Celine tidak memberi tahu Winny identitas Andreas.Dengan identitas seperti Andreas, dia ada di Binara mungkin karena keperluan bisnis.Grup Jayadi adalah perusahaan yang berpusat di Mastika. Apa yang terjadi selama di Binara, baik untuk Andreas maupun untuknya, hanyalah sebuah paragraf kecil di kehidupan mereka.Sementara kehidupan mereka masing-masing masih harus berlanjut, tidak akan ada interaksi lagi di antara mereka.Celine juga tidak berharap dirinya terlibat dalam konflik yang tidak ada habisnya.Winny mendorong Celine lalu melihat dengan jelas ada kepahitan di mata Celine. Seketika, Winny semakin yakin kalau mereka berdua sedang bertengkar.Ketika Winny mau bertanya dan menasihatinya, tiba-tiba suara seseorang memotongnya."Apakah Anda berdua tamu yang datang untuk menghadiri acara penutupan?"Mereka pun melihat ke arah asal suara.Di luar kumpulan bunga, seorang staf sedang melihat mereka dengan senyuman sopan di wajahnya, menunggu jawaban mereka."Iya, ada apa?" tanya Winny
Suara staf itu menyebar ke seluruh aula dengan bantuan mikrofon."Selamat kepada tamu beruntung hari ini. Hadiah yang Anda dapatkan adalah ... Surat rekomendasi untuk Sekolah Tari Kerajaan Skarlat!"Seiring dengan ucapan itu, suasana di aula hening seketika.Sebagian besar tamu di sini adalah penari atau orang-orang yang terlibat di dunia tari.Sekolah Tari Kerajaan Skarlat adalah tempat impian semua penari.Di benak mereka, terngiang-ngiang "Sekolah Tari Kerajaan Skarlat", seakan-akan sedang memastikan kalau yang mereka dengar tadi itu nyata.Setelah beberapa saat, orang-orang baru mulai berseru kaget."Surat rekomendasi untuk Sekolah Tari Kerajaan Skarlat .... Ini bukannya sama dengan diterima menjadi murid di sana?""Astaga, hadiahnya ternyata ini, tapi kenapa yang beruntung bukan aku?""Tapi dia bukan anggota tim tari kita ...."Semua orang melihat Celine, ada yang iri, ada juga yang berharap dia bukan penari. Mereka berharap dia menolak hadiah ini lalu penyelenggara kembali mengam
Ketika dia kembali, dia akan membawa kabar baik ini ke Winny.Setelah keluar dari aula, Celine mengikuti staf belok beberapa kali di gedung acara ini lalu naik ke sebuah lift.Namun, staf itu berdiri di luar lift, tidak ikut masuk.Celine bingung. "Kamu nggak ikut naik?""Bos sudah berpesan meminta Anda naik sendiri," ujar staf itu.Bos yang dimaksud staf itu kembali meyakinkan Celine kalau orang dibalik semua ini adalah Andreas. Begitu memikirkan akan menghadapi Andreas sendiri, Celine berusaha untuk tidak memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, seiring dengan tertutupnya pintu lift, rasa sakit di hatinya tadi kembali terasa, kelopak matanya terus berkedut, seakan-akan ada firasat buruk.Perasaan itu terus mengikuti Celine sampai suara lift terdengar. Lift itu berhenti di lantai paling atas lalu pintunya terbuka. Celine melihat sebuah kamar yang sangat luas ....Di bawah,Andreas yang tadi menerima telepon kembali ke aula. Ketika dia mencari Celine, dia tidak melihat soso
Sementara wanita yang Timothy sukai itu ....Bagus kalau wanita itu tipe yang suka harta dan ketenaran, tapi malam ini dia terus memperhatikan Winny. Winny bukanlah wanita yang materialistis.Dia sepertinya dibesarkan dengan sangat baik. Ketika mendengar surat rekomendasi Sekolah Tari Kerajaan Skarlat, lalu mendengar temannya menanyakan soal memberikan hadiah itu ke orang lain ....Di mata Winny hanya ada impian dan mimpi.Impian?Heh .... Orang seperti ini takutnya akan merasa seperti masuk neraka saat jatuh ke tangan Timothy.Wanita itu tersenyum sinis, dalam hatinya tidak ada rasa kasihan.Melihat para penari yang mengelilingi Winny perlahan-lahan bubar dan sibuk minum-minum, tidak ada yang memperhatikan Winny lagi, wanita itu memberi kode pada salah satu "staf" di sana.Setelah itu, "staf" itu langsung menghampiri Winny.Sebelum staf itu mendekat, Winny sudah mengenalinya. Tadi staf ini yang membawa Celine pergi.Winny melihat ke belakang staf itu, tapi tidak melihat Celine.Seketi
Ke toilet?Winny melihat ke sekitar, sepertinya sedang mencari toilet.Timothy melihat kekhawatiran Winny terhadap Celine. Dia pun melambaikan tangannya ke Winny dan berkata, "Nona Winny, sini duduk dulu."Winny mengalihkan tatapannya dan melihat baik-baik pria yang duduk di sofa itu.Kemeja hitam, kaca mata emas, umurnya terlihat seperti dua puluhan tahun. Jelas-jelas pria itu sedang tersenyum ramah, tapi Winny merasa sangat tidak nyaman dengan tatapannya."Sini duduk, minum teh dulu. Nanti Nona Celine sudah balik kita bicarakan masalah surat rekomendasi Sekolah Tari Kerajaan Skarlat."Timothy menuangkan segelas teh untuk Winny.Winny ragu-ragu sejenak lalu akhirnya berjalan menghampiri Timothy.Timothy menyadari sesuatu saat melihat Winny lebih rileks ketika dia mengungkit Celine.Setelah Winny duduk, Timothy terus mengungkit Celine. "Kata Nona Celine, kamu dan dia adalah sahabat terbaik?""Iya."Winny agak waspada, dia sengaja duduk di tempat yang paling jauh dari Timothy.Timothy a
Winny menggertakkan giginya karena tidak dijawab, dia berseru, "Mana Celly? Apa yang kalian lakukan padanya?""Kamu bukannya seharusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri?"Terdengar suara pria di belakangnya.Winny merasa jantungnya seakan-akan berhenti berdetak, dia menoleh dengan susah payah.Dia melihat pria yang tadi duduk di sofa sedang berjalan menghampirinya, senyuman di wajahnya membuatnya merinding."Siapa kamu?" Winny berusaha untuk menopang diri sendiri agar dia bersandar pada dinding, dia tidak mau terbaring lemas di lantai."Kamu nggak tahu aku?"Timothy sudah bisa menebak kalau Winny tidak tahu identitasnya.Namun, begini juga bagus.Timothy terkekeh, tatapannya ke Winny semakin berani."Aku bermarga Jayadi! Demi kamu, aku melakukan banyak hal, misalnya ... mensponsori pertunjukan hari ini, lalu menyediakan tempat untuk acara penutupan."Demi dia?Pria di depannya ini membuat Winny merasa takut.Namun, saat ini masih ada satu hal yang harus dia pastikan. "Mana Celine?"Timot
Celine naik mobil, tapi melihat di mobil itu tidak ada kuncinya, jadi tidak bisa dinyalakan.Di jalanan tidak ada orang, juga tidak ada mobil lain.Celine terpaksa berjalan mengikuti peta. Baterai ponselnya sudah hampir habis, Celine juga tidak mengenali jalanan di Mastika.Oleh karena itu, dia terpaksa berlari sambil berusaha mengingat jalan yang ditunjukkan peta.Akhirnya, sebelum baterai ponselnya benar-benar habis, dia melihat ada sebuah sepeda sewaan di pinggir jalan. Setelah memindai kode QR di atasnya, Celine mengendarai sepeda itu ke gedung acara tadi.Angin malam berembus, Celine entah kenapa merasa dingin.Kedinginan itu bersatu dengan kekhawatiran di hatinya.Ingin sekali rasanya dia segera muncul di sisi Winny dan memastikan kalau Winny baik-baik saja, memastikan kalau ponsel Winny hanya hilang dan Winny sekarang sedang berdansa.Namun, mengingat semua yang terjadi malam ini, Celine semakin gelisah.Tempat acara yang tiba-tiba diganti .... Gedung acara milik Grup Jayadi ...
Di belakang ada orang yang berjalan menghampirinya lalu menempel di punggungnya.Orang itu bukan Celine!Andreas sangat familier dengan tubuh Celine.Andreas refleks mencengkeram tangan yang merangkulnya dari belakang, tenaganya seakan-akan ingin mematahkan tulang orang itu. "Siapa kamu!"Bella berseru kaget.Dia jelas-jelas melihat Andreas sudah meminum anggur merah itu, kenapa tenaganya masih sekuat ini?"Aku ...." Meski kamar ini gelap gulita, Bella tetap ketakutan merasakan aura yang dipancarkan Andreas.Untuk sesaat, dia tidak berani menyebut namanya.Dia ketakutan, tapi juga iri.Dia tidak ingin mengakui perasaan Andreas terhadap Celine, tapi dia tetap harus menggunakan anting-anting Celine untuk menjebak Andreas.Tadi, seharusnya karena satu anting itu yang membuat Andreas meminum anggur merah itu tanpa ragu."Apa yang kamu lakukan ke Celine?" Suara Andreas kembali terdengar.Kali ini, cengkeramannya semakin kuat.Bella merasa tangannya akan segera patah.Dia menggigit bibirnya
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny