Celine berbalik lalu bertatapan dengan Andreas.Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi di matanya seakan-akan tertulis "tidak boleh".Sedikit kesal, sedikit peringatan, hati Celine entah kenapa bergetar.Di bawah lampu sorot, seiring dengan aksi Celine yang menoleh ke belakang, tatapan semua orang pun berpindah ke sampingnya. Melihat Andreas, semua orang tertegun sejenak.Banyak orang yang ada di sini tidak tahu identitasnya, tapi wajah ini dan juga aura yang dia pancarkan sama sekali tidak kalah dari Hansen.Mereka semua pun mulai menebak-nebak tuan muda dari keluarga kaya mana ini?Namun, ada beberapa orang yang mengenalinya, di mata mereka muncul tatapan penasaran.Mereka semua mengamati Andreas menggenggam tangan wanita muda ini."Celly?"Hansen tidak memedulikan Andreas, dia tetap mengulurkan tangannya, melihat Celine sambil tersenyum lembut, tidak seperti orang yang sedang mendesak.Hansen tetap menunggu Celine dengan tenang, tapi tangannya digenggam oleh Andreas.Situasi ini ....Ce
Bella terlihat agak kesusahan. "Aku hari ini datang cuma jadi penonton, takutnya nggak bagus ....""Nona Bella adalah aktris internasional terkenal, Anda bisa datang tentu saja bagus."Bella menggigit bibirnya seakan-akan memutuskan dengan susah payah. "Sepertinya kalau aku nggak naik, bakal dibilang sombong. Hehe .... Kalau begitu, aku lebih baik ikuti permintaan kalian."Bella pun berdiri.Hari ini, dia sengaja berdandan, bahkan gaunnya juga cocok untuk berjalan di karpet merah.Di bawah sorotan lampu, dia menjadi perhatian seluruh orang.Bella melihat ke arah Andreas yang ada di atas panggung dengan penuh percaya diri, tapi dia malah melihat Andreas sedang menatap Celine, sama sekali tidak melihatnya sedetik pun.Senyuman di wajah Bella membeku sejenak, tapi dia segera kembali normal.Di atas panggung, Celine terlihat sangat gelisah berdiri di antara Hansen dan Andreas.Awalnya dia pikir kata "ayo" Andreas tadi itu mau membawanya meninggalkan tempat ini. Namun, kenyataannya dia sala
Suaranya lumayan keras, banyak yang bisa mendengarnya.Semua orang melihat ke pria tampan yang berdiri di panggung itu. Kata-kata orang itu juga menyuarakan apa yang mereka pikirkan saat ini.Namun, beberapa orang yang mengetahui identitasnya sedang berkeringat dingin.Orang itu adalah Tuan Andreas!Orang ini bersikap tidak sopan begitu, takutnya bakal menyinggung orang penting ini.Namun, Andreas tidak terlihat marah.Tatapannya seakan-akan hanya tertuju pada wanita di sampingnya. Dia melihat wanita itu dengan sangat lembut, setiap kata-katanya dipenuhi dengan kepercayaan diri. "Orang yang paling penting untuknya tentu saja adalah aku!"Setelah itu, dia menambahkan, "Orang terpenting untukku juga dia!"Celine merasa hatinya seperti ditabrak sesuatu, tatapan Andreas yang intens membuat wajahnya memanas. Secara refleks, Celine mengalihkan tatapannya.Namun, reaksi ini terlihat seperti dia sedang malu bagi orang-orang lain.Ketika Tuan Muda Hansen mengatakan hal yang sama, Celine tidak b
Terlihat Bella tersenyum anggun sambil melihat Celine dengan ekspresi penasaran, menunggu jawaban dari Celine.Semua orang pun melihat ke Celine.Meski masih ditatap banyak orang, pertanyaan Bella ini malah membuat Celine menghela napas lega.Dia tidak tahu apa tujuan Bella bertanya seperti itu, tapi ini jauh lebih baik dari topik pembicaraan dia dan Andreas tadi.Sedangkan untuk pertanyaan Bella ....Celine menjawab sambil tersenyum, "Nggak bisa."Dia sama sekali tidak menghindar, membuat Bella tertegun sejenak.Setelah itu, Bella bertanya lagi, "Kalau begitu, harusnya bisa menari, 'kan?"Celine menggeleng dan menjawab, "Maaf, nggak bisa juga."Bella memasang ekspresi seakan-akan sangat menyayangkan hal ini bercampur dengan maksud meminta maaf. "Aduh, maaf, Nona Celine, aku pikir kamu bisa dua-duanya. Karena kamu cantik sekali, pasti punya bakat tertentu. Awalnya aku mau menyarankan Nona Celine untuk menunjukkan sesuatu untuk merayakan keberhasilan pertunjukan kali ini."Celine akhirn
Lirik dari lagu ini sangat penuh perasaan, di bawah "pertunjukan" Bella, seakan-akan setiap kata dinyanyikan untuk Andreas.Seperti keinginannya, Andreas terus melihat ke arahnya, tatapannya tidak pernah berpindah darinya.Bella semakin bersemangat, berencana menambah sesuatu.Ketika sudah hampir mencapai klimaks, Bella sengaja berbalik, berencana menoleh dengan indah ke arah Andreas.Dia sangat menanti-nantikan saat itu, dia yakin tatapannya ini pasti bisa membuat Andreas jatuh cinta.Namun, ketika dia menoleh ....Kursi tempat Andreas duduk ... sudah kosong!Secara refleks, Bella mencari-cari di kursi penonton, bahkan lupa menggerakkan mulutnya sesuai lirik lagu.Dia tidak melihat sosok Andreas. Tidak hanya itu ...."Ini ... dia nggak benar-benar nyanyi?""Dia jelas-jelas nggak buka mulut, tapi suara di lagunya nggak berhenti, sudah pasti palsu ....""Dia bisa-bisanya lipsync! Pantas saja bagus sekali, takutnya suara di lagu juga bukan suara dia ....""Kalau nggak bisa nyanyi, nggak
Suara yang familier itu membuat Celine tertegun.Dia tidak menyangka Andreas akan mengejarnya sampai sini.Sementara Winny perlahan-lahan mendongak, lalu terkejut melihat ketampanan wajah pria di belakang Celine.Wajahnya sangat tajam, bentuknya sangat jelas. Dengan tinggi 190 sentimeter, bentuk tubuhnya juga sangat cocok untuk jadi model. Bahkan rambutnya juga seakan-akan sangat memesona. Winny langsung otomatis menilai pria ini.Orang ini adalah pria yang paling tampan yang pernah dia temui sampai sekarang!Tunggu ... pria ini bilang ....Lepaskan dia?"Kamu lagi bicara sama aku?" Winny masih memeluk Celine.Tatapan pria ini aneh sekali, penuh dengan keposesifan.Posesif!Winny langsung menyadari sesuatu. Tanpa menunggu Andreas menjawab, Winny tiba-tiba mendorong Celine lalu melihat mereka berdua dengan tatapan menyelidik."Dia ...."Apakah orang yang dia tebak?Sudut bibir Celine berkedut, dia tentu saja tahu apa pertanyaan Winny.Namun, dia sudah yakin bahwa tidak ada masa depan di
Namun, demi harga diri tuannya, Owen sengaja bertanya.Andreas tidak menjawab, hanya melihat ke arah ruangan belakang pentas."Tapi Nyonya tadi bukannya sudah pergi? Dia naik ke mobil ... bersama Nona Winny."Sebelum Gian selesai berbicara, ekspresi Andreas sudah berubah. Gian berusaha keras menyelesaikan kalimatnya.Ekspresi Andreas pun semakin buruk.Dia dari tadi berjaga di sini, tapi tidak melihat Celine keluar.Namun, Andreas seketika mengerti.Sepertinya pintu keluar dari sini tidak hanya satu.Celine!Apa dia ingin melarikan diri darinya sampai seperti itu?Namun, Andreas tidak mau membiarkan Celine kabur lagi.Acara penutupan ....Winny pergi, Celine juga harusnya akan pergi."Coba cari tahu, acara penutupan mereka hari ini diadakan di mana?"Andreas memerintah sambil berjalan meninggalkan ruangan belakang pentas....Celine menuju ke lokasi acara penutupan ditemani dengan seribu pertanyaan dari Winny.Begitu turun mobil dan hendak masuk ke gedung, Winny malah menerima panggila
Gian melihat tuannya melihat ke lantai dansa dengan tatapan iri, sepertinya tuannya yang ingin berdansa bersama Nyonya.Namun, sarannya ini malah dibalas dengan tatapan dingin oleh Andreas."Kamu kayaknya kurang kerjaan," ujar Andreas datar.Gian terdiam.Jadi ... apa maksud Tuan?Sebenarnya mau menyingkirkan Nona Winny atau tidak?Dalam pekerjaannya, Gian yakin kalau dia adalah asisten terbaik tuannya. Hanya dengan satu tatapan dari tuannya, dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.Namun jelas terlihat ... dalam hal menyangkut Nyonya, dia sama sekali tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Andreas.Gian melihat ke arah Owen untuk meminta tolong.Owen membalasnya dengan ekspresi menyindir, tapi dia tidak lupa membantu rekannya yang bodoh ini.Owen membuat gerakan menarik ritsleting di depan mulutnya.Gian pun terdiam.Owen menyuruhnya menutup mulut?Gian langsung menutup mulutnya.Tatapan Andreas terus mengikuti sosok Celine yang bergerak di lantai dansa. Senyuman di wajah