Share

Bab 424

Penulis: Matahari
Melihat Richard sendirian, Celine segera pergi mendorong kursi rodanya.

"Anda kenapa datang? Anda juga datang jalan-jalan?"

Celine mencoba mencari topik pembicaraan.

Namun, Richard malah menjawab dengan terus terang, "Aku datang mencarimu."

Mencarinya?

"Anda mencari saya ada urusan apa?" tanya Celine.

Kebetulan dia juga mau mencari Richard.

Benar-benar pas!

Celine berencana menyelesaikan urusan Kakek mencarinya baru mengungkit masalah tidak mau menjadi Direktur Desain.

Namun, Tuan Richard berkata, "Aku anggap kamu nggak pernah mengatakan yang kamu katakan di rumah sakit dulu."

"Lily adalah adikmu, kalian juga sudah hidup bersama di rumah Keluarga Maira, ada takdir di antara mereka. Di masa depan, aku juga berharap kalian bisa saling menjaga, jadi kamu cari kesempatan untuk minta maaf ke Lily, kita masih satu keluarga."

Nada Richard sangat lembut dan penuh kasih sayang.

Namun, kata-katanya membuat Celine mengernyit.

"Celly ...."

"Kakek tunggu sebentar."

Ketika Richard mau melanjutkan ka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 425

    "Kalau nggak bisa dijelaskan, nggak usah jelaskan lagi."Tuan Richard bertatapan dengan Celine.Dalam hati dia tahu jelas kalau Celine lupa ingatan, kalaupun dia mau cari tahu, dia juga tidak bisa melakukannya sekarang.Saat ini, dia malah mulai menaruh harapan pada Celine.Asalkan Celine mendapatkan kembali ingatannya, mungkin dia bisa tahu apa hubungan Celine dengan gambar ini.Richard juga merasa aneh.Jelas-jelas dia bisa percaya dan seharusnya percaya dengan alasan yang diberi Lily.Namun di alam bawah sadarnya, dia refleks ingin mencari tahu.Di tempat yang jauh dari mereka, melihat dua orang yang ada di jembatan, Lily merasa terancam.Karena terlalu jauh, dia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.Namun, dilihat dari Richard yang menggenggam tangan Celine dan tatapannya saat memeriksa keadaan Celine, Lily bisa menebak kalau Richard sangat khawatir pada Celine."Heh .... Yang namanya hubungan darah memang kuat!" cibir Lily.Saat ini, dia tidak bisa menghampiri mereka, hanya bis

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 426

    Celine tersenyum menenangkan suaminya. "Nggak apa-apa."Meski begitu, setelah sakit yang dia rasakan tadi, kegelisahan di hatinya masih belum hilang.Kegelisahan itu memenuhi hatinya, bahkan membuat senyuman di wajah Celine terlihat terpaksa.Andreas merasakan keseriusan di wajah Celine, dia langsung menggenggam tangan Celine yang ada di lengannya dan berkata, "Tenang, ada aku."Ada dia di sini, Celine tidak mungkin menghadapi bahaya apa pun.Mereka berdua bertatapan sejenak lalu berjalan ke arah hall bangunan utama.Melihat sosok belakang mereka berdua, Albert merasa sangat menusuk mata."Mereka ... benar-benar nggak cocok!" komentar Albert sambil mengernyit.Maksudnya sudah pasti Andreas tidak pantas untuk Celine.Teringat kata-kata Celine tadi, Albert menunduk melihat tangan yang lembut dan seputih salju di lengannya.Pria tampan dan wanita cantik?Dia dan Vicky tidak pernah punya hubungan seperti itu.Setelah menyingkirkan pikirannya, Albert melangkah masuk ke hall, mengejar dua or

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 427

    Namun, saat ini dia tetap panik."Ka ... Kakek ... " panggil Carla dengan suara kecil.Namun suaranya malah ditutupi oleh suara orang lain."Kakek, bagaimana keadaannya?" Lily berlutut di sisi Richard sambil menangis lalu memeluk tubuh Richard. "Kenapa bisa begini? Kakek bangunlah, Kakek ...."Celine menangis terisak-isak, mungkin karena terlalu sedih, napasnya jadi putus-putus.Namun, gerakannya mengguncang tubuh Richard dihentikan oleh dokter. "Nona Lily, Tuan Richard tidak boleh diguncang. Anda tenang dulu, Tuan Richard masih bernapas dan jantungnya masih berdetak."Dokter itu menenangkan Lily.Namun ekspresinya sangat serius, jelas terlihat kondisi Tuan Richard tidak bagus."Masih ada ...." Celine mendongak dengan ekspresi kaget.Hansen sudah menyuruh Wahyu mengangkat Lily dan menjauhkannya dari Richard.Namun, suara tangisan Lily masih tidak berhenti. Dia terus memanggil "Kakek" dengan sedih, membuat orang ikut sedih.Tak lama kemudian, ambulans datang dan membawa Richard pergi.S

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 428

    "A ... aku juga lihat.""Benar, aku juga lihat Tuan Richard bersama Nona Celly di atas jembatan."...Tanpa menunggu jawaban Celine, semua orang sudah melihat Celine seakan-akan dia adalah pelaku yang mendorong Tuan Richard.Lily dalam hati merasa senang.Awalnya dia hanya berencana membunuh Tuan Richard agar tujuannya tercapai.Namun, sekarang Tuan Richard belum tentu mati. Kalau bisa menuduh Celine yang mendorong Tuan Richard, maka dia untung besar.Lily mengepal erat tangannya lalu menerjang ke arah Celine."Kamu pelakunya? Bisa-bisanya kamu! Kakek baik begitu sama kamu, kamu kenapa malah sekejam itu ...."Lily memelototi Celine.Seakan-akan ingin melampiaskan amarahnya saat Tuan Richard menunjuk Celine jadi Direktur Desain tadi, Lily langsung mendorong Celine sekuat tenaga.Celine yang masih tertegun tidak sempat menghindar.Dia pun melangkah mundur beberapa langkah tapi tetap tidak bisa menstabilkan tubuhnya.Ketika dia hampir jatuh, sebuah lengan panjang merangkul pinggangnya lal

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 429

    Setelah bertanya ke semuanya, kejadiannya perlahan-lahan jelas."Setelah Nona Celine pergi, Tuan Richard masih di jembatan. Kalau begitu, orang yang mendorong Tuan Richard nggak mungkin adalah Nona Celine."Ada orang yang membela Celine di antara kerumunan.Namun seketika, Lily berkata sambil menangis, "Siapa tahu dia balik lagi?"Memang ada kemungkinan seperti itu."Dia nggak balik lagi.""Dia nggak balik lagi."Andreas dan Albert berbicara secara bersamaan.Di bawah tatapan bingung orang-orang, mereka berdua bertatapan lalu Andreas menjelaskan duluan, "Tadi dia pergi menjemputku, setelah itu terus bersamaku sampai tadi dengar ada teriakan dari halaman belakang.""Benar, Celly pergi menjemputku, lalu kita terus bersama, nggak pernah berpisah," jelas Albert juga.Mereka sedang membuktikan Celine tidak bersalah, tapi kata-kata mereka seperti sedang bersaing.Semua orang pun teringat tadi mereka berdua memang berada di sisi Celine."Kelihatannya, Nona Celine benar-benar nggak kembali lag

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 430

    "Heh, sekarang sudah mengaku? Tadi kenapa malah cari alasan?""Benar, Kak Celly, kalau sampai Kakek kenapa-kenapa, kami nggak bakal mengampunimu."Carla menyalahkan dengan marah, sedangkan Lily tetap menangis.Namun, saat ini suara apa pun seakan-akan tidak bisa masuk ke telinga Celine. Seluruh tubuhnya meringkuk bersandar di dalam pelukan Andreas. Saat ini, ada banyak hal yang lewat di benaknya."Ini adalah cucu yang baru saja aku angkat .... Nak, siapa namamu?""Celly ....""Celly ...."Suara orang tua terus bergema di dalam benaknya, diikuti dengan adegan-adegan yang terus berkelebat.Di dalam adegan itu, senyuman dan mata orang tua itu penuh dengan kasih sayang.Semakin banyak adegan yang lewat, kepala Celine juga semakin lama semakin sakit.Bahkan tubuhnya juga terus berkeringat dingin.Andreas adalah orang pertama yang menyadari keanehan kondisi Celine.Dia menyentuh kening Celine dan terkejut sampai menarik kembali tangannya karena suhu yang sangat tinggi. "Celly, kamu kenapa?"

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 431

    Tanpa menunggu Andreas dan Albert yang terlihat sangat khawatir bertanya, dokter sudah menggeleng dan berkata, "Hanya pingsan saja, alasannya masih tidak ditemukan. Tapi kalian tenang saja, semua indeks di tubuhnya sangat normal, sama sekali nggak ada masalah."Tubuhnya tidak kenapa-kenapa, hanya pingsan.Andreas menggenggam tangan Celine.Mungkin karena terlalu kaget dengan kejadian Tuan Richard tadi?Namun bagi Celine, Tuan Richard hanya mengangkatnya sebagai cucu, Celine juga sudah melupakan ingatan tentang itu. Andreas merasa reaksi Celine kali ini terlalu berlebihan.Dia terus menatap Celine.Namun, dia tidak tahu saat ini Celine seperti terjebak dalam mimpinya.Mimpi yang terus berlanjut ....Lampu ruang operasi yang menyala tadi akhirnya mati.Pintu ruang operasi dibuka dan Hansen langsung menyambut dokter yang keluar. "Bagaimana kondisi kakekku?""Masih hidup, hanya saja masih tidak sadarkan diri. Kapan dia akan sadar, atau apakah masih bisa sadar masih perlu diperhatikan."Hat

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 432

    "Kamu di mana?"Lily tidak berani berlama-lama, dia ingin memastikan sendiri apa sebenarnya yang mau dilakukan orang ini."Di seberang Rumah Sakit Gladius. Begitu keluar, kamu sudah bisa melihatku."Orang ini seakan-akan sudah menebak Lily akan mengikuti kata-katanya.Begitu meninggalkan satu kalimat ini, orang itu langsung mengakhiri panggilan.Lily tertegun sekian lama, kegelisahan di hatinya semakin kuat.Dia segera mengendalikan ekspresi di wajahnya. Waktu dia kembali ke kamar, dia berkata dengan ekspresi lelah, "Aku lapar, aku pergi makan bentar."Tidak ada yang menjawabnya.Lily melihat dua orang yang ada di dalam kamar lalu menggigit bibirnya dan pergi.Begitu berjalan keluar dari rumah sakit, Lily mengikuti kata-kata orang tadi dan melihat ke seberang.Dia pun langsung melihat seorang pria yang memakai pakaian hitam sedang melambai ke arahnya. Kemudian, pria itu sepertinya yakin Lily sudah melihatnya, dia berbalik dan berjalan masuk ke gang di belakangnya.Lily segera mengejarn

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1206

    Kemudian, Andreas mulai merasa pusing.Sebelum kesadarannya hilang, dia mendengar suara Gion yang penuh dengan rasa bersalah. "Maaf, Tuvin ...."Tuvin ....Bukan, namanya bukan Tuvin!Namun, kalau bukan Tuvin, siapa namanya?Dia berusaha mengingat, tapi seakan-akan ada sebuah rantai yang melilitnya, membuatnya tidak bisa bergerak.Tiba-tiba, di benaknya ada suara seseorang.Suara seorang wanita.Suara itu terus memanggil sebuah nama, awalnya terdengar tidak nyata, tapi dia berusaha mendengar dan akhirnya mendengar nama itu dengan jelas."Andreas ...."Suara wanita itu terus memanggil "Andreas" berulang kali.Siapa itu Andreas?"Tuvin, Tuvin, namamu Tuvin. Kamu itu teman sejak kecilnya Lala, Lala sangat mencintaimu, kamu juga mencintai Lala.""Kalian segera keluar negeri bersama lalu menikah dan hidup bersama selamanya.""Hal lain yang ada di ingatanmu hanyalah mimpi. Setelah kamu bangun, mimpimu akan berakhir, nggak akan meninggalkan jejak apa pun ...."Suara orang tua terdengar di ata

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1205

    Setelah mengakhiri panggilan, dia menyuruh sopir taksi untuk mengemudi lebih cepat ke rumah."Nggak tahu, dia masih pingsan, aku hanya bisa membawanya ke kasur. Kakek ...."Sebelum Lala selesai bicara, Andreas sudah berlari kecil ke kamar Gion.Di dalam kamar, Gion berbaring di kasur seperti orang yang sedang tidur.Lala yang ikut di belakang tiba-tiba mendengar Andreas berkata,"Cepat telepon ambulans, bawa dia ke rumah sakit."Muncul kepanikan di mata Lala yang seketika langsung menghilang.Dia mana mungkin membawa Gion ke rumah sakit?Gion "pingsan" hanya sebagai alasan untuk menyuruh Andreas pulang.Hari ini, setelah Andreas keluar, Lala awalnya tidak takut. Namun, seiring dengan berlalunya waktu dan langit yang menggelap, Andreas yang belum pulang juga membuatnya tidak tahan lagi.Rencana malam ini harus dijalankan.Dia tidak mau menunggu lagi, jadi dia pun membuat pertunjukan ini.Melihat Andreas mengeluarkan ponsel, Lala langsung berkata, "Aku saja yang telepon, kamu awasi Kakek

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1204

    "Iya aku yakin."Melvin mengangguk yakin.Setelah itu, dia memanggil satpam yang tadi untuk membuktikan kalau dia tidak salah lihat.Celine mengeluarkan ponselnya untuk menunjukkan foto Andreas. Ketika melihat fotonya, satpam itu langsung mengangguk. "Benar, dia orangnya!"Celine pun menghela napas panjang.Benar itu Andreas!Dia ada di Binara! Dia masih hidup!Asalkan dia masih hidup, Celine sudah lega.Tiba-tiba, Celine terpikirkan sesuatu. "CCTV! Aku mau lihat apa yang dia lakukan tadi!"Melvin pun langsung pergi menyiapkan.Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di ruang pengawasan CCTV.Satpam tadi pun menjelaskan semua dari awal tuan itu datang sampai dia pergi lagi. "Dia bilang mau buat perhiasan, oh, mau buat kalung. Aku pun membawanya masuk .... Di sini, ini dia."Celine melihat ke arah yang ditunjuk satpam itu ke sebuah layar.Melvin mengatur waktu rekaman CCTV dan akhirnya terlihat sebuah sosok di layar."Di sini, Bu Celine. Itu Tuan Andreas!"Celine melihat rekaman CCTV itu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1203

    Tidak, dia juga tidak terlalu yakin.Melihat ekspresi Celine yang semakin menggebu-gebu dan tubuhnya yang gemetar, Cindy menyadari pentingnya hal ini. "Bu Celine, aku telepon Melvin sekarang juga, minta lokasinya.""Oke, oke ...."Celine berusaha untuk menahan diri lalu melepaskan Cindy.Ini pertama kalinya dia mendapatkan kabar Andreas.Dia akhirnya tetap tidak bisa tetap tenang. Saat ini, dia buru-buru ingin memastikan kalau yang Melvin lihat memang benar Andreas.Dia berharap yang Melvin lihat itu Andreas!Andreas ....Ketika menunggu Cindy menelepon, Celine terus memanggil nama Andreas di dalam hati.Sementara saat ini, di dalam taksi,entah kenapa Andreas merasa hatinya seperti diremas, seketika merasa kesulitan bernapas."Tuan, kamu nggak enak badan?" Sopir taksi menyadari keanehan Andreas."Nggak, aku nggak apa ...."Tidak enak badan?Tidak, itu bukan tidak enak badan, tapi suatu perasaan yang aneh.Tadi untuk sesaat, dia seakan-akan mendengar ada yang sedang memanggilnya.Dia t

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1202

    Misalnya, Nona Celine adalah cucu kandung dari Tuan Richard Nadine dan mewarisi Grup Nadine.Misalnya, Nona Celine menemukan ayah kandungnya. Dia adalah putri dari Keluarga Tjangnaka, pemilik Grup Angkasa.Lalu ... Tuan Andreas ...."Kamu jangan mengambil waktu Bu Celine terlalu banyak, Tuan Andreas bakal cemburu. Kita taruhan saja, dalam kurang dari satu jam, nggak, setengah jam, kamu pasti bakal diusir."Melvin semakin yakin kalau orang yang dia lihat tadi adalah Tuan Andreas.Dia seburu-buru itu pasti mau jemput Bu Celine."Kamu kok bisa tahu!"Cindy sudah sangat lama tidak bertemu Celine, ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Celine.Begitu mendengar kata-kata Melvin, Cindy segera mengakhiri panggilan.Dia ingin memberi tahu Celine, sejak Celine menyerahkan Aurora ke mereka, mereka menjalankan perusahaan dengan sangat baik.Sedangkan Tuan Andreas ....Setiap hari selalu menempel dengan Bu Celine, dia cuma mau sedikit waktu Bu Celine, Tuan Andreas harusnya tidak sepelit itu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1201

    Namun, melihat ekspresi Andreas yang agak mengeras, satpam itu pun menebak, "Kamu jangan-jangan bikin dia marah? Dengar kataku, dia marah, kamu harus bujuk.""Kalungmu ini untuk membujuk dia ya?""Sudah bagus kalau begitu, kamu buatkan kalung untuknya jauh lebih berguna daripada cuma bicara. Kamu tenang saja, dia pasti bakal memaafkanmu.""Cepat pulang, dia pasti lagi menunggumu pulang."Dia pasti sedang menunggumu pulang ....Beberapa kata ini masuk ke benak Andreas, seketika dia merasa seperti ada gejolak di hatinya.Aku menunggumu pulang ....Benaknya perlahan-lahan dipenuhi dengan kalimat ini.Seakan-akan ada suara yang terus bergumam di telinganya, "Aku menunggumu pulang."Suara itu sangat familier ...."Penantian," ujar Andreas tiba-tiba.Begitu menyadari kata yang dia ucapkan, Andreas terkejut.Dia merasa kata "penantian" ini sangat familier. Tadi waktu dia mengucapkan kata ini, hatinya seperti ditusuk sesuatu.Samar-samar terasa sakit.Namun, apa makna dari kata ini?Andreas se

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1200

    Di gambar desain itu, terlihat kalung yang sangat bagus.Di bagian liontinnya ada sebuah pola yang rumit dan misterius. Waktu dia menggambar pola ini, dia hanya mengikuti hatinya.Namun, waktu sudah digambar, entah kenapa dia sangat suka.Dia bahkan tidak tahu apa arti gambar ini, tapi dia sangat puas dengan desain ini.Sangat suka!Suka sampai tidak sabar ingin merealisasikan desain ini.Melihat gambar desain di depannya, meski jelas-jelas adalah sebuah kalung, dia tiba-tiba seperti bisa melihat sepasang cincin.Andreas seakan-akan ingin menangkap sesuatu, tapi gambar itu hanya muncul sesaat lalu menghilang.Semakin dia berusaha ingin "mengingat" lebih banyak, dia semakin tidak bisa menangkap hal itu.Andreas menghirup napas dalam-dalam.Dia merilekskan diri untuk melanjutkan langkah selanjutnya.Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan?Di ingatannya, dia tidak pernah membuat perhiasan, tapi dia bisa-bisanya tahu setiap langkah, seakan-akan ada suatu kekuatan sedang menuntunnya melaku

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1199

    Satpam itu membuka pintu membiarkannya masuk.Andreas mengernyit lalu berkata, "Kamu ... kenal aku?"Seakan-akan karena mendekati kenyataan, jantung Andreas berdetak cepat."Kenal." Setelah selesai bicara, satpam itu mengernyit lalu terkekeh dan berkata, "Tapi nggak juga."Andreas bingung. "Apa maksudnya?"Satpam itu melihatnya dengan tatapan aneh. "Kamu sudah lupa? Benar juga, kamu kelihatannya seperti orang penting, orang penting mana mungkin ingat denganku?""Kamu juga harusnya sudah lupa di mana mesin itu, ayo aku bawa kamu ke sana."Satpam itu menuntun Andreas, Andreas juga mengikutinya."Malam itu sudah sangat gelap, mungkin kamu juga nggak melihatku dengan jelas. Tapi aku melihatmu dengan jelas.""Wajahmu ini .... Hehe, nggak ada maksud mau menyinggung. Wajahmu ini sangat mencolok, nggak mungkin lupa.""Nggak hanya itu, waktu itu auramu ...."Satpam itu pun berbalik melihat Andreas.Aneh sekali!Malam itu, pria ini jelas-jelas terlihat seperti seorang pemimpin yang berada tinggi

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1198

    Sampai siang hari, Andreas tidak keluar kamar.Di siang hari, waktu Lala mengantarkan makan siang ke kamarnya, Andreas sedang menyiapkan karya yang mau dia sertakan di babak final.Kalau dulu, Lala pasti akan merasa gelisah.Namun sekarang, dia tahu kalaupun Andreas sudah membuat karyanya, setelah malam ini Andreas tetap tidak akan bisa ikut serta babak final ini lagi.Teringat rencananya malam ini, Lala tersenyum lalu maju melihat desain Andreas dengan rasa penasaran.Ketika dia melihat gambar kalung di kertas, Lala langsung tertegun."Ini .... Kamu yang gambar?"Begitu selesai bicara, Lala baru sadar kalau suaranya bergetar.Dia menyadari sesuatu lalu segera menutupinya, tapi Andreas menangkap keanehannya ini."Iya, ada yang salah?"Andreas berhenti menggambar lalu melihat Lala."Nggak, nggak ada."Lala berpura-pura tersenyum sealami mungkin. "Aku merasa gambarmu bagus sekali, desain kalung ini juga bagus.""Oh ya?"Andreas tidak percaya dengannya.Namun, sekarang dia juga tidak ingi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status