Share

Bab 364

Author: Matahari
Celine pikir bakal ada pertempuran lagi, tapi baru saja beberapa satpam mendekati dia, terdengar seseorang berseru, "Berhenti!"

Celine melihat ke asal suara itu dan mengenali kalau orang itu adalah wanita yang membawanya naik tadi.

Orang yang tadi memanggil wanita ini memanggil wanita itu dengan sebutan "Nona Carla".

Saat ini, Carla berjalan kemari lalu menatap para satpam dengan wajah tidak senang. Para satpam itu langsung mundur beberapa langkah.

Namun, melihat dukungannya sudah datang, Feren malah semakin percaya diri. "Nona Carla, Celine memukulku. Aku ... aku nggak bisa berdiri lagi, aku ...."

"Kalau nggak bisa berdiri, tiduran saja."

Carla tiba-tiba memotong kata-katanya.

Feren tertegun sejenak, mengira kata-katanya kurang jelas, jadi dia kembali berkata, "Nona Carla, Celine sengaja membuat keributan ...."

"Tutup mulutmu!" ujar Carla lagi.

Kali ini, dia menatap Feren dengan tatapan dingin. Feren pun akhirnya diam.

Namun, Feren masih menganggap Carla datang untuk menghadapi Celine
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Awat Rosadi
kalau di baw a ke jalur hukum baru seru biyar si carla tah siapa itu celin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 365

    "Nggak usah, cuma tanganku yang sakit, jadi agak emosi."Celine bahkan tidak meminta maaf ke Albert karena kata-katanya tadi.Kerutan di kening Carla semakin dalam.Namun, entah apa lagi yang dikatakan orang di telepon, membuat Celine kesal kembali."Sudah kubilang nggak usah!"Kemudian, Celine langsung menutup telepon.Carla tiba-tiba sedikit menyesal.Tadi dia menyuruh Feren mencari masalah dengan Celine karena kebetulan Hansen tidak ada di kantor, jadi tidak ada yang bisa membantu Celine. Namun dia tidak menyangka, tidak ada Hansen, malah muncul Albert Tjangnaka.Kalaupun Albert tidak di tempat, tapi kalau nantinya dia tahu apa yang terjadi dan datang mencari Carla, Keluarga Nadine juga tidak akan bisa membantunya."Celly, polisi lagi periksa CCTV. Tanganmu luka parah, aku bawa kamu ke rumah sakit dulu saja."Carla awalnya berharap tangan Celine cacat.Namun sekarang, dia berharap semuanya baik-baik saja.Gelembung di punggung tangan Celine sudah menonjol keluar, kelihatannya sangat

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 366

    "Ada apa ini?"Ekspresi Andreas makin suram, tangannya menyentuh tangan Celine, membuatnya kesakitan."Ah!"Sakit, benar-benar sakit!Tadi juga sakit, tapi tadi dia masih bisa tahan.Begitu pria ini datang, dia malah jadi tidak tahan.Celine melihat Andreas dan melihat Andreas sedang memeriksa tangannya dengan teliti. Celine merasa hatinya berdetak kencang, bahkan iramanya juga agak berantakan.Andreas tidak tahu apa yang Celine pikirkan, dia hanya melihat Celine mengernyit karena kesakitan. Dia pun melihat ke orang-orang yang ada di sana."Ini ... ini hanya salah paham."Carla tidak berani memanggilnya Tuan Andreas.Dia sama sekali tidak menyangka Andreas bakal datang.Namun, Andreas juga tidak peduli dengan Carla. Dia memasang ekspresi tajam, tapi tidak langsung menginterogasi mereka. Dia menelepon seseorang lalu hanya mengatakan beberapa kalimat sebelum mematikannya.Ekspresinya masih tetap tajam.Suasana di sekitar sangat menegangkan.Semua orang menebak-nebak identitas orang ini.

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 367

    Cuma dua kata saja, bahkan ucapannya tidak jelas, tapi para polisi mengerti maksudnya.Wibawa orang ini benar-benar luar biasa.Tidak ada yang berani protes lagi.Seorang polisi mengambil sebuah komputer dan mulai memutar rekaman CCTV kejadian tadi.Ketika melihat situasi tadi, wajah Feren sudah pucat pasi. Dia sengaja mencari masalah dengan Celine karena ada dukungan Carla. Bisa dilihat dia suka menindas yang lebih lemah dan takut sama yang lebih kuat.Sudah berkali-kali dia menatap Carla dengan tatapan minta tolong, tapi Carla sama sekali tidak melihatnya.Saat itu, dia tahu mampuslah dia.Carla tidak akan membantunya lagi.Begitu rekaman CCTV diputar ...."Aduh ...."Suara teriakan Celine di rekaman CCTV menyadarkan Feren.Saat ini, semua orang yang ada di sini bisa melihat layar komputer. Melihat keseluruhan kronologinya, bahkan orang-orang yang tidak bisa melihat dengan jelas karena sudut pandang juga tahu secara garis besar apa yang terjadi dari percakapan di video itu."Feren ya

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 368

    Sebenarnya, dua tamparan Celine tadi sangat kuat, tapi wajahnya hanya memerah, tidak ada luka nyata.Menabraknya sampai jatuh juga hanya sakit pas tadi. Setelah beberapa saat, gerakannya tidak terganggu.Dia sama sekali tidak ada hubungannya dengan "terluka", tapi memang pas kejadian terasa sakit.Celine melihat ke bawah sambil tersenyum.Harapan yang baru saja terlihat oleh Feren langsung hilang. Muncul kepanikan di matanya, dia pun refleks melihat Carla.Namun, dia dari tadi sudah dibuang oleh Carla.Bahkan karena takut Feren mengungkit dia, Carla langsung mengancam Feren. "Feren, Perusahaan Perhiasan Nadine tidak bisa menoleransi perbuatanmu hari ini. Cepat ke kantor polisi dan ikuti semua prosedurnya."Carla sengaja mengungkit Perusahaan Perhiasan Nadine untuk memberi tahu Feren, kalau sampai orang lain tahu Carla adalah orang di balik semua ini, dia tidak akan mengampuni Feren.Feren langsung mengerti.Saat ini, dia sangat menyesal, tapi sudah tidak sempat.Setelah polisi membawa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 369

    Heh ....Lily diam-diam mengepalkan tangannya. Teringat Tuan Andreas masih ada di samping, Lily menahan amarahnya dan berbalik dengan wajah penuh senyuman.Senyuman itu sangat polos, matanya juga sangat jernih.Seperti seekor kelinci putih dan juga bunga putih bersih.Namun, Celine malah merasa jijik melihatnya."Hoek ...."Celine ingin menahannya, tapi tidak bisa.Ekspresi Lily langsung membeku.Apa maksud Celine?"Maaf ...." Celine menyadari ketidaksopanannya dan langsung minta maaf, bahkan segera maju selangkah.Namun, baru saja dia buka mulut, lagi-lagi terulang."Hoek ...."Suasana di sekitar langsung jadi canggung.Sementara Andreas mengelus punggung Celine dengan lembut sambil tersenyum tipis.Lily merasa sangat canggung.Demi menyelamatkan harga dirinya, Lily tersenyum dan berpura-pura khawatir. "Kak Celly, perutmu nggak enak?""Bu, bukan ...."Dia hanya mual karena melihat wanita ini!Celine menghirup napas dalam-dalam dan akhirnya tidak mual lagi, tapi ketika melihat Lily, di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 370

    "Nona Carla!"Albert melihat ke bawah, malas melihat Carla.Carla merasa dipermalukan, tapi tidak berani mengatakan apa-apa.Dia terus tersenyum, tapi kata-kata Albert selanjutnya membuat Carla tidak bisa mempertahankan senyumannya lagi."Jangan pikir aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu punya perasaan ke Andreas, tapi aku peringatkan kamu, jangan coba-coba sentuh Celine."Albert termasuk yang menonjol di Perusahaan Lane di antara orang-orang generasinya.Meski pemimpin keluarganya masih pamannya, kemampuannya sudah diakui oleh keluarga dan juga pamannya.Keluarga di balik Perusahaan Lane berbeda dengan keluarga konglomerat lainnya. Keluarga konglomerat lainnya selalu berebutan kekuasaan, tapi Keluarga Tjangnaka selalu mementingkan kedamaian.Di Keluarga Tjangnaka tidak ada persaingan antara anggota keluarga, tapi tidak berarti Albert tidak mengerti soal ini.Carla menghabiskan banyak uang untuk membeli berlian merah darinya. Firasatnya mengatakan hal ini ada hubungannya dengan

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 371

    Harus ada orang yang menjadi pelampiasan amarah Nona Carla, mungkin saja tidak salah apa-apa mereka bakal jadi orang yang sial itu.Saat ini, entah siapa yang memberanikan diri mengetuk pintu kantor Carla."Nona, di luar ada seseorang mencari Anda, katanya ... katanya suruh Anda pergi menemui dia."Carla pun teringat dengan Lily.Muncul kilatan dingin di matanya, kemudian Carla tiba-tiba tersenyum sambil berjalan keluar kantor.Melihat Carla menghampirinya, Lily awalnya berencana baik di permukaan, tapi teringat dia mau bersikap galak pada Carla supaya bisa menunjukkan identitasnya di sini.Oleh karena itu, Lily terus memasang ekspresi dingin.Bahkan ketika Carla sudah di depannya, dia tetap berkata kesal, "Kenapa lama sekali?"Carla terdiam.Setelah melihat Lily sekilas, Carla langsung tahu apa yang Lily pikirkan.Dia tahu Lily mau menginjaknya untuk menunjukkan kekuasaannya.Biasanya, dia tidak mungkin mengikuti keinginan Lily.Namun, teringat kejadian tadi, Carla tiba-tiba berubah p

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 372

    Direktur Desain?Lily benar-benar nggak malu-malu!Carla tersenyum sinis, ekspresi orang-orang juga berubah.Kalau hari ini Celine tidak datang, mereka tidak merasa ada yang aneh. Namun, tadi Celine baru saja datang dan terjadi hal yang lumayan besar.Seketika, mereka tidak tahu apa yang terjadi saat ini.Oleh karena itu, semua orang refleks melihat ke Carla.Lily juga melihat Carla.Menunggu jawaban darinya.Lily tersenyum, dalam hati sudah sembilan puluh persen yakin. Tadi Carla yang duluan membiarkannya memilih sendiri.Dia sudah memilih seperti yang dikatakan Carla, Carla tidak ada alasan menolaknya."Tentu saja boleh."Seperti dugaannya, Carla menyetujuinya.Lily bergembira dalam hati. Namun, sebelum dia sempat bergembira terlalu lama, Carla kembali berkata, "Tapi ...."Lily mengernyit. "Tapi apa?"Carla menggenggam tangan Lily dan memasang wajah serius, tapi dia berusaha tersenyum seakan-akan sedang kesusahan.Setelah beberapa saat, Carla akhirnya berkata, "Tadi Perusahaan Lane d

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1188

    Tubuh mereka hanya terpisah oleh dua lapis pakaian.Andreas seharusnya segera melepaskan diri, tapi saat itu, tubuh Andreas membeku, dia bahkan berhenti bernapas.Di telinganya terngiang kata-kata wanita ini tadi, yaitu "Akhirnya pulang juga".Dia bisa merasakan dengan jelas penantian dan kerinduan wanita ini. Teringat dengan kata-kata staf hotel tadi, muncul kilatan di mata Andreas.Wanita ini sedang bertengkar dengan suaminya.Orang yang dia tunggu dan rindukan juga sudah pasti adalah suaminya.Kenapa dia bisa-bisanya merasa kalau itu dia? Seakan-akan yang ditunggu wanita ini adalah dia.Namun, mana mungkin?Andreas tertawa pahit, dia menekan rasa cemburu yang muncul di hatinya. Dia ingin melepas lengan yang memeluk pinggangnya, tapi lengan itu malah memeluknya semakin erat.Seakan-akan takut dia menghilang.Suaranya seperti kucing kecil menangis, terdengar sangat sedih. "Jangan tinggalkan aku lagi, Andreas ...."Hati Andreas seketika melunak.Meski tahu orang yang dimaksud wanita in

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1187

    Andreas menggelengkan kepala untuk menyingkirkan perasaan aneh itu.Setelah mengurus pria yang pingsan itu, dia hendak menutup pintu, tapi malah kembali mendengar suara wanita itu."Andreas, tolong ...."Suaranya terdengar sangat menderita.Andreas mengira wanita itu dalam bahaya, jadi dia yang tadinya mau menutup pintu akhirnya merasa khawatir.Dia memberi tahu dirinya sendiri, dia akan pergi setelah memastikan wanita itu baik-baik saja.Andreas pun membuka lampu di kamar dan memastikan tidak ada orang lain, dia hanya melihat samar-samar ada orang yang berbaring di sofa.[Tuan Andreas ambil saja, Nyonya ada di kamar.]Kata-kata staf hotel tadi terngiang-ngiang di benaknya.Orang yang berbaring di sofa harusnya adalah "nyonya" yang dia maksud.Pada akhirnya, rasa penasaran Andreas menang dan dia pun berjalan ke sofa.Selangkah, dua langkah, tiga langkah ....Langkahnya sangat ringan, tapi detak jantungnya malah semakin cepat.Sampai waktu dia melihat wajah orang yang berbaring di sofa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1186

    Benar ada Tuan Andreas!Dia tahu, suami istri biasanya pasti baikan, apalagi Tuan Andreas dan istrinya.Meski dia sudah sering melihat orang-orang yang suka selingkuh, Tuan Andreas dan istrinya benar-benar saling mencintai.Seperti yang dia duga, baru beberapa saat saja Tuan Andreas sudah menemukan lokasi Nyonya dan datang ke sini untuk berbaikan.Manajer itu berlari menghampiri Andreas dan berkata, "Tuan Andreas kenapa ada di sini?"Bukannya harusnya pergi ke kamar?Melihat Andreas mengernyit, dia akhirnya mengerti. "Tuan nggak bawa kartu kamar? Tuan, ini ...."Manajer itu menyerahkan sebuah kartu kepada Andreas dengan penuh hormat.Andreas melihat kartu itu, tapi tidak mengambilnya.Manajer pun terdiam.Kemudian, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. "Tuan jangan salah paham, kartu ini biasanya hanya dipakai waktu keadaan darurat. Tuan tenang saja, staf hotel kami nggak akan masuk ke kamar tamu sembarangan."Andreas bingung.Namun, orang ini memanggilnya "Tuan Andreas".Dilihat dari eks

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1185

    Mata Celine bergetar.Orang-orang bisa melihat betapa Andreas mencintainya. Teringat dengan kenangan-kenangan masa lalu, Andreas memang sangat mencintai dia."Aku mana mungkin marah padanya." Dia juga sangat mencintai Andreas!Dia ingin sekali Andreas bisa langsung muncul di hadapannya.Manajer tidak mengerti dengan ekspresi di wajah Celine, dia pun segera turun untuk meminta orang mengantarkan buah-buahan untuk Celine.Langit perlahan-lahan berubah gelap.Di luar Hotel Binara.Di sebuah mobil biasa yang berhenti di tepi jalan, Lala sedang mencengkeram setir mobil sambil melihat Andreas turun dari sebuah mobil lalu berjalan masuk ke hotel.Melihat sosok Andreas yang tidak terlihat lagi, cengkeraman Lala semakin kuat.Andreas ....Dia jelas-jelas tidak suka dengan acara seperti ini, tapi hari ini dia malah menghadiri pesta ini.Selama dua hari ini, Lala memperhatikan semua gerak-gerik Andreas. Dia yakin kalau Celine tidak tahu Andreas ada di Binara, sementara Andreas kalaupun melihat Ce

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1184

    Perasaan itu terus berputar di hati Celine untuk sekian lama.Sampai waktu Dylan dan Albert datang lalu melihat raut wajahnya yang pucat."Celly, kamu kenapa? Nggak enak badan?" Albert segera maju dan mengamati Celine dengan ekspresi khawatir.Sejak Celine datang ke Binara, meski mereka selalu menjaganya dengan hati-hati dan biasanya juga tidak ada yang aneh, Celine sedang hamil, mereka tetap tidak boleh lengah."Aku nggak apa-apa, mungkin semalam tidurnya nggak nyenyak."Celine berusaha tersenyum, rasa depresi dan tidak berdaya di dalam mimpi masih terasa, jadi senyumannya terlihat sangat terpaksa.Dylan dan Albert langsung menyadarinya.Mana mungkin tidak apa-apa?Albert juga tahu jelas alasannya. Sampai sekarang masih belum ada kabar tentang Andreas, dia tidak tega bertanya lagi."Celly, hari ini kamu istirahat saja di rumah."Begitu Albert selesai bicara, Celine langsung teringat dengan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional. "Nggak bisa, aku harus ke kantor.""Di kantor m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1183

    "Bantu aku!"Nadanya sudah tidak memohon seperti tadi, malah terdengar seperti memerintah.Suasana seketika hening.Ekspresi "Master Gion" berubah-ubah, sementara wajah Lala terlihat dingin dan bertekad, seakan-akan sedang menekan seorang bawahannya.Dia sebenarnya harus langsung setuju, tapi dia akhirnya bertanya lagi. "Apakah kamu sudah memikirkannya baik-baik?"Mata Lala pun bergetar.Setelah terdiam beberapa saat, Lala mengangguk dengan tegas. "Aku hanya punya pilihan ini, aku nggak bisa kehilangan dia. Cuma sekali ini saja, hari ke luar negerinya sudah ditentukan. Setelah keluar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Dia tidak percaya Celine bisa mencari sampai ke luar negeri.Kalaupun pusat bisnis Keluarga Tjangnaka ada di luar negeri, tapi dunia ini sangat luas, dia pasti bisa menghindari mereka. Selain itu, orang-orang dia juga di luar negeri."Nona, aku mengerti. Ini terakhir kalinya, setelah ini, aku benar-benar mau pensiun. Aku sudah tua, sudah nggak bisa kerja keras."Pangg

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1182

    Pengemis itu tidak marah dengan sikap Lala yang jijik padanya.Di bawah rambut berantakan dan bau, pengemis itu tersenyum puas lalu berbalik pergi.Waktu dia menabrak Lala, dia sudah memberikan kertas itu padanya.Sekarang, dia tinggal menunggu Lala melihatnya.Muncul kilatan sinar di mata Lily, lalu segera berjalan kembali ke tempatnya.Lala ditabrak lumayan kuat.Waktu dia berdiri, hatinya tetap kesal. Melihat pengemis yang sudah pergi itu, Lala bahkan merasa jijik mau memarahinya.Andreas sudah pergi.Lala segera memanggil sebuah taksi untuk pulang.Lampu di kamar Andreas menyala. Lala berdiri lama di depan pintu, tapi akhirnya tidak masuk. Waktu dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba-tiba di sakunya keluar sebuah kertas yang diremas.Kertas itu sangat berantakan, bahkan sedikit bau busuk.Ini bukan miliknya!Lala refleks teringat dengan pengemis yang menabraknya tadi.Ini dari pengemis itu!Kenapa pengemis itu menaruh kertas ini di sakunya?Lala membuka kertas itu, waktu di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1181

    Di kegelapan malam, sosok pengemis itu terlihat kotor dan bau. Orang-orang yang melihatnya refleks menghindar.Dia berjalan terhuyung-huyung ke satu arah.Di benaknya terus terngiang-ngiang informasi yang baru saja dia dengar. Hamil .... Celine hamil .... Hamil anak Andreas.Kenapa .... Kenapa dia seberuntung itu?Pantas saja Albert dan Dylan juga datang ke sini.Terus Andreas dan ....Bukan, ada yang salah.Lily tiba-tiba teringat dengan sosok itu.Orang itu jelas-jelas sedang mengikuti Tuan Andreas.Lala ... sedang menguntit Tuan Andreas?Seakan-akan mengetahui sesuatu, Lily langsung berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya yang tadinya tidak fokus jadi cerah, dia mencari-cari ke sekitar sambil terus berjalan maju.Dia mencari-cari ingin menemukan orang itu.Namun, setelah sekian lama, dia tetap tidak menemukannya.Sampai dia melihat bar yang tidak jauh di depannya.Bar Artemis.Ada ingatan-ingatan yang muncul di benaknya, membuatnya menghentikan langkahnya.Sebelum dia sempat berpik

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1180

    Selama beberapa hari, Andreas terus mengingat ulang adegan yang tiba-tiba muncul di benaknya waktu itu.Namun, tidak peduli seberusaha apa pun dia, adegan yang rusak itu tetap tidak bisa disatukan sampai sempurna.Akan tetapi, semakin hancur adegan itu, dia semakin ingin mencari tahu apa itu.Semakin dia memikirkannya, kepalanya semakin sakit.Kepalanya seperti mau meledak, tapi satu-satunya hasil adalah gambar yang dia gambar di kertas.Lebih tepatnya, gambar desain sepasang cincin.Dia teringat dengan telepon hari itu, sepertinya ada sebuah kekuatan yang mendorongnya, di otaknya ada sebuah pikiran yang terus menjadi semakin jelas.Dia mau mengikuti babak final dengan desain ini!Andreas pergi ke Perusahaan Perhiasan Nadine untuk mengumpulkan gambar desain ini.Setelah itu, dia jalan-jalan tanpa tujuan sampai malam. Tanpa dia sadari, dia lagi-lagi tiba di Bar Artemis.Lala terus mengikutinya.Namun, dia tidak tahu, waktu dia melewati alun-alun yang paling ramai di Binara, ada seseoran

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status