Harus diakui, Bella benar-benar sangat cocok jadi seorang artis terkenal.Namun, di antara mereka tidak ada hubungan apa-apa, jadi Celine tidak bermaksud memedulikannya.Celine tersenyum tipis dan mengangguk ringan lalu kembali memotret panggungnya.Bella mengernyit.Celine bisa-bisanya mengabaikannya?Bella menatap Celine.Celine memakai jins dan kaus, pakaiannya yang kasual membuatnya seakan-akan bersinar. Sebelumnya di kafe, Bella hanya merasa Celine memang cantik.Namun hari ini, begitu melihat Celine lagi, wajah ini membuatnya merasa semakin terancam,Terutama ketika melihat Andreas memberinya tempat yang paling bagus di seluruh teater. Sementara dirinya ....Bella melihat kursinya yang agak belakang.Kursinya sangat jauh dari sini."Dia bisa-bisanya juga mengajakmu? Dia yang memberimu tiket ini, 'kan?" Bella tiba-tiba duduk di samping Celine.Dia bisa menebak kalau salah satu tempat di samping Celine pasti milik Andreas.Mereka menonton pertunjukan bersama ....Bella tersenyum pa
Andreas sedikit kecewa.Wanita di sampingnya fokus melihat panggung, tidak meliriknya sama sekali!Apa dia tidak lebih menarik dari pertunjukan di atas panggung?"Uhuk ... uhuk uhuk ...." Andreas batuk ringan, seperti sedang menarik perhatian.Namun, aksinya tidak menarik perhatian Celine, malah menarik perhatian orang lain.Mereka saling bertatapan ....Di wajah Andreas dan Hansen muncul kekagetan secara bersamaan.Mungkin karena penerangannya terlalu gelap, Andreas terus memerhatikan Celine, jadi dia tidak melihat Hansen.Hansen juga tidak menyadari di sini ada Andreas.Di saat ini, di antara mereka berdua ada Celine. Mereka saling bertatapan hanya untuk sedetik, lalu mereka tersenyum tipis secara bersamaan lalu dengan kompak mengalihkan tatapan dan senyum mereka pun menghilang.Di atas panggung, para penari tenggelam dalam pertunjukan mereka.Sebagai penari inti tim tari, Winny banyak melakukan gerakan kesulitan tinggi, menarik tepuk tangan para penonton.Di bawah suara tepukan tang
Celine tentu saja bakal merayakan kesuksesan Winny.Celine tertawa senang sambil melihat ponselnya.Andreas yang di sebelah semakin cemburu.Tadi ketika pertunjukan berlangsung, dia terus memperhatikan dan waspada terhadap Hansen. Sekarang, pertunjukan sudah selesai, kalau dia tidak beraksi, takutnya Celine akan pergi bersama Hansen.Andreas mencondongkan tubuhnya ke Celine. "Sayang ...."Hanya satu kata ini, apalagi suaranya sengaja dikecilkan, tapi suara itu berhasil menutupi segala suara yang ada di sekitar.Celine merasa otaknya seakan-akan meledak, lalu dia merasa seperti ada aliran listrik melalui tubuhnya.An ... dreas?"Heh ...." Mana mungkin?Posisi di sampingnya ini bukannya punya Bella?Mana mungkin ada Andreas?Celine menghirup napas dalam-dalam lalu sengaja tidak melihat ke sampingnya seperti sedang menghindar.Seakan-akan asalkan dia tidak melihat ke samping, panggilan sayang tadi hanyalah imajinasinya.Namun, ada orang yang tidak mengizinkannya kabur."Sayang, kenapa kam
Celine berbalik lalu bertatapan dengan Andreas.Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi di matanya seakan-akan tertulis "tidak boleh".Sedikit kesal, sedikit peringatan, hati Celine entah kenapa bergetar.Di bawah lampu sorot, seiring dengan aksi Celine yang menoleh ke belakang, tatapan semua orang pun berpindah ke sampingnya. Melihat Andreas, semua orang tertegun sejenak.Banyak orang yang ada di sini tidak tahu identitasnya, tapi wajah ini dan juga aura yang dia pancarkan sama sekali tidak kalah dari Hansen.Mereka semua pun mulai menebak-nebak tuan muda dari keluarga kaya mana ini?Namun, ada beberapa orang yang mengenalinya, di mata mereka muncul tatapan penasaran.Mereka semua mengamati Andreas menggenggam tangan wanita muda ini."Celly?"Hansen tidak memedulikan Andreas, dia tetap mengulurkan tangannya, melihat Celine sambil tersenyum lembut, tidak seperti orang yang sedang mendesak.Hansen tetap menunggu Celine dengan tenang, tapi tangannya digenggam oleh Andreas.Situasi ini ....Ce
Bella terlihat agak kesusahan. "Aku hari ini datang cuma jadi penonton, takutnya nggak bagus ....""Nona Bella adalah aktris internasional terkenal, Anda bisa datang tentu saja bagus."Bella menggigit bibirnya seakan-akan memutuskan dengan susah payah. "Sepertinya kalau aku nggak naik, bakal dibilang sombong. Hehe .... Kalau begitu, aku lebih baik ikuti permintaan kalian."Bella pun berdiri.Hari ini, dia sengaja berdandan, bahkan gaunnya juga cocok untuk berjalan di karpet merah.Di bawah sorotan lampu, dia menjadi perhatian seluruh orang.Bella melihat ke arah Andreas yang ada di atas panggung dengan penuh percaya diri, tapi dia malah melihat Andreas sedang menatap Celine, sama sekali tidak melihatnya sedetik pun.Senyuman di wajah Bella membeku sejenak, tapi dia segera kembali normal.Di atas panggung, Celine terlihat sangat gelisah berdiri di antara Hansen dan Andreas.Awalnya dia pikir kata "ayo" Andreas tadi itu mau membawanya meninggalkan tempat ini. Namun, kenyataannya dia sala
Suaranya lumayan keras, banyak yang bisa mendengarnya.Semua orang melihat ke pria tampan yang berdiri di panggung itu. Kata-kata orang itu juga menyuarakan apa yang mereka pikirkan saat ini.Namun, beberapa orang yang mengetahui identitasnya sedang berkeringat dingin.Orang itu adalah Tuan Andreas!Orang ini bersikap tidak sopan begitu, takutnya bakal menyinggung orang penting ini.Namun, Andreas tidak terlihat marah.Tatapannya seakan-akan hanya tertuju pada wanita di sampingnya. Dia melihat wanita itu dengan sangat lembut, setiap kata-katanya dipenuhi dengan kepercayaan diri. "Orang yang paling penting untuknya tentu saja adalah aku!"Setelah itu, dia menambahkan, "Orang terpenting untukku juga dia!"Celine merasa hatinya seperti ditabrak sesuatu, tatapan Andreas yang intens membuat wajahnya memanas. Secara refleks, Celine mengalihkan tatapannya.Namun, reaksi ini terlihat seperti dia sedang malu bagi orang-orang lain.Ketika Tuan Muda Hansen mengatakan hal yang sama, Celine tidak b
Terlihat Bella tersenyum anggun sambil melihat Celine dengan ekspresi penasaran, menunggu jawaban dari Celine.Semua orang pun melihat ke Celine.Meski masih ditatap banyak orang, pertanyaan Bella ini malah membuat Celine menghela napas lega.Dia tidak tahu apa tujuan Bella bertanya seperti itu, tapi ini jauh lebih baik dari topik pembicaraan dia dan Andreas tadi.Sedangkan untuk pertanyaan Bella ....Celine menjawab sambil tersenyum, "Nggak bisa."Dia sama sekali tidak menghindar, membuat Bella tertegun sejenak.Setelah itu, Bella bertanya lagi, "Kalau begitu, harusnya bisa menari, 'kan?"Celine menggeleng dan menjawab, "Maaf, nggak bisa juga."Bella memasang ekspresi seakan-akan sangat menyayangkan hal ini bercampur dengan maksud meminta maaf. "Aduh, maaf, Nona Celine, aku pikir kamu bisa dua-duanya. Karena kamu cantik sekali, pasti punya bakat tertentu. Awalnya aku mau menyarankan Nona Celine untuk menunjukkan sesuatu untuk merayakan keberhasilan pertunjukan kali ini."Celine akhirn
Lirik dari lagu ini sangat penuh perasaan, di bawah "pertunjukan" Bella, seakan-akan setiap kata dinyanyikan untuk Andreas.Seperti keinginannya, Andreas terus melihat ke arahnya, tatapannya tidak pernah berpindah darinya.Bella semakin bersemangat, berencana menambah sesuatu.Ketika sudah hampir mencapai klimaks, Bella sengaja berbalik, berencana menoleh dengan indah ke arah Andreas.Dia sangat menanti-nantikan saat itu, dia yakin tatapannya ini pasti bisa membuat Andreas jatuh cinta.Namun, ketika dia menoleh ....Kursi tempat Andreas duduk ... sudah kosong!Secara refleks, Bella mencari-cari di kursi penonton, bahkan lupa menggerakkan mulutnya sesuai lirik lagu.Dia tidak melihat sosok Andreas. Tidak hanya itu ...."Ini ... dia nggak benar-benar nyanyi?""Dia jelas-jelas nggak buka mulut, tapi suara di lagunya nggak berhenti, sudah pasti palsu ....""Dia bisa-bisanya lipsync! Pantas saja bagus sekali, takutnya suara di lagu juga bukan suara dia ....""Kalau nggak bisa nyanyi, nggak
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny