Celine tidak menolak.Jeremy mengikutinya begini mungkin adalah perintah dari Hansen.Oleh karena itu, dia pun menurut dan naik ke mobil Jeremy.Di mobil, Celine dan Winny membicarakan model pria di diskotek dan otot-otot mereka seakan-akan di samping tidak ada orang. Jeremy yang mendengar percakapan mereka pun mendecakkan lidah beberapa kali.Sesampainya di depan diskotek,Jeremy mencoba menghentikan Celine lagi. "Celly, bagaimana kalau kita ganti yang lain?"Diskotek ini sangat terkenal dengan pelayannya yang sangat tampan, dengar-dengar bahkan ada pertunjukan utama.Jeremy sudah sering ke diskotek selama setengah hidupnya, dia tahu jelas ada apa saja di diskotek yang ada di Mastika.Celly ... tidak cocok dengan tempat ini!Jeremy ingin langsung menarik Celine pergi, tapi dia tidak berhak.Melihat diskotek di depannya, Celine kembali teringat dengan tempat dia pertama kali bertemu Andreas di Binara.Celine seperti ingin membuktikan sesuatu, jadi ketika Winny mengajaknya ke diskotek,
"Sudah mati?""Dia menyayat tangannya untuk bunuh diri, pas diantar ke rumah sakit, mobilnya kecelakaan di jembatan penyeberangan. Untuk menghindar, sopir menabrak pembatas lalu mobilnya masuk ke sungai.""Bagaimana dengan sopirnya?""Sudah mati.""Siapkan kompensasi untuk keluarganya, sedangkan Lily ...."Lily sudah melakukan banyak kejahatan, berkali-kali mau membunuh Celine, juga merupakan pelaku utama pembunuhan Tuan Richard.Andreas mengurung Lily supaya Celine bisa mengurusnya sendiri. Namun, karena sudah mati ....Andreas merenung sesaat lalu aura dingin memenuhi matanya. "Harus pastikan kalau Lily benar-benar sudah mati!"Setelah itu, Andreas berjalan terburu-buru.Gian dan Owen bertatapan lalu segera mengejar Andreas.Owen melirik rekannya dengan tatapan mengejek lalu dia berkata, "Kamu itu bagaimana, sih? Bisa-bisanya menyuruh Tuan memeriksa tempat ini ...."Gian pun melawan, "Tetap lebih baik darimu, jaga satu orang saja nggak bisa!"Mereka berdua sudah sering beradu mulut.
Gian langsung serius, menunggu amarah Andreas dilampiaskan ke dirinya.AC di sini dibuka sangat kencang, tapi dia malah berkeringat dingin.Setelah berpikir sejenak, Andreas akhirnya berkata, "Siapkan satu topeng untukku, yang lain juga pakai topeng!"Perintahnya yang tegas itu seperti pisau beracun, dari awal sampai akhir, Andreas terus melihat ke arah meja itu.Gian terdiam.Untuk sesaat dia tidak mengerti, topeng?Apa maksud ... Tuan?Sementara Owen yang ada di samping tahu kalau tuannya ini cemburu.Dia juga bisa menebak kira-kira apa yang mau Andreas lakukan. Muncul kekagetan di wajah Owen, lalu dia mengingatkan rekannya yang masih kebingungan. "Topeng! Cepat!"Gian langsung tersentak.Benar, topeng!Dia sama sekali tidak berani mengulur waktu lagi....Suasana di dalam diskotek sangat ramai.Saat ini, Celine sedang dikelilingi pria-pria muda, dia juga tidak tahu sudah minum berapa gelas. Dia tidak bisa melihat wajah pria-pria di sekelilingnya, di benaknya malah muncul wajah Andre
Kalau terus "tidak sopan" seperti ini, takutnya akan ada masalah besar.Untungnya, setelah kaku sejenak, Andreas berbaik hati melepaskan genggamannya.Begitu mendapatkan kebebasan, Celine langsung bergeser ke samping membuat jarak.Owen juga melepaskan Winny.Namun, Winny masih marah, dia langsung duduk di tengah-tengah Celine dan Andreas. Dia melindungi Celine di belakangnya sambil memelototi pria di depannya.Kemudian, dia berkata dengan suara tajam, "Kalau Celly yang berinisiatif menyentuhmu, boleh. Tapi kalau dia nggak mau, kamu nggak boleh memaksanya menyentuhmu!""Awas saja kalau kamu berani pegang-pegang lagi!"Winny takut orang ini berbuat mesum kepada Celine lagi. "Celly, kita jangan mau sama dia lagi."Setelah itu, Winny berdiri dengan tidak stabil hendak mengembalikan orang ini.Ekspresi Andreas di balik topeng sangat gusar.Tepat pada saat ini, Gian langsung maju dan menenangkan suasana. "Kakak satu ini, jangan kembalikan dia, dia ... juga kondisinya susah."Seorang pemimpi
Namun, semakin dia mendekat, detak jantung Celine semakin cepat.Tatapan di balik topeng itu tadinya terlihat sedikit tersenyum, tapi tiba-tiba tekanan itu kembali terasa. Celine berjalan ke depannya secara perlahan.Tubuhnya kaku, dia lupa berbalik."Ternyata kamu!" ujar Celine.Tekanan menakutkan ini datang dari dia?Namun kenapa?Kebingungan di mata Celine membuat wajah tampan Andreas yang tadinya membeku kembali normal.Ternyata Celine hanya mengenal "identitas barunya".Mereka tidur bersama, semua hal sudah mereka lakukan. Dia setiap hari merindukan Celine sampai tidak bisa tidur, hanya namanya saja sudah bisa membuat Andreas menghentikan langkahnya.Namun Celine yang sudah menyentuh tubuhnya saja masih tidak bisa mengenalinya!Rasa cemburu memenuhi hati Andreas, dia jelas lupa sebelum dia datang ke sini, dia sengaja memakai parfum yang tidak biasa dia pakai, juga terus menyembunyikan identitasnya."Kamu masih belum menjawabku, suka nggak?" Suara Andreas yang rendah terdengar sama
Celine yang sudah lebih santai tanpa sadar minum beberapa gelas alkohol.Namun, hanya beberapa saja dia sudah mulai mabuk.Celine mengernyit, ketahanannya pada alkohol tidak separah ini.Andreas memang tahu kemampuan Celine minum alkohol, makanya dia sengaja berpesan untuk memberikan Celine alkohol yang mudah membuat mabuk.Sampai akhirnya Celine mabuk, Andreas memberi kode pada Owen.Tak lama kemudian, semua orang yang lain pergi secara bergantian.Di meja itu hanya ada beberapa orang.Andreas langsung menghampiri Celine dan melepas topengnya. Secara samar-samar, Celine yang melihat wajah ini tertegun sejenak lalu menepuk wajah Andreas. "Tetap nggak hilang-hilang!"Memang orang ini muncul terus!Selalu ada di pikirannya, tidak bisa dikendalikan.Dia sepertinya benar-benar sudah mabuk, kalau tidak mana mungkin sampai muncul ilusi kalau ada Andreas di sini?Seorang pemimpin Grup Jayadi mana mungkin bisa muncul di sini?"Aku sudah mau pergi, Winny .... Mana Winny?" Celine menyingkirkan w
Andreas dan Hansen tidak ingin membiarkan Celine terekspos di depan media.Mereka saling bertatapan lalu dua orang yang tadinya masih bermusuhan sekarang punya pendapat yang sama.Andreas menopang Celine, sedangkan Hansen menghalangi kamera para paparazi. Mereka bekerja sama berjalan sampai ke pinggir jalan raya.Setelah Celine naik ke mobil, ekspresi Hansen langsung berubah suram.Mobil ini ... milik Andreas!Begitu pintu mobil tertutup, Andreas membuka jendela mobil lalu tersenyum sombong, sengaja mengabaikan ekspresi Hansen. Kemudian, dia berterima kasih dengan tulus."Terima kasih, aku bakal menjaga Celly dengan baik."Ketika jendela mobil tertutup sampai setengah, Andreas teringat sesuatu, dia melihat Winny yang dibantu jalan oleh Gian. "Oh iya, itu temannya Celly yang sangat akrab dengannya. Kalau Tuan Muda Hansen sangat santai, tolong jaga dia. Dengan karakter Tuan Muda Hansen, aku dan Celly lebih tenang menyerahkannya padamu."Setelah memberi tatapan penuh terima kasih pada Han
Namun Andreas juga tahu, kalaupun Celine menyebalkan, dia tetap tidak tega menghukum Celine sedikit pun.Bahkan sekarang dia sudah tidak marah soal Celine ke diskotek melihat pria penghibur.Dia hanya ingin tidur nyenyak sambil memeluk Celine.Andreas dengan susah payah berdiri untuk pergi mandi.Tak lama kemudian, ketika dia baru saja keluar dari kamar mandi dan hendak naik ke kasur, ponselnya berbunyi terus-menerus.Karena takut mengganggu Celine, Andreas membawa ponselnya ke ruang tamu. Setelah memastikan tidak mengganggu Celine, dia baru mengangkat telepon."Kamu sebaiknya ada urusan yang sangat penting!" Andreas sengaja mengecilkan suaranya.Orang di seberang telepon adalah Gian.Gian merasa sangat tidak adil.Dia tentu saja tahu Tuan sedang bersama Nyonya. Kalau dia mengganggu di saat seperti ini, sama saja dengan mencari mati. Namun, dia punya alasan harus mengganggu Andreas ...."Tuan, ada masalah di kediaman. Nyonya Besar tiba-tiba pingsan, keluarga paman Anda sudah pulang ke