Kata "suami" yang keluar dari mulut Celine terdengar sangat manis.Andreas pun tertegun sejenak."Aku sudah nggak punya apa-apa .... Aku diusir dari rumah, semua uangku juga sudah kukasih ke kamu. Aku ... aku cuma punya kamu."Celine terlihat sangat kasihan.Andreas teringat tadi di Restoran Meridian, jelas-jelas Celine terus menahan emosi saat disindir dan dipermalukan, tapi akhirnya Celine membalas orang-orang itu demi dia.Andreas pun menarik kembali tangannya yang tadi hendak mendorong Celine."Kalau kamu mau membalas mereka, aku bisa membantumu!" Dia jarang-jarang berinisiatif membantu orang, tapi karena Celine hari ini membelanya, dia ... boleh membuat pengecualian.Namun, setelah menunggu sekian lama, orang di pelukannya tidak bersuara.Andreas mengernyit lalu menunduk melihat Celine. Ternyata wanita ini sudah tertidur!Andreas pun terdiam.Wajah Celine menempel di dada Andreas dan air liur mengalir keluar dari mulutnya."Jorok banget!"Andreas memasang ekspresi jijik, tapi dia
Celine tiba-tiba tegang ditatap oleh Andreas seperti itu.Dia pun terdiam.Hal ini ... memangnya boleh dikatakan secara terang-terangan?"Nggak, nggak ...." Celine tertawa canggung lalu kabur.Setelah itu, dia sibuk sana-sini di depan mesin pencetak lalu dia membawa sebuah perjanjian ke depan Andreas."Ini adalah perjanjian pernikahan kita. Sebelumnya aku nggak ada waktu, jadi baru dicetak sekarang."Andreas melirik isi perjanjian itu. Di atasnya tertulis jelas kalau pernikahan mereka adalah sebuah perjanjian. Setelah satu bulan, mereka akan cerai dan tidak berhubungan lagi. Juga tertulis bahwa Celine akan membayar sisa utangnya yang hampir 10 miliar itu sebelum mereka cerai.Andreas tidak tahu kenapa dia merasa kesal. "Satu bulan? Kamu yakin bisa bayar sembilan miliar dalam satu bulan?"Celine menepuk dadanya dan berkata dengan penuh percaya diri, "Tentu saja, satu bulan sudah cukup! Cepat tanda tangan!"Perlombaan Desain Perhiasan akan diadakan satu bulan lagi. Nanti setelah dia mena
Di Menara Jayadi, para direktur perusahaan sangat tegang karena semalam mereka tiba-tiba dikumpulkan untuk rapat lewat konferensi video, mereka pikir hari ini di Menara Jayadi pasti akan ada angin topan dan hujan badai.Namun, ketika Andreas datang, dia yang biasanya memasang wajah dingin tiba-tiba tersenyum.Semua orang langsung bengong.Termasuk Owen!Semalam Andreas menyuruhnya pulang kerja duluan. Apakah ada hal menyenangkan yang terjadi ketika dia tidak ada?"Tuan, ini adalah dokumen dan surat yang diterima pagi ini." Owen menaruh dokumen-dokumen itu di meja kerja, ingin bertanya tapi tidak berani.Andreas membalik-balik dokumen-dokumen itu lalu tatapannya jatuh pada sebuah surat tanpa nama. Saat dia membuka surat itu, dia lagi-lagi melihat sebuah foto.Foto itu adalah adegan yang terjadi di dalam kamar hotel kemarin pagi.Awalnya Andreas mau mencari tahu asal foto ini, tapi di foto itu terlihat Celine yang ada di atas kasur sedang panik. Celine sedang mengkhawatirkan dia!Andreas
Setelah punya uang, Celine langsung mencari sebuah hotel.Jam 12 tengah malam, waktu Andreas pulang ke Kompleks Tiara, dia melihat tidak ada orang di rumahnya.Celine belum pulang!Karena khawatir Celine kenapa-kenapa, Andreas langsung menelepon dia.Setelah berdering beberapa kali, akhirnya terdengar suara Celine yang sepertinya sedang tidur. "Halo? Siapa ini? Halo?"Suara Andreas sangat berat saat dia berkata, "Kamu di mana?"Otak Celine yang tadinya sedang tidur masih belum bisa berputar, setelah sekian lama dia masih tidak tahu apa yang terjadi. "Aku di hotel, kamu siapa?"Setelah itu, Celine menutup telepon dan kembali tidur.Andreas pun menatap layar ponsel dengan ekspresi suram.Dia baru sadar, baru tidur semalam dia sudah menganggap tempat ini sebagai rumah mereka!Namun, kata-kata Celine benar, kamu siapa?Hanya pernikahan kontrak, satu bulan kemudian mereka bakal pisah dan tidak berhubungan lagi. Namun dia malah ... serius menjalaninya?Andreas menertawai dirinya sendiri lalu
Tadi, saat dia di luar ruangan, dia sudah mendengar semuanya!Ternyata Celine dan pria itu hanya menikah kontrak dan bakal cerai pas waktunya tiba!Dia masih ada kesempatan!Nicholas suka Celine. Dari dulu waktu Celine dan Winny masih kelas tiga SMA, saat Celine pertama kali datang ke rumah, Nicholas sudah menyukainya.Namun, waktu itu Celine masih terlalu kecil.Nicholas terus menunggu Celine tumbuh dewasa, tapi setelah dia pergi ke luar negeri, tiba-tiba muncul Reza Linoa.Ketika dia melihat yang dikatakan Irina di grup alumni sekolah, dia tidak percaya kalau Celine bisa main-main dengan pria, dia yakin pasti telah terjadi sesuatu. Jadi, dia langsung meninggalkan pekerjaannya di sana dan segera pulang.Bahkan pertemuan malam itu juga bukan kebetulan.Nicholas menghela napas panjang.Karena Celine dan pria itu hanya menikah kontrak, dia tinggal tunggu sampai pernikahan itu berakhir!...Keesokan paginya, begitu bangun Celine langsung menerima pesan tentang waktu dan lokasi "acara cewe
Irina tidak sabar lagi.Dia melihat ke gigolo-gigolo yang mengelilingi mereka dan tidak menemukan suami Celine. Dia pun berkata, "Kak Celine, mana suamimu? Kenapa nggak ada dia? Kamu cepat panggil dia, bonus ini pasti harus kasih dia juga!"Kata-kata Irina ini seperti sebuah batu yang jatuh ke air, seketika menimbulkan riak-riak air.Para nona kaya langsung meledak."Apa maksudnya?""Apanya yang bonus ini harus kasih dia juga?"Irina berpura-pura terkejut dan berkata, "Hah? Kalian nggak tahu? Suaminya Kak Celine kerjanya di sini!"Mereka semua langsung heboh."Yang benar? Hahaha ....""Ternyata suamimu gigolo di sini? Hehe .... Celine, seleramu benar-benar unik!"Seketika, semua orang menyindir Celine.Pantas saja Irina bersikeras membujuk semua orang untuk mengadakan acara kumpul-kumpul ini dan sengaja memilih tempat ini. Ternyata demi mempermalukan Celine.Kemudian, Fiona berkata dengan sangat bersemangat, "Mana suamimu?"Dulu dia sangat iri dengan Celine karena Celine cantik dan ber
"Nona Celine, maafkan aku, semua salahku .... Bukan, semuanya salah Irina, aku nggak melakukan apa-apa. Aku mohon tolong bantu aku bicara, aku nggak bisa kehilangan pekerjaanku di Perusahaan Jayadi. Keluargaku juga nggak bisa kehilangan kerja sama dengan Perusahaan Rianto!"Begitu kata-kata ini diucapkan, Irina langsung tertegun.Dia baru sadar kalau Garry berlutut bukan untuk melamarnya, melainkan untuk meminta ampun!Apalagi meminta ampunnya ke Celine!Irina tidak ingin mengakui apa yang dia lihat, apalagi mengakui apa yang dia dengar. "Kak Garry, apa katamu?"Apa maksudnya kehilangan pekerjaan di Perusahaan Jayadi dan kerja sama dengan Perusahaan Rianto?Begitu mendengar suara Irina, Garry semakin marah. "Kamu masih berani tanya! Semua ini gara-gara kamu, aku sampai dibenci oleh Tuan Muda James!""Nona Celine, semua ini salah Irina. Mulai sekarang, aku nggak ada hubungan apa-apa dengannya! Tolong kamu bicara dengan Tuan Muda James dan juga Tuan Jayadi. Aku sudah tahu kalau Tuan Jaya
"Siapa dia? Apa hubungannya denganku? Kenapa aku mau menolongnya?" cibir Andreas.Namun, tubuhnya tanpa sadar sudah siap-siap berdiri.James yang menyadari sikapnya pun memutar bola matanya. Jelas-jelas khawatir sekali, tapi pura-pura tidak peduli. Ini pertama kalinya dia melihat Andreas seperti ini.Sikap jail James mendadak muncul."Sebelumnya kamu menyuruhku menyelidiki dia, aku pikir kamu suka sama dia, kelihatannya aku salah paham. Karena kamu nggak suka, aku nggak usah khawatir lagi."Mata Andreas langsung menyipit. "Kamu mau melakukan apa?""Apa lagi kalau bukan menjadi pahlawan dan menyelamatkan dia. Mana tahu bisa mendapatkan hati si cantik itu ...." James tersenyum nakal lalu bangkit berdiri hendak turun.Namun, begitu dia melangkah, Andreas sudah berdiri di depannya dan berkata, "Kamu nggak perlu repot-repot!"Setelah itu, Andreas langsung turun.Namun, saat dia sampai di bawah, Nicholas juga sudah tiba di pintu depan.Nicholas melihat Irina yang berada di belakang Celine da
Nasi goreng telur di meja ini kelihatannya ... masih lumayan."Ayo, cepat duduk." Albert tidak sabar ingin mendapat pujian dari Celine.Dia mengambilkan sendok untuk Celine lalu menyaksikan Celine memasukkan sesuap nasi goreng ke mulutnya. "Bagaimana? Enak nggak?"Dia sudah menggunakan semua keahliannya.Cuma dia yang tahu selama satu jam di dalam dapur, dia sudah menghabiskan berapa banyak telur dan nasi. Sepiring ini adalah yang paling bagus, harusnya bisa dapat pujian dari Celine?Namun, baru saja Celine mengunyah, terdengar suara nyaring.Suara itu tidak keras, tapi Albert sangat dekat dengan Celine, jadi dia bisa mendengarnya.Bahkan Donny yang berdiri di samping juga bisa mendengarnya samar-samar.Semua orang pun terdiam.Suasana di ruang makan sangat hening.Celine mulai panik, untuk sesaat, dia tidak berani mengunyah, dia merasa seakan-akan tadi dia menggigit sebuah batu kecil. Namun, mana mungkin ada batu di nasi goreng ini?Celine berpikir sejenak, tadi itu harusnya cangkang
Akhirnya setelah entah berapa lama, pintu dapur akhirnya terbuka.Orang di dalam melewati ruang makan sambil memberi kode pada pembantu untuk membawa hidangan yang dia siapkan di dapur ke meja makan. Sementara dia sendiri sambil jalan sambil merapikan bajunya yang berantakan akibat peperangan di dapur.Setelah lengan bajunya diturunkan dan dia merasa sudah lumayan rapi, dia baru muncul di depan Celine.Dia tersenyum cerah sambil memanggil Celine, "Celly ...."Celine duduk membelakangi arah dia datang, begitu Celine berbalik dan melihat Albert, dia pun tertegun.Donny mendongak, dia juga tertegun sejenak.Albert tidak menyadari keanehan mereka. Teringat dengan kejutan yang dia siapkan untuk Celine, dia mendeham lalu mengulurkan tangannya dengan sangat formal ke Celine lalu membungkuk.Suaranya juga sangat merdu. "Nona Celly yang cantik, bolehkah aku mengundangmu makan?"Celine terdiam.Dia sangat sopan, seperti bangsawan Eropa zaman dulu yang mengajak wanita yang dicintai berdansa bersa
"Tiga hari lagi, semoga kamu berhasil, juga semoga aku ... berhasil!"Lily terdiam.Dia bisa mengerti kalau mendoakan dia berhasil, tapi Nyonya mendoakan dirinya sendiri ....Setelah sadar kembali, Lily tetap tidak mengerti, tapi dia menambahkan, "Semoga kita berhasil."Nyonya pasti merasa kalau dia berhasil, Nyonya juga berhasil.Fera tahu Lily tidak mengerti, dia tidak menjelaskan, juga tidak berharap Lily mengerti. Ini urusan dan rencananya sendiri ... masa depannya sendiri!Malam ini, Andreas tidak pulang.Celine yang awalnya menunggu Andreas menerima telepon dari Albert. Albert bilang Andreas ada urusan yang sangat penting, tidak bisa pulang, suruh Celine jangan menunggu Andreas.Sebelum menutup telepon, dia masih berkata dengan misterius, "Celly, besok aku dan Paman bakal mengunjungimu, aku ada kejutan untukmu."Kejutan?Kejutan apa?Celine tertawa, dia pun mulai menantikannya.Demi "kejutan" ini, Albert hampir semalaman tidak tidur. Sejak awalnya percaya diri, perlahan-lahan mul
Hari ini mereka bisa muncul bersamaan hanya karena Fera mau pulang untuk mengambil barang-barangnya. Mendengar kabar ini, Omar sengaja buru-buru ke sana."Fera, aku bisa memaafkanmu, nggak usah cerai lagi." Omar sudah berpikir sangat lama.Waktu mengurus masalah perusahaan, dia tidak pernah bertele-tele, kebalikan dengan waktu menemui masalah perasaan.Baik dulu Shella, ataupun sekarang Fera, sama saja.Setelah hari itu, Omar berpikir sangat lama.Fera memang mengkhianatinya, tapi sebenarnya dia juga ada salah. Selama ini, di hatinya tetap ada Shella, dia masih memikirkan orang di masa lalu, melukai hati Fera."Heh ...."Di kegelapan malam, terdengar suara Fera mencibir.Fera tiba-tiba berbalik melihat Omar, senyumannya tidak bisa dideskripsikan, tidak seanggun dan selembut dulu. Omar tidak pernah melihat senyuman ini."Fera ....""Omar ...."Fera tidak lagi memanggilnya "Kak Omar" dengan lembut. "Kamu kenapa begini? Kamu memaafkanku karena mencintaiku? Atau karena setelah bersama sela
Asli?Mana mungkin asli?Nyonya Fera dan Tuan Andreas satunya ibu tiri, satunya lagi anak dari mantan istri. Di permukaan mereka terlihat damai, tapi sebenarnya musuh bebuyutan.Sementara kali ini, Tuan berpura-pura juga untuk menipu Nyonya Fera.Nyonya Fera berkali-kali mencoba untuk mencelakai Nyonya Celine, mana mungkin mengkhawatirkan Tuan?Saat Gian sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara dari ruang operasi."Andreas ...." Yuni memanggil sambil langsung terburu-buru berjalan ke sana dengan bantuan tongkat.Yang lainnya langsung mengikutinya. Akhirnya, di depan ruang operasi, mereka melihat Andreas didorong keluar.Matanya tertutup, di wajahnya masih ada luka dari kecelakaan. Tangan, kaki dan dada meski tertutup, tapi wajahnya jelas terlihat sangat pucat, seperti orang mati.Dari baru setelah kecelakaan, tidak terlihat ada perkembangan."Andreas, Andreas, ini Nenek. Kamu harus bertahan ...." Yuni seakan-akan sedang memohon.Omar juga memanggil Andreas dengan suara kecil.Kata do
"Paman, kamu tenang saja, kalau hal sekecil ini saja nggak bisa diselesaikan Andreas, dia nggak bakal dipanggil Tuan Andreas di Mastika."Dari kata-katanya, bisa dilihat Albert sebenarnya mengakui Andreas.Cuma karena Andreas setiap hari menempel dengan Celine, dia merasa Andreas sangat menyebalkan!Sekarang ...."Seenggaknya selama dua hari ini dia harus tinggal di rumah sakit, nggak bisa pergi." Albert sangat puas, dia merasa sangat pintar bisa terpikirkan ide seperti ini.Ekspresi Donny pun berubah jadi lebih baik. "Benar juga, akting harus sempurna. Dia dirawat di rumah sakit karena luka parah, sudah seharusnya ada buktinya. Tapi, beberapa hari ke depan nggak ada yang masak untuk Celly ...."Donny mengernyit, lagi-lagi kesusahan."Memangnya kenapa, lagian bukan cuma Andreas yang bisa masak!" Albert tidak peduli.Donny menatapnya dan bertanya, "Kamu bisa?"Albert terdiam.Dia mana bisa?Namun ...."Nggak bisa, tapi bisa belajar. Nggak ada yang lahir langsung bisa masak, semua harus
Suasana di meja makan sangat aneh.Donny dan Albert tersenyum lembut sambil mengambilkan makanan untuknya. "Celly, makan ini, kesukaanmu ...."Begitu makanan itu ditaruh ke piring Celine, seseorang langsung berkata, "Sayang, aku yang masak."Andreas melihat Celine dengan wajah meminta pujian."Huh! Nggak enak!"Albert menunjukkan kekesalannya pada Andreas tanpa menyembunyikannya sama sekali. Dia memainkan makanan di piringnya lalu makan sesuap, awalnya ingin dia muntahkan, tapi tadi siang dia datang supaya bisa makan siang bersama Celly, jadi dia tidak makan siang.Siang belum makan, sudah kenyang karena emosi.Namun, meski marah, tapi waktu makanan ini masuk ke mulutnya, dia merasa sedikit lapar.Tidak disangka keahlian masak Andreas ini ... lumayan juga?Albert "memaksakan diri" menelan, tapi awalnya dia mau memuntahkannya untuk mengejek Andreas. Sekarang terpaksa ....Albert menekan bibirnya, kembali berkata, "Nggak enak! Nggak enak banget!"Namun, kecepatannya mengambil makanan tid
Berkali-kali ada yang datang, Andreas membiarkan mereka menunggu ....Begitu teringat rasa malu tiap kali dia dan Andreas turun untuk menghadapi Donny dan Albert, wajah Celine langsung memerah.Namun, wajahnya yang merona ini membuat Andreas semakin kehilangan kendali diri.Nafsu di matanya sudah tidak bisa disembunyikan lagi.Suasana di dalam kamar langsung memanas.Di bawah, Donny dan Albert sudah minum beberapa gelas teh.Albert akhirnya kehilangan kesabaran dan melihat Owen yang berdiri di samping dengan sangat canggung."Tuanmu itu nggak seharusnya tinggal di sini!" Albert tidak menemukan tempat pelampiasan, jadi dia terpaksa melampiaskan amarahnya ke Owen.Sudah berapa lama mereka menunggu?Setiap kali datang, mereka harus menunggu.Andreas apa tidak bisa menahan diri?Owen yang dipelototi dua orang dalam hati menangis.Dulu Tuan Andreas tidak seperti ini, dia juga tidak tahu kenapa tuannya jadi tidak bisa menahan diri begini.Namun ...."Tuan dan Nyonya itu suami istri, mesra be
Seperti dugaan Celine, suara itu memang terdengar tidak puas.Celine merasakan firasat buruk, dia konsentrasi penuh, pura-pura tidak dengar.Andreas yang duduk di sofa tidak jauh dari Celine pun mengernyit.Aneh, sangat aneh.Dia sudah melihat Celine selama ini, biasanya Celine harusnya bisa merasakan dan membalas tatapannya supaya dia bisa melanjutkan rencananya.Namun ....Apa Celine tidak merasakan tatapannya?Andreas bahkan sudah memainkan matanya, memperjelas tatapannya, tapi Celine tetap tidak bereaksi.Aneh, sangat aneh!Oleh karena itu, dia terpaksa memakai cara lain. "Sayang ...."Panggil sekali, Celine tetap tidak bereaksi?Kerutan di dahi Andreas semakin dalam.Tidak seharusnya begini, apa suaranya kurang kencang?"Sayang ...." Lagi-lagi.Tetap tidak ada reaksi, apa pesonanya kurang?"Sayang ...." Sekali lagi.Setiap panggilan itu membuat hati Celine seakan diremas semakin kuat. Dia tahu nggak ada yang baik dari panggilan ini. Namun, sepertinya kalau terus pura-pura tidak de