya diri bisa mengendalikan wanita ini, dia bahkan berencana ingin bermain adegan "melawan dan menundukkan" ini, makanya dia tidak bersuara.Namun, situasi saat ini sudah di luar kendalinya.Timothy ingin berteriak.Namun, baru saja dia membuka mulutnya, belum sempat mengeluarkan suara, ada sesuatu yang dimasukkan ke mulutnya.Lidahnya ditekan oleh sesuatu, mulutnya juga terbuka lebar. Kalaupun bisa mengeluarkan suara, juga hanya suara kecil yang teredam.Suara itu bahkan tidak bisa menjangkau terlalu jauh.Saat ini, Timothy memelototi sosok di kegelapan itu. Dia akhirnya menyadari kalau orang di depannya ini mungkin bukan "Daisy".Siapa dia?Aromanya seperti seorang wanita!Seperti dugaannya, terdengar suara wanita di dalam kamar. "Aku bukan Daisy yang tadi, tapi kamu tenang saja, aku akan menemanimu main semua yang kamu siapkan ini sampai puas."Timothy tid
Timothy memberontak sekian lama, tapi tetap tidak ada perubahan di luar.Celine juga tahu apa yang mau Timothy lakukan, dia pun langsung mengungkapkannya. "Kamu mau membuat suara keras supaya didengar orang sebelah atau luar? Tuan Muda Timothy, kamu lupa?"Lupa? Lupa apa?Timothy menatap sosok dalam kegelapan itu.Seiring dengan cambuk yang kembali mendarat di tubuhnya, suara wanita itu juga terdengar."Teman-temanmu harusnya sangat mengerti kebiasaanmu, jadi kalaupun mereka mendengar suara di sini, mereka pasti tahu kamu sedang bersenang-senang. Mana mungkin mereka datang mengganggumu?"Timothy pun tertegun.Benar, kalaupun mereka mendengar suara di sini, mereka juga akan mengira kalau dia sedang bermain karena ini adalah kebiasaannya.Apalagi saat ini mereka semua sedang bermain juga.Timothy tiba-tiba teringat dengan "seperti biasa" yang mereka sarankan tadi. Saat ini, mereka harusnya sudah tenggelam dalam kesenangan masing-masing."Mmm mmm mmm ...." Timothy memelototi orang di dala
Celine membawa gadis itu keluar dari kamar.Waktu berjalan melewati koridor, terdengar suara dari kamar-kamar di dua sisi. Mereka berdua bertatapan, tanpa perlu dibicarakan, mereka berdua sudah tahu apa yang terjadi di dalam.Melihat Celine berhenti, gadis itu coba bertanya, "Kamu mau menolong mereka?"Gadis itu teringat dengan semua yang terjadi malam ini, dia pun akhirnya mengerti kalau pesta hari ini sebenarnya adalah sebuah permainan Timothy.Sementara para gadis itu takutnya mengira kalau orang yang "minum-minum" bersama mereka adalah Timothy. Mereka tidak tahu kalau yang sedang bersama mereka adalah orang lain.Mau menolong mereka?Melihat Celine terdiam, gadis itu menggigit bibirnya, "Kamu seorang diri, kalau sampai mereka semua tahu, kita bahkan nggak bakal bisa keluar dari vila ini."Mereka berdua tahu akan bagaimana jadinya kalau sampai seperti itu."Jangan takut." Celine menepuk bahu gadis itu lalu membawanya turun.Untungnya karena perintah Timothy yang tidak mau diganggu,
Suara rem mendadak menusuk telinga dan sinar mobil yang terang menusuk mata.Karena kaget, Celine dan gadis itu jatuh terduduk ke tanah. Untungnya, mobil yang melaju ke mereka berhenti.Di mobil itu, Albert Tjangnaka mengernyit.Tadi hampir saja menabrak orang, untung tidak kena!Albert kembali tenang, tapi dia tidak tertarik untuk turun menghadapi dua orang yang terduduk di tanah. Oleh karena itu, dia berpesan pada Vicky yang duduk di kursi penumpang depan, "Coba kamu turun, kalo mereka terluka, antar ke rumah sakit terus kasih uang. Kalau nggak terluka ... kasih uang juga."Vicky memutar bola matanya ke atasannya yang suka menyelesaikan semuanya dengan uang.Namun, dia benar-benar khawatir dengan dua orang yang hampir saja tertabrak tadi.Vicky segera turun dari mobil."Nona-nona, kalian nggak .... Celine?"Sebelum Vicky selesai bicara, Celine mendongak. Begitu melihat wajah Celine, Vicky refleks berseru, "Celly, kamu kenapa .... Ada luka, nggak?"Melihat Celine mau bangkit berdiri,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny
Bu Celine ... sepertinya tidak tahu tentang ini?Tadi meski memakai topeng, mereka sepertinya pernah melihat wanita yang memakai gaun merah ini. Kalau dia adalah Bu Celine, berarti dari tadi sudah ada di sini.Di acara ini, ada begitu banyak orang yang membicarakan pembagian saham hari ini, kalaupun tadinya tidak tahu, sekarang juga harusnya sudah tahu!Seketika, suasananya sangat aneh.Semua orang hening, mereka melihat Celine lalu melihat Lala yang masih duduk di tanah dengan wajah pucat. Akhirnya, mereka melihat Hansen yang dari tadi tidak bersuara.Saat ini, Hansen yang sudah melihat Celine tetap tenang.Sama sekali tidak seperti orang yang baru tahu kalau Celine masih hidup, malah seperti orang yang sudah tahu dari awal.Kemudian, Hansen tersenyum tipis dan berkata, "Pembagian saham apa?"Beberapa kata itu membuat semua orang tertegun.Terutama Lily.Dia yang pikirannya sangat berantakan tiba-tiba jernih gara-gara kata-kata Hansen itu."Kak, hari ini di kantor, kamu memimpin rapat
Lily benar-benar panik, juga benar-benar takut.Kalaupun sudah melepas tangan Celine, dia tetap bisa merasakan suhu badan Celine. Wajah Lily pun sangat pucat."Kamu ... kenapa?" tanya Celine sambil tersenyum, seperti sedang mengkhawatirkannya.Namun saat ini, Lily tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia hanya bisa melihat senyuman di wajah Celine, dan dia semakin yakin kalau itu adalah Celine! Celine yang masih hidup!Namun ... kenapa Celine masih hidup?Dia lihat dengan mata kepalanya sendiri gudang itu meledak, dia sendiri yang menekan tombol bomnya. Saat ini, dia masih ingat kekuatan ledakan itu, satu bom diikuti dengan satu bom, meledak secara berurutan. Kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk membuat tubuh orang meledak berkeping-keping.Dia juga melihat sendiri sisa mayat Celine yang bahkan wajahnya tidak terlihat.Lalu kalung itu ....Celine jelas-jelas sudah mati, kenapa bisa masih hidup?Di benak Lily, berbagai ingatan muncul, dia sedang mencari petunjuk.Sementara saat ini, ad